Arisan Bukanlah Menabung, Melainkan Kredit Tanpa Bunga
Aku mau arisan ah biar bisa menabung? sungguh ini pernyataan yang naif karena arisan bukanlah menabung. Baca penjelasannya di sini
Mikir Duit – Banyak yang bilang, arisan itu ibarat menabung. Faktanya arisan adalah beban keuangan. Ketimbang tiap bulan arisan, mending investasi ke berbagai instrumen investasi dengan risiko yang dipahami. Mau tahu hitung-hitungannya? dan faktanya.
Daftar isi Konten
Arisan memang bukan sekadar ajang mengumpulkan uang, tapi juga sebagai ajang berkumpul atau bersosialisasi. Arisan sangat dekat dengan kelompok perempuan. Biasanya, keberadaan arisan bisa memberikan kedekatan kepada perkumpulan baru seperti, ibu-ibu komplek, ibu-ibu nganter anak sekolah, dan lainnya.
Lalu, kenapa arisan tidak bisa dibilang menabung? cerita ini terinspirasi dari obrolan dari seseorang yang sudah dapat arisan duluan dan merasa sisanya membayar cicilan arisan menjadi seperti beban.
Penjelasan Arisan Bukanlah Menabung
Biasanya arisan berjalan dalam 1 putaran. Misalnya, dalam 1 arisan ada 12 orang dengan modal Rp100.000 per orang. Artinya, setiap putaran arisan yang menang akan dapat Rp1,2 juta tunai. Dengan begitu, sekilas ini tampak seperti menabung bersama-sama.
Faktanya, anggapan arisan menabung itu agak keliru. Bayangkan, jika menang arisan pertama kali, baru modal bayar Rp100.000 langsung dapat Rp1,2 juta. Rasanya emang enak, tapi setelah itu ktia harus membayar Rp100.000 per bulan sampai putaran arisan selesai.
Nah, setelah mendapatkan arisan, biasanya uang yang sudah didapatkan itu digunakan untuk konsumtif yang akhirnya habis seketika. Misalnya, 30 persen sampai 50 persen arisan untuk traktir teman-teman arisan. Sisanya ya untuk belanja keinginan yang bisa digapai dengan uang arisan tersebut. Namun, setelah itu yang menang arisan duluan harus nyicil bayar sisanya. Artinya, dari kemenangan arisan itu membuat kita membelanjakan hal yang tidak harusnya dan menambah pengeluaran untuk bayar cicilan arisan.
Jadi, saya justru menganggap arisan adalah kredit tanpa bunga yang dipaksakan.
Di sisi lain, bayangkan menabung Rp100.000 per bulan di reksa dana pasar uang dengan asumsi keuntungan 4 persen per tahun. Setahun, total uang sudah Rp1,24 juta, ya untung sekitar Rp48.000.
Ah kecil tuh untungnya ya? ya untungnya kecil, tapi uangnya tidak dibelanjakan hal yang tidak dibutuhkan mendesak juga. Jadi tetap utuh tanpa harus dikejar bayar cicilan arisan.
Namun, ini hitung-hitungan secara matematika ya, saya akan ungkapkan juga keuntungan dari arisan. Namun, pada dasarnya arisan memang bukan tempat untuk menabung. Kalau kamu berdalih ikut arisan hingga ambil 3 nomor dalam 1 putaran dengan alasan untuk menabung itu sangat naif. Hal itu malah hanya menjadikan beban keuanganmu bertambah saja.
Manfaat Arisan
Arisan memang bukan menabung, tapi bukan berarti tidak ada manfaatnya. Ingat, arisan ini berisi kumpulan komunitas. Dari komunitas ini bisa ada banyak hal yang dikembangkan sebagai bisnis.
Misalnya, tau Tupperware? iya produk Tupperware yang beberapa waktu lalu disebut terancam bangkrut itu berkembang di kalangan ibu-ibu arisan. Dari situ, Tupperware mendulang banyak omzet.
Dari sini, keberadaan komunitas arisan bisa menjadi positif jika kita mengoptimalkannya sebagai aksi jejaring. Dari saling bertemu ini, kita bisa dipertemukan lagi dengan potensi bisnis lainnya.
Misalnya, saya lagi menawarkan jasa social media management, ternyata salah satu kolega yang ikut arisan lagi butuh jasa tersebut. Akhirnya bisa cocok toh? nah ini salah satu kelebihan arisan. Jadi biaya yang dikeluarkan untuk arisan itu bisa menjadi produktif ketika dipertemukan dengan potensi-potensi bisnis seperti itu.
kok hitung-hitungan banget? sebenarnya nggak hitung-hitungan, tapi lebih mengingatkan kalau arisan itu bukan menabung. Jadi, kalau mau arisan itu gunakan dana untuk biaya sosialisasi biar tidak berharap bisa mendapatkan keuntungan dan tidak maruk menggunakannya hasil uang arisan untuk hal konsumtif.
Nah, dari pengalamanmu, apa lagi nih kelebihan dan kekurangan dari arisan?