Contrarian Investing di Saham INTC, Siap Jadi Pengganti NVDA?
Harga saham INTC memang sudah turun hampir 60 persen dalam setahun terakhir karena mencatatkan kerugian yang signifikan. Apakah ada pertanda saham ini siap bangkit lagi selaras dengan potensi laba bersih di 2025?

Mikirduit – Saham INTC (Intel) sudah mengalami penurunan sebesar 60 persen sejak awal 2024. Apakah valuasi saham INTC sudah murah dan menarik untuk investasi jangka menengah?
Saham INTC mengalami penurunan harga saham dalam setahun terakhir selaras dengan perlambatan kinerja keuangan yang dialaminya.
INTC mengalami kerugian bersih senilai 19,23 miliar dolar AS pada 2024 dibandingkan dengan profit senilai 1,68 miliar dolar AS pada periode sebelumnya.
Tekanan kerugian INTC terjadi disebabkan oleh beberapa faktor:
Pertama, pendapatan INTC turun 2 persen menjadi 53,1 miliar dolar AS. Tekanan kinerja INTC datang dari bisnis Intel Foundry yang lagi berinovasi untuk menangkap pasar kecerdasan buatan. Namun, pendapatan Intel Foundry mengalami penurunan sebesar 7 persen menjadi 17,5 miliar dolar AS.
Kedua, beban pokok pendapatan INTC melonjak tinggi yang membuat laba kotor perseroan turun 20 persen menjadi 17,34 miliar dolar AS.
Ketiga, ketika pendapatan mengalami penurunan, biaya operasional INTC naik 34,25 persen menjadi 29,02 miliar dolar AS. Kondisi ini yang membuat INTC mengalami kerugian yang signifikan.
Meski mengalami kerugian, kas operasional perseroan masih positif 8,28 miliar dolar AS sepanjang 2024. Artinya, secara bisnis masih menghasilkan uang tunai yang cukup.
Lalu, bagaimana prospek INTC ke depannya?
Prospek INTC 2025
Manajemen INTC memperkirakan kinerja perseroan di kuartal I/2025 masih mengalami kerugian dengan ekspektasi rugi per saham sekitar 0,27 dolar AS. Jika dibandingkan dengan rata-rata kerugian per kuartal secara rata, posisi ini lebih baik. Soalnya, kerugian per saham INTC per 2024 sekitar 4,38 dolar AS. Artinya, INTC mengalami kerugian sekitar 1 dolar AS per saham setiap kuartal.
Meski, sebenarnya kinerja INTC per tiga bulan kuartal IV/2024 sudah cukup baik dengan kerugian per saham sekitar 0,03 dolar AS.
Sementara itu, dari segi pendapatan, INTC ekspektasi bisa mencapai 11,7 miliar sampai 12,7 miliar dolar AS, sedangkan tingkat gross profit margin sekitar 33,8 persen.
Jika dibandingkan dengan kinerja kuartal pertama tahun sebelumnya, posisi pendapatan mencatatkan pertumbuhan yang stagnan di level tertinggi 12,7 miliar dolar AS, serta tingkat gross margin yang turun menjadi 33,8 persen dibandingkan dengan sekitar 40 persen pada periode sebelumnya.
Meski begitu, beberapa analis memperkirakan INTC berpotensi mencatatkan turnaround story pada 2025 atau 2026. Dalam konsensus 19 analis, rentang laba-rugi bersih per saham INTC pada 2025 diperkirakan di rentang kerugian 0,9 dolar AS per saham hingga laba bersih 0,42 dolar AS per saham.
Lalu, INTC diperkirakan mulai mencatatkan laba bersih yang lebih solid di 2026 dengan konsensus 20 analis berada di rentang rugi 0,65 dolar AS per saham hingga laba 1,3 dolar AS per saham.
Salah satu pendorong kinerja INTC adalah pemulihan kinerja dari bisnis Intel Foundry. Perseroan berencana memproduksi massal produk Intel 16 di Intel Irlandia sebagai perusahaan pabrikasi utama di Eropa.
Lalu, perseroan juga lagi proses pemasangan alat di Fab 52 Arizona untuk mendukung kenaikan produksi Intel 18A pada 2025.
Intel juga sudah menandatangani perjanjian definitif dengan Departemen Perdagangan AS untuk mendapatkan pendanaan senilai 7,86 miliar sesuai dengan Undang-undang Chips dan Sains AS. Dana itu akan digunakan untuk research dan development perseroan.
Di sisi lain, terpilihnya Donald Trump menjadi peluang untuk Intel yang kini tengah berencana menutup pabrik di China. Dengan begitu, Intel menjadi yang paling siap jika ada perang dagang antara AS-China ketika pesaingnya NVDA justru lagi khawatir terkait larangan memanfaatkan TSMC sebagai vendor semikonduktornya.
Teranyar, INTC juga lagi membangun kerja sama dengan pemerintah Jepang untuk pengembangan komputasi kuantum generasi berikutnya.
Meski memiliki banyak sentimen positif, INTC juga ada sentimen negatif terkait rencana PHK. Jadi sekitar 58 karyawan INTC diperkirakan akan di-PHK per 31 Maret 2025. Dalam 2 tahun terakhir, INTC sudah memangkas sekitar 23.000 pekerjaan sehingga jumlah pekerja turun 17 persen dari sebelumnya.
Manajemen juga berencana memangkas pegawai lagi sebanyak 15 persen yang menjadi salah satu sentimen negatif ke depannya.

Kesimpulan
Dari angka rata-rata target price 34 analis untuk saham INTC ada di sekitar 22,44 dolar AS per saham. Artinya, ada potensi kenaikan hingga 14 persen dari harga per 5 Februari 2025 di angka 19 dolar AS per saham.
Jika dirinci lebih detail, dari 34 analis itu ada yang memasang target harga INTC mengalami loss di angka 18 dolar AS per saham, serta potensi kenaikan tertinggi di 31 dolar AS.
Kami menilai tingkat ketidakpastian saham INTC terhitung cukup tinggi. Namun, jika menggunakan asumsi dalam 2 tahun INTC membangkitkan bisnisnya, saham semikonduktor ini bukan tidak mungkin bisa bangkit ke level yang lebih tinggi. Meski, dalam jangka pendek setahun ke depan ada risiko penurunan harga karena rencana perseroan memangkas pegawai.
Menurutmu seberapa menarik saham INTC?
Mau Mulai Investasi Saham US?
Kamu bisa mulai investasi saham AS mudah dengan download dan daftar di Gotrade. Daftar dengan link ini untuk mendapatkan bonus hingga 20 dolar AS dari Gotrade.