5 Saham yang Sudah Buyback, Begini Prospek Ke Depannya

Ada 5 saham dengan alokasi buyback cukup besar sudah eksekusi pembelian kembali, gimana prospeknya dan berapa posisi harga rata-rata yang dipegang oleh mereka saat ini? simak ulasannya di sini

5 Saham yang Sudah Buyback, Begini Prospek Ke Depannya

Mikirduit – Beberapa emiten yang mengumumkan rencana buyback sudah mulai melakukan aksi pembelian kembali sejak Juni 2024. Porsi penggunaan buyback-nya masih tahap kecil. Lalu, emiten mana yang punya ruang kenaikan lebih tinggi jika buybacknya terus dilakukan? 

Dalam menilai aksi buyback, ada metriks yang bernama Buyback Yield atau Buyback Ratio (istilah berbeda, tapi formula sama). Jadi, Buyback Yield ini akan menghitung total anggaran buyback yang dicanangkan dengan market cap emiten. Nanti, hasilnya yang terbesar menggambarkan seberapa besar efek buyback terhadap harga saham. 

Namun, dengan kondisi likuiditas pasar saham di Indonesia yang masih terbatas, kami menggunakan formula lain untuk buyback yield atau ratio ini, yakni membagi nilai buyback dengan market cap free float emiten. Ketentuannya sama seperti formula normal, yakni semakin besar angkanya, semakin menarik. 

Kami menghimpun 5 emiten yang sudah mengeksekusi aksi buyback sepanjang 2024 dengan target nominal terbesar. Kelima saham itu antara lain, GOTO, ADRO, INTP, KLBF, dan TBIG. Kira-kira, masih ada peluang naik nggak ya?

Saham TBIG

TBIG berencana melakukan buyback sekitar Rp800 miliar pada 2024. Dengan target dana itu, tingkat Buyback yield TBIG sekitar 1,84 persen. Jika dihitung dengan tingkat free float perseroan, tingkat buyback yield dari saham free float mencapai 18,37 persen. Porsi ini bisa dibilang cukup tinggi dibandingkan dengan emiten lainnya. 

TBIG sudah mengeksekusi Buyback di Juni 2024 senilai Rp44,79 miliar atau 5,6 persen dari total modal. Kami mengasumsikan harga rata-rata buyback TBIG ada di Rp1.750 per saham (dari pergerakan chart). 

Hasilnya, sepanjang Juni 2024, TBIG mencatatkan kenaikan sekitar 6,71 persen. Kami memperkirakan TBIG melakukan buyback dalam beberapa 3-4 tahap yang terjadi di awal dan akhir Juni 2024. 

Valuasi aham TBIG saat ini pun terhitung cukup murah. Dengan menggunakan valuasi relatif price to earning rasio rata-rata 5 tahun di 38,85 kali dan proyeksi kinerja laba bersih per saham 2024 sekitar Rp70,2 per saham. Harga wajar TBIG sekitar Rp2.727 per saham. 

Jika melihat karakter aksi buyback TBIG, ada potensi aksi buyback hanya dilakukan sekali dalam setahun. 

Dalam periode 2022-2023, perseroan hanya melakukan buyback sekitar Rp204 miliar dan Rp41 miliar. Untuk periode 2022-2023, rata-rata harga buyback TBIG sekitar Rp2.000-an per saham.

Saham Menara Telko dan Operator Seluler Bakal Dilibas Starlink?
Starlink jadi topik paling hangat dalam beberapa bulan terakhir. Selaras dengan itu, harga saham telko juga mencatatkan penurunan yang signifikan. Apakah saham Telko bakal dilibas Starlink?

Saham ADRO

Saham ADRO kembali mengungkapkan rencana buyback jumbo senilai Rp4 triliun. Jika dihitung dengan formula buyback yield, berarti sebesar 4,31 persen. Namun, jika dihitung dengan formula free float berarti sekitar 13,3 persen. 

Sepanjang 2024, ADRO sudah melakukan buyback senilai Rp291 miliar atau 7,3 persen dari anggaran yang dipersiapkan. Aksi buyback ADRO dilakukan pada Februari-Maret 2024 dengan asumsi kami harga rata-rata sekitar Rp2.382 per saham. Tingkat buyback rasio yang telah dilakukan baru sekitar 0,97 persen dari total anggaran.

Sejak buyback dilakukan pada Februari hingga 10 Juli 2024, harga saham ADRO memang sudah naik sekitar 22 persen. 

Sebagai catatan, secara umum harga rata-rata buyback ADRO yang tersedia saat ini sekitar Rp2.094 per saham. Kami ekspektasikan, ADRO bakal melakukan buyback lagi jika harga sahamnya turun ke area Rp2.300 - Rp2.500 per saham.

Kami menilai harga saham ADRO di Rp2.900 per saham saat ini bisa dibilang cukup tinggi dengan asumsi harga wajar sekitar Rp2.190 per saham. 

Namun, untuk mencapai harga wajar agak cukup menantang karena manajemen ada potensi jaga harga ADRO di Rp2.300-Rp2.500 per saham. Toh, sisa dana buyback masih cukup banyak juga. Walaupun, realitanya, tingkat buyback dalam setahun tidak akan mencapai Rp4 triliun juga.

Saham INTP

INTP pun sudah mengumumkan rencana buyback saham setelah harga sahamnya terjun bebas cukup signifikan sepanjang 2024. Bahkan, untuk buyback tersebut, INTP juga mengurangi porsi dividen yang dibagikan pada 2024 ini. 

INTP mengumumkan rencana buyback sekitar Rp895 miliar. Nilai itu memiliki tingkat buyback yield sekitar 3,2 persen, sedangkan jika dihitung dengan formula Free Float tembus 7,66 persen. 

INTP sudah mulai melakukan buyback sejak Juni 2024 dengan menggelontorkan dana sekitar Rp106 miliar dengan asumsi harga rata-rata di Rp6.400 per saham. Modal yang dikeluarkan itu setara 11,98 persen dari modal yang direncanakan. 

Itu juga menjadi jawaban saat pasar saham turun di awal Juni 2024, tapi saham INTP malah ngebut. Sejak 3 Juni 2024 hingga 10 Juli 2024, harga saham INTP sudah naik sekitar 22 persen. 

Sebagai catatan, INTP rutin melakukan buyback pada 2021-2022 dengan total akumulasi saham sekitar 250,15 juta lembar dan modal pembelian senilai Rp2,74 triliun sehingga harga rata-rata yang dimilikinya sekitar Rp10.964 per saham. 

Kami menilai jika harga saham INTP turun lagi mendekati area di bawah Rp7.000 per saham, INTP berpotensi buyback untuk menurunkan harga rata-rata saham treasury-nya yang cukup tinggi. 

Harga saham INTP saat ini sejatinya juga masih murah dengan harga wajar di Rp8.755 per saham. Namun, risiko industri yang mengalami oversupply semen hampir 50 juta ton ini yang membebani prospek INTP ke depannya.

Prospek Saham KLBF yang Harganya Sudah Turun 30 persen
Saham KLBF salah satu emiten yang memiliki fundamental cukup oke dan risiko kredit rendah. Pertanyaannya, setelah harga sahamnya turun 30 persen, apakah sudah cukup murah untuk diserok?

Saham KLBF

KLBF juga menjadi salah satu emiten yang merencanakan buyback dengan nominal maksimal Rp1 triliun. Dengan nominal modal itu, tingkat buyback yield KLBF sekitar 1,3 persen, sedangkan jika dihitung dengan free float, tingkat yieldnya sekitar 3,41 persen. 

KLBF sudah melakukan buyback pada Mei dan Juni sebanyak 12,43 lembar saham dengan asumsi harga rata-rata dari kami sekitar Rp1.500 per saham. Dengan begitu, tingkat modal yang dikeluarkan sekitar Rp18,64 miliar. Jumlah itu baru 1,86 persen dari total modal yang direncanakan.

Sejak awal Mei sampai akhir Juli 2024,harga saham KLBF sudah naik sekitar 8,99 persen. 

Sebagai catatan, harga rata-rata total saham treasury (hasil buyback) KLBF hingga Maret 2024 sekitar Rp1.620 per saham. Posisi harga itu akan turun karena perseroan melakukan averaging down saat buyback di Mei dan Juni senilai Rp18,64 miliar, tapi penurunan tidak terlalu banyak. 

Ada peluang KLBF melakukan pembelian lagi di area Rp1.500 per saham untuk menurunkan harga rata-rata saham treasury-nya. Apalagi, secara kinerja, KLBF berpotensi bertumbuh pada 2024. 

Apalagi, posisi harga saham KLBF bisa dibilang masih murah. Dengan asumsi laba per saham KLBF di 2024 sekitar Rp67,22 per saham dan rata-rata PE 5 tahun terakhir di 25,64 kali, kami asumsikan harga wajar KLBF ada di Rp1.723 per saham. 

Saham GOTO

GOTO menjadi emiten dengan aksi buyback yang banyak diharapkan terutama oleh nyangkuters di harga atas. GOTO berencana buyback maksimal Rp3,2 triliun. Secara nominal itu menjadi yang terbesar kedua setelah ADRO. 

Lalu, jika dihitung secara buyback yield dengan menggunakan harga saham Rp50, tingkat buyback yield GOTO juga tertinggi sebesar 5,27 persen. Namun, jika dihitung dengan freefloat, tingkat buyback yield GOTO hanya terbesar keempat, yakni sebesar 6,82 persen. Hal itu disebabkan free float GOTO terlalu besar hampir menyamai jumlah lembar saham secara keseluruhan.

GOTO juga mulai melakukan pergerakan buyback saham di Juni 2024 sebanyak 3,82 miliar lembar saham dengan asumsi harga rata-rata Rp50 per saham. Dengan begitu total modal yang dikeluarkan sekitar Rp191,25 miliar atau baru setara 5,98 persen dari alokasi awal. 

Namun, setelah melakukan buyback, harga saham GOTO belum beranjak signifikan dari harga Rp50 per saham. 

Sebagai catatan, GOTO memiliki saham treasuri dua jenis, pertama dari hasil pembelian kembali pasca IPO dengan harga rata-rata Rp353 per saham, serta saham perseroan yang dibeli dan dimiliki entitas yang dikonsolidasikan memiliki harga rata-rata Rp38,02. 

Secara total, saham treasuri GOTO per kuartal I/2024 ada sekitar 127,06 miliar lembar dengan harga rata-rata Rp63,5 per saham. 

Kelemahan saham GOTO adalah jumlah lembar saham yang terlalu banyak, sehingga membutuhkan daya buyback yang cukup besar untuk mengereknya. Jika menurut perhitungan discounted cashflow (DCF) Simply Wall Street (dengan asumsi dari riset yang digunakannya), harga wajar GOTO ada di Rp91,2 per saham. 

Namun, untuk ke sana membutuhkan daya beli yang besar untuk saham GOTO. 

Kesimpulan

Setelah mengetahui harga rata-rata saham treasuri yang dimiliki emiten, serta rencana penambahan buyback dan prospek bisnisnya, kami menilai KLBF menjadi salah satu yang cukup menarik untuk dilirik. Namun, saham ini menarik dilirik untuk jangka panjang karena untuk jangka pendek, pergerakan harga sahamnya cukup lama. 

Selain KLBF, TBIG juga menarik, tapi berhubung kompetitor lainnya seperti TOWR juga murah, kami menilai TOWR lebih menarik dibandingkan TBIG dari segi skala bisnis dan prospek ke depannya. Soalnya, TOWR sudah paket lengkap menara telekomunikasi dengan menguasai market share kepemilikan fiber optik. 

Untuk ADRO, kami menilai tetap menarik hanya saja tinggal menunggu harga beli yang menarik ada di Rp2.300 - Rp2.500 per saham. Namun, untuk mencapai harga itu mungkin butuh waktu lama dan eksekusi cepat karena ada potensi dana buyback masuk saat harga saham ADRO masuk ke sana. 

Apalagi, jika ADRO terus melakukan aksi buyback, tingkat dividennya bisa lebih menarik karena jumlah lembar saham yang digunakan untuk pembagian dividen juga berkurang.

Sementara itu, untuk INTP dan GOTO mungkin kami menilai bisa wait and see dulu. Kecuali, kamu yang mau masuk GOTO dengan spekulasi bisa naik ke atas Rp50 per saham. Itu masih bisa ditolerir, tapi inget alokasi modal kecil ya yang siap dengan risikonya.

Join Market Outlook Semester II/2024 Mikirduit Pada 20 Juli 2024 Pukul 13:00 - selesai secara Online

Market outlook semester II/2024 akan membahas saham-saham potensial dari untuk investing maupun trading pendek yang menarik. Kamu yang ikutan akan diberikan booklet spesial market outlook jelang penurunan suku bunga the Fed agar tidak kelewatan momentum jelang bullish market.

Jika kamu bukan member Mikirdividen, kamu bisa daftar presale diskon Rp50.000 dengan kode promo SAHAMBULLISH dengan klik link ini (kode promo bisa dimasukkan setelah klik tombol bayar)

Lalu, jika kamu mau ambil paket lengkap bisa join Mikirdividen Bundling dan dapatkan paket lengkap:

  • Ulasan 31 Saham Dividen Jangka Panjang yang Diupdate Setiap Rilis Laporan Keuangan
  • Publikasi Bulanan untuk gambaran arah market sebulan ke depan, terbit setiap akhir bulan
  • Grup diskusi mikirdividen
  • Event Online Bulanan termasuk Market Outlook Semester II/2024

Klik di sini untuk join Mikirdividen Bundling dan nikmati potongan harga tambahan jika menggunakan kode promo SAHAMBULLISH.