5 Saham Diskon Saat IHSG Kembali Terpuruk ke 7.500
IHSG kembali turun ke 7.500, sebenarnya posisi ini sudah mendekati normal sebelum menerima migrasi investor asing dari China pada Akhir Juli hingga September. Lalu, apa saja saham yang sudah diskon tersebut?
Mikirduit – IHSG sudah turun sebesar 5,61 persen dalam 3 pekan terakhir. Aksi jual asing ke pasar saham China membuat IHSG kembali ke posisi yang lebih wajar. Dengan penurunan IHSG ini, apa saja saham yang sudah murah? berikut ini kami ulas 5 saham yang sudah murah dengan posisi IHSG saat ini.
Dalam melakukan screening saham murah ini, kami menggunakan pendekatan mencari 200 saham dengan market cap terbesar di IDX dengan posisi valuasi Price to Book Value (PBV) di bawah PBV standar deviasi -1 dalam 5 tahun terakhir.
Rata-rata, harga saham yang sudah turun ke bawah PBV standar deviasi -1 itu memiliki permasalahan terkait penurunan kinerja atau efek industri. Untuk itu, kami memilih saham-saham yang mengalami penurunan kinerja karena faktor eksternal bukan masalah internal atau prospek sektoral yang masih tertekan.
Di luar itu, ada juga beberapa saham yang sudah murah dengan tren kinerja lagi bagus. Namun, karena bisnisnya sangat cyclical, nanti saham itu akan kami beri keterangan hanya untuk sampai rilis kinerja full year 2024. Berikut ini 5 saham yang sudah murah saat IHSG back to normal.
Saham TLKM
Saham TLKM masih dalam list saham yang masih murah, apalagi per 8 Oktober 2024, harga saham TLKM sudah kembali ke area di bawah Rp3.000 per saham. Jika ditanya berapa harga bottomnya? terakhir sih ada di Rp2.700 - Rp2.800 per saham. Namun, kenapa saham TLKM masih dianggap menarik?
Laba bersih TLKM memang turun sebesar 7,8 persen menjadi Rp11,76 triliun. Lalu, apakah itu menjadi pertanda buruk untuk saham TLKM?
Secara bisnis utama, kami nilai itu bukan sebuah tanda buruk. Alasannya, secara pendapatan keseluruhan masih naik sebesar 2,47 persen menjadi Rp75,29 triliun.
Penurunan laba bersih TLKM disebabkan adanya kenaikan beban umum akibat adanya program pensiun dini. Dalam keterangan manajemen kepada IDX perseroan telah melakukan redesain organisasi untuk mengoptimalkan sumber daya manusia. Jadi, SDM dengan sisa masa kerja 3-4 tahun lagi ditawarkan pensiun dini, serta kebijakan ini tidak mempengaruhi operasional perseroan.
Namun, program tersebut hingga semester I/2024 memakan biaya senilai Rp1,2 triliun untuk 1.008 peserta pensiun dini. Pengeluaran tersebut masih sejalan dengan rencana perseroan.
Di luar itu, TLKM juga tengah merancang rencana ekspansi untuk memperbesar bisnis data centernya. Perseroan tengah meningkatkan kapasitas Hyperscale Data Center (HDC) di Cikarang sebesar 18 Megawatt yang selesai di 2024.
Lalu, perseroan juga lagi konstruksi HDC Batam yang diharapkan selesai pada akhir 2025.
Adapun, dalam pengembangan bisnis data center itu, TLKM dikabarkan tengah mencari partner strategis untuk anak usahanya PT Telkom Data Ekosistem (TDE) alias NeturaDC. Sampai Juni 2024, TLKM mengungkapkan perseroan masih dalam proses diskusi dengan beberapa pihak untuk menjadi mitra strategis bagi NeutraDC.
Manajemen TLKM mengungkapkan pihaknya merasa butuh partner strategis untuk mempercepat pengembangan bisnis data center, seperti memberikan pengetahuan mengenai operasional dan strategi bisnis Data Center tersebut, serta mendapatkan model operasional yang lebih efisien. Dengan begitu, perseroan berharap bisa mendapatkan akses ke pasar data center Global.
Sebagai gambaran, sampai semester I/2024, bisnis data center perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 22,9 persen menjadi sekitar Rp1 triliun. Saat ini, posisi pangsa pasar bisnis data center TLKM sebesar 20 persen.
Lalu, berapa harga wajar TLKM? dengan menggunakan PE Justified dan proyeksi kinerja laba bersih TLKM 2024 yang diperkirakan tumbuh 5,93 persen menjadi Rp250 per saham. Ditambah dengan proyeksi dividen 70 persen dari laba bersih sehingga menjadi Rp175 per saham. Harga wajar TLKM ada di Rp3.034 per saham.
Angka ini bisa dijadikan batasan maksimal posisi beli paling tinggi untuk mendapatkan keuntungan optimal. Dengan membeli maksimal di harga wajar tersebut, ada potensi mendapatkan dividend yield sekitar 5,76 persen. Jika mendapatkan harga lebih rendah berarti potensi yield juga semakin tinggi.
Saham BJBR
Saham BJBR menjadi salah satu saham middle bank yang masih cukup murah. Apalagi, kini harga saham BJBR berada di bawah Rp1.000 per saham. Kenapa dianggap murah dan menarik? pasalnya kinerja BJBR tertekan cukup signifikan saat puncak suku bunga tinggi di 2024, sehingga ada potensi saat suku bunga turun dengan cost of fund yang lebih rendah, kinerja BJBR bisa kembali bertumbuh pada 2025.
Jika melihat kinerja BJBR hingga semester I/2024, perseroan tengah menghadapi kenaikan beban bunga sebesar 29,18 persen menjadi Rp4,47 triliun. Hal itu membuat pendapatan bunga bersih perseroan turun 4,83 persen menjadi Rp3,28 triliun.
Ditambah, biaya pencadangan naik 61,58 persen menjadi Rp307 miliar sehingga laba bersih turun 21,2 persen.
Namun, kami menilai kunci dari pemulihan kinerja BJBR cukup di penurunan beban bunga. Hal itu akan membantu pertumbuhan bisnis perseroan kembali bertumbuh. Pasalnya, untuk biaya pencadangan tidak terlalu signifikan, apalagi dengan tingkat NPL gross masih ada di kisaran 1,48 persen, dan NPL net di 0,87 persen.
Kecuali, jika ada kenaikan NPL gross tembus 2 persen dan NPL net di atas 1 persen, ada potensi kenaikan biaya pencadangan perseroan menjadi lebih tinggi lagi.
Di sisi lain, secara bisnis, BJBR juga lagi membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan beberapa Bank Daerah dengan skala yang lebih kecil. Sebenarnya, ini adalah titah OJK untuk membantu bank daerah lebih kecil bisa menyesuaikan aturan modal inti.
Meski begitu, skala bisnis BJBR dari segi aset dan entitas asosiasi bisa membantu pertumbuhan bisnis di 2025. Beberapa bank daerah yang akan bergabung ke KUB BJBR antara lain, Bank Bengkulu (BJBR menyetor modal sekitar Rp249 miliar dan menjadi pengendali bank daerah tersebut), Bank Jambi, Bank Maluku Malut, dan Bank Sulawesi Tenggara. Untuk tiga bank lainnya masih dalam proses pembicaraan.
Hanya saja, saat proses konsolidasi KUB ada sentimen non-fundamental seperti kasus korupsi mark up iklan BJBR. Hal tersebut menjadi tekanan untuk harga saham dalam jangka pendek karena tidak mempengaruhi fundamental bisnis dalam jangka panjang.
Harga wajar BJBR dengan menggunakan beberapa indikator, seperti asumsi laba bersih twelve trailing months (TTM) dari laporan kuartal II/2024 turun sebesar 11,2 persen menjadi Rp150 per saham. Lalu, dividen sebesar 50 persen dari laba bersih menjadi Rp75 per saham. Sehingga harga wajar BJBR sekitar Rp1.018 per saham.
Angka ini bisa dijadikan batasan maksimal posisi beli paling tinggi untuk mendapatkan keuntungan optimal. Dengan membeli maksimal di harga wajar tersebut, ada potensi mendapatkan dividend yield sekitar 7,36 persen. Jika mendapatkan harga lebih rendah berarti potensi yield juga semakin tinggi.
Saham TOWR
Saham TOWR juga menjadi salah satu saham yang masih cukup murah. Meski, banyak kekhawatiran terkait tingkat utang yang cukup tinggi, kami masih cukup optimistis dengan prospek saham tersebut.
Sampai semester I/2024, TOWR mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,54 persen menjadi Rp6,15 triliun. Pendorong pendapatan TOWR terjadi di segmen utamanya seperti sewa menara naik 5,91 persen menjadi Rp5,56 triliun.
Lalu, pendapatan TOWR lainnya seperti dari Wireline naik 31,65 persen menjadi Rp488 miliar. Secara total, pendapatan lainnya TOWR tumbuh 12,86 persen menjadi Rp586,97 miliar.
Dengan pertumbuhan pendapatan itu, perseroan mampu menjaga biaya operasional agar efisien hingga mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 9,4 persen menjadi Rp1,6 triliun. Tingkat net profit margin TOWR naik menjadi 26,08 persen dibandingkan dengan 25,4 persen pada periode sama tahun sebelumnya. Tingkat net profit margin TOWR itu menjadi yang terbesar dibandingkan dengan TBIG dan MTEL.
Salah satu kelebihan TOWR adalah dari segi sumber pendapatan sudah mulai ada diversifikasi, meski porsinya baru 9 persen. Beberapa lini andalan TOWR selain sewa menara antara wireline. Layanan wireline ini adalah jasa telekomunikasi yang menggunakan serat optik dan nirkabel untuk layanan internet broadband dan virtual private Network (VPN).
Lalu, ada layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang merupakan jasa telekomunikasi yang menggunakan satelit untuk menjangkau daerah yang belum terjangkau jaringan konvensional. Namun, bisnis VSAT dari TOWR ini yang berpotensi terdisrupsi oleh Starlink Elon Musk. Namun, porsi pendapatan VSAT TOWR sangat kecil, jadi tidak begitu material.
Layanan yang potensial lainnya adalah fiber to the tower (FTTT) yang dianggap bisa jadi pendapatan masa depan perseroan. Untuk itu, TOWR terus berencana menambah jumlah fibernya sampai akhir tahun sekitar 1,6 juta hingga 1,8 juta home pass dan FTTT tembus 10.000 - 12.000 KM.
Saham TOWR akan menarik ketika penetrasi 5G di Indonesia terus meningkat. Pasalnya, perseroan menjadi pemimpin pangsa pasar fiber to tower. Apalagi, setelah ekspansi bisnis dengan akuisisi SUPR, IBST, dan beberapa jaringan fiber optik.
Untuk harga wajar TOWR dengan PE Justified, serta beberapa indikator seperti proyeksi kinerja laba bersih 2024 naik 1,54 persen menjadi Rp66 per saham, serta tingkat dividen sebesar 35 persen dari laba bersih sekitar Rp23,1 per saham (biasanya terbagi menjadi interim dan final). Harga wajar saham TOWR ada di Rp887 per saham.
Angka ini bisa dijadikan batasan maksimal posisi beli paling tinggi untuk mendapatkan keuntungan optimal. Dengan membeli maksimal di harga wajar tersebut, ada potensi mendapatkan dividend yield sekitar 2,6 persen. Jika mendapatkan harga lebih rendah berarti potensi yield juga semakin tinggi.
Saham ASII
Saham ASII juga menjadi pilihan yang menarik karena posisinya masih murah. Apalagi, ASII menjadi salah satu grup bisnis yang lagi semangat ekspansi bisnis. Jika hasil ekspansinya mulai terlihat, harga saham ASII layak diapresiasi.
Sampai semester I/2024, ASII mencatatkan kinerja yang kurang oke setelah pendapatan turun 1,49 persen menjadi Rp159 triliun, sedangkan laba bersih turun 9,13 persen menjadi Rp15,85 triliun. Wah, pendapatan dan laba bersih turun, apakah ASII bakal jadi Next-nya UNVR?
Jawabannya ya harusnya sih nggak ya. Alasan penurunan pendapatan ASII karena ada siklus penurunan pendapatan di salah satu lini bisnis andalannya yang digawangi oleh UNTR. Lalu, bisnis perkebunan CPO-nya juga lagi kurang bagus karena ada banyak aksi replanting. Sehingga pertumbuhan pendapatan cenderung moderat.
Apalagi, ASII juga lagi melakukan beberapa aksi ekspansi. Seperti, mengakuisisi PT Stargate Pacific Resources dan Nickel Industries Limited di sektor pertambangan nikel. Sebelumnya, perseroan juga mengakuisisi bagian bisnis Supreme Energi di sektor panas bumi, hingga ARKO, yang merupakan perusahaan pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan. UNTR juga masih mengembangkan area tambang emas di Martabe dan NTB yang bisa jadi driver cash perseroan ke depannya.
Selain itu, ASII juga membuka peluang untuk menambah investasi di sektor infrastruktur. Sampai saat ini, ASII telah mengelola 8 ruas jalan tol di Jawa dan dalam kota Jakarta.
Dalam beberapa tahun terakhir, ASII juga mengembangkan lini bisnis baru, yakni di sektor kesehatan. Perseroan merupakan pemegang 21 persen saham Halodoc dan 7,4 persen di HEAL.
ASII mensinergikan bisnis kesehatan itu antara layanan kesehatan yang terjangkau di Halodoc dan rumah sakit Hermina (HEAL), serta memproduksi alat-alat kesehatan lewat anak usahanya AUTO.
Dari segi bisnis otomotif, untuk menyesuaikan dengan kondisi market yang ada, perseroan berencana memperkenalkan beberapa model mobil listrik dalam dua tahun ke depan.
Selain itu, ASII juga sempat membangun perusahaan patungan dengan Equinix Inc. untuk bisnis data center di April 2023. Kabarnya, bisnis data center ASII tahap pertama seluas 5.300 meter persegi itu akan beroperasi komersial pada akhir 2024 atau awal 2025.
Harga wajar ASII dengan PE Justified dan menggunakan beberapa indikator seperti proyeksi laba bersih ASII turun 9,7 persen menjadi Rp754 per saham, tingkat dividen sebesar 60 persen dari laba bersih sebesar Rp354 per saham (setelah dikurangi interim yang dibagikan Rp98 per saham) itu senilai Rp5.355 per saham.
Angka ini bisa dijadikan batasan maksimal posisi beli paling tinggi untuk mendapatkan keuntungan optimal. Dengan membeli maksimal di harga wajar tersebut, ada potensi mendapatkan dividend yield sekitar 6,88 persen. Jika mendapatkan harga lebih rendah berarti potensi yield juga semakin tinggi.
Saham CPIN
Saham CPIN menjadi salah satu yang tergolong cukup murah, meski kinerjanya lagi bertumbuh. Sampai semester I/2024, CPIN mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,7 persen menjadi Rp32,96 triliun. Lalu, laba bersih perseroan naik 28,3 persen menjadi Rp1,76 triliun. Kenaikan laba bersih perseroan didorong oleh penurunan beban pokok pendapatan. Hal itu terlihat dari kenaikan gross profit margin menjadi 15,02 persen dibandingkan dengan 13,37 persen.
Beban pokok pendapatan perseroan turun seiring dengan penurunan harga jagung yang cukup signifikan sepanjang 2024. Meski, sejak akhir Agustus 2024 harga jagung mulai naik lagi, tapi tingkat kenaikannya masih lebih rendah dibandingkan posisi level tinggi pada 2023.
Untuk itu, kami menilai CPIN berpotensi menutup kinerja 2024 dengan hasil yang bagus. Namun, hal ini mungkin tidak berlaku di 2025 jika harga jagung kembali meroket.
Sejauh ini, belum ada kabar terbaru terkait sektor pakan ternak setelah sebelumnya sempat ekspor ayam ke Singapura pada 2023. Dari penjelasan manajemen pada Mei 2024, saat ini, target pasar ekspor perseroan berupa DOC layer, daging ayam beku, dan telur ayam konsumsi itu baru dari Singapura.
Harga wajar CPIN dengan menggunakan PE justified dan beberapa indikator seperti, proyeksi laba bersih CPIN 2024 yang naik 42,55 persen menjadi Rp201 per saham, serta proyeksi dividen sebesar 50 persen dari laba bersih menjadi Rp100,5 per saham, adalah Rp5.061 per saham.
Angka ini bisa dijadikan batasan maksimal posisi beli paling tinggi untuk mendapatkan keuntungan optimal. Dengan membeli maksimal di harga wajar tersebut, ada potensi mendapatkan dividend yield sekitar 1,99 persen. Jika mendapatkan harga lebih rendah berarti potensi yield juga semakin tinggi.
Khusus CPIN, kami menilai prospek kenaikan harga sahamnya bisa terjadi hingga rilis laporan keuangan full year 2024. Pasalnya, setelah itu ada potensi kinerja melambat karena harga bahan baku yang berpotensi lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini.
Kesimpulan
Kelima saham ini sudah murah, tapi bukan berarti saat membeli saham yang murah kamu akan terhindar dari risiko floating loss. Titik murah ini untuk gambaran prospek selama 1 - 2 tahun ke depan, bukan dalam jangka pendek besok langsung untung.
Selama proses hold, kamu masih berpotensi mengalami floating loss. Apalagi, jika ada perubahan fundamental mendadak karena faktor internal seperti masalah hukum yang complicated dan utang, serta hal lainnya. Jika itu terjadi, disarankan kamu bisa keluar dulu berapa pun posisinya daripada di hold dan menjadi berkepanjangan.
Dari kelima saham ini, mana yang jadi pilihan atau sudah ada di-portofoliomu?
Mulai Langkah Investasi Saham-mu Bersama Mikirdividen
Kamu bisa mengetahui gambaran benefit jadi member mikirdividen dengan klik di sini.
Secara umum, kamu akan mendapatkan beberapa benefit dengan menjadi member mikirdividen seperti:
- Analisis 31 Saham Dividen yang Cocok untuk Investasi Jangka Panjang (Di-update fundamentalnya per 3 bulan dan harga wajar secara real-time)
- 24 Digest, Publikasi bulanan yang bisa memandumu investasi saham dengan fenomena yang bakal terjadi di bulan selanjutnya
- Grup Diskusi di Whatsapp
- Event Online Bulanan
Kamu bisa jadi member Mikirdividen dengan Harga Diskon 33% menjadi Rp400.000 per tahun. Untuk join jadi member bisa klik di sini. | Promo Paket Ini Berlaku Hingga 31 Desember 2024
Selain itu ada promo lainnya seperti:
- Paket Lengkap Mikirdividen 1 Tahun + Paket e-Book Saham Pertama: DISKON 44% menjadi Rp500.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket ini hanya berlaku hingga 30 September 2024
- Paket e-Book Saham Pertama dengan Benefit (e-Book Saham Pertama, Rekaman Event Saham Pertama, Kalkulator Harga Wajar): DISKON 33% menjadi Rp200.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket Ini Berlaku hingga 31 Desember 2024
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini