54 Saham yang Berpotensi Jadi Inceran Danantara hingga BPJS Ketenagakerjaan
Salah satu angin segar yang berpotensi sampai di pasar saham Indonesia adalah masuknya dana danantara dan BPJS ketenagakerjaan ke pasar. Namun, kira-kira, apa saja saham inceran mereka ya?

Mikirduit – IHSG Bangkit dari kuburnya setelah mencatatkan kenaikan 8 persen dalam 5 hari. Kenaikan IHSG beriringan dengan rencana BPJS Tenaga kerja dan Taspen meningkatkan porsi investasi di saham, serta Danantara akan menjadi liquidity provider. Lalu, apa saja saham yang bisa jadi target lembaga keuangan tersebut?
Dalam ketentuan BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya bisa menempatkan dana di pasar saham dengan ketentuan, maksimal kepemilikan di masing-masing emiten sekitar 5 persen dan total investasi saham paling maksimal sebesar 50 persen dari total dana kelolaan.
Saat ini, porsi investasi saham BPJS ketenagakerjaan sekitar 10 persen dari total dana kelolaan. Dalam tiga tahun ke depan, BPJS Ketenagakerjaan akan menambah porsinya menjadi sekitar 15-20 persen.
Dari perhitungan itu, berarti ada potensi inflow dari dana BPJS-TK sekitar Rp27 triliun per tahun. Angka ini memang masih di bawah dari outflow investor asing di IHSG sejak awal tahun tahun hingga 11 April 2025 sekitar Rp37 triliun.

Lalu, Taspen, meski tidak secara gamblang, juga mengungkapkan untuk membeli beberapa saham dengan fundamental bagus. Namun, memang tidak ada penjelasan kenaikan porsi berapa persen dan sebagainya.
Sementara itu, Danantara yang bakal mulai dapat dividen dari saham bank BUMN pada akhir bulan ini berpotensi mulai alokasi sebagian (dengan porsi yang tidak disebutkan) ke pasar saham. Total, dana yang didapatkan Danantara dari keempat saham bank BUMN (BBRI, BMRI, BBRI, dan BBTN) sekitar Rp47 triliun.
Jika Danantara menggunakan 10-20 persen dana tersebut ke pasar saham, berarti ada potensi inflow sekitar Rp4 triliun sampai Rp9 triliun ke pasar saham.
Pertanyaannya, apa saja saham yang berpotensi dipilih oleh BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, hingga Danantara?
Saham Pilihan Danantara, BPJS Ketenagakerjaan, dan Taspen
Jika dengan manajemen risiko yang lebih baik, ada beberapa kriteria yang bisa menjadi pilihan saham lembaga keuangan tersebut, yakni:
- Saham dengan bobot besar ke IHSG
- Saham yang tergabung dalam benchmark index IDX30 dan LQ45
- Saham BUMN
- Saham first dan second liner besar
Namun, bukan tidak mungkin, mereka masuk ke saham-saham di luar kriteria tersebut. Secara historis, berikut ini saham-saham yang pernah masuk di BPJS Ketenagakerjaan dan Taspen.
Berikut ini saham-saham yang pernah (atau mungkin masih ada) di porto BPJS Ketenagakerjaan per Februari 2021:
- AALI
- BBCA
- BSDE
- INTP
- LSIP
- SMGR
- UNVR
- ADRO
- BBNI
- GIAA
- ITMG
- SMRA
- WIKA
- ANTM
- BBRI
- ICBP
- JSMR
- PTBA
- TINS
- WSBP
- INCO
- KLBF
- PTPP
- TLKM
- WSKT
- BBNI
- BMRI
- INDF
- KRAS
- SIMP
- UNTR
- WTON
Lalu, untuk 10 saham yang dimiliki Taspen per akhir Juni 2023 antara lain:
- WTON
- WSBP
- GMFI
- IPCM
- SGRO
- BWPT
- BEST
- BULL
- ADHI
- ELSA
Jika lihat dari porto saham BPJS Ketenagakerjaan dan Taspen pada beberapa tahun yang lalu, bisa disimpulkan mayoritas saham yang dimiliki juga adalah saham BUMN. Selain itu, rata-rata saham dengan bobot besar ke IHSG, meski di porto Taspen ada saham-saham seperti BEST, BWPT, SGRO, hingga BULL yang statusnya second liner dengan risiko volatiltias cukup tinggi.
Deretan Saham BUMN dan LQ45 yang Sudah Murah
Dari deretan saham BUMN, IDX30, dan LQ45, kami memilih sekitar 54 saham yang berpeluang besar jadi pilihan Danantara, BPJS Ketenagakerjaan, dan Taspen. Dari ke-54 saham ini, ada beberapa yang posisinya masih murah. Dengan disclaimer, asumsi murah ini diambil dari asumsi PE di bawah 10 kali dan PBV di bawah 1 kali.
Deretan saham tersebut yang sudah murah berdasarkan PE di bawah 10 kali antara lain, GMFI, INKP, BBTN, MEDC, UNTR, ELSA,ITMG, PTPP, SMRA, ADMR, ADRO, ASII, PTBA, JSMR, PGAS, INDF, CTRA, BBNI, JPFA, ADHI, BMRI, TOWR,BBRI, AKRA, dan ACES.
Untuk indikator saham murah dengan PBV di bawah 1 kali antara lain, PTPP, WTON, ADHI, INKP, BBTN, SMGR, WIKA, ELSA, PGAS, SMRA, PPRO, MEDC, CTRA, INCO, JSMR, ASII, ADRO, dan ITMG.
Namun, apakah saham murah itu sudah bisa langsung dilirik? jawabannya tidak.
Kamu perlu mengetahui dulu beberapa faktor lainnya seperti:
- Tren kinerja keuangan historis
- Proyeksi kinerja keuangan 1 tahun ke depan
- Tren bisnis sektoralnya
- Risiko fundamentalnya (risiko utang dan lainnya)
Kesimpulan
Apa yang bisa kita lakukan saat IHSG mulai tren naik? jawabannya adalah wait and see menunggu posisi harga kembali koreksi sementara lagi. Apakah ada peluang untuk koreksi? jawabannya peluang itu selalu ada mengingat faktor kinerja ekonomi makro belum membaik serta ada risiko plin-plan-nya Donald Trump yang bisa memicu fluktuasi di pasar.
Untuk itu, peluru yang tersedia masih bisa disimpan untuk menangkap potensi risiko selanjutnya.
Konsultasikan dan Diskusi Kondisi Portomu dengan Join Mikirdividen
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .
Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.
Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Beberapa benefit baru:
- IPO Digest Premium
- Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
- Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini