5 Saham Dividen Lawas yang Dikirim BEI ke Papan Notasi Khusus
Kelima saham dividen ini memiliki tingkat dividend yield terbesar diantara emiten yang nyangsang ke papan notasi khusus. Siapa saja mereka, gimana prospek ke depannya?
Mikirduit – BEI lagi mendapatkan kritik dari penerapan full call auction di saham notasi khusus. Masalahnya, trading dengan skema itu seperti tebak-tebakan berhadiah, serta tidak semua saham di papan notasi khusus adalah saham yang buruk. Ada saham yang secara fundamental bertumbuh seperti ADES, serta deretan saham dividen yang cukup oke. Cuma memang kurang likuid. Untuk itu, kami akan mengulas 5 saham dividen hidden gems di papan notasi khusus.
Jadi, BEI menerapkan kebijakan setiap emiten yang kena notasi X akan dioper ke papan notasi khusus. Ada 11 penyebab saham bisa dikenakan notasi khusus X seperti, hara rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di bawah Rp51, laporan keuangan auditan terakhir mendapatkan opini tanpa pendapatan, tidak membukukan pendapatan, perusahaan tambang mineba yang belum mendapatkan pendapatan hingga tahun keempat sejak listing di BEI, memiliki ekuitas negatif, tidak memenuhi ketentuan free float, nggak likuid, perusahaan dalam kondisi PKPU, anak usaha terbesarnya kena PKPU, harga saham digoreng naik atau di dump turun secara signifikan, kondisi lain yang ditetapkan bursa sesuai persetujuan OJK.
Untuk mencari hidden gems saham dividen di papan notasi khusus, kami mencari dari saham yang kena notasi X akibat tidak memenuhi free float dan tidak likuid.
Kami mencatat ada 30 saham dalam papan notasi khusus yang merupakan saham dividen. Di sini, kami screening 5 saham dividen di papan notasi khusus yang sudah bagikan dividen minimal 5 tahun terakhir dengan tingkat yield terbesar.
Saham PLIN
Saham PLIN kena notasi X karena porsi saham free floatnya kurang dari 7,5 persen. Sampai 29 Februari 2024, saham PLIN hanya meiliki free float sekitar 2,41 persen.
Dari public expose pada akhir 2023, Sekretaris Perusahaan PLIN Umbas Rombe menjelaskan perseroan masih berencana memenuhi ketentuan free float. Namun, perseroan mengaku menunggu kondisi ekonomi global di sektor properti mulai kondusif. Saat ini, perseroan masih melakukan penjajakan untuk aksi korporasi yang terbaik terkait pemenuhan ketentuan free float tersebut.
PLIN ini adalah saham properti yang sudah cukup mature. Porsi pendapatan perseroan hampir seluruhnya berasal dari pendapatan berulang atau recurring income. Dengan model bisnisnya itu, perseroan telah membagikan dividen secara rutin sejak 1993.
Tercatat, hanya beberapa kali PLIN absen bagi dividen, yakni 1998,2001, 2005,2006, dan 2009. Bahkan, saat periode pandemi Covid-19 di 2020-2021, perseroan masih membagikan dividen.
Rata-rata tingkat dividen yield PLIN dalam 5 tahun terakhir berada di level 6,61 persen.
Kami ekspektasikan PLIN bakal membagikan dividen final di luar interim pada 2024 sekitar Rp78,4 per saham. Dengan asumsi dividen payout ratio sebesar 90 persen dari total laba 2023. Jika dihitung dengan harga saham per 27 Maret 2024, berarti tingkat dividend yield final PLIN sekitar 2,87 persen.
Saham EPMT
Saham EPMT juga dikenakan notasi X terkait masalah free float. Perseroan memiliki saham free float (publik non-warkat) sebesar 7,43 persen. Sebenarnya, EPMT sendiri sudah memenuhi free float, hanya saja 0,1 persen saham publik sisanya bersifat warkat.
EPMT sendiri adalah emiten yang menyediakan jasa distribusi dan logistik, yang merupakan anak usaha dari KLBF. Perseroan melakukan distribusi dan penjualan barang konsumsi, obat dengan resep doketer, penjualan obat bebas, penjualan bahan baku, alat kesehatan, obat hewan, dan layanan kesehatan, serta pengangkutan.
Kinerja keuangan EPMT pun trennya terus bertumbuh. Pendapatan perseroan pada periode 2008 hingga proyeksi 2023 tumbuh sekitar 8,76 persen per tahunnya. Lalu, laba bersih tumbuh sekitar 6,36 persen per tahun pada periode sama.
EPMT sendiri emiten yang konsisten bagi dividen sejak 1995. Tercatat, EPMT hanya absen bagi dividen pada 1998, 199, 2001, 2002, dan 2014. Rata-rata dividen yield EPMT dalam 5 tahun terakhir sekitar 6,1 persen
Proyeksi dividen final EPMT pada 2024 sekitar Rp171 per saham. Dengan asumsi tingkat dividen payout ratio sebesar 65 persen dan proyeksi laba bersih per saham di 2023 senilai Rp264, Jika dihitung dengan harga saham 27 Maret 2024, tingkat dividend yield EPMT di 2024 sekitar 7,12 persen.
Saham TOTO
Saham TOTO juga kena notasi X karena dianggap tidak memenuhi ketentuan free float sebesar 7,5 persen. Sampai 29 Februari 2024, saham TOTO memiliki tingkat free float (saham publik non-warkat) sekitar 7,29 persen. Seperti halnya EPMT, sebenarnya tingkat saham publik TOTO sudah 7,5 persen. Namun, 0,25 persen saham publiknya dalam bentuk warkat sehingga tidak bisa diperdagangkan secara online.
TOTO sendiri adalah perusahaan Indonesia yang bekerja sama dengan TOTO Jepang untuk memproduksi produk toilet seperti sanitary, bathub, wastafel dan lainnya. Secara fundamental, saham TOTO ini cukup bagus, dan termasuk saham dividen yang diperhitungkan.
TOTO tercatat sebagai saham yang sudah bagikan dividen sejak 1992 hingga saat ini. Tercatat, TOTO hanya absen bagi dividen pada periode 2001-2002 saja. Rata-rata dividen yield TOTO dalam 5 tahun terakhir sekitar 4,46 persen.
Meski, kinerja TOTO sempat oleng pada 2023 karena permintaan ekspor produk sanitary menurun. Namun, secara bisnis perseroan masih profitable.
Kami memproyeksikan TOTO berpotensi membagikan dividen Rp9,36 per saham pada 2024. Dengan asumsi tingkat dividend payout ratio sebesar 70 persen dan laba bersih per saham di 2023 diproyeksikan Rp26,24 per saham. Dengan menggunakan harga saham TOTO di 27 Maret 2024, tingkat dividend yield-nya berpotensi sebesar 4,18 persen.
Saham FISH
FISH masuk menjadi bagian notasi khusus karena masalah free float dan tidak likuid. Meski, jika dilihat saham publik dari FISH sudah mencapai 10,52 persen dan jumlah lembar saham sebesar 50,51 juta lembar. Walaupun, patut diakui, FISH ini termasuk saham yang kurang likuid.
FISH adalah emiten yang bergerak di bidang distributor biji-bijian seperti jagung, kedelai, minyak sayur, bahan pakan, dan produk konsumen. Selain itu, FISH menjadi sosok penyelamat AISA. Kini, perseroan yang menjadi pengendali emiten consumer goods yang terkenal dengan produk makanan ringan Taro tersebut.
FISH sendiri sudah rutin bagi dividen sejak 2003. Perseroan hanya sekali absen pada 2006, setelahnya selalu konsisten hingga saat ini. Rata-rata dividen yield FISH dalam 5 tahun terakhir sekitar 4,28 persen.
Kami memperkirakan FISH akan membagikan dividen sekitar Rp406 per saham pada 2024. Dengan asumsi dividen payout ratio sebesar 45 persen, serta laba bersih per saham 2023 diproyeksikan senilai Rp902,72 per saham. Dengan menggunakan harga saham pada 27 Maret 2024, berarti tingkat dividend yield-nya sekitar 7,31 persen.
Saham SCCO
Saham SCCO masuk papan pemantauan khusus karena tidak memenuhi ketentuan free float. Secara persentase, SCCO telah memenuhinya sebesar 9,26 persen, tapi secara jumlah lembar saham belum memenuhi.
Jadi, total jumlah lembar saham free float SCCO hanya sekitar 19,03 juta lembar dari minimal 50 juta lembar saham. Namun, jika dikombinasikan dengan saham publik warkat, total lembar sahamnya sudah mencapai 50 juta lembar.
Untuk memenuhi ketentuan itu, SCCO pun telah melakukan stock split 1:4 pada Maret 2024, sehingga saham free floatnya bisa mencapai minimal 50 juta lembar. Dengan begitu, harga saham SCCO dari Rp10.000-an per saham, kini sekitar Rp2.500 per saham.
SCCO sendiri adalah salah satu emiten yang memproduksi kabel. Beberapa jenis kabel yang diproduksi antara lain kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat enamel. Segmen pembelinya pun ada ke beberapa bagian seperti swasta domestik (porsi terbesar), proyek, PLN, dan ekspor.
SCCO menjadi salah satu saham dividen yang konsisten sejak 1995. Tercatat SCCO hanya absen bagi dividen pada periode 1998-2001, dan 2005-2006. Setelahnya, SCCO rutin bagi dividen hingga saat ini. Meski, rata-rata tingkat dividend yield SCCO dalam 5 tahun terakhir hanya 3,2 persen.
Kami memproyeksikan SCCO berpotensi membagikan dividen senilai Rp18,37 per saham. Dengan asumsi diviend payout ratio sekitar 30 persen dan proyeksi laba bersih per saham sekitar Rp61,25. (Angka-angka ini sudah disesuaikan dengan stock split 1:4)
Jika dihitung dengan harga saham pada 27 Maret 2024, tingkat dividen yield-nya sekitar 0,88 persen.
Kesimpulan
Rata-rata, kelima saham ini memang kurang likuid dibandingkan saham third liner dan second liner yang sering digoreng. Namun, saham-saham ini memiliki bisnis yang menguntungkan dan rutin membagikan dividen. Bahkan, kami melihat beberapa fund manager juga memegang salah satu saham ini, seperti SCCO.
Jika kelima saham ini terus mengalami koreksi ke depannya, kira-kira akan menjadi menarik untuk diborong nggak ya? meski transaksi dengan skema full call auction itu sangat sulit untuk bisa match sih ya.
Musim Bagi Dividen Nih, Mau Tau Saham Dividen yang Oke dan Bisa Diskusi serta Tau Strategi Investasi yang Tepat?
Yuk join Mikirdividen, masih ada promo Berkah Ramadan hingga Rp200.000. Berikut ini benefit yang akan kamu dapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan (HINGGA Maret 2025)
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
- Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini