5 Saham Dividen Jumbo 2024, Begini Prospeknya Tahun Depan

Kira-kira 5 saham dividen jumbo 2024 ini lanjut bagikan dividen jumbo di 2025 gak ya? simak ulasannya agar kamu nggak kena PHP kayak di CFIN.

5 Saham Dividen Jumbo 2024, Begini Prospeknya Tahun Depan

Mikirduit – Dari tahun berjalan hingga 2 Juli 2024, ada 5 saham dividen yang bagikan dengan tingkat dividend yield di atas 10 persen. Kira-kira, bagaimana prospek dividen mereka di tahun depan? apakah masih lanjut jumbo? apakah sudah bisa mulai beli?

Sebelumnya, kami sempat menganalisis nasib saham dividen jumbo 2023 di 2024 yang hasilnya sesuai ekspektasi seperti pesta dividen jumbo terakhir saham coal, 3 saham non-coal yang one season wonder seperti CFIN, serta lainnya. Untuk itu, kami akan ulas bagaimana prospek saham dividen 2024 di tahun depan.

Saham PSSI

Menurut catatan kami, saham PSSI menjadi emiten dengan dividen yield terbesar kelima sepanjang 2024 sebesar  10,04 persen. Angka dividen yield itu terlihat lebih besar dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang memiliki tingkat yield setelah pengumuman sekitar 7,87 persen. 

Jika dilihat, kenaikan tingkat dividend yield PSSI bukan didorong oleh kinerja laba bersih yang meroket. Toh, laba bersih PSSI di 2023 malah turun 4,26 persen menjadi 41 juta dolar AS dibandingkan dengan 42 juta dolar AS pada tahun sebelumnya. 

Dari segi tingkat dividend payout ratio juga tidak ada yang berubah, yakni sebesar 40 persen. Hal itu membuat dividen per saham PSSI di 2024 juga turun menjadi Rp48 per saham dibandingkan dengan sebelumnya Rp50 per saham. 

Lalu, apa yang membuat dividen PSSI terlihat besar? jawabannya ada di penurunan harga saham yang cukup dalam dibandigkan dengan kinerja laba bersihnya. Dalam 1 tahun terakhir (hingga 2 Juli 2024), saham PSSI sudah turun 21 persen. Artinya, dari rata-rata harga di Rp600 per saham, kini harga PSSI di Rp400 per saham. Hal itu yang membuat dividen PSSI terlihat besar. 

Bagaimana dengan prospek PSSI ke depannya? 

Kami menilai kinerja PSSI masih akan mengalami normalisasi di tahun ini sehingga ada potensi tingkat dividen di 2025 menciut. Kecuali, PSSI melakukan penjualan aset dan mendapatkan pendapatan yang cukup besar sehingga tingkat dividend payout ratio bisa terjaga di 40 persen dari laba bersih. 

Dari sisi kas dan setara kas termasuk deposito, posisi PSSI masih cukup tebal. Per kuartal I/2024 sekitar 74 juta dolar AS. Posisi itu sudah lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sekitar 70 juta dolar AS. 

Namun, dengan karakter bisnis PSSI yang butuh modal besar untuk peremajaan armada kapal dan sebagainya, tingkat kas itu juga dibutuhkan untuk keberlanjutan bisnisnya. 

Kami sendiri masih optimistis PSSI bisa tetap bagi dividen sekitar 40 persen dari laba bersih. Jika tidak ada penjualan aset, kami menilai prospek laba bersih PSSI sekitar Rp240 miliar (konversi rupiah) yang artinya turun 60 persen dari pencapaian 2023. Dengan begitu, potensi tingkat dividen per saham sektiar Rp18,23 per saham. Jika dihitung dengan harga penutupan per 2 Juli 2024, tingkat dividend yield-nya sekitar 4,13 persen. 

Dengan tren normalisasi kinerja PSSI ini, kami menilai posisi harga saham PSSI saat ini masih cukup tinggi dengan asumsi wajar di Rp365 per saham. 

Saham TUGU

Saham TUGU menjadi saham dengan dividen terbesar keempat pada 2024.TUGU membagikan dividen senilai Rp148,77 per saham dengan tingkat yield sekitar 10,6 persen. 

Berbeda dengan PSSI, kenaikan tingkat dividen TUGU yang signifikan ini didorong oleh pertumbuhan laba bersih sebesar 279 persen menjadi Rp372 per saham. Namun kenaikan laba bersih TUGU itu bukan disebabkan oleh pertumbuhan bisnis secara organik, melainkan pendapatan lain-lain dari menang gugatan yang nominalnya mencapai Rp900 miliar. 

Artinya, TUGU akan sulit mengulang pembagian dividen jumbo seperti 2023. Untuk itu, kamu yang hold saham TUGU dengan harapan mendapatkan dividen bisa mulai mengurungkan niatnya. 

Toh, dari hasil kinerja laba bersih TUGU di kuartal I/2024 juga sudah terlihat. Kinerja laba bersih TUGU turun 78 persen menjadi Rp199 miliar. Hal itu disebabkan hilangnya pos pendapatan menang gugatan seperti pada 2023 silam. 

Sepanjang 2024, kami pun ekspektasikan kinerja laba bersih TUGU berpotensi tergerus 71 persen menjadi Rp379 miliar. Dengan asumsi dividen payout rasio TUGU tetap di 40 persen, berarti potensi dividen TUGU di 2025 senilai Rp42 per saham. Dengan menggunakan harga penutupan 2 Juli 2024, tingkat dividend yieldnya sekitar 4 persen. 

Kami sendiri menilai harga saham TUGU saat ini masih cukup tinggi dengan asumsi harga wajar di Rp880 per saham.

Jika Saham Tiba-tiba Tidak Bagi Dividen, Pertanda Buruk?
GGRM, CFIN, dan DMAS tidak diduga-duga malah tidak bagikan dividen final. Kalau begitu, ada pertanda apa ya?

Saham LPPF

LPPF menjadi saham dengan dividen terbesar ketiga pada 2024. Emiten sektor ritel ini membagikan dividen senilai Rp200 per saham dengan tingkat dividend yield sekitar 11,29 persen.

Adapun, saat manajemen LPPF mengungkapkan rencana pembagian dividen Rp200 per saham itu, mereka sempat kena tegur BEI. Pasalnya, LPPF sempat bagikan dividen jumbo pada 2023 yang berujung ekuitasnya menjadi negatif. 

Meski begitu, sejatinya tingkat dividen Rp200 per saham itu masih cukup wajar bagi LPPF. Alasannya tingkat dividen yang diajukan itu tidak lebih besar dari dua periode sebelumnya. Pada 2021, LPPF bagikan dividen 100 persen laba bersih senilai Rp350 per saham, sedangkan pada 2022 LPPF bagikan dividen Rp525 per saham dengan payout rasio 89 persen. 

Pertanyaannya, lalu bagaimana dengan prospek LPPF 2024 ini?

Sampai kuartal I/2024, kinerja LPPF ini cukup mengesankan. Pendapatan tumbuh 36,69 persen menjadi Rp1,97 triliun, sedangkan laba bersih naik 221 persen menjadi Rp325 miliar. kenaikan ini didorong pertumbuhan laba bersih yang solid serta pengelolaan biaya operasional yang efisien. 

Namun, catatan dari kami, lonjakan kinerja LPPF ini juga berkaitan dengan pergeseran siklus puasa dan lebaran menjadi akhir kuartal I/2024. Dengan begitu, ada risiko kinerja di kuartal II/2024 akan kurang menarik. 

Dari proyeksi kami, ada potensi kinerja pendapatan LPPF di 2024 akan stagnan cenderung koreksi sebesar 1,77 persen menjadi Rp6,42 triliun. Dengan asumsi net profit margin LPPF sepanjang 2024 sebesar 13 persen, tingkat laba bersih perseroan bisa naik 23,7 persen menjadi RP834 miliar. 

Dengan asumsi dividend payout rasio LPPF sekitar 65 persen, berarti tingkat dividen per saham sekitar Rp240. Jika dihitung dengan tingkat yield dengan harga penutupan 2 Juli 2024, berarti tingkat yieldnya sekitar 16,5 persen. 

Namun, perkiraan itu mengesampingkan risiko penurunan pendapatan setelah LPPF dikabarkan menutup beberapa gerainya. Kami belum mendapatkan data lebih detail apakah gerai yang ditutup itu untuk relokasi atau pengurangan gerai. Jika tujuannya pengurangan gerai bisa berdampak terhadap kinerja pendapatan dan laba bersih perseroan. 

Kami cukup kesulitan menghitung harga wajar LPPF dengan valuasi relatif karena posisi PE dan PBV pernah negatif. Namun, dari hitungan discounted cashflow Simply Wallstreet, harga saham LPPF per 2 Juli 2024 masih cukup mahal dengan asumsi harga wajar di Rp1.244 per saham.

Saham PTBA

Saham PTBA juga memberikan kejutan setelah memutus rantai payout rasio 100 persen pada 2024. Pada tahun ini, PTBA sepakat bagi dividen 75 persen dari laba bersih menjadi Rp397 per saham dan tingkat yield sekitar 13 persen. 

Sebenarnya, keputusan PTBA membagikan dividen hanya 75 persen dari total laba bersih bersih sangat wajar mengingat kondisi kas dan setara kas terakhir perseroan. 

Kami menilai ke depannya masih ada risiko tingkat dividen PTBA akan terkontraksi hingga suku bunga turun dan ekonomi China pulih. Kedua faktor itu bisa meningkatkan permintaan komoditas, termasuk batu bara. Sehingga PTBA dan penambang batu bara lainnya bisa mendapatkan harga jual yang terbaik. 

Konsesus analis memproyeksikan laba bersih PTBA di 2024 akan turun sekitar 14,19 persen menjadi Rp5,23 triliun. Dengan begitu, kami menilai PTBA bisa melakukan dua opsi tingkat dividen 2025. 

Pertama, payout rasio tetap 75 persen sehingga tingkat dividen sekitar Rp255 per saham. Dengan asumsi harga penutupan 2 Juli 2024, tingkat dividen yield hanya sekitar 10,27 persen. 

Kedua, jika kas tidak mencukupi, PTBA bisa saja membagikan dividen hanya sekitar 50 persen dari laba bersih. Dengan begitu tingkat dividen sekitar Rp170 per saham. Serta tingkat dividend yield dengan harga saham per 2 Juli 2024 sekitar 6,84 persen. 

Untuk prospek ke depannya, PTBA lagi mengejar proyek hilirisasi batu bara untuk bisa menjadi Dimetil Eter (DME) produk yang digadang-gadang bsia menjadi pengganti LPG.

Setelah sempat terkatung-katung karena Air Product keluar dari proyek tersebut. PTBA dikabarkan sudah mendapatkan mitra potensial lainnya dari China, yakni East China Engineering Science and Technology yang merupakan afiliasi dari China National Chemicel Engineering Group Corporation Ltd.

Harga saham PTBA saat ini bisa dibilang masih cukup murah dengan asumsi harga wajar sekitar Rp2.559 per saham.

Kelebihan Saham Dividen, Bisa Ukur Risk-Reward Lebih Pasti
Saham yang rutin membagikan dividen memberikan kemudahan bagi holdernya untuk mengukur harga saham yang menarik untuk posisi beli. GImana caranya? simak di sini

Saham TAPG

Salah satu kejutan terjadi di saham TAPG, emiten sawit milik T.P Rachmat itu membagikan dividen jumbo dengan tingkat yield tembus 14 persen. 

Namun, catatannya tingkat dividend jumbo itu dilakukan saat kinerja laba bersih TAPG turun di 2023 sebesar 46 persen. Sehingga dividen yang dibagikan TAPG ini lebih besar dari rata-rata sebelumnya yang sekitar 25 persen dari laba bersih. Pada 2023, total TAPG bagikan dividen sebesar 112 persen dari laba bersih. Artinya, total keluar sekitar RP1,79 triliun dari kas TAPG pada tahun ini. 

Tapi, bagaimana prospek TAPG ke depannya?

Hingga kinerja kuartal I/2024, TAPG mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 0,72 persen menjadi Rp1,91 triliun. Namun, laba bersih TAPG naik 25,82 persen menjadi Rp370 miliar. 

Kenaikan laba bersih itu didorong oleh operasional TAPG yang lebih efisien. Hal itu terlihat dari gross profit margin naik menjadi 27 persen dibandingkan dengan 24 persen pada periode sama tahun sebelumnya. Lalu, net profit margin juga naik menjadi 19 persen dibandingkan dengan 15 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Kami membuat proyeksi kinerja TAPG di 2024, kami perkirakan ada risiko laba bersih sepanjang 2024 turun 13,71 persen menjadi Rp1,38 triliun. Dengan asumsi pendapatan sekitar Rp8,16 triliun dan tingkat net profit margin 17 persen (sedikit lebih rendah dari realisasi kuartal I/2024 sebesar 19,39 persen). 

Dengan asumsi dividend payout rasio TAPG di 2025 nanti sekitar 45 persen, berarti tingkat dividen sekitar Rp31,43 per saham. Lalu, dividen yield dengan harga penutupan 2 Juli 2024 sekitar 5,5 persen. 

Meski begitu, harga saham TAPG saat ini sudah cukup murah dengan asumsi wajar di Rp623 per saham.

Kesimpulan

Jika kamu mengejar saham dividen dengan asumsi dividen yang sudah dibagikan, sebaiknya kamu lihat lagi prospek dan alasan kenapa sebelumnya membagikan dividen jumbo. Sehingga kamu bisa memutuskan apakah emiten itu layak di-hold hingga pembagian dividen atau tidak. 

Satu lagi, dividen investing itu cenderung jangka panjang bisa lebih dari 5 tahun untuk bisa mendapatkan dividen yang optimal. Selama periode itu, kamu bisa melakukan cicil beli dengan skema dollar cost averaging (DCA) hingga jumlah lot menjadi besar. 

Kami menilai strategi dividend hunter yang hit and run masuk ke saham dividen demi kejar dividen dan meredam risiko loss setelah ex-date memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan potensi rewardnya. 

Dari kelima saham dividen jumbo tahun ini, menurutmu mana yang tetap menarik dividennya?

Mau Tau Saham Dividen  Apa yang Lagi Murah? Kami Akan Tulis di 24 Digest Juni (Publikasi Bulanan Mikirdividen)

Join Mikirdividen sekarang untuk mendapatkan banyak benefit serta strategi investasi dan diskusi dengan para investor saham. Berikut benefit gabung mikirdividen:

  • Update review laporan keuangan saham dividen fundamental bagus hingga full year 2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
  • Event online bulanan

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini