5 Saham Calon Pemenang 2025 Saat Era Revolusi AI Dimulai

Revolusi AI diperkirakan mulai merambah ke saham perangkat lunak di 2025. Berikut ini, 5 saham yang diprediksi bisa jadi pemenang di 2025. Siapa saja mereka?

5 Saham Calon Pemenang 2025 Saat Era Revolusi AI Dimulai

Mikirduit – Saham sektor artificial intelligence diperkirakan berpotensi menjadi pemenang di 2025. Kira-kira, siapa saja saham-saham tersebut dan bagaimana peluangnya? 

Saham teknologi diperkirakan bisa bergairah setelah pemerintahan baru Donald Trump memberlakukan aturan yang tidak terlalu ketat. Wedbush Securities memperkirakan ada 10 saham calon pemenang di era revolusi AI pada 2025. 

Dan Ives, analis Wedbush menilai, sudah waktunya sektor software ikut dalam pesta AI. Kami ekspektasi jumlah pengguna bisa meningkat hal itu didorong permintaan penggunaan software yang mulai meningkat di 2025, peluncuran model Large Language Model (LLM) secara menyeluruh, dan adopsi AI generatif yang sebenarnya akan menjadi katalis utama untuk sektor software related AI. "Para pemain kunci itu diperkirakan bisa mendapatkan keuntungan dari revolusi industri keempat yang terjadi sekali dalam satu generasi, ini yang akan menguntungkan sektor teknologi di tahun ini," Tulis Ives dalam risetnya.

Dalam list Wedbush, perseroan menyebutkan 10 saham yang bisa jadi pemenang di era AI revolution di 2025 antara lain, NVDA, MSFT, PLTR, TSLA, GOOGL, AAPL, MDB, PEGAS, SNOW, dan CRM.

Kami pun menghimpun dari 10 saham yang disebut oleh Wedbush itu, hanya 5 yang menarik dari segi prospek kinerja keuangan di masa depan dan valuasinya bisa dibilang masih cukup logis dengan potensi pertumbuhannya.

💡
DISCLAIMER: Konten ini tidak memberikan ajakan jual-beli saham AS. Investasi atau trading saham AS memiliki tingkat risiko yang tinggi dan wajib diantisipasi oleh masing-masing investor.

Saham MSFT

Saham MSFT menjadi salah satu saham software yang punya prospek pertumbuhan agresif hingga 2026. Laba bersih MSFT hingga Juni 2025 diperkirakan bisa bertumbuh 10,31 persen menjadi 97,22 miliar dolar AS. Lalu, kinerja MSFT per Juni 2026 diproyeksikan bisa tumbuh 15 persen menjadi 111 miliar dolar AS, serta per Juni 2027 bisa tumbuh 17,09 persen menjadi 130,91 miliar dolar AS. 

Dari segi valuasi saham, harga MSFT masih cukup murah dengan asumsi wajar discounted cashflow sekitar 562 dolar AS per saham. Artinya, posisi harga per 31 Desember 2024 masih lebih murah 33 persen dari asumsi wajar tersebut.

Secara sektoral dengan PE, saham MSFT sudah cukup mahal dengan tingkat PE sebesar 34,6 kali. Posisi itu lebih tinggi dari rata-rata sektoral sebesar 32,9 kali. Saham yang punya valuasi lebih murah di bawah MSFT antara lain META dan GOOGL. 

Namun jika melihat secara price to book value (PBV), valuasi MSFT sebesar 10,9 kali masih murah dibandingkan dengan rata-rata sektoral sebesar 29,2 kali. Meski, harga saham META dan GOOGL masih lebih murah.

Saham PLTR

Saham PLTR ini tergolong sudah cukup mahal. Asumsi harga wajar PLTR dengan discounted cashflow sekitar 47,47 dolar AS per saham. Posisi itu sudah lebih rendah dari harga per 31 Desember 2024 senilai 75,63 per saham. 

Namun, kami menilai dari segi potensi pertumbuhan bisnis, PLTR masih cukup agresif. 

Kinerja laba bersih PLTR di 2024 diperkirakan naik sebesar 143 persen menjadi 510 juta dolar AS. Lalu, pertumbuhan laba di 2025 lanjut naik 29 persen menjadi 658 juta dolar AS. Serta, laba bersih di 2026 diperkirakan naik sebesar 37,4 persen menjadi 904 juta dolar AS. 

Sayangnya, dengan potensi pertumbuhan bisnis yang tinggi itu, harga saham PLTR memang cukup mahal jika dilihat dari berbagai valuasi relatif. Misalnya, dengan Price to earning growth ratio (PEG), PLTR sebesar 15 kali. Artinya kenaikan harga saham PLTR sudah lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bisnisnya yang cukup sensasional. 

Secara price to earning ratio (PE) sektoral, PLTR juga cukup mahal dengan PE sebesar 361 kali dari rata-rata sektoral sekitar 61 kali. Secara PBV juga sudah cukup mahal sebesar 38,3 kali dari rata-rata sektoral sebesar 36,2 kali. 

Saham GOOGL

Saham GOOGL menjadi saham related AI yang masih cukup murah. Asumsi wajar saham GOOGL dengan discounted cashflow sekitar 278,52 dolar AS per saham. Posisi harga wajar itu masih lebih tinggi 47 persen dari harga saham per 31 Desember 2024. 

Ditambah, prospek pertumbuhan kinerja GOOGL juga masih lanjut positif hingga 2026. Sepanjang 2024, laba bersih GOOGL diperkirakan tumbuh 34,71 persen menjadi 99,4 miliar dolar AS. Lalu, pertumbuhan laba bersih 2025 diperkirakan naik 10,2 persen menjadi 109,55 miliar dolar AS, serta pertumbuhan laba bersih di 2026 naik sebesar 11,95 persen menjadi 122,64 miliar dolar AS. 

Secara sektoral, saham GOOGL juga menjadi yang lebih murah dibandingkan dengan MSFT, bahkan META sekalipun. PE GOOGL sekitar 24,6 kali atau di bawah rata-rata sektoral yang sebesar 35,3 kali. Meski, dari segi PBV sebesar 7,4 kali masih cukup tinggi di atas rata-rata sektoral yang sebesar 6,9 kali. 

Meski begitu, valuasi murah GOOGL disebabkan beberapa kasus gugatan terkait aktivitas monopoli yang terjadi ide beberapa negara. Hal itu bisa membuat tekanan kinerja keuangan maupun harga saham GOOGL jika ada hal baru yang terjadi di masa depan. Faktor itu yang membuat saham GOOGL terlihat lebih murah dibandingkan dengan MSFT. 

Saham PEGA

Saham PEGA menjadi salah satu saham related AI yang memiliki prospek pertumbuhan cukup tinggi di 2025. 

Saham PEGA diperkirakan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 24,31 persen menjadi 84,29 juta dolar AS pada 2024. Lalu, pertumbuhan laba bersih PEGA diproyeksikan meroket tembus 108 persen menjadi 176,13 juta dolar AS pada 2025 dan kembali tumbuh positif sebesar 25,79 persen menjadi 221,55 juta dolar AS pada 2026. 

Dengan prospek pertumbuhan tersebut, valuasi saham PEGA juga masih cukup murah. Harga wajar saham PEGA dengan discounted cashflow senilai 137,65 dolar AS per saham. Posisi harga wajar itu masih lebih tinggi sebesar 47,69 persen dari harga penutupan pada 31 Desember 2024. 

Secara sektoral, saham PEGA juga terhitung masih cukup murah. PE PEGA sekitar 65,1 kali masih di bawah rata-rata sektoral sebesar 96,2 kali. Lalu, secara PBV, PEGA sebesar 16,9 kali. Posisi PBV masih cenderung cukup mahal di atas rata-rata sektoral yang sebesar 5,1 kali. 

Saham CRM

Saham CRM juga menjadi pilihan saham related AI yang masih cukup murah. Secara discounted cashflow, saham CRM memiliki harga wajar sekitar 456,13 dolar AS per saham. Posisi harga wajar itu masih lebih tinggi 36,43 persen dari harga penutupan pada 31 Desember 2024. 

Apalagi, kinerja laba bersih CRM per Januari 2025 diperkirakan akan naik 46,57 persen menjadi 6,06 miliar dolar AS. Lalu, per Januari 2026, pertumbuhan laba bersih CRM sekitar 17,54 persen menjadi 7,12 miliar dolar AS, serta per Januari 2027 tumbuh sekitar 18,92 persen menjadi 8,47 miliar dolar AS. 

Secara sektoral, saham CRM ini juga terhitung cukup murah dengan tingkat PE sebesar 53,9 kali. Angka itu di bawah rata-rata sektoral sebesar 67,3 kali. Lalu, secara PBV sebesar 5m5 kali di bawah rata-rata sektoral sebesar 39,4 kali.

Saham Bioteknologi Part 2: Tiga Saham dengan Prospek Cerah 2025 Lagi Diskon
Setelah kemarin kami ulas saham bioteknologi terbesar 6-10 di AS, kini kami ulas yang terbesar 1-5-nya. Kira-kira, mana saham bioteknologi AS yang paling menarik?

Kesimpulan

Jika diurutkan, dari 10 saham yang disebut Wedbush bisa jadi pemenang di 2025, kami menilai CRM menjadi yang paling murah dengan prospek pertumbuhan yang positif hingga 2027. 

Setelah itu, GOOGL menjadi yang kedua termurah, meski ada risiko monopoli bisnis yang bisa mempengaruhi operasional-nya di beberapa negara. Ketiga, ada MSFT meski tidak lebih murah dari GOOGL, tapi valuasi saat ini masih tetap menarik.

Sementara itu, PLTR dan PEGA sendiri sudah cukup mahal meski diproyeksikan punya pertumbuhan yang cukup menarik.

Mau Mulai Investasi Saham US?

Kamu bisa mulai investasi saham AS mudah dengan download dan daftar di Gotrade. Daftar dengan link ini untuk mendapatkan bonus hingga 20 dolar AS dari Gotrade.