5 Saham Dividen yang Diborong Asing Sebulan Terakhir, Dividennya Besar?
5 saham dividen ini terus-terusan diborong asing dalam 20 hari terakhir. Apakah dividennya bakal menarik nantinya? simak ulasan lengkapnya di sini
Mikirduit – Investor asing memang masih mencatatkan net sell asing senilai Rp16 triliun dalam sebulan terakhir. Namun, dalam 3 hari perdagangan terakhir, asing mencatatkan net buy sekitar Rp1,5 triliun. Menariknya, saham-saham yang diborong asing dalam 20 hari terakhir adalah saham dividen. Apakah menjadi tanda asing sudah mulai akumulasi untuk dapat dividen nantinya?
Berikut ini, 5 saham yang paling sering diborong asing dalam 20 hari perdagangan terakhir atau sebulan terakhir:
Saham PGAS
PGAS mencatatkan net buy asing senilai Rp179 miliar dalam 20 hari terakhir. Kinerja PGAS di 2024 juga lagi cukup bagus. Dengan asumsi Twelve Trailing Month (TTM), laba bersih PGAs diperkirakan tumbuh 21,31 persen menjadi Rp5,2 triliun.
Dengan asumsi tingkat dividend payout ratio sebesar 75 persen, potensi dividen per saham pada tahun buku 2024 yang dibagikan tahun depan senilai Rp160 per saham saham. Dengan menggunakan harga saham per 5 Desember 2024, potensi tingkat dividend yield sekitar 10,16 persen.
Saham ITMG
ITMG mencatatkan net buy asing sekitar Rp273 miliar dalam 20 hari terakhir. Di sisi lain, kinerja 2024 ITMG diperkirakan masih mengalami penurunan. Dari analisis kami, saham ITMG berpotensi mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 27,84 persen menjadi Rp5,57 triliun.
Lalu, kami memperkirakan potensi dividend payout rasio sebesar 65 persen dari total laba bersih. Sehingga potensi total dividen sekitar Rp3.206 per saham. ITMG sudah bagikan dividen interim senilai Rp1.228 per saham sehingga dividen final nantinya sekitar Rp1.978 per saham.
Dengan menggunakan asumsi harga saham per 5 Desember 2024, potensi dividend yield ITMG sekitar 7,19 persen.
Saham UNTR
UNTR mencatatkan net buy asing sekitar Rp408 miliar selama 20 hari terakhir. Adapun, UNTR terus bertahan di atas Rp27.000 per saham sejak kinerja kuartal III/2024 di atas ekspektasi.
Kami proyeksikan laba bersih UNTR bisa tumbuh 1,32 persen menjadi Rp20,88 triliun sepanjang 2024. Dari total laba bersih itu, kami proyeksikan tingkat dividend payout rasio sekitar 45 persen.
UNTR sudah bagikan dividen interim sekitar Rp667 per saham sehingga total dividen final yang akan dibagikan pada tahun depan sekitar Rp1.852 per saham. Dengan menggunakan asumsi harga saham per 5 Desember 2024, tingkat dividend yield UNTR sebesar 6,72 persen.
Saham ASII
ASII mencatatkan net buy asing senilai Rp452 miliar dalam 20 hari terakhir. Selaras dengan UNTR, kinerja ASII juga di atas ekspektasi yang didorong oleh bisnis UNTR dan Finansial-nya.
Dengan menggunakan asumsi twelve trailing month (TTM), kinerja laba bersih 2024 ASII mencatatkan pertumbuhan 0,48 persen menjadi Rp34 triliun. Kami memproyeksikan dividend payout ratio-nya sekitar 65 persen sehingga tingkat dividen per saham senilai Rp545 per saham.
ASII sudah membagikan dividen interim senilai Rp98 per saham sehingga total dividen final sekitar Rp447 per saham. Jika dihitung menggunakan harga saham per 5 Desember 2024, potensi tingkat dividend yield ASII sekitar 8,64 persen.
Saham INDF
INDF mencatatkan net buy asing senilai Rp686 miliar dalam 20 hari terakhir. Kinerja INDF juga lagi cukup oke, dengan menggunakan asumsi twelve trailing month, Laba bersih INDF per 2024 tumbuh 20,6 persen menjadi Rp9,8 triliun. Tren kenaikan laba bersih INDF juga didukung dari biaya bahan pokok yang lebih murah.
Dengan posisi laba bersih itu, kami menggunakan proyeksi optimistis perseroan bagikan 35 persen laba bersih menjadi dividen. Sehingga total dividen per saham sekitar Rp391 per saham.
Jika dihitung dengan harga per 5 Desember 2024, tingkat dividend yield sekitar 5,02 persen.
Kesimpulan
Jika dilihat, 5 saham yang diborong asing selama 20 hari terakhir dengan potensi dividend yield tertinggi ada di PGAS yang diikuti ASII, ITMG, UNTR, dan INDF.
Lalu, dari segi prospek pertumbuhan laba bersih, PGAS juga menjadi yang terbesar disusul INDF, lalu UNTR, dan ASII, sedangkan ITMG mencatatkan penurunan laba bersih per saham.
Meski begitu, jika ingin masuk, kita perlu masuk di posisi yang masih murah dengan target dividen serta jangka panjang. Dari kelima saham ini, mana yang menurutmu masih menarik? untuk dapat gambaran seberapa murah kelima saham ini bisa konsultasi di grup mikirdividen ya
Yuk Join Grup Mikirdividen untuk Dapat Pilihan Saham Investasi Jangka Panjang Serta Diskusi dan Update Saham Eksklusif Bersama Ratusan Investor Saham Lainnya
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini . Ada promo spesial diskon langsung Rp200.000 untuk langganan setahun! CUMA SAMPAI 31 Desember 2024 dan Kuota terbatas!
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini