Bocoran Strategi Investasi Saham LKH yang Bisa Cuan Ratusan Persen

LKH kembali membuat heboh setelah kehadirannya di RUPS BBRI dan BMRI. Apalagi, kedua bank itu bagi dividen yang menarik, serta mengalami kenaikan harga setelah RUPS. Jadi, bagaimana cara pilih saham ala LKH?

saham lkh

Mikirduit – Lo Kheng Hong menjadi sorotan setelah ternyata memborong saham-saham big bank BUMN seperti BBRI dan BMRI. Jika melihat polanya, LKH menjadi salah satu contrarian investing, yang memang beda tipis dengan value investing. Begini cara menerapkan investasi seperti LKH. 

Contrarian investing adalah strategi investasi yang melakukan aksi jual-beli berlawanan dengan tren market. Saat market lagi naik tinggi-tingginya, para contrarian investing akan melakukan aksi jual, sedangkan saat market lagi turun-turunnya, para contrarian investing akan melakukan aksi beli. 

Menurut David Dreman, Investor Contrarian dan Penulis Contrarian Investment Strategies: The Next Generation, strategi contrarian investing bisa ampuh karena adanya perilaku reaksi berlebihan dari investor ketika ada perkembangan sentimen untuk sebuah saham, serta melebih-lebihkan saham yang lagi booming serta meremehkan saham fundamental bagus yang membuat harganya tertekan. Sehingga ketika ada saham dengan fundamental bagus harganya lagi turun, investor contrarian akan menyeroknya agar mendapatkan harga lebih rendah.

Begitu juga saat LKH masuk ke BMRI dan BBRI, di kala saham big bank tersebut terkena sentimen negatif dari program pemerintah baru hingga risiko ekonomi global. Artinya, LKH membeli saham big bank saat murah meski dalam kinerja keuangannya belum menerima risiko secara penuh.

Sesuai kutipan-nya terkait pilihan saham LKH, yakni beli mercy harga bajaj.

Ini 5 kisah Lo Kheng Hong yang menggambarkan dia seorang investor contrarian: 

Saham UNTR

Lo Kheng Hong membeli UNTR saat terjadi krisis 1998. Kala itu, UNTR mengalami kerugian besar karena pelemahan kurs rupiah yang signifikan. 

Dengan posisi rugi itu, secara logika, akan banyak investor yang berhati-hati masuk ke saham tersebut. Namun, Lo Kheng Hong malah berani membelinya dengan ekspektasi kerugian yang terjadi di UNTR bersifat sementara, jika kondisi kurs rupiah membaik, berarti kinerja emiten Grup Astra itu juga bisa pulih. 

Berhubung saat itu UNTR sedang mengalami kerugian, harganya turun signifikan menjadi Rp250 per saham. Lo Kheng Hong pun hold saham UNTR selama 6 tahun (hingga 2024) dan mampu meraup keuntungan sebesar 5.900 persen menjadi Rp15.000 per saham.

Saham MBAI

MBAI, emiten pakan ternak yang produksi days old chick (DOC) (kini sudah merger dengan JPFA) juga pernah menjadi salah satu pilihan saham Lo Kheng Hong pada 2005. Menariknya, Lo Kheng Hong beli saham tersebut saat kondisi MBAI dalam sentimen buruk, yakni flu burung pada 2005. Kala itu, penjualan ayam anjlok signifikan karena sentimen flu burung tersebut. 

Seperti kisah krisis di UNTR, dengan PE di bawah 1 kali pun, investor akan cukup was-was untuk berinvestasi di saham MBAI. Namun, LKH berani masuk ke saham tersebut dengan harga Rp250 per saham. Lalu, 6 tahun kemudian, setelah kasus flu burung mereda, LKH jual saham MBAI senilai Rp31.500 per saham. Dari situ, LKH mampu mencatatkan keuntungan 12.600 persen.

Saham INDY

Selain itu, LKH juga sempat nekat masuk ke saham batu bara saat sektor tersebut tengah tertekan akibat penurunan harga komoditasnya ke level terendah 50 dolar AS per ton. Saat itu juga ramai cerita adanya kiamat batu bara.

Saham batu bara itu adalah INDY. LKH masuk ke saham INDY yang harga sahamnya lagi turun ke Rp100 per saham pada 2016. Padahal, nilai buku per saham INDY mencapai Rp1.600 per saham.

LKH pun mulai menjual bertahap saham INDY pada 2018 dengan harga rata-rata sekitar Rp4.000 per saham. Dengan begitu, tingkat keuntungan LKH di INDY sekitar 3.900 persen.

Saham PTRO

Salah satu saham lainnya yang diborong LKH adalah PTRO. Saham yang sempat dianggapnya sebagai next UNTR tersebut diborong LKH secara bertahap sejak 2013. Alasannya, saham PTRO dianggap salah harga. Kala itu, harga saham PTRO sempat turun ke level Rp1.020 per saham (belum disesuaikan dengan stock split), padahal sebelumnya sempat ke Rp4.700 per saham.

Sayangnya, harga saham PTRO malah lanjut turun pada 2015 akibat harga komoditas yang lesu. Harga PTRO sempat turun ke Rp281 per saham. LKH bukannya cut loss, tapi malah melakukan averaging down. 

Adapun, LKH baru melepas PTRO di harga Rp3.118 per saham pada September 2022 melalui tender offer saat ada perubahan pengendali di saham tersebut. Namun, tidak diketahui berapa nilai keuntungan LKH di saham PTRO, hanya saja LKH mencairkan dana sekitar Rp472,16 miliar saat ikut tender offer PTRO tersebut.

Dengan begitu, LKH hampir mendekap saham PTRO selama 10 tahun hingga bisa menikmati keuntungan.

Saham MBSS

LKH membeli saham MBSS pada 2016 ketika harganya senilai Rp221 per saham. MBSS memiliki bisnis pelayaran minyak, kargo, penumpang dan sebagainya. Pada periode 2016, kinerja keuangan MBSS juga mengalami kerugian terbesarnya senilai Rp401 miliar. 

Lo Kheng Hong disebut menjual saham MBSS pada harga Rp660 per saham pada 2021. Dari aksi korporasi ini, LKH mencatatkan keuntungan sebesar 200 persen dalam 5 tahun.

Lo Kheng Hong Cuan Miliaran dari Dividen BBRI, Begini Strategi Investasi dengan Dana Terbatas
Lo Kheng hong tiba-tiba jadi holder BBRI dan langsung cuan miliaran rupiah dari dividennya. Apakah investor ritel dengan modal terbatas bisa seperti itu?

Apakah Setiap Saham LKH Akan Selalu Naik?

Dari kelima saham tersebut, kita bisa melihat LKH bisa mencatatkan cuan hingga ratusan persen meski harus memakan waktu 3-10 tahun. Namun, apakah ketika LKH membeli sahamnya, harganya akan terus naik? jawabannya tidak.

Harga saham yang di-hold LKH juga mengalami pasang surut. Begitu juga saat LKH membeli PTRO ada momentum ternyata harga saham tersebut turun di bawah harga rata-ratanya. Dengan keyakinannya dengan kinerja PTRO, LKH malah melakukan averaging down di saham tersebut. 

Tak hanya itu, LKH juga mengalami floating loss di beberapa saham seperti BMTR dan DILD. LKH mulai membeli saham DILD pada 10 Agustus 2022. Kala itu harga saham DILD ada di kisaran Rp140 per saham. Artinya, jika tidak ada average down yang signifikan, kinerja portofolio LKH di DILD tengah mengalami floating loss sebesar 12,86 persen hingga penutupan pasar pada 28 Maret 2025. Meski, LKH sempat cuan 107 persen pada 2023. 

Selain itu, LKH juga diindikasi masih floating loss di BMTR. LKH mulai akumulasi saham BMTR sejak 2020 dengan asumsi harga rata-rata sekitar Rp200 per saham. Artinya dengan harga penutupan perdagangan 27 Maret 2025, LKH telah mengalami floating loss 30 persen. Meski LKH sempat floating profit 135 persen pada 2022. 

Kesimpulan

LKH menggunakan beberapa strategi dasar dalam investasinya (selain informasi yang mungkin didapatkannya sebagai pemegang saham dengan porsi terbesar) seperti:

  • Teori dasar beli saham di harga murah dengan PBV di bawah 1 kali dan PE di bawah 10 kali
  • Asumsi prospek kinerja bisa bangkit (karena biasanya saham yang diskon disebabkan oleh penurunan kinerja karena faktor eksternal)
  • Melakukan pembelian bertahap
  • Melakukan penjualan seperti saat menilai prospeknya tidak sesuai ekspektasi seperti MBSS atau memang sudah timing jual yang ditentukan oleh indikator pribadi.

Dari cara LKH ini ada kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihannya: bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan dari capital gain maupun dividen tanpa memikirkan risiko fluktuasi harga saham dalam jangka pendek. 

Kekurangannya: membutuhkan waktu lama. Jika dilihat dari 5 saham yang kami ulas, periode hold LKH sekitar 3-10 tahun. Sementara itu, dua saham yang lagi floating loss sudah di hold sekitar 3-5 tahun. 

Selain itu, ada risiko melakukan pembelian bukan di harga bottom, serta penjualan bukan di harga pucuk. Seperti terjadi saat LKH beli PTRO, DILD, dan BMTR, serta ketika LKH menjual saham PTRO. 

Dengan penjelasan ini, apakah kamu merasa cocok dengan strategi LKH?

Konsultasikan dan Diskusi Kondisi Portomu dengan Join Mikirdividen

Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .

Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.

Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini

Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.

Beberapa benefit baru:

  • IPO Digest Premium
  • Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
  • Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini