Geliat Transaksi Saham BUKA dan Efeknya ke Saham EMTK

Saham BUKA memiliki beberapa sentimen besar dalam sepekan terakhir. Kira-kira bagaimana prospek dan efeknya ke pengendalinya EMTK? berikut ulasannya

Geliat Transaksi Saham BUKA dan Efeknya ke Saham EMTK

Mikirduit – PT Bukalapak Tbk. (BUKA) sempat mencatatkan kenaikan signifikan pada 7 Oktober 2024 dan kembali koreksi setelahnya. Beberapa isu mulai beredar dari rumor aplikasi TEMU mau mau akuisisi BUKA seperti Tokopedia dengan Tiktok hingga divestasi BBHI. Lalu, bagaimana prospek saham BUKA ke depannya? dan apa efeknya ke saham EMTK selaku pengendali?

BUKA memang memiliki banyak berita dalam beberapa pekan terakhir seperti: 

  • Mundurnya Direktur BUKA Teddy Nuryanto Oetomo pada awal Oktober 2024
  • Rumor aplikasi TEMU bakal mengakuisisi BUKA pada 7 Oktober 2024
  • Rumor BUKA berencana divestasi saham-nya di BBHI pada 7 Oktober 2024
  • Adanya transaksi crossing saham BUKA yang disebut dibeli EMTK di harga rata-rata Rp120 per saham pada 9 Oktober 2024. Lalu, Ant Financial dikabarkan bersih-bersih kepemilikannya di saham BUKA

Dengan rentetan sentimen tersebut, bagaimana efeknya ke prospek saham BUKA ke depannya? 

Sebenarnya, ada dua efek sentimen atau rumor yang terjadi dari rentetan berita tersebut. 

Pertama, ada potensi perubahan pengendali di BUKA, jika benar aplikasi TEMU masuk sebagai pemegang saham seperti kejadian Tiktok dengan Tokopedia. Manajemen BUKA membantah rencana akuisisi tersebut dalam keterbukaan kepada IDX. 

Jika terjadi, aksi korporasi itu bisa dilakukan dengan dua cara, yakni TEMU mengakuisisi BUKA langsung, atau BUKA melakukan spin off bisnis marketplace untuk dilepas ke TEMU. Lalu, BUKA akan menjadi emiten degan bisnis online to offline saja. Namun, kami menilai kalau jadi, TEMU cenderung mengakuisisi BUKA secara keseluruhan. 

Kedua, jika BUKA melakukan aksi divestasi saham BBHI, hal itu akan menambah jumlah cash perseroan. Potensi cash yang bisa didapatkan BUKA jika menjual BBHI di harga per 10 Oktober 2024 di harga Rp940 per saham menjadi Rp2,35 triliun. Tingkat investasi BUKA di BBHI juga sudah mencatatkan floating profit 96,65 persen dengan asumsi perseroan membeli di harga right issue Rp478 per saham.

Di sisi lain, catatan posisi investasi saham BBHI di BUKA mencatatkan kerugian sekitar Rp1,32 triliun. Pasalnya, laporan keuangan menggunakan asumsi harga penutupan pada Desember 2023, yang mana harga BBHI sudah turun 27 persen.  

Namun, masalah dari BUKA adalah cash sebanyak itu mau dibuat apa? Toh, dana IPO juga masih mengendap. Dari segi kas dan setara kas saja, BUKA masih punya Rp9,4 triliun.

Selain kedua itu, menariknya adalah penetrasi EMTK membeli saham BUKA. Jadi, kabar ini muncul setelah ada transaksi crossing saham BUKA di pasar negosiasi mencapai Rp2,08 triliun dengan harga rata-rata di Rp155 per saham. Jumlah transaksi crossing itu setara dengan jumlah kepemilikan Ant Financial di BUKA. Sehingga muncul asumsi kalau Ant Finansial membersihkan kepemilikannya di saham BUKA.

Apalagi, entitas terafiliasi Ant Finansial yang tadinya ada di Grup EMTK, yakni DANA, sudah pindah ke Grup Sinarmas pada 2022 senilai 304,5 juta dolar AS atau setara Rp4,51 triliun.

Sementara itu di saat yang sama, EMTK disebut menjadi penampung secara langsung sebesar 9,83 miliar lembar atau setara 9,54 persen saham BUKA di harga Rp120 per saham. Artinya, total transaksi sekitar Rp1,17 triliun. Pihak EMTK mengungkapkan tujuan transaksi itu untuk investasi jangka panjang. 

Dengan begitu, total kepemilikan EMTK di BUKA secara langsung maupun melalui PT Kreatif Media Karya mencapai 32 persen. 

Lalu, apa efeknya bagi EMTK dengan memiliki lebih banyak saham BUKA?

EMTK Tambah Porsi Kepemilikan di BUKA, Begini Efeknya

Status BUKA adalah entitas asosiasi bagi EMTK. Soalnya, tingkat kepemilikannya di bawah 51 persen, meski perseroan terhitung sebagai pengendalinya. 

Catatannya, kepemilikan BUKA sebagai entitas asosiasi itu terhitung dari kepemilikan oleh anak usahanya PT Kreatif Media Karya (KMK). Sementara itu, jika tujuannya investasi secara langsung akan terhitung sebagai bagian investasi. 

