Adu Saham GOTO vs GRAB, Siapa Saham Tekno Terbaik ASEAN?

Saham GOTO jatuh ke level gocap yang bikin heboh banyak orang. Untuk melihat sebenarnya apakah kondisi saham GOTO ini bagus atau tidak, berikut perbandingannya dengan Grab

Adu Saham GOTO vs GRAB, Siapa Saham Tekno Terbaik ASEAN?

Mikirduit – Saham GOTO, saham yang fenomenal sejak IPO di 2022, kini harganya bersandar di level gocap. Banyak yang mengucap sumpah serapah saham ini masuk papan notasi khusus, meski dengan ketentuan baru mungkin peluangnya jadi kecil. Pertanyaannya, apakah saham ini memang sejelek itu, bagaimana dengan perbandingan saham Grab di bursa saham Amerika Serikat? berikut ulasannya. 

GOTO dan saham teknologi Asia Tenggara lainnya seperti Grab melakukan listing di bursa saham pada waktu yang salah. Mereka listing saat suku bunga mulai naik tinggi yang jadi pertanda peredaran uang investor makin tipis dan jadi tanda kurang bagus untuk pasar saham. Hasilnya, saham-saham teknologi debutan di bursa saham ini langsung jeblok, termasuk BUKA untuk pasar Indonesia. 

Padahal, kami sangat ingat saat periode boomingnya banyak yang berharap bisa membeli saham Gojek, Tokopedia, dan unicorn lainnya. Alasannya, prospek bisnisnya dinilai oke dari agresivitas promosi dan penetrasi ke pasar. Hanya saja, waktu itu mereka bulan terbuka, tidak ada yang melihat bagaimana kondisi daleman keuangan mereka. Hasilnya, penetrasi ke pasar dilakukan dengan bakar uang demi bisa memenangkan persaingan. 

Saat dana yang akan dibakar sudah semakin seret, mereka pun mau tidak mau harus kembali ke-kenyataan bisnis, yakni fokus mengejar profitabilitas demi keberlanjutan bisnis. Hal ini yang terjadi di emiten teknologi di Indonesia dan juga Asia Tenggara dalam 2 tahun terakhir. Lalu, apakah GOTO menjadi saham sebusuk itu? kami akan ulas perbandingannya dengan Grab.

Saham GOTO

Kinerja GOTO di kuartal I/2024 bisa dibilang cukup membaik, meski perseroan belum mampu melanjutkan tren Adjusted EBITDA positif di 3 bulan pertama tahun ini. GOTO mencatatkan Adjusted Ebitda masih negatif Rp100 miliar. 

Pendapatan GOTO mampu mencatatkan kenaikan sebesar 22,41 persen menjadi Rp4,07 triliun. Menariknya, pendapatan GOTO masih tumbuh meski pendapatan dari segmen e-commerce menyusut drastis setelah pelepasan Tokopedia ke TikTok. 

Sepanjang kuartal I/2024, GOTO mencatatkan pendapatan dari Gojek sebesar 11,84 persen menjadi Rp3,34 triliun. Lalu, pendapatan dari Goto Finansial naik sebesar 57,08 persen menjadi Rp666 miliar. Sementara itu, segmen e-commerce mencatatkan penurunan sebesar 56,68 persen menjadi Rp933 miliar, sedangkan segmen lainnya yang kami asumsikan termasuk GOTO Logistic turun 13,58 persen menjadi Rp559 miliar. 

Dengan begitu, kami menilai strategi GOTO ini membuang semua beban operasional untuk bisa tumbuh lebih cepat. Meski strategi ini menjadi tanda tanya setelah sebelum IPO mereka malah memutuskan merger dengan Tokopedia. Kalau akhirnya begini, kenapa tidak Gojek sebagai single fighter IPO ke bursa? 

Meski kini lebih ringan, tapi ada satu tantangan besar dari GOTO selanjutnya, yakni menjaga pangsa pasar Gojek.

Hal ini bisa jadi tantangan berat di era bakar duit yang telah selesai. Gross Transaction Value (GTV) dari Gojek sepanjang kuartal I/2024 bergerak stagnan di level Rp13,9 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. 

Adapun, kontributor pertumbuhan GTV GOTO berasal dari segmen bisnis finansial Technology yang mencatatkan kenaikan sebesar 21 persen menjadi Rp111 triliun. Sayangnya, meski GTV jumbo, tapi pendapatan kotor dari segmen finansial Technology sangat tipis, yakni senilai Rp700 miliar. 

Sementara, pendapatan dari on-demand services, yakni Gojek masih lumayan menyentuh Rp3,3 triliun, meski GTB hanya Rp13,9 triliun. Ditambah, bisnis Gojek GOTO sebenarnya sudah mencatatkan adjusted Ebitda yang positif senilai Rp200 miliar. Artinya, untuk menjaga kinerja GOTO di jalur Ebitda Adjusted positif, perseroan juga harus menjaga pendapatan dari segmen on-demand services, serta menekan beban di financial technology. Dengan kondisi suku bunga tinggi, hal itu mungkin cukup sulit dilakukan. 

Lalu, apakah harga GOTO di gocap sudah murah? 

Menariknya, jika menggunakan perhitungan discounted cashflow GOTO dari Simply Wallstreet, harga wajar GOTO dinilai ada di Rp78 per saham. 

Jika dilihat secara detail, Simply Wall Street menilai harga wajar GOTO menggunakan estimasi cashflow 10 tahun ke depan dari perkiraan analis dan mengasumsikan pertumbuhan stabil pada periode tersebut. 

Menggunakan analisis tersebut, GOTO dinilai mulai mencatatkan free cashflow dengan leverage yang positif di 2025 senilai Rp976 miliar dan mencapai Rp16,13 triliun pada 2033. 

Namun, itu jika menggunakan nilai intrinsik dari basis estimasi pertumbuhan free cashflow dengan leverage. Di luar itu, banyak faktor non teknis yang membuat harga saham GOTO cukup berat untuk naik lebih tinggi, minimal hingga ke Rp100 per saham. 

Pertama, supply saham GOTO terlalu banyak. Saham free float GOTO saja mencapai 940 miliar lembar saham. Butuh modal atau daya beli lebih tinggi untuk mengerek saham GOTO. 

Kedua, distribusi saham bonus ke karyawan dan mitra mulai di harga Rp2 juga terus membenani harga saham GOTO. Setiap kali ada distribusi saham tersebut, harga saham GOTO langsung tertekan. 

Ketiga, ada rencana private placement yang bisa menambah supply saham GOTO menjadi semakin banyak. 

Ketiga hal itu bisa jadi penghambat saham GOTO naik lebih tinggi. Adapun, trigger buy back GOTO senilai Rp3,2 triliun tidak bisa mendorong harga saham jauh lebih tinggi. Mendekati angka Rp80 per saham mungkin, tapi setelah itu ada risiko turun lagi. 

Untuk itu, kami menilai sampai saat ini saham GOTO menarik untuk spekulasi trading jangka pendek saja. Apalagi, dengan harga di Rp50 per saham. Tapi, apakah tidak berisiko jika GOTO masuk papan notasi khusus?

Setelah GOTO berada di level Rp50 per saham, banyak yang khawatir kalau saham ini bakal masuk notasi khusus. Soalnya, ada ketentuan saham yang berada di level Rp50 selama 6 bulan terakhir akan masuk ke papan notasi khusus. 

Namun, BEI merevisi aturan itu dengan syarat saham itu bisa masuk papan notasi khusus jika transaksi harian kurang dari Rp5 juta dan volume transaksi rata-rata kurang dari 10.000 lembar per saham. Di sisi lain, GOTO menjadi saham yang paling banyak ditransaksikan oleh investor.

Prospek Pasar Saham Indonesia Setelah di-Downgrade Morgan Stanley
Morgan Stanley downgrade pasar saham Indonesia menjadi underweight. Apa efeknya dan apa yang harus dilakukan investor dalam kondisi ini? simak ulasannya di sini.

Saham GRAB

GRAB melakukan IPO dengan skema Special-purpose acquisition company (SPAC). Jadi, GRAB melakukan akuisisi merger dengan perusahaan kosong yang didirikan sebagai entitas perseroan. Awalnya, saham SPAC itu IPO dengan harga 10 dolar AS per saham. Lalu, sempat melejit jelang transaksi dengan GRAB. 

Sampai akhirnya GRAB resmi listing i bursa AS pada 2 Desember 2021. Jika dilihat, setelah listing sampai per 18 Juni 2024, harga saham GRAB sudah turun 67,22 persen. Penurunan saham GRAB bisa dibilang lebih baik dibandingkan GOTO yang sudah turun 86 persen sejak IPO hingga terjebak di level Rp50 per saham saat ini.

Selain itu, kami menilai kinerja GRAB juga lebih baik dibandingkan dengan GOTO. Saat GTV GOTO per kuartal I/2024 stagnan, GRAB masih mencatatkan pertumbuhan gross merchant value (GMV) sebesar 18 persen menjadi 4,24 miliar dolar AS. 

Lalu, GRAB juga sudah mencatatkan Adjusted EBITDA positif 62 juta dolar AS per kuartal I/2024. Lalu pendapatan perseroan naik 24 persen menjadi 653 juta dolar AS, serta tingkat kerugian yang menyusut menjadi 115 juta dolar AS dibandingkan dengan 250 juta dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya. 

Dari segi segmen bisnis, deliveries tahu pengiriman mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 19 persen menjadi 350 juta dolar AS, serta turnaround story adjusted EBITDA menjadi 42 juta dolar AS dibandingkan dengan negatif 19 juta dolar AS pada periode sebelumnya. 

Lalu dari segi bisnis mobilty seperti Grab bike dan Car juga tumbuh positif. Pendapatan naik 27 persen menjadi 247 juta dolar AS, sedangkan adjusted Ebitda naik 41 persen menjadi 138 juta dolar AS. 

Pekerjaan rumah Grab adalah membuat bisnis jasa keuangannya lebih profitable. Per kuartal I/2024, pendapatan jasa keuangan naik 53 persen menjadi 55 juta dolar AS, tapi adjusted Ebitda masih negatif 28 juta dolar AS. 

Jika dilihat dari sisi kinerja keuangan, saham GRAB memang lebih baik, tapi dari sisi harga wajar, posisi harga saham GRAB saat ini malah sudah cukup tinggi. 

Dari perhitungan Simply Wallstreet dengan skema DCF, harga wajar Grab sekitar 3,35 dolar  AS per saham, sedangkan per 18 Juni 2024, harga saham Grab senilai 3,53 dolar AS per saham.

Perhitungan ini menggunakan asumsi Levered Free Cash Flow dari 3 analis S&P Global dengan proyeksi Levered Free Cashflow per 2024 senilai 318,5 juta dolar AS, sedangkan per 2033 diperkirakan 761,36 juta dolar AS. 

Kesimpulan

Jika membandingkan kinerja bisnis, pertumbuhan kinerja GRAB lebih sehat dan oke. Alasannya, GRAB mendorong pertumbuhan bisnisnya secara organik bukan restrukturisasi entitas grup seperti pelepasan Tokopedia hingga Goto Logistik. Apalagi, secara apple to apple di bisnis mobility Grab atau on-demand Gojek, kinerja Grab lebih oke karena masih mampu mencatatkan pertumbuhan GMV, sedangkan GOTO mencatat GTV yang stagnan. 

Hanya saja saham GRAB yang diperdagangkan di AS dalam posisi yang tidak menarik, sedangkan saham GOTO masih cukup menarik untuk spekulasi jangka pendek. 

Kesimpulannya, kedua saham ini masih harus dihindari dalam jangka panjang. Untuk GRAB dihindari karena posisinya masih mahal, sedangkan GOTO juga dihindari untuk jangka panjang karena deretan ketidakpastian cukup tinggi. Terutama dari rencana bisnis ke depannya. Namun, fluktuasi harga saham dalam jangka pendek selama pegang di Rp50 masih cukup menarik.

Telah Dirilis Ulasan 31 Saham Dividen Paling Oke untuk Jangka Panjang Periode 2024

Yuk join Mikirdividen sekarang juga, kamu akan mendapatkan semua benefit di bawah ini:

  • Update review laporan keuangan saham dividen fundamental bagus hingga full year 2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
  • Event online bulanan

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini