Adu 3 Saham Migas Global Terbesar Saat Harga Minyak Meroket

Aksi serangan balasan Iran ke Israel telah memantik kenaikan harga minyak. Emiten minyak global yang mengelola banyak ladang migas di dunia sangat diuntungkan. Lalu, siapa 3 besar pemain hulu migas yang sahamnya menarik dilirik?

Adu 3 Saham Migas Global Terbesar Saat Harga Minyak Meroket

Mikirduit – Harga minyak Brent tembus ke atas 75 dolar AS per barell, sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik ke 72 dolar AS. Sentimen serangan Iran ke Israel itu menguntungkan saham-saham hulu migas. Kira-kira, saham hulu migas mana yang menarik?

Dengan merujuk dari sisi saham migas dunia dengan produksi terbesar dan sudah listing di pasar saham AS antara lain, Exxon Mobil (XOM), Chevron (CVX), dan Shell (SHEL). Dari ketiga saham tersebut, mana yang paling menarik?

💡
DISCLAIMER: Konten ini tidak memberikan ajakan jual-beli saham AS. Investasi atau trading saham AS memiliki tingkat risiko yang tinggi dan wajib diantisipasi oleh masing-masing investor.

Saham Chevron (CVX)

Saham Chevron (CVX) menjadi perusahaan migas yang listing di AS dengan produksi per semester I/2024 terbesar ketiga, yakni sebesar 3,31 juta barel setara minyak per hari. Meski begitu, saham CVX mencatatkan penurunan laba bersih per semester I/2024 sebesar 21,23 persen menjadi 9,93 miliar dolar AS. 

Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan kontribusi laba bersih dari seluruh segmen bisnis perseroan. Seperti, segmen hulu mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 3,84 persen menjadi 9,7 miliar dolar AS, sedangkan segmen hilir turun lebih dalam sebesar 58,27 persen menjadi 1,38 miliar dolar AS.

Sebenarnya, jika dilihat dari segi pendapatan, CVX mencatatkan kenaikan sebesar 0,3 persen menjadi 99,98 miliar dolar AS. Namun, hampir seluruh komponen biaya perseroan mengalami kenaikan biaya pembelian minyak dan produk turunannya sehingga net profit margin perseroan tertekan menjadi 9,94 persen dibandingkan dengan 12,65 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Meski, kinerja laba bersih CVX tengah turun, tapi perseroan lagi proses salah satu aksi korporasi jumbo, yakni akuisisi Hess Corporation senilai 53 miliar dolar AS. Persetujuan akuisisi disebut diberikan paling cepat pekan ini.

Adapun, HESS adalah perusahaan migas yang bergerak di hulu migas dengan daerah kerja di lepas pantai Guyana, wilayah shale oil Bakken di North Dakota, wilayah perairan dalam teluk Meksiko, dan Teluk Thailand. 

Transaksi ini sudah dibahas sejak tahun lalu, tapi ada beberapa proses yang membuat kesepakatan menjadi molor. 

Manajemen CVX sudah mengumumkan beberapa manfaat dari aksi korporasi ini antara lain, CVX akan mendapatkan akses dengan kepemilikan 30 persen dari lebih 11 miliar barel setara minyak di Guyana, serta area kerja di Bakken dan Teluk Meksiko, serta Thailand. 

Hasilnya, aksi akuisisi merger ini akan memperpanjang periode pertumbuhan arus kas per saham hingga 2030-an. 

Adapun, kinerja keuangan CVX di 2024 diperkirakan masih mencatatkan penurunan tipis dari segi laba bersih dari catatan konsensus 11 analis per 30 September 2024.

Laba bersih CVX diperkirakan turun 6,33 persen menjadi 20,01 miliar dolar AS dibandingkan dengan periode sebelumnya. Meski, dari segi pendapatan masih tumbuh sebesar 1,2 persen menjadi 197,13 miliar dolar AS. Meski, kinerja ini mungkin belum memasukkan hasil konsolidasi perseroan dengan HESS yang masih dalam proses. 

Dari segi dividen, rata-rata tingkat dividend payout rasio (DPR) CVX ada di 62 persen, dengan menggunakan proyeksi laba bersih per saham 2024, ada potensi tingkat dividen sepanjang 2024 sekitar 6,7 dolar AS per saham. Jika dihitung dengan harga saham per 2 Oktober 2024, tingkat dividend yield-nya sekitar 4,5 persen.

Saham SHELL (SHEL)

Saham SHEL menjadi emiten migas di bursa saham AS dengan tingkat produksi terbesar kedua, yakni sebesar 3,65 juta barel setara minyak per hari. 

Selaras dengan CVX, Kinerja laba bersih SHEL juga tengah turun sebesar 8,18 persen menjadi 10,87 miliar dolar AS. Penurunan laba bersih itu dipicu oleh penurunan pendapatan sebesar 9,26 persen menjadi 149,76 miliar dolar AS. 

Jika dilihat, hampir seluruh segmen bisnis SHEL mengalami penurunan. Paling parah ada di segmen renewable energi yang turun 38,98 persen menjadi 16,92 miliar dolar AS. Lalu, segmen integrated gas turun sebesar 10,01 persen menjadi 22,8 miliar dolar AS. Dua sumber pendapatan terbesar dari marketing produk migas dan Chemical produk mengalami penurunan tipis masing-masing 2,11 persen dan 3,16 persen menjadi 64,76 miliar dolar AS dan 68,48 miliar dolar AS. 

Meski kinerja SHEL lagi turun, tapi tingkat net profit marginnya masih mampu dijaga naik tipis menjadi 7,26 persen dibandingkan dengan 7,18 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Untuk proyeksi kinerja keuangan SHEL periode 2024, dari hasil konsensus 9 analis per 30 September 2024, kinerja pendapatan SHEL diperkirakan turun 7,89 persen menjadi 291,63 miliar dolar AS, sedangkan laba bersih SHEL naik sebesar 21,55 persen menjadi 23,53 miliar dolar AS.

Dari segi dividen, SHEL diperkirakan mencatatkan dividend payout rasio sebesar 48 persen. Dengan menggunakan proyeksi laba bersih per saham senilai 3,82 dolar AS per saham, berarti tingkat dividen menjadi 1,83 per saham. Dengan menggunakan harga saham SHEL per 2 Oktober 2024, tingkat dividend yield sekitar 2,74 persen.

Jangan Ditunda Lagi! Ini Alasan Pentingnya Investasi Saham
Banyak yang bilang kalau investasi itu enaknya menunggu modal besar, tapi asumsi itu salah besar. Berikut ini alasan kenapa kamu harus mulai investasi sejak dini.

Saham Exxon Mobil (XOM)

Exxon Mobil (XOM) menjadi saham hulu migas dengan produksi terbesar mencapai 4,1 juta barel setara minyak per hari.  

Namun, dari sisi kinerja keuangan XOM per semester I/2024, laba bersihnya mengalami penurunan sebesar 9,58 persen menjadi 17,46 miliar dolar AS. Hal itu disebabkan oleh kenaikan biaya operasional yang membuat net profit margin perseroan turun menjadi 9,91 persen dibandingkan dengan 11,39 persen. 

Adapun, dari segi pendapatan, XOM justru masih mencatatkan pertumbuhan yang positif, yakni 3,93 persen menjadi 176,14 miliar dolar AS. 

Kenaikan pendapatan XOM didorong oleh bisnis hulu migas yang masih bertumbuh sebesar 15,41 persen menjadi 12,73 miliar dolar AS. Lalu, bisnis Chemical bertumbuh 30,44 persen menjadi 1,56 miliar dolar AS. 

Namun, bisnis energy product XOM turun 64 persen menjadi 2,32 miliar dolar AS. Segmen bisnis perseroan itulah yang membuat laju pendapatan terhambat serta menjadi penekan laba bersih perseroan. 

Untuk proyeksi kinerja XOM sepanjang 2024, sekitar 12 analis per 1 Oktober 2024 memperkirakan pendapatan perseroan turun 3,46 persen menjadi 338,29 miliar dolar AS, sedangkan laba bersihnya masih bisa naik 1,39 persen menjadi 36,01 miliar dolar AS. Kondisi ini jelas menjadi keterbalikannya posisi kinerja semester I/2024. 

Untuk tingkat dividen, rata-rata dividend payout rasio XOM sekitar 45 persen. Sehingga dengan proyeksi laba bersih per saham sebesar 8,36 dolar AS per saham, berarti dividend per saham sektiar 3,76 dolar AS per saham. Jika dihitung dengan harga perdagangan 2 Oktober 2024, tingkat dividend yield sekitar 3,16 persen.

Ada Stimulus Ekonomi, Ini 5 Saham China di Pasar Saham AS yang masih Diskon
Bank sentral China bikin harga saham perusahaan China di AS merekah. Kira-kira, apa saha pilihan saham perusahaan China yang masih murah di AS ya? simak ulasan lengkapnya di sini

Kesimpulan

Dari ketiga saham itu, mana pilihan saham migas yang menarik? kami akan menilai dari beberapa indikator.

Pertama, secara valuasi saham, SHEL menjadi yang termurah dibandingkan dengan CVX dan XOM. SHEL memiliki PE sebesar 11,3 kali, sedangkan PBV sebesar 1,1 kali. Posisi PE dan PBV di bawah rata-rata sektoral 7 emiten migas terbesar yang melantai di AS. 

Kedua, dari segi proyeksi pertumbuhan laba bersih. SHEL juga cukup menarik dengan perkiraan mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 21,55 persen. Meski dari segi pendapatan mengalami penurunan. 

Selain SHEL, XOM juga diperkirakan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 1,39 persen. Positif naik, meski tipis dan kondisi pendapatan juga serupa dengan SHEL, yakni mengalami penurunan. 

Ketiga, dari segi sentimen aksi korporasi, CVX menjadi yang punya cerita kuat karena ada rencana akuisisi HESS. Jika transaksi terjadi, bisa menjadi sentimen positif juga terhadap harga CVX. 

Dari indikator ketiga ini, jika mencari saham migas yang lagi murah dengan skala besar, jawabannya ada di SHEL. Namun, jika cari yang ada potensi sentimen aksi korporasi bisa pilih CVX. 

Kalau kamu lebih pilih yang mana?

Cara Berinvestasi Saham AS

Kamu bisa mulai investasi saham AS mudah dengan download dan daftar di Gotrade. Daftar dengan link ini untuk mendapatkan 2 dolar AS dari Gotrade