Adu Saham Laboratorium, DGNS vs PRDA, Siapa yang Menarik?

Saham DGNS lagi mau melakukan rght issue dengan tujuan akuisisi Asa Ren. Kira-kira apakah aksi akuisisi DGNS itu bisa menganggu PRDA sebagai lead di segmen lab ya? simak selengkapnya di sini

Adu Saham Laboratorium, DGNS vs PRDA, Siapa yang Menarik?

Mikirduit – PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) bakal melakukan aksi right issue untuk akuisisi salah satu startup kesehatan, yakni Asa Ren. Dengan kondisi fundamental saat ini dan setelah right issue nanti, seberapa menarik saham DGNS jika dibandingkan dengan pemimpin pasar PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA)? 

Saham Laboratorium pernah mencapai masa jayanya ketika permintaan hasil tes lab meningkat drastis saat pandemi Covid-19. Namun, setelah era Covid-19 mereda, ada normalisasi permintaan yang membuat kinerja keuangan emiten sektor ini mengalami konsolidasi. 

Secara skala bisnis, PRDA jelas jauh lebih besar daripada DGNS. PRDA memiliki 291 outlet, sedangkan DGNS hanya memiliki 30 outlet. 

Lalu, bagaimana perbandingan kedua saham laboratorium tersebut di era post-covid-19 saat ini? apakah siap bertumbuh lagi setelah kinerjanya kembali normal, berikut ulasan lengkapnya.

Saham DGNS

Secara bisnis, DGNS ini ditopang dari entitas terafiliasinya, yakni PT Bundamedik Tbk. (BMHS) dan PT Morula Bunda Dewata, klinik bayi tabung di Indonesia. Untuk BMHS statusnya adalah pemegang saham perseroan, sedangkan untuk Morula sifatnya pihak terafiliasi sebagai entitas asosiasi. Pasalnya, DGNS adalah pemegang saham 5 persen Morula tersebut. 

Total kontribusi pendapatan terafiliasi terhadap total pendapatan perseroan mencapai 71 persen. 

Secara kinerja keuangan hingga semester I/2024, DGNS mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp1,15 miliar dibandingkan dengan kerugian RP7,73 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. 

Kinerja laba bersih itu ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar 13,8 persen menjadi Rp81 miliar, serta operasional dan beban pokok pendapatan yang lebih efisien.

Hal itu terlihat dari tingkat gross profit margin DGNS yang naik menjadi 44,48 persen dibandingkan dengan 40,09 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Lalu, bagaimana dengan rencana right issue DGNS? 

Berikut ini beberapa fakta right issue DGNS:

  • DGNS berencana melakukan right issue dengan menerbitkan 921 juta lembar saham baru di harga Rp505 per saham
  • Dana right issue digunakan untuk akuisisi Asa Ren senilai Rp357 miliar, serta sisanya  Rp108 miliar akan digunakan untuk modal kerja
  • Skema akuisisi RP322 miliar dengan cara inbreng kepemilikan saham dengan konsorsium pemegang saham Asa Ren, sedangkan Rp35 miliar akan dibayarkan secara tunai. Nantinya, DGNS akan menguasai 99 persen saham Asa Ren tersebut.
  • Lalu, 21 satu pihak konsorsium pemegang saham Asa Ren akan mendapatkan kepemilikan sekitar 37 persen di saham DGNS yang merupakan hasil inbreng tadi. 

Pertanyaannya, siapa Asa Ren ini? dan bagaimana hasil kolaborasinya dengan DGNS nantinya? 

Asa Ren adalah perusahaan yang menjual berbagai alat test kit DNA serta berbagai peralatan alat laboratorium, farmasi, dan kedokteran manusia. 

Sebelum aksi right issue ini dilakukan, Asa Ren Pte. Ltd merupakan entitas asosiasi DGNS. Pasalnya, perseroan sudah berinvestasi ke Asa Ren dengan kepemilikan sebesar 1,27 persen. 

Hubungan antara DGNS dengan Asa Ren pun sudah terjalin sejak 2022. Kala itu, DGNS bekerja sama dengan Asa Ren untuk bisnis pengetesan DNA. Dari kerja sama ini, DGNS bisa menjajakan layanan produk genomic untuk mengetahui struktur genetik hingga deteksi kelainan genetik seseorang.

Catatannya, kinerja keuangan Asa Ren Pte. Ltd. masih dalam posisi rugi, meski trennya terus menyusut. 

Hingga semester I/2024, Asa Ren Pte. Ltd mencatatkan kerugian sebesar 815.925 dolar AS. Meski, dari segi pendapatan memiliki pertumbuhan yang agresif mencapai 243 persen menjadi 438.821 dolar AS, serta laba bersih naik 1.592 persen menjadi 195.481 dolar AS. 

Sumber pendapatan terbesar Asa Ren di semester I/2024 ada di management dan maintenance of server platform yang naik 2.275 persen menjadi 257.660 dolar AS, sedangkan bisnis DNA toolkits and interpretation naik 31,58 persen menjadi 146.884 dolar AS. 

Sebenarnya, aksi akuisisi DGNS ini inline dengan bisnis utamanya sehingga akan cukup menarik dilihat bagaimana kolaborasi perusahaan laboratorium yang menjadi pengendali startup bioteknologi.

Jangan Ditunda Lagi! Ini Alasan Pentingnya Investasi Saham
Banyak yang bilang kalau investasi itu enaknya menunggu modal besar, tapi asumsi itu salah besar. Berikut ini alasan kenapa kamu harus mulai investasi sejak dini.

Saham PRDA

Kinerja saham PRDA terus mengalami penurunan sejak mencapai level tertingginya pada 2021 saat perseroan mencatatkan pendapatan senilai Rp2,65 triliun dalam setahun. Setelah itu, tren pendapatan dan laba bersih PRDA terus turun seiring dengan selesainya pandemi Covid-19. 

Walaupun begitu, PRDA sempat mencatatkan kenaikan pendapatan pada 2023 sebesar 1,83 persen. Namun, dari sisi laba bersih masih lanjut mencatatkan penurunan. 

Lalu, kapan tanda-tanda kinerja PRDA mulai normal dan siap bertumbuh?

Jika melihat kinerja PRDA sampai semester I/2024, perseroan masih melanjutkan tren penurunan kinerja setelah pendapatan turun 2,9 persen menjadi Rp1,03 triliun, sedangkan laba bersih turun 22,25 persen menjadi Rp115 miliar.

Artinya, belum ada tanda-tanda kinerja PRDA bakal mulai bangkit lagi. 

Kondisi PRDA yang masih melambat karena struktur sumber pendapatan perseroan ditopang oleh pelanggan individu. Hingga semester I/2024, pendapatan dari pelanggan individu ini turun 5,64 persen menjadi Rp332,2 miliar. 

Sumber pendapatan PRDA terbesar kedua dan ketiga akan tergantung bagaimana perseroan membangun relasi kemitraan. Pasalnya, pendapatan terbesar kedua dan ketiga perseroan berasal dari referensi dokter dan pihak ketiga. 

Sebenarnya, kedua segmen bisnis PRDA itu mencatatkan pertumbuhan positif, seperti referensi dari dokter naik 0,44 persen menjadi Rp309 miliar, sedangkan referensi pihak ketiga naik 2,18 persen menjadi Rp279 miliar. 

Salah satu yang menjadi inovasi PRDA adalah aplikasi U by Prodia. Aplikasi tersebut disebut membantu perseroan mengakuisisi calon konsumen lebih luas tanpa perlu membuka cabang. Manajemen PRDA pun sudah menegaskan perseroan tidak akan terlalu masif lagi untuk menambah cabang.

Kesimpulan

Secara skala bisnis, saham PRDA jelas lebih menarik dibandingkan dengan DGNS yang masih kecil. Namun, satu kekuatan DGNS adalah ekosistem antara BMHS dan entitas asosiasinya bisa mendorong pertumbuhan seluruh segmen bisnisnya. Apalagi, jika Asa Ren sudah dimiliki secara mayoritas. 

Dengan kondisi ini, jika ingin investasi jangka panjang dengan pendapatan dividen yang pasti bisa masuk ke PRDA. Dari proyeksi kami menggunakan asumsi laba bersih twelve trailing months (TTM) pada 2024, PRDA berpotensi membagikan dividen senilai Rp145 per saham pada 2025 dari tahun buku 2024. Jika benar dengan angka segitu, tingkat dividend yield-nya sekitar 4,44 persen. 

Dividen ini yang tidak mungkin didapatkan dari emiten seperti DGNS. Namun, bukan berarti DGNS jelek. Justru, dengan skala bisnis yang lebih kecil, DGNS punya ruang mencari pertumbuhan bisnis yang lebih agresif. Sehingga, prospek kenaikan harga saham bisa lebih agresif DGNS dibandingkan dengan PRDA. 

Lalu, berapa harga wajarnya?

Untuk harga wajar PRDA, kami menggunakan PE justified yang hasilnya ada di Rp3.454 per saham. Artinya, posisi per 26 September 2024 masih murah. 

Lalu, untuk DGNS, kami coba hitung prospek valuasi setelah right issue dengan asumsi PBV wajar menggunakan PBV Mean rata-rata 3 tahun di 2,12 kali. Dari situ, harga wajar DGNS ada di Rp374 per saham. Angka ini menggunakan book value per share dengan asumsi right issue sudah dilakukan. Artinya, posisi sekarang juga masih cuku make sense untuk masuk, tapi dengan catatan kondisi fluktuasi harga DGNS akan lebih tinggi dibandingkan dengan PRDA. 

Pasalnya, DGNS lagi proses aksi akuisisi dengan right issue di harga yang lebih tinggi dari pasar juga. 

Jadi, pilihannya bisa masuk ke PRDA dengan santai sambil menikmati dividen, serta memilih saham DGNS yang dinilai berpotensi memberikan capital gain besar meski tingkat risiko penurunannya juga tinggi.

Kalau kamu lebih baik pilih yang mana?

Mulai Langkah Investasi Saham-mu Bersama Mikirdividen

Kamu bisa mengetahui gambaran benefit jadi member mikirdividen dengan klik di sini.

Secara umum, kamu akan mendapatkan beberapa benefit dengan menjadi member mikirdividen seperti:

  • Analisis 31 Saham Dividen yang Cocok untuk Investasi Jangka Panjang (Di-update fundamentalnya per 3 bulan dan harga wajar secara real-time)
  • 24 Digest, Publikasi bulanan yang bisa memandumu investasi saham dengan fenomena yang bakal terjadi di bulan selanjutnya
  • Grup Diskusi di Whatsapp
  • Event Online Bulanan

Kamu bisa jadi member Mikirdividen dengan Harga Diskon 33% menjadi Rp400.000 per tahun. Untuk join jadi member bisa klik di sini. | Promo Paket Ini Berlaku Hingga 31 Desember 2024

Selain itu ada promo lainnya seperti:

  • Paket Lengkap Mikirdividen 1 Tahun + Paket e-Book Saham Pertama: DISKON 44% menjadi Rp500.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket ini hanya berlaku hingga 30 September 2024
  • Paket e-Book Saham Pertama dengan Benefit (e-Book Saham Pertama, Rekaman Event Saham Pertama, Kalkulator Harga Wajar): DISKON 33% menjadi Rp200.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket Ini Berlaku hingga 31 Desember 2024

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini