ADRO, ADMR, dan AADI Lagi Diskon, Mending Pilih yang Mana?

Saham ADRO, ADMR, dan AADI sempat tertekan pada 4 Maret 2025, dengan penurunan itu, ketiganya lagi dalam fase diskon. Lalu, seberapa menarik prospek saham-saham tersebut?

ADRO, ADMR, dan AADI Lagi Diskon, Mending Pilih yang Mana?

Mikirduit – Saham Grup ADRO, termasuk AADI dan ADMR dihantam jatuh pada perdagangan 5 Maret 2025. Penurunan itu selaras dengan rilis laporan keuangan ketiganya, serta kabar burung yang ramai dibahas terkait dugaan keterlibatan Boy Thohir dan Erick Thohir dalam kasus BBM Pertamina. Lalu, bagaimana prospek ketiga saham tersebut?

Kami mengesampingkan rumor Boy dan Erick Thohir yang diduga terlibat dalam kasus BBM Pertamina, dan fokus melihat realisasi kinerja ketiga saham di Grup ADRO, yakni ADRO, AADI, dan ADMR. 

Berikut gambaran realisasi dan prospek kinerja 3 emiten di Grup ADRO.

Saham ADRO

ADRO yang kini membawahi bisnis ADMR dan pembangkit listrik energi terbarukan mencatatkan kinerja yang cenderung moderat. ADRO mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 1,43 persen menjadi 569,88 juta dolar AS sepanjang 2024. 

Penurunan laba bersih itu selaras dengan pendapatan ADRO turun 2,86 persen menjadi 2,07 miliar dolar AS. Penurunan pendapatan ADRO selaras dengan penurunan harga jual rata-rata batu bara metalurgi ADMR sebesar 16 persen, meski volume penjualan naik 26 persen menjadi 5,62 juta ton. 

Menariknya, dari segi gross profit margin dan net profit margin mencatatkan kenaikan tipis. 

Dari segi gross profit margin naik menjadi 42,05 persen dibandingkan dengan 40,63 persen pada periode sama tahun sebelumnya. Lalu, net profit margin naik menjadi 27,42 persen dibandingkan dengan 27,07 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Adapun, cash cow dari ADRO saat ini berasal dari bisnis ADMR serta kontraktor pertambangan. Sementara itu, bisnis pembangkit listrik energi baru terbarukan belum menghasilkan keuntungan. Beberapa proyek pembangkit listrik besar ADRO, seperti PLTA di Kaltara masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan rampung pada 2030, sedangkan pembangkit listrik tenaga surya terus dikembangkan untuk bisa memenuhi kebutuhan ekspor listrik ke Singapura pada 2028. 

Prospek kinerja ADMR ke depannya juga masih cukup menantang karena tren harga batu bara metalurgi (acuan di China) masih berada di area sekitar 200-an dolar AS per ton. Jika batu bara metalurgi turun ke bawah 200-an dolar AS per ton bisa menjadi risiko jangka pendek bagi ADMR dan kinerja ADRO. 

Penentuan dari prospek harga batu bara metalurgi akan tergantung dari perkembangan ekonomi China yang menjadi produsen baja utama. Namun, India ada potensi menggantikan posisi China pada 2023. Jadi, permintaan dan kondisi ekonomi China serta India bisa menjadi indikator utama yang bisa menggerakkan harga batu bara metalurgi. 

Untuk cash cost ADMR dalam produksi batu bara metalurgi masih tergolong rendah ada di 106 dolar AS per ton. Sehingga meski harga batu bara metalurgi turun ke 150 dolar AS per ton, ADMR masih mencatatkan keuntungan. Walaupun, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya akan cenderung turun. 

Jadi, untuk saham ADRO dan ADMR bisa kembali bangkit jika didorong kenaikan permintaan batu bara metalurgi selaras dengan pemulihan industri baja di China dan pertumbuhan bisnis baja di India. Kondisi itu bisa mengerek harga batu bara metalurgi dunia. 

Meski, jika dilihat, porsi penjualan ekspor batu bara metalurgi ADMR lebih banyak ke Indonesia sebesar 32 persen dan Jepang sebesar 29 persen. China menjadi posisi ketiga sebesar 16 persen, dan India ke-5 sebesar 7 persen. Posisi keempat adalah Korea Selatan sebesar 14 persen, dan keenam adalah Malaysia sebesar 2 persen.

Potensi Harga Saham BBRI Rebound Setelah Laba Bulanan Turun 50 Persen
Saham BBRI kena serang panic selling setelah kinerja laba bersih Januari 2025 turun. Untuk itu, kami akan memberikan penjelasan di sini terkait prospek saham BBRI

Saham AADI

Sementara itu, saham AADI mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang positif dengan mencatatkan kenaikan sebesar 5,86 persen menjadi 1,21 miliar dolar AS. Namun, kenaikan laba bersih AADI bukan didorong oleh pertumbuhan bisnis intinya. 

Toh, dari segi pendapatan, AADI mencatatkan penurunan sebesar 10,07 persen menjadi 5,31 miliar dolar AS. Penurunan pendapatan AADI disebabkan oleh penurunan rata-rata harga jual sebesar 17 persen, meski volume penjualan naik 7 persen menjadi 68 juta ton. 

Lalu, kenaikan laba bersih AADI didorong oleh divestasi ADMR ke ADRO senilai 322,93 juta dolar AS. 

Dalam keterangan resminya, AADI memberikan guideline kinerja 2025, yakni target volume penjualan sekitar 65 juta ton hingga 67 juta ton. 

Dengan harga rata-rata per 2024 senilai 78,16 dolar AS per ton, dan mengasumsikan risiko penurunan harga rata-rata menjadi 70 dolar AS per ton. Pendapatan AADI dari penjualan batu bara thermal-nya pada 2025 bisa mencapai 4,55 juta sampai 4,76 juta dolar AS. Dengan begitu tingkat pendapatan dari batu bara thermalnya bisa turun sekitar 16,96 persen sampai 20,62 persen dari penjualan batu bara thermal 2024. 

Namun, angka ini bisa berubah jika ternyata harga batu bara bisa naik dan mengerek harga jual rata-rata AADI. 

Jadi, seberapa prospek saham AADI sebagai emiten batu bara?

Sebagai gambaran, kami membandingkan tingkat cash cost AADI dengan ITMG. Dari hitungan kami, cash cost-nya AADI sepanjang 2024 sekitar 62,42 dolar AS per ton. Posisi ini masih di bawah harga jual rata-rata perseroan sehingga keuntungan bisa didapatkan dari selisih biaya produksi dengan kenaikan volume penjualan. 

Namun, jika dibandingkan dengan ITMG dari hasil perhitungan kami, tingkat cash cost-nya sepanjang 2024 tembus 95 dolar AS per ton. Level itu menyamai posisi harga jual rata-ratanya yang juga di 95 dolar AS per ton. Keuntungan ITMG didapatkan dari selisih volume penjualan dengan produksi yang mencapai sekitar 4 juta ton. 

Dengan harga saat ini, AADI juga menjadi emiten batu bara besar dibandingkan dengan ITMG dan PTBA yang cukup murah. 

Meski, risikonya AADI mungkin tidak akan bagikan dividen dulu di 2025. Dalam prospektus IPO AADI, perseroan menegaskan mulai berencana bagikan dividen sampai dengan 45 persen dari laba bersih konsolidasi pada tahun buku 2025, yang artinya pembagian dividen untuk 2026.

Kesimpulan

Jadi, jika disuruh pilih ADRO, ADMR, dan AADI, mana yang menarik? Jawabannya, ADRO dan ADMR ini satu kesatuan. Soalnya, ADMR jadi cash cow-nya ADRO saat ini. Sehingga, opsi terbaik pilihannya antara mau hold AADI dengan ADRO atau AADI dengan ADMR. Soalnya, karakter bisnis AADI dengan ADRO dan ADMR berbeda. 

AADI ini fokus di batu bara thermal, sedangkan ADRO fokus di bisnis batu bara metalurgi dan smelter aluminium, serta pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan. Sehingga, saat valuasi-nya bisa dibilang murah setelah penurunan sebelumnya, kamu bisa pilih AADI dengan ADRO atau ADMR. 

Salah satu perhatian kami adalah ADMR masih belum bagi dividen sejak IPO pada 2021, sedangkan ADRO masih anomali apakah dividennya akan berlanjut atau tidak. Namun, dengan rampungnya smelter aluminium pada akhir 2025 ini, ADMR punya ruang membagikan dividen pada tahun buku 2026 atau 2027. Sementara itu, untuk ADRO pastinya akan tergantung dengan kondisi di ADMR juga sebagai cash cow-nya. Tinggal nanti perlu dilihat, dividen akan disalurkan via ADRO atau ADMR juga. 

Jika skemanya dividen cuma disalurkan via ADRO, jelas posisi ADRO menjadi lebih menarik. Namun, jika ADMR juga bagi dividen, kami menilai ADMR bisa jadi pertimbangan. Apalagi, di prospektus ADMR juga ada guideline pembagian dividen maksimal 45 persen. 

Kalau kamu lebih tertarik bisnis batu bara thermal AADI atau bisnis energi baru terbarukannya ADRO bersama ADMR?

Konsultasikan dan Diskusi Kondisi Portomu dengan Join Mikirdividen

Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .

Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.

Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini

Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.

Beberapa benefit baru:

  • IPO Digest Premium
  • Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
  • Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini