Bocoran Harga Beli dan Tender Offer ANJT dari First Resources
Saham ANJT lagi ramai dibahas karena dicaplok oleh salah satu konglo di bisnis sawit. Ini dia bocoran harga beli dan tender offernya.

Mikirduit – PT Ciliandra Perkasa telah menandatangani perjanjian jual-beli saham bersyarat pada 18 Maret 2025 untuk mengambilalih 91,17 persen saham ANJT. Harga saham ANJT pun sudah terbang 114 persen dalam 3 bulan terakhir. Pertanyaannya, apakah masih ada ruang kenaikan?
Salah satu yang ditunggu dari aksi korporasi ANJT ini adalah harga beli sahamnya. ANJT memiliki nilai book value per share sekitar Rp1.883 per saham. Sehingga, pelaku pasar menilai harga beli wajarnya ada di PBV 1 kali.
Namun, dalam berita yang dirilis Bisnis.com berjudul Ciliandra Perkasa Akuisisi ANJT, Bagaimana Nasib Saham Lo Kheng Hong dan Investor lainnya pada 18 Maret 2025, terungkap harga beli Ciliandra dan potensi harga tender offer.
First Resources yang merupakan induk dari Ciliandra Perkasa mengungkapkan, perseroan harus merogoh kocek sekitar 329 juta dolar AS atau sekitar Rp5,4 triliun untuk 91 persen saham ANJT. Jika dihitung, harga beli Ciliandra sekitar Rp1.784 per saham. (menggunakan asumsi kurs rupiah Rp16.546 per dolar AS).
Sementara itu, harga tertinggi dalam 3 bulan terakhir sebelum pengumuman kesepakatan jual-beli ANJT itu adalah sekitar Rp1.680, artinya potensi harga tender offer di harga pembelian tersebut senilai Rp1.784 per saham.
Dalam keterangannya, First Resources menyiapkan anggaran untuk tender offer sekitar 279,46 juta dolar AS. Jika dihitung dengan total lembar saham free float, berarti harga rata-rata sekitar Rp1.891 per saham.
Namun, bagaimana prospek saham ANJT setelah diambil Ciliandra?
Mengenal Ciliandra
First Resources adalah perusahaan yang dikendalikan oleh generasi keduanya, yakni Ciliandra Fangiono, yang termasuk salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Menurut Forbes, kekayaan Ciliandra mencapai 2,4 miliar dolar AS sepanjang 2024.
Bisnis Grup First Resources memang condong di perkebunan sawit. Salah satu perusahaan terbuka di IDX yang dikendalikan keluarga ini adalah FAPA. Emiten kelapa sawit itu dikelola oleh Ciliandra bersama saudara perempuannya, Wiranty Fangiono.
Dengan mengakuisisi ANJT, Kini Ciliandra memiliki dua emiten CPO yang sudah listing di Indonesia.
Prospek Saham ANJT
ANJT adalah emiten yang mayoritas bergerak di bisnis kelapa sawit. Perseroan memiliki beberapa lahan di Sumatra, Bangka-Belitung, Kalimantan, dan Papua. Selain kelapa sawit, perseroan punya bisnis energi baru terbarukan dari biogas dengan kapasitas 1,8 Megawatt, serta produksi Edamame serta Sagu.
ANJT mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang cukup signifikan sepanjang 2024. Laba bersih ANJT tumbuh sebesar 87,13 persen menjadi 9,64 juta dolar AS.
Catatannya, lonjakan laba bersih itu lebih didorong karena basis 2023 yang rendah serta biaya operasional yang lebih efisien. Ditambah rata-rata harga jual naik 12 persen sampai 46 persen sepanjang 2024.
Hal itu terlihat dari pendapatan perseroan yang cenderung stagnan dengan turun 0,32 persen menjadi 236,81 juta dolar AS. Selain itu, tingkat gross profit margin ANJT naik menjadi 19,96 persen dibandingkan dengan 14,79 persen pada periode sama tahun sebelumnya. Dari segi net profit margin juga naik menjadi 4,07 persen dibandingkan dengan 2,17 persen pada tahun sebelumnya.
Di sisi lain, tingkat margin keuntungan ANJT bisa dibilang masuk kategori rendah di bisnis sawit. Dengan gross profit margin di bawah 20 persen, serta net profit margin di bawah 5 persen. Rata-rata LSIP, TAPG, dan DSNG memiliki tingkat net profit margin di atas 10 persen, serta gross profit margin di atas 20 persen.
Dalam bulletin investor, ANJT mengaku sempat mengalami cuaca buruk yang membuat kebun di Sumatra dan Papua mengalami penurunan produktivitas pada 2024. Penurunan produktivitas di kebun Papua Barat menjadi yang terbesar, yakni sebesar 31,8 persen.
Ekspektasinya, perseroan bisa memulihkan produksi pada kuartal III/2025 untuk memulihkan dari penyakit tanaman yang menyerang lahannya di sana.

Kesimpulan
Kami menilai ANJT masih cukup menarik sebatas adanya sentimen aksi korporasi dengan basis harga beli dan potensi harga mandatory tender offer di atas harga pasar saat ini. Untuk jangka panjang, kami masih menilai ada risiko besar di saham ANJT. Seperti, risiko di kebun area Papua yang terjangkit penyakit sehingga bisa mempengaruhi kinerja bisnisnya dalam jangka menengah.
Sehingga setelah aksi korporasi selesai, jika pengendali tidak menjaga pergerakan harga sahamnya, berarti ada risiko koreksi menyesuaikan konsolidasi kinerja di 2025. Apalagi, jika biaya operasional tidak semurah 2024, serta harga CPO tidak setinggi di tahun lalu.
Apalagi, jika melihat entitas CPO milik Ciliandra di FAPA, pergerakannya juga tidak likuid. Sehingga ekspektasi kami, Ciliandra ini tipe pengendali yang fokus di bisnis tanpa mementingkan tingkat likuiditas serta posisi sahamnya.
Konsultasikan dan Diskusi Kondisi Portomu dengan Join Mikirdividen
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .
Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.
Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Beberapa benefit baru:
- IPO Digest Premium
- Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
- Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini