23 Digest: Fraud masih Ada, Saham dan Crypto Siap Bangkit
Ada apa saja di Januari? gimana nasib keuanganmu? apa yang harus dilakukan? temukan jawabannya di 23 digest ini ya
Hai Para Pemikir Duit! Januari memang masih berat ya, tapi tenang sekarang kita sudah masuk ke bulan penuh cinta, Februari. Namun, sebelum menatap perencanaan uang di Februari, kita review dulu warna-warni Januari, dari keberadaan investasi bodong yang masih marak serta pasar saham dan crypto yang mulai kembali ramai. Ready to delve deeper? 😁
Daftar Isi Konten
- Deretan Saham yang masih Murah
- Crypto Bangkit, Harapan Bitcoin Otw 70.000 dolar AS Kembali Muncul
- Penipuan Hingga Scam masih Menghantui Dompetmu Nih
Siapa yang misuh-misuh (bahasa Jawa dari Mengeluh) kok pasar saham turun terus, kapan naiknya? ah sudah prustasi deh di saham? mending nabung di bank aja kalau gitu?
Yaps, sepanjang hampir tiga pekan pertama Januari 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merepresentasikan 800-an saham di BEI masih koreksi. Bahkan, investor asing masih mencatatakn aksi jual bersih triliunan rupiah.
Aksi jual investor asing itu sering dikaitkan dengan investor bermodal besar, sehingga jika mereka masih melakukan aksi jual ada potensi pasar saham akan tertekan.
Meskipun begitu, ada tanda baik dari pasar surat berharga negara (SBN) pada pertengahan Januari 2023, yakni asing memborong SBN dalam jumlah besar. Artinya, mereka mulai kembali mencari keuntungan lebih besar di negara berkembang seperti Indonesia.
Terus apa hubungannya ke pasar saham Indonesia? ya, asing masuk ke SBN karena karakternya lebih rendah risiko daripada saham. Mereka menunggu konfirmasi data ekonomi, salah satunya apakah Federal Reserve, The Fed, beneran tidak agresif lagi menaikkan suku bunga.
Hal itu terbukti, setelah rapat The Fed di akhir Januari dan awal Februari hanya menaikkan suku bunga 25 bps alias turun dari kenaikan Desember 2022 yang sebesar 50 bps, pasar saham di Amerika Serikat (AS) dan Indonesia langsung bergairah.
Lalu, apa saham yang menarik setelah keputusan itu? pastinya saham teknologi yang sudah turun cukup dalam ketika The Fed sangat agresif menaikkan suku bunga. Buktinya, indeks saham teknologi di Indonesia juga langsung naik signifikan beberapa hari terakhir. seperti terlihat dalam gambar teknikal indeks saham teknologi di bawah.
Namun nih ya, menurut tim Mikir Duit, investasi di saham teknologi Indonesia masih cukup berisiko. Soalnya, fundamental tidak terlalu kuat, tapi persaingan sangat ketat. Seperti, kabar JD.ID yang akhirnya menyerah dan menutup operasionalnya pada Maret 2023 nanti.
Dengan begitu, potensi kinerja keuangan untuk mencatatkan turnaround atau berbalik dari rugi menjadi laba karena bisnis operasionalnya masih membutuhkan waktu. Jika tertarik investasi di saham teknologi, kamu harus siap hold sekitar 5 tahun hingga 8 tahun dari sekarang.
Terus apa nih saham yang menarik saat asing sudah pada borong saham di Indonesia, nanti keburu mahal lagi? untuk mau tahu selengkapnya, kamu bisa sign up ke Mikir Duit dulu ya, FREE kok. Buat yang sudah gabung, yuk kita bahas saham yang masih murah dan bagus.
Deretan Saham yang Masih Murah
Cara termudah untuk melihat harga saham bisa dilihat dengan valuasi relatif seperti, price to earning ratio (PER) dan price to book value (PBV). Cara mengetahui apakah posisi PER dan PBV-nya sudah murah bisa dilakukan dengan dua cara, pertama membandingkan dengan rata-rata valuasi selama 5 tahun terakhir. kedua membandingkan dengan sektoralnya.
Untuk itu, kali ini kita coba cari apa saham yang lagi murah di indeks LQ45. Kenapa menggunakan indeks LQ45, nggak IHSG saja yang lebih lengkap? untuk mempermudah screening saham yang likuid dan fundamentalnya juga bagus.
PE current | PE Band 5 tahun | |
---|---|---|
SRTG | 1,77 | 5,12 |
INDY | 1,95 | 10,41 |
ITMG | 2,34 | 8,24 |
ADRO | 2,43 | 11,04 |
PTBA | 2,92 | 7,67 |
INKP | 4,03 | 8,76 |
UNTR | 4,88 | 9,77 |
TINS | 5,09 | 28,98 |
MEDC | 5,3 | 35,72 |
HRUM | 5,37 | 15,16 |
EMTK | 6,55 | 104,67 |
PGAS | 7,63 | 21,53 |
JPFA | 8,24 | 12,03 |
ASII | 8,33 | 12,64 |
INDF | 8,55 | 11,41 |
ESSA | 9,25 | 43,6 |
ACES | 11,51 | 28,59 |
Jika dilihat sekilas, saham LQ45 yang lagi murah antara lain PT Saratoga Investama Tbk. (SRTG) hingga saham-saham batu bara. Asumsinya dengan melihat price to earning (PE) saat ini lebih rendah dari rata-rata 5 tahunnya yangt tercermin dari PE Band 5 tahunnya.
Namun, kesimpulan itu belum begitu tepat, untuk memastikan itu, kita perlu melihat kenaikan harga sahamnya sudah seberapa tinggi. Jika kenaikan tinggi, tapi PE-nya lebih rendah dari rata-rata berarti disebabkan lonjakan laba bersih.
Di sini, kita perlu lihat lagi apa yang menyebabkan laba bersih melejit? operasional bisnis yang berkelanjutan atau cuma lagi kena siklus bagus seperti sektor komoditas. Jika disebbakan siklus yang lagi bagus, berarti valuasi murah itu tidak relevan untuk dilihat. Soalnya, jika harga komoditas turun, lalu labanya turun, berarti nanti valuasinya menjadi lebih mahal.
Jadi, apa saham LQ45 yang murah? di sini, kita analisis saham LQ45 di luar bank karena menggunakan PE. Dari sini, yang paling murah adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP), PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES).
Lalu, bagaimana dengan saham-saham bank yang murah? kita akan coba lihat list 10 saham bank dengan PBV termurah.
PBV current | PBV Band 5 tahun | |
---|---|---|
NISP | 0,53 | 0,67 |
BTPN | 0,55 | 0,83 |
BDMN | 0,59 | 0,94 |
BNGA | 0,69 | 0,61 |
BBTN | 0,83 | 0,95 |
BNLI | 1,02 | 1,39 |
BJTM | 1,03 | 1,11 |
BJBR | 1,03 | 1,32 |
BBNI | 1,28 | 1,19 |
BMRI | 2,02 | 1,77 |
BRIS | 2,28 | 2,1 |
BBRI | 2,43 | 2,49 |
BBCA | 4,85 | 4,51 |
Dari sini, terlihat saham bank yang paling murah secara sektoral adalah PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP). Ditambah, jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahunnya, PBV NISP juga masih berada di posisi yang murah.
Masalahnya, harga saham NISP itu kurang terlalu aktif. Paling baru heboh aktif ketika bagi dividen untuk pertama kalinya sejak beberapa tahun terakhir pada 2022 kemarin.
Di sisi lain, saham big bank seperti, BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI memang sudah mahal, tapi pergerakannya lebih aktif. Apalagi, keempat saham bank besar itu juga punya porsi besar ke IHSG.
Kesimpulan
Jadi, apa saham yang terbaik dibeli saat masuk periode bullish saat ini? jawabannya adalah saham-saham di luar komoditas, seperti ritel dan consumer goods. Jika ada yang masih murah dan menarik bisa dipantau.
Lalu, bagaimana dengan saham bank? jika melihat rilis kinerja saham bank besar, termasuk NISP yang sudah rilis laporan keuangan 2022, sektor ini lagi mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan.
Namun, kenaikan laba bersih itu didorong oleh pengurangan pencadangan untuk antisipasi kredit bermasalah menjadi macet. Artinya, jika rasio kredit bermasalah di 2023 meningkat, ada peluang bank-bank itu akan kembali menaikkan pencadangan.
Hasilnya, laba bersih berpotensi tergerus yang bisa berefek negatif ke harga saham. Tapi, jika tujuan investasi jangka panjang, rasa-rasanya saham bank di Indonesia masih akan kokoh hingga 5 - 10 tahun lagi.
Crypto Bangkit, Nyangkuters Pasti Berharap Bitcoin ke 70.000 dolar AS lagi
Gimana ya prospeknya?
Tau nggak? kenapa cryptocurrency di 2022 malah meredup? beberapa pasti mengira karena banyaknya fraud yang terjadi dari Luna hingga kejadian Sam Bank Friedman pendiri FTX.
Di luar itu, sebenarnya cryptocurrency meredup di 2022 karena agresivitias The Fed dalam menaikkan suku bunga acuannya. Ditambah tingkat inflasi tinggi yang berisiko terhadap ekonomi AS maupun dunia. Hal itu membuat whale-sebutan investor besar di cryptocurrency mulai taking profit. Meski, ada beberapa whale yang garis keras crypto tetap bertahan.
Para investor besar memindahkan dananya dari crypto ke aset yang lebih aman seperti obligasi negara AS atau SBN di berbagai negara berkembang. Ditambah, The Fed yang merealisasikan aksi agresifnya membuat likuiditas di pasar mengetat. Tidak ada uang baru yang masuk signifikan ke pasar crypto.
Gara-gara pasar crypto yang ditinggalkan itu, terjadilah perubahan signifikan hingga membuat borok-borok sistem yang belum matang bermunculan. Seperti, kasus LUNA maupun FTX.
Namun, gara-gara itu semua citra crypto menjadi tidak menarik, setidaknya di mata para ritel.
Hingga posisi The Fed yang mulai melandaikan kenaikan suku bunga membuat dari 75 bps, menjadi 50 bps, hingga terakhir 25 bps. Artinya, posisi kenaikan suku bunga sudah mulai berada di level yang mentok.
Nah, jika The Fed sudah mulai menahan suku bunga, ada potensi nih investor besar memindahkan dananya lagi ke aset berisiko, seperti saham dan crypto.
Kenapa? 🧐
Jawabannya, karena dengan suku bunga sudah ditahan, berarti ekonomi berpotensi kembali bergerak. Hal itu berpotensi membuat aset yang aman menjadi tidak menarik lagi dari segi keuntungan. Sehingga mereka akan mencari peluang di aset berisiko yang berpotensi melesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
Toh, kejadian 2022 telah memberikan seleksi alam untuk para pemain-pemain crypto yang benar-benar kokoh. Binance pun bertahan di puncak sebagai bursa crypto terbesar dunia.
Jadi, sudah siap nge-crypto lagi?
Penipuan hingga Scam masih Menghantui Dompetmu Nih
Gimana cara antisipasinya ya?
Buat kamu yang sering nangkring di Mikir Duit pasti sempat baca tulisan tentang Usain Bolt yang kena scam. Uang pensiunnya dari Rp179 miliar hanya tersisa Rp179 juta. Yaps, itu bukan salah Bolt dalam mengelola dananya, tapi ya apes aja ada mantan karyawan tempat dia menyimpan uangnya yang nakal.
Jika kasus Bolt ada jauh di Jamaika, di Indonesia juga terjadi kasus scam yang disebar via Whatsapp. Ingat kan, dulu ada yang sok-sokan ngirim resi pengiriman kurir dengan file apk. Setiap orang yang ngeklik itu, smartphonenya langsung kena malware yang bisa ketawan pin mobile banking, ATM, data pribadi, dan sebagainya.
Kejadian lagi di awal 2023 dengan cara sama, tapi tema berbeda. Kali ini, yang dikirim adalah undangan pernikahan.
Katanya, pelaku pengirim mengirim ke ratusan target korban sekaligus. Dengan harapan ada 1-2 persen saja yang mengklik, mereka sudah mendapatkan keuntungan besar. Kabarnya, pelaku pengirim pesan itu sudah diamankan pihak kepolisian.
Di luar itu, ada juga yang terjebak oleh arisan bodong. Sebenarnya ini modus lama, jadi pelaku menawarkan arisan dengan setoran modal awal seperti Rp5 juta sampai Rp20 juta. Nantinya, dengan menunggu beberapa lama, penitip dana akan mendapatkan keuntungan beberapa persen, misal dari Rp5 juta menjadi Rp6 juta.
Jumlah keuntungan akan tergantung, seberapa lama kamu menyimpan uang tersebut. Jika ingin keuntungan yang besar, ya tunggu hingga giliran dapat terakhir. Namun, ya risikonya gagal dibalikkin uangnya.
Soalnya, si pelaku membayar keuntungan arisan itu menggunakan uang anggota arisan yang lainnya alias skema ponzi.
Sebenarnya, skema ponzi ini sudah sering terjadi, dan skema arisan sudah banyak terjadi juga. Namun, tetap saja masih banyak yang tergiur dengan keuntungan skema ponzi tersebut.
Penyebab masih banyak yang terjebak di investasi bodong berbasis arisan itu adalah jika mengambil giliran awal alias untung paling kecil, ya memang si korban akan mendapatkan uangnya kembali ditambah keuntungan. Di situ memunculkan kepercayaan kalau uang pasti kembali beserta keuntungannya.
Yang udah-udah sih sebenarnya uang mereka sempat balik dengan keuntungan, tapi jadi maruk. Langsung naro lagi yang banyak dan pasang digiliran akhir biar untungnya besar, ya akhirnya nyangkut deh.
Kesimpulan
Untuk kasus phising atau scam ini memang sulit kita atasi sendiri. Intinya sih, kita harus benar-benar menjaga data diri termasuk password berbagai produk keuangan yang dimiliki. Jangan sampai orang lain tahu, bahkan termasuk keluarga lho kalau saran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bank Indonesia (BI).
Lalu, untuk kasus fraud keuangan seperti investasi bodong, simple-nya jika ada produk di luar jenis resmi yang terdaftar di OJK, tapi menawarkan janji manis untung fix hingga di atas 10 persen per tahun. Itu sudah hampir pasti investasi bodong.
Kenapa bisa menentukan begitu? sebagai acuan gampangnya bisa melihat LPS rate. Jika LPS rate saja saat ini 4 persen. Berarti jika ada yang menawarkan investasi dengan keuntungan 10 persen per tahun fix, di mana dia menempatkan dananya?
Ya memang ada obligasi korporasi yang kasih kupon bisa 10 persen per tahun fix. Namun, itu ada risiko gagal bayar yang tinggi juga, soalnya semakin besar tingkat kupon, berarti risiko makin tinggi juga.
Jadi, semoga kita semua tetap aman dan selamat dari jebakan-jebakan betmen kayak itu ya.
Sekian hari ini, Dadadadah Januari, Selamat Datang Februari
-SR-
Founder Mikirduit
23 Digest adalah publikasi bulanan dari Mikirduit yang merekap ada kejadian keuangan besar apa sepanjang bulan tersebut. Publikasi ini bakal dirilis setiap awal bulan.