17 Saham Related AI yang Diuntungkan dari Kehadiran DeepSeek

Saham teknologi di AS diterpa badai DeepSeek, platform AI asal China, yang dianggap menjadi disruptor tools AI asal US yang dianggap berbiaya mahal. Menariknya, justru ada 17 saham US yang diuntungkan.

17 Saham Related AI yang Diuntungkan dari Kehadiran DeepSeek

Mikirduit – Deepseek, platform AI asal China, telah mengganggu kenyamanan Amerika Serikat (AS) sebagai pengembang AI naratif yang dipimpin ChatGPT. Hal ini dalam jangka pendek menjadi risiko bagi saham-saham teknologi yang berkorelasi dengan AI. Namun, kami menilai, kehadiran Deepseek akan membantu normalisasi harga saham teknologi berbasis AI yang sudah naik signifikan. Lalu, siapa saham pilihan yang menarik ditunggu?

Harga saham NVDA ditutup turun 16 persen dalam perdagangan 27 Januari 2025. Market cap NVDA pun turun 593 miliar dolar AS dalam semalam. Hal itu menjadi kejutan bagi salah satu saham sensasional di Wall Street dalam 2 tahun terakhir. 

Penyebabnya adalah kehadiran platform AI pesaing ChatGPT dari China bernama DeepSeek. Kabarnya, DeepSeek dibangun dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan tools AI besutan perusahaan AS seperti, ChatGPT, Gemini, dan lainnya. 

Pengembang Deepseek mengatakan platform AI-nya itu dibuat dari chip Nvidia H800 untuk pelatihan. Total biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan AI itu pun hanya 6 juta dolar AS. Nilai itu jauh lebih rendah dibandingkan modal yang dikeluarkan raksasa AI di AS seperti MIcrosoft, Meta, hingga Open AI. 

Beberapa respons pakar terkait keberadaan DeepSeek dan ancaman terhadap perusahaan teknologi AS cukup beragam.

💡
DISCLAIMER: Konten ini tidak memberikan ajakan jual-beli saham AS. Investasi atau trading saham AS memiliki tingkat risiko yang tinggi dan wajib diantisipasi oleh masing-masing investor.

Jefferies, perusahaan investment banking, menulis laporan berjudul The Fear Created by China's DeepSeek, menuliskan perusahaan asal China itu sudah mampu mengembangkan LLM open source yang bisa menyamai kinerja GPT-4o dengan menggunakan daya komputasi yang lebih kecil. 

Hal ini akan membuat industri AI kembali fokus kepada return on investment (ROI) dan menambahkan bahwa perusahaan yang akan menggunakan AI bakal mengevaluasi kebutuhan daya komputasi. Sehingga, ada potensi belanja modal AI tahun 2026 mengalami penurunan. 

Apalagi, dengan skema open source, produk V3 DeepSeek ini bisa membuat pengembang AI mengembangkan aplikasi dengan biaya yang lebih rendah. Catatannya, saat ini DeepSeek belum fokus ke tahap komersialisasi, dan belum mempercepat komersialisasi AI apapun. 

Sementara itu, Kepala Ekonom di Annex Wealth Management Brian Jacobsen mengatakan jika klaim DeepSeek benar, berarti itu adalah perangkap tikus yang baik untuk medisrupsi seluruh narasi AI yang telah menggerakkan pasar selama dua tahun terakhir. 

"Hal ini bisa membuat permintaan chip mengalami penurunan, serta membuat pembangunan pembangkit listrik yang lebih rendah, serta kebutuhan data center berskala besar juga menjadi lebih sedikit,"ujarnya. 

Menariknya, komentar presiden anyar AS, yakni Donald Trump yang terlihat tidak memanas saat ada produk China mendisrupsi market. Trump mengatakan, DeepSeek harusnya menjadi peringatan dan bisa mendorong perkembangan ke arah yang positif. 

Hal senada juga disampaikan oleh beberapa kompetitor DeepSeek. Seperti, Sam Altman yang menyebutkan cukup menyenangkan ada pesaing baru. Altman pun mengisyaratkan berpotensi merilis produk baru OpenAI utnuk melawan model R1 DeepSeek.

Bicara saham AI di pasar saham AS, ada 4 kategori saham yang bisnisnya related dengan teknologi kecerdasan buatan tersebut. Keempat kategori itu antara lain:

  • Saham yang tergabung dalam 7 Magnificient Stock dengan bisnis related AI seperti, NVDA, MSFT, GOOGL, AMZN, AAPL, dan META.
  • Saham yang bisnisnya fokus dalam pengembangan teknologi AI dan Machine Learning seperti, AI, PLTR, dan PATH
  • Perusahaan hardware dan semikonduktor seperti, AMD, INTC, dan TSM
  • Perusahaan lainnya terkait AI, bisa terkait pengembangan AI untuk bisnis dan analisis data, penggunaan AI untuk kendaraan otonom, hingga mengintegrasikan ke platform customer relation management seperti, IBM, TSLA, dan CRM.

Lalu, siapa yang justru diuntungkan dengan hadirnya DeepSeek yang bisa mengubah lanskap industri AI dunia?

Jika mengacu ke tekanan harga saham pada 27 Januari 2025, dari list saham yang kami sebut tadi, hanya CRM yang mencatatkan kenaikan. Saham CRM mencatatkan kenaikan sebesar 4,2 persen di kala saham-saham related AI lainnya turun signifikan.

CRM bersama beberapa penyedia software front-office seperti ADBE, HUBS, dan ZI dinilai menjadi penerima manfaat efisiensi artificial intelligent model DeepSeek yang lebih efisien. 

Selain itu, saham teknologi yang berfokus pada penggunaan atau konsumsi AI seperti MDB, SNOW, ESTC, NOW dan CFLT dianggap mendapatkan keuntungan karena efisiensi AI yang hadir akibat munculnya DeepSeek bisa mendorong penggunaan aplikasi dan kueri yang lebih tinggi. 

Lalu, beberapa perusahaan seperti PLTR, berpotensi mencatatkan kenaikan pelanggan dengan industri AI yang lebih efisien. Perusahaan kolaborasi dan tanda tangan elektronik seperti DOCU, dan ZM juga diuntungkan. Perusahaan tersebut diharapkan bisa mencatatkan laba atas investasi yang lebih baik karena model AI yang lebih efisien, yang dapat diintegrasikan ke dalam produk mereka, tanpa biaya tambahan.

Lalu, perusahaan software seperti, ADSK, ANSYS, PTC, VEEV, dan TENB yang masuk dalam tahap awal adopsi AI bisa diuntungkan dari kehadiran DeepSeek. Pasalnya, mereka bisa mendapatkan biaya yang lebih rendah dari seharusnya. Sehingga bisa memacu adopsi AI lebih cepat yang sebelumnya sempat dihindari karena pertimbangan biaya tinggi. 

Dua saham besar yang justru bisa dirugikan dari keberadaan DeepSeek adalah MSFT dan ORCL. Kedua perusahaan ini memiliki eksposure dengan OpenAI. Terutama, ORCL yang harus siap menghadapi pertanyaan tentang tingkat pengembalian investasi AI-nya dengan OpenAI tersebut.

Sementara itu, saham hardware dan semikonduktor bisa tidak mencapai ekspektasi target kinerja jika ternyata efisiensi biaya AI hasil revolusi DeepSeek terjadi. Pasalnya, permintaan produk NVDA yang berpengaruh ke TSM juga berpotensi melambat karena operasional yang lebih efisien. Artinya, perkiraan pendapatan yang masih tinggi hingga 2027 bisa sirna, atau minimal mulai melambat.

Dividend Investing Saham US: Saham Menara dengan Dividend Yield 6 Persen
Salah satu saham dividend AS yang memberikan tingkat yield lebih tinggi dari SBN di Indonesia adalah CCI, perusahaan menara telekomunikasi. Kira-kira, bagaimana prospeknya?

Kesimpulan

Dari 17 saham related AI yang berpotensi diuntungkan dari potensi revolusi industri kecerdasan buatan setelah kedatangan DeepSeek, ada sekitar 8 saham yang posisi harga saat ini sudah cukup tinggi karena di atas asumsi wajar discounted cashflow dari Simply Wallstreet. 

Namun, meski sudah di atas wajar, bukan berarti tidak bisa naik lagi. Hanya saja, tingkat risiko penurunannya lebih tinggi. Pasalnya, kenaikan harga sudah jauh lebih tinggi dari basis fundamentalnya. 

Meski begitu, ada beberapa saham yang bisa jadi perhatian dan akan kami akan ulas secara rinci. Beberapa saham itu antara lain, ZM, DOCU, dan CRM. Ketiganya adalah saham related AI yang berpotensi diuntungkan saat biaya infrastruktur lebih rendah dengan valuasi paling murah.

Kalau kamu, tertarik masuk saham related AI yang mana nih?

Mau Mulai Investasi Saham US?

Kamu bisa mulai investasi saham AS mudah dengan download dan daftar di Gotrade. Daftar dengan link ini untuk mendapatkan bonus hingga 20 dolar AS dari Gotrade.