5 Sektor Saham yang Diuntungkan Penurunan Suku Bunga The Fed dan BI

The Fed dan BI kompak sudah menurunkan suku bunga acuannya. Apakah tanda saham bullish? lalu, apa saham yang menarik. Kami berikan gambaran besarnya di sini.

5 Sektor Saham yang Diuntungkan Penurunan Suku Bunga The Fed dan BI

Mikirduit – Secara mengejutkan, Federal Reserve (The Fed) langsung memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5 persen. Keputusan ini menjadi sinyal bank sentral Amerika Serikat itu melihat risiko ekonomi Negeri Paman Sam yang berpotensi resesi. Meski begitu, penurunan suku bunga tetap menjadi sinyal positif untuk pasar saham. Berikut ini, 5 sektor saham di Indonesia yang bisa diperhatikan. 

Dalam teorinya, ada beberapa penyebab penurunan suku bunga bank sentral bisa berdampak positif terhadap pasar saham: 

  • Dengan penurunan suku bunga, ada potensi (secara forward looking), ekonomi akan tumbuh lebih tinggi. Artinya, roda ekonomi dan pertumbuhan bisnis akan berjalan lebih cepat. Kinerja perusahaan bisa menjadi lebih baik. Sehingga tingkat dividen yang diberikan bisa lebih besar. Dengan begitu, daripada simpan uang di obligasi maupun deposito, lebih menarik di saham yang bsia memberikan potensi keuntungan yang besar. 
  • Aliran likuiditas ke masyarakat akan meningkat sehingga ada potensi tambahan likuiditas itu masuk ke pasar saham. Hal itu membuat pergerakan harga saham menjadi lebih atraktif. 

Namun, penurunan suku bunga bank sentral, terutama The Fed juga bisa berarti risiko ekonomi. Apalagi, setelah kenaikan suku bunga yang cukup signifikan, tiba-tiba langsung menurunkan 50 bps menjadi sebuah tanda tanya besar. 

Dengan begitu, artinya dalam jangka 1 tahun ke depan, ada potensi fluktuasi di pasar saham sesuai dengan kondisi ekonomi AS maupun dunia. Tapi, dalam jangka menengah panjang lebih dari 1 tahun, tren siklus penurunan suku bunga akan menjadi angin segar untuk pasar saham. 

Lalu, dalam jangka pendek, sektor apa saja yang menarik dilirik? secara umum, kami menilai ada tiga sektor utama, dan dua sektor sentimen. Sektor utama berarti yang terdampak secara langsung ke bisnisnya dalam jangka menengah-pendek, sedangkan sektor sentimen berarti sifatnya hanya asumsi suku bunga bisa berdampak terhadap sektor tersebut. Namun, secara nyata akan tergantung dengan masing-masing kondisi emiten. 

Berikut ini, 5 sektor yang bisa diuntungkan saat penurunan suku bunga bank sentral.

Sektor Perbankan

Saham perbankan menjadi yang terdampak langsung dari penurunan suku bunga. Namun, untuk bank di Indonesia, efeknya baru terasa jika Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga. Pas banget, sebelum The Fed menurunkan suku bunga, Bank Indonesia juga sudah menurunkan suku bunga BI 25 bps menjadi 6 persen. 

Kenapa bisnis bank diuntungkan dari penurunan suku bunga? 

Jawabannya adalah karena perbankan bisa mendapatkan dana masyarakat dalam bentuk deposito dan sebagainya lebih murah. Dengan begitu beban bunga bisa turun dan margin keuntungan bank bisa meningkat. 

Lalu, saat terjadi transisi penurunan suku bunga, Bank juga bisa mengatur strategi agar tingkat margin keuntungan bisa optimal. 

Ditambah, dengan penurunan suku bunga, permintaan kredit berkualitas bisa lebih banyak. Serta, risiko kredit juga lebih rendah. Dengan begitu, bank bisa mengoptimalkan pertumbuhan laba bersih dari pendapatan bunga bersih dan penurunan pencadangan. 

Untuk penurunan pencadangan, bank akan butuh waktu hingga efek suku bunga bisa mempengaruhi sektor riil menjadi 3-6 bulan setelah suku bunga turun. 

Sehingga, dengan begitu mencari saham bank yang masih murah dan kinerja lagi tertekan bisa memberikan potensi keuntungan yang optimal di masa depan. Dengan catatan, penurunan kinerja bank bukan karena masalah internal perusahaan yang membuat ada anomali di kenaikan rasio kredit bermasalah. Misalnya, kenaikan kredit bermasalah terlalu signifikan. 

Jika masih dalam tahap wajar di bawah ketentuan seperti, NPL gross di bawah 8 persen dan NPL net di bawah 5 persen, serta tidak ada kenaikan signifikan secara historis, kita bisa masuk ke saham bank tersebut.

Sektor Komoditas Tambang dan Energi

Sektor komoditas menjadi yang bisa terdampak signifikan setelah suku bunga turun, terutama sektor komoditas tambang dan energi. Pasalnya, sektor tambang dan energi tidak dipengaruhi oleh bahan baku komoditas lainnya, seperti CPO yang membutuhkan pupuk. Sehingga saat harga komoditasnya naik, margin keuntungan komoditas tambang dan energi bisa naik signifikan. 

Catatannya, prospek pertumbuhan bisnis komoditas tambang dan energi akan terpengaruh jika efek suku bunga sudah terasa ke sektor riil (yang memakan waktu sekitar 3-6 bulan setelah pemangkasan suku bunga). Sehingga, aktivitas industri dan bisnis mulai meningkat yang bisa mendorong permintaan komoditas. Saat permintaan naik itu bisa mengerek harga komoditas naik lebih tinggi. 

Dari jenis tambangnya, sektor yang paling diuntungkan adalah penambang migas dan batu bara. Sementara itu, penambang nikel dan logam industri bisa diuntungkan, tapi jika harga energi meningkat, emiten di sektor itu bisa terbebani efek biaya kenaikan harga komoditas energi yang bisa memangkas margin keuntungan. 

Tapi, hal itu mungkin bisa selisih tipis atau nanti ada kebijakan harga DMO untuk smelter nikel dari pemerintah.

Sektor Consumer Cyclical

Sektor consumer cyclical ini ada banyak, mulai dari peritel, produk barang mewah, otomotif, dan lainnya. Salah satu sektor consumer cyclical yang menarik saat suku bunga turun adalah otomotif. 

Namun, sentimen positif untuk otomotif akan terasa jika harga komoditas sudah terdorong naik. Dengan begitu, permintaan otomotif hasil cuan dari komoditas juga meningkat. 

Apalagi, dengan tren penjualan otomotif yang sangat lesu, bukan tidak mungkin trennya akan berbalik bertumbuh di 2025 karena basis pertumbuhan yang rendah di tahun ini.

Jangan Ditunda Lagi! Ini Alasan Pentingnya Investasi Saham
Banyak yang bilang kalau investasi itu enaknya menunggu modal besar, tapi asumsi itu salah besar. Berikut ini alasan kenapa kamu harus mulai investasi sejak dini.

Lalu, sektor ritel juga bisa ketiban berkah, terutama ritel segmen atas. Jika efek keuntungan dari bisnis komoditas meningkat juga bisa mendorong aktivitas belanja dari para pelaku bisnisnya. 

Sementara itu, secara bisnis, ritel segmen bawah masih menghadapi tantangan disrupsi dari e-Commerce. Ketika suku bunga rendah, e-Commerce bisa kembali meningkatkan promosi yang mengganggu pasar segmen tersebut.

Sektor Properti

Berbeda dengan tiga sektor lainnya, sektor properti lebih didorong oleh faktor sentimen penurunan suku bunga. Banyak yang berasumsi, properti bisa diuntungkan dari suku bunga rendah karena bisa meningkatkan permintaan KPR. Namun, masalahnya pertumbuhan bisnis properti sudah melambat sejak 2014 sehingga beberapa insentif diberikan untuk sektor ini seperti, penurunan loan to value (LTV) menjadi 100 persen yang berarti bisa beli rumah dengan DP 0 persen. 

Di sisi lain, bisnis properti akan tergantung dengan beberapa faktor:

  • Jumlah land bank yang siap dibangun dan dijual saat era suku bunga rendah
  • Segmen properti yang dijual ke segmen atas, menengah, atau bawah
  • Lokasi properti dan hal teknis lainnya

Apalagi, saat periode suku bunga tinggi, sektor properti terlihat masih bisa bertumbuh karena mendapatkan insentif diskon pajak PPN hingga 100 persen dari pemerintah untuk rumah siap huni. Namun, jika insentif itu diputus karena suku bunga sudah rendah, berarti ada potensi dalam 1 tahun pertama setelah kebijakan itu tidak diperpanjang lagi, kinerja bisnis emiten properti akan melandai. 

Lalu, emiten properti bisa kembali mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang lebih tinggi di tahun selanjutnya. Setelah kinerja bisnisnya melambat karena tidak ada insentif pajak lagi.

Sektor Teknologi

Sama seperti sektor properti, sektor teknologi juga dianggap mendapatkan sektor sentimen dari penurunan suku bunga. Banyak yang menilai sektor teknologi bisa melakukan ekspansi dengan biaya dana lebih murah. 

Faktanya, emiten teknologi yang bukan sekadar konsultan, belum layak mendapatkan pinjaman bank.Paling mendapatkan pinjaman berupa obligasi konversi.

Sebenarnya, korelasi antara emiten teknologi dengan penurunan suku bunga adalah minat investor untuk berinvestasi ke aset high risk (seperti masuk ke saham teknologi yang sudah terbuka atau masih private), serta peluang saham teknologi mencapai traksi (atau target bisnis) yang lebih mudah jika ekonomi bertumbuh. 

Saat suku bunga rendah, dengan sumber dana likuiditas yang melimpah, emiten teknologi berani menjanjikan target traksi bisnisnya yang luar biasa dan sensasional ke investor, serta melakukan inovasi-inovasi yang berbiaya tinggi. 

Untuk itu periode penurunan suku bunga bisa dibilang adalah periode spring atau menjelang summer bagi perusahaan teknologi yang butuh pendanaan.

Kesimpulan

Secara umum, jika ingin mendapatkan keuntungan langsung, bisa masuk ke saham yang memang terdampak signifikan oleh penurunan suku bunga ke keuntungan bisnisnya. Jika sentimen, bisa dijadikan titik masuk jika harga sahamnya sudah murah atau titik secara teknikal menarik. 

Dari kelima sektor ini, kamu sudah masuk ke sektor yang mana aja nih?

Mulai Langkah Investasi Saham-mu Bersama Mikirdividen

Kamu bisa mengetahui gambaran benefit jadi member mikirdividen dengan klik di sini.

Secara umum, kamu akan mendapatkan beberapa benefit dengan menjadi member mikirdividen seperti:

  • Analisis 31 Saham Dividen yang Cocok untuk Investasi Jangka Panjang (Di-update fundamentalnya per 3 bulan dan harga wajar secara real-time)
  • 24 Digest, Publikasi bulanan yang bisa memandumu investasi saham dengan fenomena yang bakal terjadi di bulan selanjutnya
  • Grup Diskusi di Whatsapp
  • Event Online Bulanan

Kamu bisa jadi member Mikirdividen dengan Harga Diskon 33% menjadi Rp400.000 per tahun. Untuk join jadi member bisa klik di sini. | Promo Paket Ini Berlaku Hingga 31 Desember 2024

Selain itu ada promo lainnya seperti:

  • Paket Lengkap Mikirdividen 1 Tahun + Paket e-Book Saham Pertama: DISKON 44% menjadi Rp500.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket ini hanya berlaku hingga 30 September 2024
  • Paket e-Book Saham Pertama dengan Benefit (e-Book Saham Pertama, Rekaman Event Saham Pertama, Kalkulator Harga Wajar): DISKON 33% menjadi Rp200.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket Ini Berlaku hingga 31 Desember 2024

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

💡
Yuk, Mulai Investasi Saham Bersama Kiwoom Sekuritas, Lagi ada Promo Saham Bluechip Gratis Untukmu Nih. Daftar Sekarang di Sini ya