3 Saham Komoditas di AS yang Menarik, ada yang Dividen Jumbo
Salah satu sektor saham yang menarik itu adalah komoditas, pertanyaannya, gimana dengan prospek saham komoditas di pasar saham AS? ada apa aja saham yang lagi murah?
Mikirduit – Saham sektor komoditas, terutama batu bara, masih jadi primadona di Indonesia. Namun, bagaimana dengan saham komoditas di Amerika Serikat (AS)? berikut kami ulas 3 saham komoditas di AS dengan tingkat dividen yang paling menarik.
Bicara saham komoditas di pasar saham AS, mayoritas bergerak di bidang migas, tambang emas, serta tambang mineral lainnya yang merupakan perusahaan negara lain, tapi listing di AS seperti Vale.
Kami pun menyeleksi dari total 16 saham komoditas di AS seperti, Vale S.A (VALE), Occidental Petroleum Corp (OXY), Exxon Mobil Corp (XOM), ArcelorMittal (MT), Chevron Corp. (CVX), Shell PLC (SHEL), BP PLC (BP), Newmont Corp. (NEM), ConocoPhillips (COP), PTC Inc. (PTC), Bariick Gold Corp (GOLD), Schlumberger Ltd. (SLB), Antero Resources Corp. (AR), Devon Energi Corp. (DVN), Halliburton Co. (HAL), dan Freeport-McMoran Inc. (FCX).
Untuk melihat saham murah potensial, kami akan membandingkan dengan tingkat dividend yield sebelumnya, prospek pertumbuhan laba bersih per saham, dan posisi harga sudah mahal atau masih murah dengan acuan PE rata-rata wajar sektoralnya. Dari situ, kami ketemu dengan tiga saham ini.
Vale SA (VALE)
Saham VALE bergerak di sektor pertambangan mineral seperti bijih besi, tembaga, hingga nikel, termasuk salah satu bagian usahanya di Indonesia, yakni INCO. Secara overall, jarang muncul pemberitaan terkait VALE.
Beberapa berita terakhir VALE dalam sepekan terakhir antara lain terkait klarifikasi perseroan tentang penyelesaian runtuhnya bendungan Fundao di Mariana, Brasil. Dalam kondisi ini, Vale bersama BHP Brasil dan pemerintah negara bagian an federal Brasil tengah mencari penyelesaian definitif atas kewajiban kejadian tersebut.
Jadi, kronologinya adalah bendungan Fundao milik Samarco, perusahaan patungan antara BHP Brasil dengan Vale, mengalami kerusakan dan runtuh hingga membuat bencana di area sekitarnya pada pertengahan 2023.
Dari kesepakatan, total kewajiban masa lalu dan masa depan yang harus ditanggung Samarco senilai 140 miliar real Brasil, termasuk 37 miliar real Brasil yang sudah diinvestasikan untuk remediasi dan kompensasi. Lalu, senilai 82 miliar real harus dibayarkan selama 20 tahun kepada pemerintah federal, negara bagian Minas Gerais an Esprito Santo, serta 21 miliar real Brasil menjadi kewajiban yang harus dipenuhi.
Nantinya, BHP dan Vale akan menjadi jaminan dengan porsi dibagi rata dua jika Samarco tidak dapat mendanai kewajiban tersebut.
Selain cerita kelam dari bencana tersebut, Vale juga mengumumkan rencana akuisisi Alianca Geracao de Energia S.A, perusahaan pembangkit listrik senilai 2,7 miliar Real Brasil. Setelah transaksi itu, Vale disebut tengah mencari mitra untuk mengembangkan bisnis pembangkit listrik tersebut.
Dari sisi kinerja keuangan per kuartal I/2024, VALE mencatatkan kenaikan pendapatan sangat tipis sebesar 0,3 persen menjadi 8,45 miliar dolar AS. Namun, dari segi laba bersih turun 8,17 persen menjadi 1,68 miliar dolar AS.
Secara gross profit margin, VALE mencatatkan penurunan signifikan menjadi 36,55 persen dibandingkan dengan 41,32 persen. Kondisi itu didorong kenaikan beban pokok pendapatan yang signifikan. Kenaikan biaya didorong biaya jasa, pengiriman, dan bahan baku.
Dengan kondisi ini, kinerja laba bersih per saham VALE di 2024 diperkirakan turun 72,9 persen menjadi 2,48 dolar AS per saham.
Meski tengah mengalami penurunan, tapi ada dua potensi dari saham VALE, yakni dari historis dividend yield terakhir sektiar 11,62 persen (persentase terbesar di kategorinya), serta posisi harga yang sudah murah.
Dengan menggunakan acuan PE wajar rata-rata sektoralnya di 15,93 kali, kami menilai harga wajar VALE ada di 39,51 dolar AS per saham.
Shell PLC (SHEL)
Shell PLC., yang memiliki lini bisnis sektor komoditas minyak dan gas ini, menjadi salah satu yang cukup menarik juga, dengan tingkat dividend yield terakhir sekitar 3,87 persen. Meski, dari kinerja kuartal I/2024, saham Shel mencatatkan kinerja yang kurang oke.
Pendapatan Shel turun 17,5 persen menjadi 55,78 miliar dolar AS, sedangkan laba bersih turun 19,11 persen menjadi 5,8 miliar dolar AS.
Meski begitu, penurunan kinerja Shell justru tidak seburuk ekspektasi analis. Hal itu didorong oleh margin keuntungan yang bagus dari perdagangan minyak.
Dalam kondisi kinerja keuangan yang turun lebih rendah dari perkiraan, Shell juga lagi berencana melakukan buyback senilai 3,5 miliar dolar AS. Aksi buyback itu dianggap menjadi salah satu penghargaan kepada para pemegang saham karena ada potensi kenaikan harga.
Sementara itu, kinerja Shell di 2024 diperkirakan bakal naik signifikan. Laba bersih per saham Shell diperkirakan naik hingga 236 persen menjadi 7,78 dolar AS per saham. Dengan asumsi proyeksi tersebut, harga wajar Shell berada di level 123,94 dolar AS per saham.
BP Plc (BP)
BP juga saham komoditas migas yang mengelola dari hulu hingga hilir-nya. Dari segi dividend yield, BP terakhir mencatatkan sebesar 4,9 persen.
Namun, kinerja kuartal I/2024 BP juga seperti emiten komoditas lainnya, yakni tertekan. Pendapatan BP turun 16,63 persen menjadi 38,55 miliar dolar AS. Laba bersih BP juga turun lebih dalam sebesar 73 persen menjadi 1,78 miliar dolar AS.
Pencapaian kinerja BP di kuartal I/2024 itu jauh dari harapan konsensus analis. CEO BP Murray Auchincloss mengatakan, penurunan laba bersih yang signifikan itu disebabkan pajak penangguhan yang lebih tinggi dari perkiraan. Soalnya dari sisi pendapatan sebelum pajak, pencapaian BP di atas 5 persen dari perkiraan Wall Street.
BP disebut berupaya membuat operasional menjadi lebih efisien. BP menargetkan bisa berhemat 2 miliar dolar AS dengan memangkas biaya dengan cara penggunaan aplikasi kecerdasan buatan untuk layanan pelanggan, bekerja sama dengan pemasok untuk mengurangi pemborosan, serta mempekerjakan insinyur berbiaya rendah seperti yang berasal dari India.
Dari segi sentimen saham, BP mendapatkan tekanan setelah lembaga pemeringkat S&P Global menurunkan prospek perusahaan minyak asal Inggris itu karena kekhawatiran rencana buyback akan membuat perusahaan kesulitan menurunkan rasio pembayaran utangnya. S&P Global menurunkan prospek BP dari positif menjadi stabil.
Secara umum, kinerja laba bersih per saham BP di 2024 diperkirakan naik sebesar 554 persen menjadi 4,65 dolar AS per saham. Dengan menggunakan asumsi proyeksi tersebut serta PE wajar dari sektoralnya di 15,93 kali, kami menilai harga wajar BP ada di 74,07 dolar AS per saham. Sehingga posisi saat ini masih murah.
Kesimpulan
Kami menilai saham komoditas di pasar saham AS memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Pasalnya, mereka juga dituntut untuk memiliki program untuk zero carbon yang lebih ketat. Apalagi, tingkat dividennya juga lebih rendah, kecuali Vale yang mencapai 11 persen,
Dari sini, kami menilai saham Vale masih lebih menarik dibandingkan dengan BP maupun Shell. Dengan harapan, jika ekonomi China pulih bisa meningkatkan permintaan bijih besi maupun nikel ke sana.
Kalau kamu, tertarik mencoba investasi saham komoditas di pasar saham AS?
Cara Berinvestasi Saham AS
Kamu bisa berinvestasi saham di AS tanpa membuka rekening bank di Negeri Paman Sam, caranya bisa daftar lewat kedua aplikasi ini:
- Nanovest: kamu bisa download aplikasinya di Playstore dan Appstore lalu daftar dengan kode SR90873 untuk berpeluang dapat hadiah dari Nanovest atau bisa langsung klik di sini
- Pluang: kamu bisa download aplikasinya di Playstore dan Appstore lalu daftar dengan kode: SURY691055 untuk berpeluang mendapatkan uang tunai atau bisa langsung klik di sini