3 Hal yang Bisa Bikin Gaji Pertama First Jobber Hilang
Hai para first jobber, ini ada 3 hal yang bisa bikin gajimu hilang begitu saja. Baca ini sekarang juga agar tidak menyesal nantinya ya.
Mikirduit – Siapa yang baru lulus dan dapat kerja? enak dong ya dapat gaji pertama. Namun, nikmatnya gaji pertama-mu harus memperhatikan 3 hal ini. Tujuannya, agar di kemudian hari, kamu tidak terjebak dalam kenaikan biaya hidup sehingga kualitas hidup berkurang. Apa saja tiga hal tersebut?
Ketika kamu baru mendapatkan gaji pertama, berarti tahapan keuanganmu baru sampai di kemandirian. Di sini, kamu harus mulai melakukan perhitungan, berapa biaya hidup sehari-hari dan berapa uang yang bisa ditabung.
Soalnya, ketika kamu mendapatkan gaji pertama kalinya, berarti kamu ada kewajiban untuk menyiapkan dana darurat. Tujuannya agar kamu tetap memiliki uang jika gaji yang tadinya ada tiba-tiba menghilang karena faktor Pemutusan Hubungan Kerja dan sebagainya. Rekomendasinya, dana darurat yang aman itu sektiar 6 sampai 12 kali penghasilan bulanan. [6 bulan untuk single, minimal 12 bulan untuk yang sudah berkeluarga]
Namun, dalam mempersiapkan perencanaan keuangan itu, ada 3 hal yang harus diperhatikan agar pengeluaran tidak boncos dan bisa mulai mengumpulkan dana darurat.
Beli Mobil
Fokusnya benar-benar untuk beli mobil. Soalnya, harga mobil rata-rata sudah mirip dengan harga rumah sekitar Rp100 juta ke atas. Berbeda dengan motor yang masih Rp20-an juta. Lalu, urgensi untuk mobil terutama di wilayah perkotaan cenderung lebih kecil ketimbang motor, apalagi jika masih single,
Jadi, sebenarnya, kebutuhan mobil ini masih belum prioritas untuk yang tinggal di daerah perkotaan seperti Jakarta. Jangan sampai karena KEINGINAN bukan KEBUTUHAN kamu terpaksa kredit untuk beli mobil baru.
Kesalahan kredit mobil baru saat masuk gaji pertama adalah, berarti anggaran pengeluaran sudah terbagi dengan cicilan mobil baru yang tidak sedikit. Rata-rata cicilan mobil sekitar Rp1 juta - Rp3 jutaan untuk yang harganya terjangkau dengan tenor kredit 3-5 tahun.
Ditambah, mobil juga memiliki biaya-biaya tambahan yang harus dikeluarkan seperti, bensin, servis rutin, biaya ganti oli, servis besar jika rusak, pajak mobil hingga asuransi kendaraan. Artinya, pengeluaran dari memiliki mobil bisa jadi lebih besar daripada untuk kebutuhan sehari-hari.
Bayangkan, kalau uang untuk cicilan itu digunakan untuk persiapan dana darurat rasa-rasanya bisa lebih bagus. Ketimbang mobil yang belum dibutuhkan, tapi malah menambah biaya.
Kartu Kredit, Pinjaman Online, dan Paylater
Salah satu yang sering membuat para first jobber yang baru mendapatkan gaji pertama adalah kartu kredit hingga paylater. Pasalnya, instrumen kredit konsumsi itu menawarkan pembayaran untuk pembelian barang hingga liburan dengan cicilan sehingga terlihat lebih murah.
Namun, kemudahan pembayaran dengan cicilan itu berpotensi jadi pedang bermata dua lho. Jika, kamu tidak pintar mengelola nilai pinjaman yang digunakan. Bayangkan, tiba-tiba kamu impulsif beli banyak barang dan liburan yang semuanya dengan kartu kredit dan paylater.
Akhirnya, tanpa sadar bayar cicilannya jadi menggunung dan membuat kamu kesulitan membayar tagihan.
Jadi, produk kartu kredit, pinjaman online, dan paylater itu bukannya tidak baik, melainkan itu kembali lagi bagaimana kita menggunakannya. Apakah bisa diatur dengan baik sehingga justru bisa memenuhi kebutuhan yang benar-benar lagi dibutuhkan. Kalau terjebak dengan keinginan impulsif itu yang berbahaya.
Kebanyakan Subscribe Platform
Nah, tantangan saat ini adalah adanya kebutuhan langganan atau subscribe beberapa platform untuk kebutuhan konsumtif. Misalnya, Spotify, Netflix, Amazon Prime, Disney + Hotstar, Viu, dan lainnya.
Memang, biaya langganannya tidak terlalu mahal ada yang di bawah Rp50.000 hingga Rp200.000-an per bulan. Masalahnya, platform-platform itu bersaing dengan menawarkan film eksklusif yang hanya ada di platformnya.
Ketika beberapa film dari platform itu viral, akhirnya tidak menutup kemungkinan beberapa orang berlanggan lebih dari satu platform. Ya, sebenarnya itu adalah hak, tapi ingat seberapa butuh kamu berlanggan penyedia film online lebih dari satu platform?
Ini yang perlu diperhitungkan karena menjadi biaya receh yang tidak terduga ternyata banyak juga.
Beda kasus untuk subscribe platform produktif seperti Canva, Veed.io, dan lainnya. Jika platform itu mendukung pekerjaan dan bisa menambah penghasilan berarti bukan menjadi masalah lagi.
Kesimpulan
Intinya adalah ketika baru mendapatkan gaji pertama, kita harus bisa mengendalikan keinginan. Memang, memegang uang itu enak, godaan kredit itu nikmat, tapi risikonya adalah pengelolaan keuangan di masa depan berpotensi berantakan.
Jadi, untuk merapikannya, kita bisa fokus kepada kebutuhan. Bagaimana caranya? kami pernah menulis bagaimana cara menentukan barang yang benar-benar dibutuhkan di artikel ini, BACA JUGA: Cara Atur Pengeluaran yang Benar dengan Cara Cost per Use.
Mau konsultasi keuangan FREE bersama tim Mikirduit? langsung kontak aja ke 085942186849 atau klik tombol di bawah ini.