Sehingga, ada dua kemungkinan yang terjadi efeknya ke EMTK atas kenaikan porsi kepemilikannya di saham BUKA. 

Pertama, jika kepemilikan saham BUKA oleh EMTK secara langsung itu dikombinasikan dengan KMK sebagai entitas asosiasi. EMTK bisa dapat keuntungan lebih jika BUKA mencatatkan laba bersih. Dengan begitu, 30 persen dari total laba bersih BUKA bisa dikonsolidasikan ke EMTK sebagai pendapatan bagian laba bersih dari entitas asosiasi. Sejauh ini, sampai semester I/2024, pos pendapatan EMTK itu masih rugi Rp252 miliar. 

Adapun, EMTK akan diuntungkan jika BUKA menjual atau divestasi kepemilikan sahamnya di BBHI. Pasalnya, dengan begitu kinerja BUKA bisa mencatatkan laba karena ada dana segar tambahan dari hasil investasi. Lalu, secara operasional, BUKA bisa mencatatkan laba sebelum pajak positif sekitar Rp589 miliar jika mengecualikan kerugian investasi tersebut. 

Kedua, jika investasi EMTK di saham BUKA yang mencapai 10 persen dianggap sebagai aset investasi saja, berarti pencatatannya bisa diuntungkan jika harga saham BUKA naik. Lalu, bisa menjadi catatan rugi, jika harga saham BUKA turun dalam periode tahunan.  Sehingga jika dalam periode tertentu harga saham BUKA turun signifikan, itu bisa jadi sentimen negatif karena laba bersih EMTK bisa tergerus sesuai dengan pergerakan harga saham tahunan. (meski aslinya belum tentu rugi ya)

Kami menilai akan lebih menarik jika keseluruhan kepemilikan EMTK di BUKA dianggap sebagai entitas asosiasi. Soalnya, bisa menambah catatan konsolidasi laba. 

Seperti, jika hasil divestasi BBHI bikin BUKA untung hingga Rp2,35 triliun, EMTK bisa dapat bagian pencatatan Rp705 miliar. Secara organik bisnis, dengan asumsi kinerja laba bersih BUKA seperti laba sebelum pajak semester I/2024 yang mengecualikan kerugian investasi yang belum direalisasikan, EMTK bisa dapat tambahan catatan laba Rp176 miliar. 

Catatan laba entitas asosiasi itu bisa membantu pertumbuhan laba bersih EMTK menjadi terlihat lebih bagus, meski hanya sekadar catatan.

5 Checklist Wajib Sebelum Mulai Investasi Saham
Investasi saham memang harus dimulai sedini mungkin, tapi kamu tetap harus punya checklist yang wajib dipenuhi sehingga bisa investasi dengan aman dan santai. Berikut 5 checklist wajib sebelum mulai investasi saham.

Kesimpulan

Fakta yang menarik ditunggu adalah apakah BUKA berencana melakukan divestasi BBHI untuk membuat laporan keuangannya lebih riil dengan kondisi bisnis perseroan. Pasalnya, itu bisa mengubah persepsi investor terhadap BUKA yang justru menjadi emiten teknologi pertama yang berstatus unicorn sebelum IPO dan bisa mencatatkan laba bersih. 

Jika divestasi dilakukan, EMTK yang meningkatkan kepemilikannya di saham tersebut bisa kecipratan untung baik dalam status BUKA adalah entitas asosiasi maupun BUKA sebagai investasi. Pasalnya, dalam entitas asosiasi akan ada pembagian posisi laba sesuai kepemilikan EMTK, serta dalam investasi bisa mencatatkan floating profit jika harga saham BUKA tersengat naik. 

Posisi harga saham EMTK pun bisa dibilang masih cukup murah dengan asumsi wajar PE justified ada di Rp455 per saham. Kalau menurutmu seberapa menarik saham BUKA dan EMTK dengan banyaknya rumor tersebut?

Mulai Langkah Investasi Saham-mu Bersama Mikirdividen

Kamu bisa mengetahui gambaran benefit jadi member mikirdividen dengan klik di sini.

Secara umum, kamu akan mendapatkan beberapa benefit dengan menjadi member mikirdividen seperti:

  • Analisis 31 Saham Dividen yang Cocok untuk Investasi Jangka Panjang (Di-update fundamentalnya per 3 bulan dan harga wajar secara real-time)
  • 24 Digest, Publikasi bulanan yang bisa memandumu investasi saham dengan fenomena yang bakal terjadi di bulan selanjutnya
  • Grup Diskusi di Whatsapp
  • Event Online Bulanan

Kamu bisa jadi member Mikirdividen dengan Harga Diskon 33% menjadi Rp400.000 per tahun. Untuk join jadi member bisa klik di sini. | Promo Paket Ini Berlaku Hingga 31 Desember 2024

Selain itu ada promo lainnya seperti:

  • Paket Lengkap Mikirdividen 1 Tahun + Paket e-Book Saham Pertama: DISKON 44% menjadi Rp500.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket ini hanya berlaku hingga 30 September 2024
  • Paket e-Book Saham Pertama dengan Benefit (e-Book Saham Pertama, Rekaman Event Saham Pertama, Kalkulator Harga Wajar): DISKON 33% menjadi Rp200.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket Ini Berlaku hingga 31 Desember 2024

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini