CFIN Tidak Bagikan Dividen, Uangnya Digunakan Untuk Ini
Secara mengejutkan, CFIN tidak membagikan dividen dari tahun buku 2023 meski laba bersihnya meroket. Kenapa itu bisa terjadi?
Mikirduit – CFIN yang mencatatkan laba bersih sensasional sepanjang 2023 senilai Rp815 miliar (dari rata-rata Rp100 miliar - Rp300 miliar per tahun) secara mengejutkan memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari tahun buku tersebut di 2024. Kenapa begitu ya? lalu kemana uangnya pergi?
Sebelumnya, kami sempat menghitung, sebenarnya CFIN bisa aja bagi dividen 50 persen saja dari laba bersih yang dicapai pada 2023 itu sudah bisa sektiar Rp100 per saham. Dengan dividen itu tingkat dividend yield-nya bakal lumayan besar, meski seperti dalam video yang kami posting 5 bulan lalu, CFIN tetap kurang menarik dalam jangka panjang, terutama untuk kamu yang kejar dividennya karena kurang konsisten.
Adapun, kinerja laba bersih CFIN di 2023 meningkat drastis karena ada pendapatan pembayaran pembiayaan yang sudah dihapusbukukan senilai Rp586 miliar. Hal itu membuat kinerja CFIN meroket signifikan.
Kalau begitu kenapa CFIN justru tidak bagikan dividen sekarang?
Jawabannya, ada kemungkinan rezeki yang didapatkan pada 2023 itu sudah dibagikan dalam bentuk dividen final dari tahun buku 2022 pada periode yang sama. Hal itu terlihat dari pendapatan pembayaran pembiayaan yang sudah dihapusbukukan senilai Rp586 miliar terjadi pada kuartal II/2023. Lalu, pembayaran dividen pada 2023 masuk ke catatan kuartal III/2023, meski payment date-nya ada di 25 Juni 2023.
Dugaan kami ini juga melihat dari pola keputusan manajemen membagikan dividen senilai Rp100 per saham pada periode tersebut. Dengan pembagian dividen tersebut, tingkat dividend payout ratio-nya mencapai 128 persen. Periode itu juga jadi pembagian dividen pertama kali sejak terakhir 2013.
Ditambah, rata-rata kas dan setara kas CFIN itu di bawah Rp100 miliar, sehingga cukup sulit bagi CFIN membagikan dividen senilai Rp398 miliar tanpa bantuan cash lain.
Kami juga luput menilai dana dividen 2023 untuk tahun buku 2022 itu juga menggunakan kas dari periode 2023 berjalan. Sehingga menjadi wajar dengan pola CFIN yang dividennya inkonsisten, perseroan memutuskan tidak bagikan dividen di 2024.
Prospek CFIN Ke Depannya
Seperti di beberapa ulasan sebelumnya, kami menenkankan kalau saham CFIN ini memang secara price to book value (PBV) rendah, tapi bukan berarti jadi menarik untuk investasi. Ditambah dengan dividen yang tidak konsisten sehingga lebih baik untuk trading mengambil fluktuasi pasar aja.
Untuk CFIN sendiri, sepanjang 2024 ini berpotensi menghadapi risiko penurunan laba bersih akibat kenaikan pencadangan. Apalagi, per kuartal I/2024, tingkat non-performing financing (NPF) net naik menjadi 1,37 persen dibandingkan dengan 1,29 persen pada periode sebelumnya.
Dengan realisasi kenaikan NPF net itu, kami proyeksikan ada potensi kenaikan pencadangan lanjutan di kuartal kedua nanti. Sepanjang kuartal I/2024, CFIN sudah menaikkan pencadangan sebesar 32,3 persen menjadi Rp122,37 miliar. Hal itu menekan kinerja laba bersih sebesar 18 persen menjadi Rp86,09 miliar. Padahal, dari segi pendapatan masih tumbuh positif sebesar 11,42 persen menjadi Rp475 miliar.
Mau Tau Saham Dividen Apa yang Lagi Murah? Kami Akan Tulis di 24 Digest Juni (Publikasi Bulanan Mikirdividen)
Join Mikirdividen sekarang untuk mendapatkan banyak benefit serta strategi investasi dan diskusi dengan para investor saham. Berikut benefit gabung mikirdividen:
- Update review laporan keuangan saham dividen fundamental bagus hingga full year 2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
- Event online bulanan
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini