DBS dan CIMB Dikabarkan Tawar Saham PNBN, Begini Potensinya

Rumor PNBN mau diakuisisi kembali mencuat, kali ini DBS dan CIMB dikabarkan sudah masuk penawaran tahap kedua. Apakah hal ini bisa membuat saham PNBN menarik?

saham PNBN

Mikirduit – Cerita rencana divestasi pemegang saham PNBN terus berlanjut. Kisah yang sudah mencuat sejak adanya aturan single presence policy pada 2013 hingga kebijakan itu mulai dilonggarkan telah menjadi isu tahunan bank milik Grup Panin dan ANZ tersebut. Namun, apakah transaksi kali ini menuju deal?

Dalam kabar terbaru dari Reuters, dua nama yang siap mengakuisisi PNBN antara lain Grup DBS dari Singapura dan Grup CIMB dari Malaysia. Kabarnya, kedua perusahaan itu akan bersaing dalam proses penawaran putaran kedua. 

Sebelumnya, beberapa nama yang dihubungkan dengan rencana calon pembeli PNBN terdiri dari, bank asal Jepang seperti Mizuho, Sumitomo, hingga MUFG. Lalu, BBCA juga sempat digadang-gadang menawar PNBN. Kemudian, muncul nama lainnya dari Maybank, CIMB, hingga DBS. Namun, selama lebih dari 1 dekade, tidak ada transaksi yang terjadi. 

Banyak kabar beredar, salah satunya terkait tidak cocoknya dengan harga pembelian, terutama dari pihak Mu'min Ali Gunawan, sedangkan pembeli lebih tertarik mengambil mayoritas, ketimbang hanya mengambil porsi dari ANZ. Pasalnya, ANZ hanya memiliki 39 persen saham PNBN, sedangkan pembeli baru ingin menjadi pengendali atau mayoritas sehingga membutuhkan sebagian kepemilikan dari Mu'min Ali Gunawan.

Dalam kabar terakhir, keluarga Grup Panin itu mengaku fleksibel terkait jumlah saham yang dilepas, tapi tergantung pada harga yang ditawarkan. 

Kabarnya, penawaran final untuk saham PNBN akan dijadwalkan pada akhir April atau awal Mei 2025.

Di sisi lain, dari sumber Reuters, keputusan para penawar masih bisa berubah atau sifatnya belum pasti. Sehingga aksi korporasi ini masih belum tentu akan terjadi.

Skala Bisnis PNBN Jika DBS atau CIMB Jadi Akuisisi

Dua calon pihak yang digadang-gadang mau mengakuisisi PNBN itu memiliki bisnis bank di Indonesia. DBS memiliki bisnis bank DBS Indonesia, sedangkan CIMB memiliki BNGA. 

PNBN menjadi bank dengan aset terbesar ke-10 di Indonesia. Jika salah satu dari perusahaan Singapura atau Malaysia itu mengakuisisi bank milik Grup Panin, berarti PNBN hampir pasti akan dimerger dengan bank yang dimiliki oleh calon pembeli. 

Untuk itu, calon pembeli akan berupaya menawar saham mayoritas termasuk milik keluarga Gunawan. 

Jika dihitung, potensi kenaikan tingkat aset PNBN setelah akuisisi dari dua pihak itu bisa menaikkan peringkat PNBN dalam perbandingan dari segi aset.

Misalnya, jika PNBN merger dengan DBS Indonesia, ada potensi PNBN akan menjadi bank dengan aset terbesar ke-7 mengalahkan BNGA senilai Rp380 triliun. 

Adapun, jika PNBN merger dengan BNGA ada potensi menjadi bank kelima terbesar di Indonesia di bawah BMRI, BBRI, BBCA, dan BBNI dengan nilai aset mencapai Rp604 triliun. Meski, skalanya agak jauh dari BBNI yang satu level di atasnya, memiliki aset Rp1.129 triliun, tapi selisih dengan BBTN yang di bawahnya senilai Rp469 triliun juga cukup jauh. 

Kami menilai akan cukup menarik untuk lanskap perbankan di Indonesia jika BNGA berhasil merger dengan PNBN jika CIMB Group berani menawar harga yang diinginkan oleh keluarga Gunawan. 

Apalagi, kondisi PNBN dan BNGA bisa dibilang tidak dalam masalah. Dari catatan NPL gross yang rata-rata masih di bawah 3 persen. Serta, kinerja laba bersih full year 2024 keduanya kompak masih tumbuh positif. PNBN mencatatkan kenaikan sebesar 8,15 persen menjadi Rp2,73 triliun, sedangkan BNGA mencatatkan kenaikan sebesar 5,43 persen menjadi Rp6,82 triliun.

Saham CLEO Turun 30 Persen Dalam Sebulan, Begini Prospeknya
Saham CLEO sudah turun 30 persen dalam sebulan, apakah tanda kiamat bagi CLEO? simak ulasan lengkapnya di sini.

Pilih BNGA atau PNBN?

Dengan adanya aksi korporasi ini, langsung banyak yang berharap jika transaksi akan terjadi sehingga saham PNBN bisa naik. Apalagi, jika yang beli Grup CIMB berarti ada potensi korelasi dengan BNGA. Jadi, apakah transaksi ini bisa membuat harga saham PNBN menarik?

Secara price to book value (PBV) per 27 Maret 2025, PNBN memiliki PBV sebesar 0,77 kali. Secara valuasi harga jual masih akan cukup murah. 

Jika diasumsikan harga jual minimal mencapai 1 kali PBV, berarti harga pembelian di sekitar Rp2.172 per saham. Apalagi, jika keluarga Gunawan menawar di 1,5 - 2 kali PBV. Artinya, rata-rata harga beli calon pengendali baru sekitar Rp3.258 hingga Rp4.344 per saham. 

Dari harga per sesi I 27 Maret 2025, PNBN masih punya selisih upside dengan asumsi harga PBV 1 kali sebesar 29 persen. 

Namun, potensi upside itu bisa terealisasi jika ANZ dan Keluarga Gunawan benar-benar deal dengan kesepakatan harga yang kami ekspektasikan penawaran diterima jika dibeli dengan minimal 1,5 kali PBV (Rp3.258).

Catatannya, transaksi ini masih bersifat tidak pasti jadi belum tentu terjadi. Sehingga mengejar harga setelah naik saat ini justru menjadi risiko ketika transaksi batal terjadi. Kami menilai titik harga beli yang cukup aman  dengan asumsi tidak ada masalah kinerja keuangan dengan PNBN, dan negosiasi akuisisi terus berjalan dalam jangka menengah, titik beli terbaik di bawah Rp1.346 per saham. (mean PBV 5 tahunnya)

Lalu, bagaimana dengan BNGA? korelasi dengan BNGA malah jauh lebih tidak pasti. Pasalnya, CIMB Grup bukan penawar tunggal untuk PNBN. Sehingga ada potensi CIMB Grup kalah dalam penawaran. 

Adapun, karakter saham BNGA lebih menarik untuk saham investasi dengan menghimpun dividen, dan mulai beli saat harganya menarik. Kami menilai harga Rp1.600-an per saham saat ini masih cukup tinggi, dan bisa tunggu beli di harga Rp1.400-an per saham. 

Apalagi, dividen BNGA juga memiliki tingkat dividend yield sekitar 6-8 persen. Dari proyeksi kami, BNGA berpotensi membagikan dividen senilai Rp121 per saham untuk dividen final di 2025. Dengan asumsi tersebut, tingkat dividend yield berdasarkan harga per 27 Maret 2025 pada sesi I sekitar 7,2 persen.

Kamu bisa mulai konsultasikan pilihan saham dari analisismu sendiri atau dibandingkan dengan pilihan kami dengan join Mikirdividen sekarang

Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .

Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.

Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini

Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.

Beberapa benefit baru:

  • IPO Digest Premium
  • Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
  • Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini