Bill Gates Bertemu Warren Buffett, Ngomongin Apa Ya?
Bill Gates cerita, dia pernah dipaksa ibunya untuk bertemu Warren Buffett. Gates berpikir, ngapain ketemu Buffett? nyari saham murah?
Mikir Duit – Bill Gates mengaku sempat ogah bertemu dengan Warren Buffett pada 1990-an. Alasannya, dia sibuk mengurus Microsoft dan apa yang harus dibicarakan dengan orang penggila saham seperti Buffett? tentang saham dengan price to earning ratio paling rendah? nah ini dia cerita pelajaran Bill Gates yang didapatkan dari Warren Buffett.
Jadi, Bill Gates menuliskan sebuah tulisan berjudul What I Learned from Warren Buffett di Harvard Business Review pada 1996. Tulisan Gates di awali dari cerita sebuah buku biografi Warren Buffett yang terbit pada 1990-an karya Roger Lowenstein. Salah satu yang diagungkan dalam buku itu adalah kisah kenaikan harga saham Berkshire Hathaway, perusahaan yang dimiliki Buffett, melejit hampir 400.000 persen dari 7,6 dolar AS per saham menjadi 30.000 dolar AS per saham.
Ya, kisah Berkshire Hathaway sampai saat ini memang masih menjadi emiten dengan harga saham tertinggi. Bayangkan, per 10 Maret 2023, harga saham Berkshire Hathaway seri A senilai 460.000 dolar AS per saham atau sektiar Rp7 miliar per saham. Apakah kamu sanggup beli 1 lembar saham seri A Berkshire Hathaway?
Bill Gates bisa berteman dengan Buffett setelah disuruh ibunya untuk menemui investor saham terkaya di dunia pada 1991. [disebut investor saham terkaya di dunia karena Buffett tidak membangun bisnis seperti Elon Musk, Bill Gates, atau Jeff Bezos, melainkan melakuka akuisisi perusahaan]
"Ibu saya meminta agar saya cuti sehari dari kerjaan untuk menemui Buffett pada 5 Juli 1991. Wakut itu, aku menolak karena untuk apa menghabiskan waktu dengan pria yang hanya memilih-milih saham di saat saya ada kerjaan yang lebih penting," cerita Gates pada 1996.
"Andai, kami dilahirkan di waktu yang berbeda, mungkin keahlian kami tidak memiliki banyak nilai," ujar Gates.
Gates meminta maaf kepada ibunya karena mengaku sangat sibuk. Sampai akhirnya, Ibu Gates mengatakan ada Kay Graham di sana.
Kay alias Katharine Graham, adalah pemimpin bisnis surat kabar Washington Post dari 1963 sampai 1991. Salah satu kemashyuran Kay Graham adalah ketika Washington Post mengungkap skandal Watergate yang membuat Richard Nixon mundur dari kursi presidennya.
Mendengar ada sosok Kay Graham, Gates terdiam sejenak. Dia sangat terkesan dengan Graham, dan sampai saat ini mereka belum pernah bertemu. Kebetulan, Kay dan Warren berteman baik.
Akhirnya Gates ikut menemui Kay dan Buffett bersama beberapa Jurnalis yang lagi berada di wilayah Seattle.
BACA JUGA: Ini 5 Saham dengan PER Paling Kecil [update per bulan]
Pertanyaan Pertama Buffett Kepada Gates
Setelah tiba di tempat, Gates pun mulai berbincang dengan Buffett. Pembicaraan awalnya tentang perkembangan bisnis surat kabar.
Namun, tiba-tiba Buffett bertanya kepada saya tentang IBM, perusahaan komputer besar yang nasibnya lagi goyah pada 1991.
"Jika kamu membangun IBM dari nol, apakah ada perbedaan dengan saat ini? bagaimana cara mendongkrak pertumbuhan kinerja IBM? apa yang menurutmu berubah dari IBM?" tanya Buffett kepada Gates.
Gates tidak menceritakan jawaban yang diberikannya kepada Buffett, tapi dia menceritakan salah satu anallisis Buffett dalam pertemuan tersebut. Dalam pertemuan hari pertama, Buffett memperkenalkan latihan analisis menarik kepada Gates.
"Saya akan pilih salah satu periode tahun, misalnya 1970, dan screening 10 perusahaan dengan market cap tertinggi saat itu. Lalu, kita maju ke 1990-an, bagaimana nasib perusahaan-perusahaan itu sekarang?" cerita Gates tentang salah satu latihan analisisnya bersama Buffett.
Gates pun mengaku pertemuan dengan Buffett tidak seperti dengan ekspektasinya. Pertemuan dengan investor saham terkaya dunia itu sangat seru, bahkan Gates sampai ikut ke Nebraska untuk menonton pertandingan rugbi bersama.
Pelajaran yang Dipetik Bill Gates dari Warren Buffett
Salah satu yang membuat Gates terkesan dengan Buffett adalah ketika Buffett membaca data yang bisa diakses semua orang. Namun, interpretasinya bisa berbeda dan menarik.
Menurut Gates, Buffett mampu menganalisis data dari sudut pandang yang baru. Di sini, Gates menjadi sangat senang untuk melihat data-data untuk menemukan kesimpulan yang menarik.
Lalu, Buffett bukan tipe orang yang nggak enak-an. Dia mengatur waktunya sebaik mungkin, termasuk waktu bebas untuknya beristirahat atau healing tanpa mendatangi meeting kerjaan.
"Dia bisa mengatakan TIDAK kepada sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan," ujar Gates.
Buffett pun disebut tipe manusia yang mengikuti rutinitas. Dia dibesarkan di Omaha, Amerika Serikat. Jadi, dia ingin tinggal di Omaha dan menghabiskan waktu bersama orang sekitarnya.
Buffett bukan pencari hal baru yang gila. Salah satu buktinya, dia masih tinggal di rumah yang dibelinya pada usia 27 tahun. Rumah ini pun masih ditempati hingga saat ini di 2023.
Kebiasaan terhadap rutinitasnya itu juga yang mempengaruhinya dalam berinvestasi saham. Dengan selalu ikuti rutinitas itu, Buffett pun selalu mengikuti prinsip teguhnya dalam berinvestasi saham, yakni memilih saham yang nyaman untuknya. Ya NYAMAN, sangat subjektif, tapi itu penting karena dia akan hold itu untuk jangka panjang.
Terakhir, Gates merasa dirinya dan Buffett merasa beruntung bisa lahir saat era ketrampilan mereka sangat menguntungkan.
"Andai, kami dilahirkan di waktu yang berbeda, mungkin keahlian kami tidak memiliki banyak nilai," ujar Gates.
Dari pertemuan itu juga, Gates dan Buffett sepakat, mereka tidak akan membelanjakan seluruh hartanya untuk kebutuhan pribadi. Jadi, sebagian besar kekayaannya akan digunakan untuk hal yang bermanfaat bagi masyarakat.
Lalu, bagaimana dengan anak-anak Gates dan Buffett, apakah akan dapat warisan?
Gates dan Buffett kompak hanya akan memberikan sedikit kekayaannya untuk anak-anaknya.
"Saya ingat, Buffett mengatakan kalau dia hanya memberikan uang yang cukup untuk anak-anaknya melakukan sesuatu. Namun, uang itu tak akan cukup jika anak-anaknya tidak melakukan apapun," jelas Gates.
Intinya, Buffett hanya memberikan uang yang jadi modal anaknya untuk ke depan dengan berjuang via bisnis, pekerja, atau hal lainnya. Namun, jika anak-anaknya tidak melakukan apapun, uang itu akan habis dengan sendirinya.
Sebenarnya, Gates sudah berpikir serupa Buffett sebelum bertemu sang investor legendaris. Namun, pertemuan dengan Buffett semakin menyakinkan Gates kalau cara itu adalah benar-benar yang terbaik.