3 Saham Dividen Ini Rilis Laporan Keuangan Kuartal III/2024, Mana yang Menarik?

Sudah ada 3 emiten yang rilis laporan keuangan, kira-kira bagaimana kondisi kinerjanya? apakah menarik atau tidak ya?simak ulasan lengkapnya di sini.

3 Saham Dividen Ini Rilis Laporan Keuangan Kuartal III/2024, Mana yang Menarik?

MIkirduit – Ada tiga emiten yang sudah rilis laporan keuangan kuartal III/2024, ketiga emiten ini memiliki karakter bisnis recurring income, yakni pendapatan yang berulang dari optimalisasi asetnya. Siapa saja mereka dan bagaimana dengan prospeknya?

Saham BSBK

PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK) ini adalah saham properti yang memiliki aset di daerah Balikpapan,yakni Balikpapan Superblok. 

BSBK adalah emiten yang berada di bawah naungan Grup PAMN yang juga memiliki bisnis NICL, KBAG, dan PAMG. 

Sampai 9 bulan sepanjang 2024, BSBK mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 226,73 persen menjadi Rp62,1 miliar. 

Beberapa pendorong kinerja BSBK antara lain: 

Pertama, pendapatan perseroan naik 12,22 persen menjadi Rp263 miliar. Menariknya, 94 persen pendapatan BSBK bukan dari penjualan properti, melainkan dari recurring income-nya seperti sewa properti. 

Jika dirinci beberapa sumber pendapatan berulang BSBK mencakup sewa, utilitas, biaya layanan, parkir, sewa pameran, pengelolaan lingkungan, waterpark, fitness, hingga food court. 

Bahkan, pendorong pendapatan BSBK justru dari kenaikan recurring income sebesar 12,22 persen menjadi Rp263 miliar. Sementara itu, penjualan properti malah turun 33,42 persen menjadi Rp13,93 miliar. 

Kedua, beban pokok pendapatan perseroan mencatatkan penurunan yang membuat laba kotor naik 24,37 persen menjadi Rp192 miliar, serta gross profit margin naik menjadi 73,11 persen dibandingkan dengan 65,96 persen. 

Ketiga, beban operasional dan keuangan cenderung naik moderat. Bahkan, beban umum dan administrasi, serta beban keuangan turun cukup signifikan. Kondisi itu membuat net profit margin BSBK naik menjadi 23,58 persen dibandingkan dengan 8,1 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Catatannya, meski BSBK memiliki konsep bisnis properti yang mayoritas recurring income seperti PLIN, tapi perseroan belum rutin bagi dividen sejak listing pada November 2022. Dividen pertama BSBK terjadi pada interim di Agustus 2024 senilai Rp1 per saham. 

Jika kami proyeksikan posisi kas dan setara kas perseroan hingga akhir tahun ini, tingkat dividend payout rasio BSBK sekitar 24,1 persen menjadi Rp20 miliar atau Rp1,32 per saham. 

Artinya, potensi dividen final BSBK sekitar 0,32 per saham, atau jika dihitung dengan harga saham per 16 Oktober 2024, tingkat dividend yield-nya sekitar 0,54 persen. 

Secara risiko kredit, BSBK terhitung cukup rendah dengan tingkat debt to Equity rasio sebesar 0,22 kali, serta interest coverage rasio hingga 4,24 kali. 

Posisi harga saham BSBK juga masih murah dengan asumsi harga wajar dengan PE justified ada di Rp61,95 per saham. 

Namun ingat, BSBK termasuk saham third liner sehingga tingkat risiko fluktuasinya cukup tinggi. Meski karakter bisnisnya recurring income, jika kamu tidak siap dengan risiko fluktuasi yang tinggi lebih baik tidak untuk jangka panjang. Apalagi, dividen BSBK juga belum terlalu teruji konsisten dengan periode IPO baru sejak November 2022.

5 Checklist Wajib Sebelum Mulai Investasi Saham
Investasi saham memang harus dimulai sedini mungkin, tapi kamu tetap harus punya checklist yang wajib dipenuhi sehingga bisa investasi dengan aman dan santai. Berikut 5 checklist wajib sebelum mulai investasi saham.

Saham PJAA

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menjadi saham sektor properti yang secara umum bisnis utamanya mengandalkan pendapatan recurring income juga. Hampir 100 persen pendapatan perseroan berasal dari recuring income. 

Namun, kinerja PJAA hingga 9 bulan di 2024 agak kurang bagus. Perseroan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 41,1 persen menjadi Rp100,59 miliar. 

Beberapa penyebab penurunan laba bersih PJAA antara lain:

Pertama, pendapatan perseroan turun 2,34 persen menjadi Rp881 miliar. Penurunan pendapatan itu dipicu dari seluruh segmen recurring income-nya seperti pendapatan tiket dan wahana turun 1,24 persen menjadi Rp628 miliar, pendapatan hotel dan restoran turun 12,82 persen menjadi Rp57 miliar, serta pendapatan lainnya turun 5,44 persen menjadi Rp190 miliar. 

Penurunan pendapatan di PJAA ada kemungkinan berkaitan dengan daya beli masyarakat yang masih belum terlalu kuat untuk kebutuhan sekunder seperti di bisnis PJAA. 

Kedua, saat pendapatan turun, beban pokok pendapatan PJAA malah naik. Hal itu membuat laba kotor PJAA turun 10,9 persen menjadi Rp438 miliar. Lalu, tingkat gross profit margin (GPM) PJAA turun menjadi 49,73 persen dibandingkan dengan 54,5 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Ketiga, selaras dengan beban pokok pendapatan, beban operasional dan lainnya PJAA juga ikut naik saat pendapatan turun. Hasilnya, net profit margin PJAA turun menjadi 11,41 persen dibandingkan dengan 18,92 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Untuk prospek dividen PJAA dari tahun buku 2024 diperkirakan mampu bagikan dividen sekitar 30 persen dari laba bersih sehingga total dividen sekitar Rp30,9 per saham. Jika dihitung dengan harga per 16 Oktober 2024, berarti tingkat yield-nya sekitar 4,87 persen. 

Secara risiko utang, PJAA masih tergolong aman, yakni tingkat DER sekitar 0,48 kali dan interest coverage rasio sebesar 3,53 kali.

Posisi harga saham PJAA juga tergolong masih murah dengan asumsi PE Justified dari kinerja laba bersih twelve trailing month-nya sekitar Rp666 per saham.

4 Pilihan Investasi di Pasar Modal yang Bisa Membuatmu Financial Freedom
Ada banyak pilihan investasi, tapi mana yang terbaik dan bagus untuk dipilih? kami akan ulas semuanya dan memberikan gambaran mana yang terbaik.

Saham EAST

PT Eastparc Tbk. (EAST) adalah saham hotel keluarga di daerah Yogyakarta. Bisnis hotel EAST ini memberikan layanan all in one, jadi bisa cukup liburan di hotel saja karena perseroan telah menyediakan berbagai wahana hiburan untuk keluarga.

Berhubung EAST ini juga bisnis hotel, skema pendapatannya adalah recurring income dari optimalisasi okupansi penginap di hotelnya. Saham EAST menjadi salah satu saham di Indonesia yang bagikan dividen hingga 4 kali dalam setahun lho. 

Namun, kinerja EAST hampir sama seperti PJAA, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 9,72 persen menjadi Rp23,32 miliar. 

Penyebab penurunan laba bersih EAST antara lain:

Pertama, penurunan pendapatan sebesar 3,7 persen menjadi RP72,57 miliar. Penurunan pendapatan lebih disebabkan oleh penurunan pendapatan dari segmen makanan dan minuman, serta lain-lain. Sementara itu, dari pendapatan kamar masih tumbuh tipis menjadi Rp50,06 miliar dibandingkan dengan Rp49.09 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. 

Indikasinya, daya beli masyarakat masih ingin berlibur tapi mulai berhemat untuk hal-hal seperti makanan dan minuman sehingga meski pendapatan kamar naik, pendapatan makanan dan minuman malah turun. 

Kedua, biaya operasional dan biaya keuangan EAST mengalami kenaikan sehingga memangkas net profit margin perseroan menjadi 32,14 persen dibandingkan dengan 34,28 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Menariknya, EAST justru mampu menekan beban pokok pendapatan sehingga membuat penurunan laba kotor lebih rendah sebesar 2,52 persen menjadi Rp53,71 miliar. Gross profit marginnya juga naik menjadi 74,01 persen dibandingkan dengan 73,12 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Kami proyeksikan EAST bisa bagikan dividen sebesar 90 persen dari asumsi laba bersih perseroan sepanjang 2024 menjadi  Rp7,83 per saham. Dengan menggunakan harga saham per 16 Oktober 2024, tingkat dividen yield EAST mencapai 6,64 persen. 

Sejauh ini, EAST sudah bagikan dua kali dividend interim senilai Rp2,75 per saham, berarti masih ada tersisa Rp5,08 per saham yang berpotensi dibagikan pada Oktober-November 2024 serta April 2025. 

Secara risiko kredit, tingkat DER EAST masih cukup rendah sebesar 0,01 kali dengan tingkat Interest Coverage Rasio sebesar 67,52 kali. Sehingga secara keseluruhan, risiko kredit EAST sangat rendah. 

Dari segi valuasi, harga saham EAST juga masih cukup murah dengan asumsi wajar dari PE justified sekitar Rp123 per saham.

BACA INI! Agar Tahu Cara Cuan dan Meredam Risiko Dalam Saham
Investasi saham memang bisa memberikan keuntungan yang optimal, tapi untuk bisa mendapatkannya kamu harus memahami kunci dasar agar bisa cuan dan meredam risiko dengan cara ini.

Kesimpulan

Jika membandingkan ketiga saham tersebut, ada satu benang merah yang pasti, terutama untuk PJAA dan EAST. Kedua emiten ini tengah tertekan oleh penurunan daya beli masyarakat untuk produk dan jasa sekunder. Hal itu terlihat dari penurunan penjualan tiket Ancol hingga pendapatan dari makanan dan minuman EAST. Menariknya adalah BSBK yang masih mampu mencatatkan kenaikan pendapatan recurring income secara signifikan. 

Dalam jangka pendek, jika BSBK mampu menjaga kestabilan kinerja keuangan hingga akhir tahun sebenarnya akan menarik, tapi risiko fluktuasi harganya cukup tinggi. Sementara itu, kami menilai PJAA dan EAST bisa mulai agresif kenaikan harga sahamnya setelah efek penurunan suku bunga terasa ke sektor riil sehingga bisa menaikkan minat memenuhi kebutuhan sekunder dari masyarakat. 

Meski begitu, kalau dari segi dividen PJAA dan EAST tetap cukup menarik sih. Kalau kamu lebih tertarik BSBK yang kinerjanya lagi growth atau PJAA dan EAST sebagai saham dividend player yang sudah teruji?

Mulai Langkah Investasi Saham-mu Bersama Mikirdividen

Kamu bisa mengetahui gambaran benefit jadi member mikirdividen dengan klik di sini.

Secara umum, kamu akan mendapatkan beberapa benefit dengan menjadi member mikirdividen seperti:

  • Analisis 31 Saham Dividen yang Cocok untuk Investasi Jangka Panjang (Di-update fundamentalnya per 3 bulan dan harga wajar secara real-time)
  • 24 Digest, Publikasi bulanan yang bisa memandumu investasi saham dengan fenomena yang bakal terjadi di bulan selanjutnya
  • Grup Diskusi di Whatsapp
  • Event Online Bulanan

Kamu bisa jadi member Mikirdividen dengan Harga Diskon 33% menjadi Rp400.000 per tahun. Untuk join jadi member bisa klik di sini. | Promo Paket Ini Berlaku Hingga 31 Desember 2024

Selain itu ada promo lainnya seperti:

  • Paket Lengkap Mikirdividen 1 Tahun + Paket e-Book Saham Pertama: DISKON 44% menjadi Rp500.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket ini hanya berlaku hingga 30 September 2024
  • Paket e-Book Saham Pertama dengan Benefit (e-Book Saham Pertama, Rekaman Event Saham Pertama, Kalkulator Harga Wajar): DISKON 33% menjadi Rp200.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket Ini Berlaku hingga 31 Desember 2024

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini