4 Faktor yang Bikin Saham Berpotensi Menjadi Multibagger

Mendapatkan saham multibagger jadi keinginan semua orang, tapi gimana cara mendapatkannya? kami ulas 4 faktor yang bikin saham bisa jadi multibagger

4 Faktor yang Bikin Saham Berpotensi Menjadi Multibagger

Saham multibagger lagi sering menjadi bahasan setelah beberapa saham seperti $PANI hingga $BREN mencatatkan kenaikan harga yang signifikan dalam waktu yang cukup singkat. Banyak pertanyaan yang muncul, bagaimana strategi mencari saham multibagger tersebut? 

Multibagger sendiri adalah istilah yang diperkenalkan oleh Peter Lynch, yang diambil dari istilah Baseball, yakni Bagger. Dalam konversi istilah itu ke saham, Peter Lynch menganalogikan 1 bagger sama dengan keuntungan 100 persen. Dengan begitu, Multibagger berarti keuntungan lebih dari 1.000 persen.

Dari riset secara historis, kami menilai ada lima faktor utama yang bisa membuat sebuah saham bisa menjadi multibagger.

Berikut ini keempat faktor yang bisa membuat saham berpotensi menjadi multibagger:

Pertama, Aksi Akuisisi Besar hingga Terjadi Pergantian Pengendali Saham

Aksi akuisisi yang besar, berarti adanya perpindahan jumlah saham yang cukup besar ke pihak baru. Asumsi besar ini bisa mencapai 30 hingga lebih dari 50 persen sehingga bisa terjadi pergantian pengendali. 

Aksi akuisisi bisa dilakukan dalam beberapa cara seperti:

  • Right issue dalam jumlah besar dan ada pembeli siaga yang bukan dari pengendali
  • Private placement dalam jumlah besar dan pembelinya bukan dari pengendali
  • Voluntary Tender Offer yang dilakukan oleh pihak non-pengendali, serta pengendali menjadi peserta tender offer-nya. 

Adapun, dalam beberapa kasus, perubahan pengendali via Right Issue dan Private Placement bisa berujung dengan aksi Backdoor Listing jika ada entitas yang lebih besar masuk sebagai pengendali dan memiliki bisnis yang tidak linear.

skema perubahan pengendali

Kenapa harga saham cenderung naik saat ada perubahan pengendali tersebut? 

Dari segi teknis, saat ada perubahan pengendali, berarti ada potensi jumlah saham free float berkurang signifikan. Apalagi, saat ada perubahan pengendali, emiten harus mengadakan Mandatory Tender Offer untuk memberikan kesempatan bagi pemegang saham existing untuk keluar di harga yang layak karena tidak setuju dengan perubahan pengendali tersebut. Dari sini, banyak yang berekspektasi harga Mandatory Tender Offer bisa di atas harga pasar.

Hal tersebut terjadi di saham $PANI. Emiten yang awalnya produsen kaleng itu diakuisisi oleh Konsorsium Aguan-Salim sejak 2021. Setelah itu harga saham $PANI terus naik. Nah, Kenaikan harga saham $PANI itu juga sesuai dengan penurunan jumlah free float dari 36 persen menjadi hanya 11,93 persen pada 2022. Lalu, per 10 November 2024, tingkat free float $PANI juga tersisa 10,08 persen.

Secara gambaran fundamental, saham yang diakuisisi pengendali memunculkan harapan akan mengalami perubahan yang lebih baik. Sehingga dengan melihat siapa yang mengakuisisi membuat permintaan beli kepada saham tersebut juga meningkat.  

Kedua, Saham yang Mencatatkan Pertumbuhan Kinerja yang Meroket

Emiten yang tiba-tiba mencatatkan kinerja keuangan, terutama dari laba bersih yang meroket bisa menjadi salah satu faktor yang membuatnya menjadi Multibagger

Biasanya, kenaikan laba bersih yang meroket bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

  • Ada faktor penurunan kinerja yang signifikan karena kondisi makro ekonomi atau black swan seperti pandemi Covid-19 pada 2020. Sehingga saat ekonomi pulih pada tahun selanjutnya, saham tersebut mencatatkan pertumbuhan kinerja yang mencolok.
  • Faktor cyclical seperti penurunan harga komoditas ke level terendah dan di tahun selanjutnya mencatatkan kenaikan sehingga kinerja saham komoditas juga meroket.

Hal ini pernah terjadi di salah satu saham Bluechip $MAPI. Meski, $MAPI tidak naik sampai 1.000 persen, tapi saham tersebut mampu naik hampir 200 persen dalam hampir 2 tahun pada 2021-2022.

Kenaikan saham $MAPI selaras dengan pemulihan laba bersih perseroan setelah saat pandemi covid-19 mencatatkan kerugian senilai Rp554 miliar pada 2020. Namun, dalam kurang dari satu tahun, $MAPI mampu memulihkan kinerja keuangannya menjadi mencatatkan laba bersih Rp439 miliar pada 2021 hingga Rp2,1 triliun pada 2022.

faktor yang membuat kinerja meroket

Pemulihan kinerja keuangan itu bisa menjadi penarik minat investor membeli saham tersebut karena menjadi pertanda prospeknya bisa lebih bagus dalam jangka menengah panjang. Apalagi, jika saham tersebut membagikan dividen. Artinya, jika membeli sahamnya saat lagi murah dan kinerja keuangannya terus bertumbuh, dengan asumsi dividend payout ratio yang sama, berarti dividen yang diterima juga bisa terus bertumbuh. 

Ketiga, Saham yang Mencatatkan Pertumbuhan Kinerja Konsisten Tinggi atau Saham Growth Investing

Faktor ketiga adalah saham yang mencatatkan pertumbuhan kinerja konsisten tinggi dengan acuan rata-rata pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di atas 10 persen per tahun. Dengan prospek pertumbuhan bisnis yang agresif itu, saham tersebut berpotensi diminati oleh banyak investor dengan asumsi prospek pertumbuhan di masa mendatang sangat potensial. 

Salah satu saham yang masuk kriteria ini adalah $CLEO. JIka dihitung sejak IPO pada 2017 hingga November 2024, harga saham $CLEO sudah naik sekitar 2.000-an persen. Angka ini dengan memasukkan aksi stock split yang dilakukan pada pertengahan 2018 dengan rasio 1:5.

Saham $CLEO dinilai cukup menarik karena memiliki pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba bersih yang cukup konsisten di atas 10 persen per tahun sejak IPO hingga saat ini. Bahkan, saat pandemi Covid-19 di 2020, $CLEO masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih, meski tumbuh lebih lambat.

perbedaan antara kinerja keuangan meroket dan tumbuh konsisten

Keempat, Faktor Momentum

Selain faktor aksi korporasi dan fundamental, ada juga faktor momentum yang bisa mempengaruhi sebuah saham mencatatkan kenaikan harga hingga multibagger. Beberapa momentum besar terlihat pada periode setelah pandemi Covid-19.

Misalnya, saat sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, yakni INA dirilis pada medio 2020-2021, harga saham BUMN karya seperti, $WSKT, $WIKA, $ADHI, dan $PTPP meroket. Seperti, $WIKA yang meroket hampir 200 persen dalam setahun pada periode tersebut. 

Masih di periode yang sama, saham farmasi seperti $INAF juga meroket seiring dengan proses pemberian vaksin pandemi Covid-19. INAF mencatatkan kenaikan hingga 500 persen dalam 1 tahun di 2020-2021. Bahkan, IRRA, emiten yang memproduksi jarum suntik juga meroket hingga 700 persen dalam 2020-2021.

Kiwoom sekuritas
More info: https://welcome.kiwoom.co.id/

Selanjutnya, di 2021-2022 ada momentum bank digital, yang dialami oleh beberapa emiten mulai dari $ARTO, $BBYB, dan bank-bank kecil yang dianggap bakal memiliki bisnis bank digital. 

Risikonya dari calon saham multibagger momentum ini, setelah momentumnya lewat, harga sahamnya akan mengalami normalisasi. Bahkan, bisa mustahil bisa kembali ke harga tertingginya jika tidak ada dorongan dari skala fundamental atau momentum yang baru lainnya. 

Catatan Akhir

Jika dilihat dari faktor yang bisa membuat sebuah saham menjadi multibagger ini, ada dua hal yang harus dipahami:

  • Biasanya, saham yang multibagger dari aktivitas aksi korporasi atau kenaikan kinerja bisa membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun. Dengan kenaikan yang bertahap, risiko penurunannya juga akan terjadi bertahap.
  • Saham yang multibagger karena momentum bisa meroket hanya kurang dari 1 tahun (sekitar 6 bulan). Dengan tren kenaikan yang cepat, risiko penurunan saat normalisasi harga juga bisa lebih cepat lagi. 

Setelah mengetahui tanda-tanda saham yang bisa menjadi multibagger, selanjutnya kami akan mengulas pilihan saham yang paling cocok untuk investor pemula serta alasan, dan bagaimana strategi investasinya. 🤔 Kami akan mengupas tuntas semua jawabannya minggu depan! Jadi, tetap pantau terus ya! Stay tuned! 😊

Mau belajar saham? coba kamu isi dulu form di sini, agar kami tahu apa kebutuhanmu untuk bisa menjadi investor saham yang expert. KLIK DI SINI YA!

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini bukan sebuah rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada Anda dan kami tidak bertanggung jawab atas segala risiko yang mungkin timbul. Selalu lakukan riset Anda sendiri atau konsultasikan dengan ahli sebelum membuat keputusan investasi.

5 Saham yang Cocok Untuk Pemula, Serta Kriterianya
Investor pemula disarankan jangan nekat beli saham fluktuasi tinggi. Pasalnya, kamu bisa shock dengan risiko penurunan terjadi. Lalu, apa 5 saham pilihan yang cocok untuk pemula?