5 Saham yang Lagi Salah Harga, Mana yang Paling Menarik?

Mencari saham salah harga dianggap menjadi salah satu cara mendapatkan keuntungan yang menarik di saham. Namun, apa nih saham yang lagi salah harga? simak selengkapnya di sini

5 Saham yang Lagi Salah Harga, Mana yang Paling Menarik?

Mikirduit – Salah satu strategi investasi saham yang berpotensi memberikan keuntungan adalah membeli saham yang salah harga. Namun, investor tidak bisa sembarangan membeli saham yang salah harga. Lalu, bagaimana cara mencari saham yang salah harga? berikut ulasan serta 5 saham yang lagi salah harga. 

Saham salah harga bisa berarti, harga saham itu sudah turun cukup rendah, padahal dari segi bisnis terus bertumbuh. Sehingga bisa diperkirakan seharusnya harga saham tersebut bisa diapresiasi lebih tinggi. 

Ada beberapa cara untuk mengetahui sebuah saham salah harga, yakni: 

  • Angka statis PBV di bawah 1 kali dan PE di bawah 10 kali dengan pertumbuhan bisnis yang terus positif. 
  • Menggunakan PBV dan PE band dan mencari saham yang berada di bawah PBV dan PE band standard deviasi -1 dengan pertumbuhan bisnis yang positif
  • Membandingkan rata-rata kenaikan harga saham tahunan dalam periode tertentu dengan rata-rata pertumbuhan laba bersihnya. Jika rata-rata kenaikan harga saham cenderung turun, tapi laba bersih naik, berarti bisa disebut saham itu salah harga. 

Namun, mencari saham salah harga itu juga ada jebakan tersendiri. Beberapa jebakannya adalah saham salah harga termasuk kategori third liner yang memang tidak likuid. Lalu, ada juga saham yang secara historis harganya memang selalu murah meski bisnisnya terus bertumbuh. 

Untuk itu, sebagai investor, kita jangan langsung action hanya dengan data PE dan PBV atau tren harga saham terus turun dengan pertumbuhan laba bersih yang positif. Tapi, juga mengecek ada sentimen apa yang membuat saham tersebut menjadi lebih murah dan apakah punya prospek bagus untuk mengerek harga sahamnya.

Saham ASII

Saham ASII menjadi salah satu saham yang salah harga dengan asumsi rata-rata penurunan harga saham dalam 3 tahun terakhir sebesar 7,29 persen per tahun, meski rata-rata kenaikan laba bersih sebesar 5,52 persen per tahun.

Secara valuasi saham, ASII sudah cukup murah dengan PBV sebesar 0,98 kali. Posisi PBV itu sudah di bawah standard deviasi -1 dalam 5 tahunnya. Lalu, kenapa harga saham ASII bisa jadi murah?

Beberapa faktor yang membuat harga saham ASII turun, meski laba bersih terus naik: 

  • Ada kenaikan harga saham yang cukup signifikan dalam periode pemulihan pasar saham pasca Covid-19. Sehingga ketika harga saham sudah cukup tinggi, harga saham ASII mengalami koreksi. Apalagi, telah terjadi perubahan kebijakan moneter dari suku bunga rendah menjadi tinggi sejak 2022. 
  • ASII dilanda berbagai sentimen negatif seperti, skandal standar kelayakan keamanan Toyota dan Daihatsu yang melanda di akhir 2023 hingga awal 2024. Lalu, kabar Sovereign Wealth Fund Norwegia mau jual saham ASII karena bisnis UNTR di tambang martabe yang tidak ramah lingkungan, hingga isu kalau BYD, produsen mobil listrik China masuk, bisa mengancam pangsa pasar bisnis otomotif ASII.

Namun, yang paling menarik dari ASII adalah kinerja kuartal III/2024 yang mencatatkan hasil di atas ekspektasi karena didorong kinerja UNTR dan segmen bisnis jasa keuangannya. 

Lalu, apakah saham ASII berpotensi naik lebih tinggi? untuk timeframe menengah panjang dari 6 bulan hingga lebih dari 1 tahun, kami optimistis harga saham ASII bisa mendekati asumsi wajar dari perhitungan PBV band di angka Rp6.797 per saham. Dengan catatan, ada dukungan pemulihan pertumbuhan ekonomi, serta permintaan otomotif sebagai salah satu sumber pendapatan besar ASII. Lalu, kinerja segmen bisnis pertambangan juga bisa tetap lanjut positif. 

Apalagi, ada beberapa kelebihan memiliki ASII di harga yang murah, yakni bisa mendapatkan potensi dividend yield yang cukup bagus. Dari asumsi laba bersih 2024 dengan melihat angka twelve trailing months dari laporan kuartal III/2024, kami proyeksikan dividen final ASII (di luar interim) senilai Rp447 per saham. Dengan menggunakan asumsi harga penutupan pada 20 November 2024, tingkat dividend yield ASII tembus 8,94 persen. 

Saham BBTN

BBTN juga menjadi salah satu saham yang salah harga. Hal itu terlihat dari rata-rata pergerakan harga saham tahunan BBTN dalam tiga tahun terakhir mencatatkan penurunan sebesar 9,45 persen. Namun, rata-rata kenaikan laba bersih BBTN dalam 3 tahun terakhir sekitar 5,03 persen per tahun. 

Secara PBV band, posisi PBV BBTN juga sudah cukup murah sebesar 0,57 kali. Angka PBV itu sudah di bawah PBV Standard Deviasi -1 5 tahunnya yang berada di angka 0,6 kali. 

Salah satu faktor yang membuat harga saham BBTN mengalami penurunan adalah siklus kebijakan bank sentral yang berada di level suku bunga tinggi. Hal itu membuat penyaluran kredit cenderung terbatas, dan risiko kenaikan kredit bermasalah meningkat yang menjadi penekan laba bersih perseroan. 

Apalagi, BBTN juga merevisi target laba bersihnya menjadi hanya tumbuh 1 persen pada 2024. 

Kami menilai tekanan terhadap kinerja BBTN itu lebih didorong faktor eksternal. Sehingga saat siklus suku bunga menjadi lebih rendah, BBTN bisa lebih efisien dari segi biaya dana (untuk membayar bunga simpanan), serta kualitas kredit bermasalah yang membaik. 

Apalagi, BBTN masih ada satu rencana aksi korporasi, yakni rencana akuisisi Bank Victoria Syariah untuk dimerger dengan unit usaha syariah perseroan. 

Kami menilai dengan PBV band, harga wajar BBTN ada di Rp1.680 per saham. Sehingga harga saham saat ini bisa dibilang sudah cukup murah. 

Saham EXCL

EXCL menjadi salah satu saham yang salah harga setelah dalam tiga tahun terakhir secara rata-rata mencatatkan penurunan sebesar 9,62 persen per tahun. Padahal, dari segi rata-rata pertumbuhan laba bersih, EXCL mencatatkan angka positif sebesar 12,45 persen. 

Secara valuasi saham dengan PBV band, EXCL memiliki tingkat PBV sebesar 1,11 kali. Angka itu sudah di bawah rata-rata 5 tahunnya, dan mendekati PBV standard deviasi -1 lima tahunnya. 

Penurunan harga saham EXCL berkaitan erat dengan aksi akuisisi LINK yang dilakukan pada medio 2021-2022. Dari aksi tersebut, harga saham EXCL mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan. Sehingga setelah mencapai tahap jenuh beli, harga saham EXCL mengalami normalisasi hingga salah harga hingga saat ini.

Meski, ada satu momen EXCL yang lagi proses, yakni akuisisi merger dengan FREN. Aksi korporasi ini cenderung dinilai negatif mengingat FREN memiliki tingkat utang yang cukup besar. Namun, kami menilai FREN punya aset yang menarik untuk ekspansi EXCL ke depannya. Harapannya dengan akuisisi-merger, FREN bisa lebih efisien dan menjadi motor pertumbuhan bagi EXCL. 

Dari perhitungan kami, harga wajar saham EXCL senilai Rp2.529 per saham.

Beli Saham AADI via PUPS Sebagai Holder ADRO atau via IPO?
AADI sudah mengumumkan rencana IPO, hal ini jadi memunculkan pertanyaan, enaknya beli AADI di IPO atau via PUPS sebagai holder ADRO? simak ulasannya di sini

Saham SIDO

SIDO menjadi saham yang kembali mengalami kesalahan harga setelah mengalami penurunan di sepanjang semester II/2024. Harga saham SIDO mencatatkan rata-rata penurunan sebesar 13,69 persen dalam 5 tahun terakhir. Di sisi lain, laba bersih SIDO mencatatkan kenaikan rata-rata sebesar 0,77 persen per tahun. 

Jika dilihat secara PE Band, Tingkat PE SIDO yang sebesar 15,23 kali sudah cukup murah. Alasannya, tingkat PE SIDO tersebut sudah berada di bawah standard deviasi -2 dalam 5 tahun perseroan. 

Saham SIDO mulai tertekan saat kinerja keuangannya mengalami normalisasi pasca pandemi Covid-19. Hal itu dialami semua emiten yang berkaitan dengan sektor kesehatan. 

Namun, SIDO mulai menunjukkan pemulihan kinerja pada 2024 setelah pendapatan maupun laba bersihnya kembali bertumbuh positif. Hal itu terlihat harga tertinggi SIDO di 2024 tembus Rp779 per saham. 

Di sisi lain, kinerja SIDO pada kuartal III/2024 bisa dibilang kurang memuaskan. Sisi kurang memuaskannya kinerja SIDO terlihat dari penurunan laba kotor ketika pendapatan naik. Hal ini menunjukkan dari segi beban pokok pendapatan cukup tinggi. 

Sementara itu, jika dibandingkan dengan kuartal II/2024, penjualan jamu herbal dan sebagainya juga mencatatkan penurunan penjualan. 

Adapun, kinerja SIDO tahun 2025 akan menjadi penentu apakah saham sektor konsumer ini bakal lanjut naik atau tidak. Jika SIDO mampu menjaga pertumbuhan kinerja yang positif, kami menilai prospek SIDO bisa lebih positif. 

Dengan menggunakan angka proyeksi laba bersih per saham SIDO di 2024 senilai Rp38 per saham. Kami menilai harga wajar SIDO ada di Rp703 per saham. 

Saham TLKM

Terakhir, saham TLKM yang mencatatkan rata-rata penurunan harga saham sebesar 11,86 persen per tahun dalam tiga tahun terakhir. Padahal, rata-rata pertumbuhan laba bersih TLKM sekitar 3,09 persen per tahun dalam tiga tahun terakhir. 

Dari segi PBV Band, posisi PBV TLKM sebesar 1,96 kali. Angka PBV TLKM itu sudah di bawah standard deviasi -2 dalam 5 tahunnya. 

Secara rinci, kami mengulas lebih detail terkait alasan harga saham perusahaan telekomunikasi bisa dibaca di sini. 

Untuk harga wajar TLKM dengan PBV band senilai Rp3.614 per saham.

Kesimpulan

Secara umum, kelima saham ini berada di posisi harga yang murah jika membandingkan dari segi kinerja keuangan tetap bertumbuh positif dalam tiga tahun terakhir. Hanya saja, jika masuk ke saham murah ini, mungkin tidak langsung naik dalam jangka pendek, tapi kami menilai prospek jangka menengah panjang bisa mendekati bahkan melampaui harga wajarnya. 

Kami menghitung harga wajar secara konservatif dalam artian, jika posisi PBV ada di bawah standard deviasi -1, kami menggunakan asumsi PBV standard deviasi -1 menjadi harga wajar terdekat. Alasannya, hal itu untuk mengompensasi tekanan jual sehingga dalam jangka menengah bisa mendekati harga wajar konservatif tersebut. 

Kalau dari 5 saham ini, mana yang menurutmu paling menarik?

Yuk Join Grup Mikirdividen untuk Dapat Pilihan Saham Investasi Jangka Panjang Serta Diskusi dan Update Saham Eksklusif Bersama Ratusan Investor Saham Lainnya

Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini . Ada promo spesial diskon langsung Rp200.000 untuk langganan setahun! CUMA SAMPAI 31 Desember 2024 dan Kuota terbatas!

Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini