3 Saham Murah dengan Growth Tinggi Pilihan Fund Manager AS
NVIDIA memang jadi salah satu fenomena di pasar saham AS saat ini. Namun, valuasi NVIDIA sudah mahal banget, mirip lah dengan kejadian BREN di Indonesia. Berikut ini 3 saham pilihan fund manager di AS, menurutmu menarik nggak?
Mikirduit – Saham NVIDIA bikin gebrakan setelah mampu menjadi saham yang paling bernilai di pasar saham AS mengalahkan Apple dengan market cap senilai 3,44 triliun dolar AS. Meski begitu, fund manager ini menilai tidak hanya saham AI yang menarik, berikut 3 saham AS yang dinilainya punya prospek pertumbuhan menarik dan harga masih wajar..
Dikutip dari MarketWatch, fund manager yang mengelola dana sekitar 5,3 miliar dolar AS di Fort Pitt Capital Group, yakni Dan Eye sempat memperkirakan ada potensi rotasi saham di deretan saham big-tech dengan pertumbuhan tinggi. Hasilnya, The Magnificient Seven, yakni Microsoft, Amazon, Meta, Apple, Google, Nvidia, dan Tesla mengalami rotasi. Nvidia secara mengejutkan berkontribusi sekitar 35 persen dari total kenaikan S&P 500 sepanjang 2024.
"Meroketnya NVIDIA dinilai menjadi sesuatu yang kurang bagus bagi pemilik portofolio yang balance dan terdiversifikasi," ujarnya.
Kutipan itu seolah membicarakan dirinya sendiri yang mengelola portofolio di 5 saham teknologi terbesar, tapi bukan TSLA atau NVDA. Bahkan, NVIDIA dijual terlalu cepat pada 2022-2023, seperti yang dilakukan Cathy Wood.
Meski begitu, keputusannya keluar dari saham NVIDIA dan fokus di 5 saham teknologi terbesar, serta optimalisasi aset ke obligasi untuk portofolio yang seimbang dan terdiversifikasi juga bukan langkah yang salah.Toh, hal itu dilakukan saat posisi suku bunga tinggi. Dengan kondisi itu, tingkat ketidakpastian ekonomi meningkat dan obligasi memang jadi pilihan terbaik dalam jangka pendek.
Untuk itu, Dan Eye menilai ada tiga saham yang dinilainya punya prospek pertumbuhan menarik untuk jangka panjang, selain NVIDIA.
Saham UnitedHealth (UNH)
Dan Eye menilai saham UNH yang sudah turun 8 persen sepanjang 2024 akibat kekhawatiran normalisasi kinerja keuangan akibat biaya premi asuransi yang meningkat, serta kenaikan biaya perawatan kesehatan.
"Tapi, kalau saya pikir, kondisi ini normal seiring meredanya pandemi membuat banyak penundaan kunjungan dokter dan operasi. Jadi, kami menilai ini hanya masalah sementara hingga harganya akan berada di level yang murah," ujarnya.
Menurutnya, UNH mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga sekitar 15 persen per tahun selama 10 tahun terakhir. Hal itu dianggap menjadi hal yang tidak sulit bagi UNH untuk melanjutkan tren pertumbuhannya.
Menurut perhitungan valuasi Simply Wall Street dengan dollarcost averaging, harga saham UNH saat ini sudah cukup murah dengan asumsi harga wajar sekitar 1.153 dolar AS per saham, sedangkan per 18 Juni 2024, harga sahamnya sekitar 481 dolar AS per saham.
Saham Oracle (ORCL)
Saham kedua pilihan Dan Eye ini sama dengan pilihan saham AI potensial kami yang sempat diposting sebelumnya.
Alasannya juga hampir saham, ORCL punya prospek baik setelah melaporkan guideline target 2024 yang optimistis, serta kesepakatan yang bagus terkait kerja sama cloud dengan Google.
Dan Eye mengatakan dirinya belum pernah mendengar manajemen ORCL lebih optimistis mengenai prospek masa depannya. "Mereka memantapkan diri sebagai pemain besar di teknologi Cloud," ujarnya.
Menurut catatannya, ORCL tengah membangun pusat data dalam jumlah besar. Hanya saja untuk realiasasi ke pertumbuhan bisnisnya akan membutuhkan waktu.
"Oracle mungkin pemain nomor 4 di bidang cloud, tapi pasar industri cloud ini senilai 300 miliar dolar AS dan mencatatkan pertumbuhan 20 persen per tahun. Jadi, ada banyak potensi ruang pertumbuhan di bisnis Oracle. Bahkan, tidak hanya sekadar mengikuti pertumbuhan sesuai dengan industri cloud, mereka mungkin mampu mengambil pangsa pasar lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing di atasnya," ujarnya.
Menariknya, secara valuasi Oracle dinilai masih wajar, tidak seperti NVIDIA atau saham chip dan semikonduktor lainnya yang sudah terlalu mahal.
Dalam catatan kami menilai harga wajar ORCL sekitar 196,54 dolar ASper saham. Dari perhitungan DCF Simply Wall Street, harga wajar ORCL sekitar 227,89 dolar AS per saham. Sampai penutupan 18 Juni 2024, harga saham ORCL ada di 144,64 dolar AS per saham. Artinya, saham ORCL masih menarik dilirik dengan potensi pertumbuhan bisnis yang cukup besar.
Saham Deere (DE)
Deere & Co ini adalah perusahaan manufaktur dan distribusi peralatan untuk pertanian, konstruksi, kehutanan, dan perawatan rumput.
Sebenarnya, kinerja Deere ini lagi kurang oke setelah menurunkan target 2024 pada Mei kemarin. Apalagi, Deere juga baru saja mengumumkan PHK. Namun, menurut Dan Eye, kondisi Deere ini sesuai dengan karakter cyclical-nya atau siklusnya.
"Saya pikir banyak yang lupa kalau bisnis Deere ini juga tergantung siklus. Saat ini, mereka berada di siklus terendahnya. Saya menyukai saham Deere ini karena berada di bottom siklusnya," ujarnya.
Eye yakin margin keuntungan dan harga saham akan bisa bertahan lebih tinggi dibandingkan dengan siklus penurunan sebelumnya. Alasannya, dia menilai fitur teknologi yang ditambahkan Deere bisa membantu petani mengurangi biaya dan mengoptimalkan hasil panen.
Teknologi itu antara lain seperti pengemudian dan penyemprotan benih otomatis. Kedua teknologi itu adalah hal yang tidak ditawarkan oleh Deere saat melewati siklus turun sebelumnya pada 2013 dan 2016.
Namun,jika melihat perhtungan valuasi DCF dari Simply Wallstreet, harga DE bisa dibilang sedikit overvalued dengan harga wajar sekitar 368,19 dolar AS per saham. Sementara itu, harga saham pada 18 Juni 2024 sekitar 382,76 dolar AS per saham.
Kesimpulan
Jika melihat karakter fund manager bernama Dan Eye ini, dia mencari saham yang memang kinerjanya lagi turun, tapi dalam kondisi fundamental yang tidak buruk. Seperti, yang dialami oleh DE, secara fundamental kinerjanya memang turun, tapi produk dari perseroan ini tetap dibutuhkan untuk meningkatkan hasil pertanian. Sehingga penurunan kinerja keuangan saat ini sementara.
Untuk itu, menurutnya waktu terbaik masuk ke saham seperti itu adalah ketika kinerjanya lagi berada di siklus terbawah. Hal serupa dilakukannya saat memilih saham UNH yang kinerjanya tertekan karena ada normalisasi pasca pandemi.
Dari ketiga saham ini, mana saja yang menurutmu menarik?
Cara Berinvestasi Saham AS
Kamu bisa berinvestasi saham di AS tanpa membuka rekening bank di Negeri Paman Sam, caranya bisa daftar lewat kedua aplikasi ini:
- Nanovest: kamu bisa download aplikasinya di Playstore dan Appstore lalu daftar dengan kode SR90873 untuk berpeluang dapat hadiah dari Nanovest atau bisa langsung klik di sini
- Pluang: kamu bisa download aplikasinya di Playstore dan Appstore lalu daftar dengan kode: SURY691055 untuk berpeluang mendapatkan uang tunai atau bisa langsung klik di sini