HPE, Saham Terkait AI yang Lagi Turun karena Kekhawatiran Margin Laba Tergerus

HPE menjadi salah satu emiten terkait AI yang memiliki harga masih murah. Kira-kira, bagaimana prospeknya? apakah menarik atau tidak ya?

HPE, Saham Terkait AI yang Lagi Turun karena Kekhawatiran Margin Laba Tergerus

Mikirduit – Ada saham teknologi yang juga memiliki kaitannya dengan artificial intelligent atau AI yang posisinya masih murah. Saham itu adalah Hewlett Packard Enterprise (HPE). Sebagai catatan HPE berbeda dengan Hewlett Packard Inc. (HPQ). Jika HPQ fokus di bisnis PC, sedangkan HPE fokus di bisnis server. Lalu, seberapa menarik saham HPE ini? 

Kami menggunakan analisis beberapa metriks untuk menemukan saham yang dinilai sudah murah dan punya prospek bagus seperti: 

  • Beta lebih dari 1
  • Value dengan DCF memiliki margin of safety 0 persen hingga 50 persen
  • PEG di bawah 2 kali
  • PBV di bawah 3 kali
  • PE di bawah 20 kali
  • Proyeksi laba bersih setahun ke depan turun 5 persen hingga tumbuh positif (berapa pun persentasenya)
  • Laba bersih setahun terakhir turun 7 persen hingga naik positif berapa pun persentasenya
  • Tingkat DER di bawah 0,9 kali
  • Tingkat dividend yield dari 0-10 persen.
💡
DISCLAIMER: Konten ini tidak memberikan ajakan jual-beli saham AS. Investasi atau trading saham AS memiliki tingkat risiko yang tinggi dan wajib diantisipasi oleh masing-masing investor.

Teranyar, HPE baru saja merilis laporan keuangan kuartal III/2024 (periode Oktober 2023 - Juli 2024), Hasilnya, jika merujuk ke angka tiga bulan Mei-Juli 2024 cukup fantastis bahkan di atas ekspektasi analis Wall Street. 

Dalam periode tiga bulan itu, HPE mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 10,34 persen menjadi 512 juta dolar AS. 

Kenaikan laba bersih itu didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang sebesar 10,11 persen menjadi 7,71 miliar dolar AS. Pendapatan HPE didorong oleh pendapatan server yang berkontribusi terbesar dan mencatatkan kenaikan sebesar 45,45 persen menjadi 464 juta dolar AS. Namun, catatannya, tiga lini bisnis lainnya, seperti Hybrid Cloud dan Intelligent Edge mencatatkan penurunan kinerja masing-masing 12 persen dan 37,56 persen.

Meski kinerja tiga bulan di kuartal ketiga fantastis, tren harga saham HPE malah lagi turun hingga valuasinya dinilai menarik sebagai saham yang punya korelasi ke perkembangan teknologi kecerdasan buatan. Sejak 30 Agustus 2024 hingga 5 September 2024, harga saham HPE sudah turun sekitar 9,75 persen.

Penyebab Saham HPE Turun

Ada dua sentimen yang memicu penurunan harga saham HPE, meski kinerja tiga bulannya dinilai di atas ekspektasi analis. 

Pertama, HPE baru saha selesai melakukan penjualan 30 persen saham H3C yang berpusat di China senilai 2,1 miliar dolar AS kepada Unisplendour Corp. Nantinya, HPE juga memiliki opsi menjual sisa 19 persen sahamnya di H3C. Transaksi itu pun sudah diselesaikan pada 4 September 2024 dan HPE akan menerima dana tunai hasil penjualan saham pada laporan keuangan kuartal IV/2024 (yang rilis sekitar November - Desember 2024). 

Namun, aksi korporasi itu menjadi salah satu alasan manajemen menyesuaikan proyeksi laba bersih per saham setelah dilusi non-GAAP HPE sepanjang 2024 menjadi hanya 0,52 dolar AS - 0,57 dolar AS. Angka penyesuaian itu di bawah ekspektasi analis yang diperkirakan level terendahnya hanya di 0,55 dolar AS per saham. Meski begitu, manajemen memasang target pendapatan bisa berada di kisaran 8,1 miliar sampai 8,4 miliar dolar AS. Angka itu masih di kisaran estimasi analis yang memproyeksikan senilai 8,2 miliar dolar AS. 

Kedua, entah berhubungan atau tidak, salah satu yang menjadi sorotan analis adalah potensi margin keuntungan yang lebih rendah di bisnis server karena ada ekspektasi kebutuhan GPU canggih yang bisa memangkas margin keuntungan bisnis servernya. 

Hal itu sudah terbukti di kinerja terakhir perseroan ketika mencatatkan penurunan gross profit margin bisnis server menjadi 31,8 persen yang di bawah ekspektasi pasar di level 33,4 persen. 

Di sisi lain, kondisi itu juga yang bisa membuat HPE menargetkan laba bersihnya lebih rendah dari ekspektasi analis, meski pendapatan masih dalam rentang yang sama. 

Dalam jumpa pers setelah rilis laporan keuangan, manajemen HPE mencoba meredakan kekhawatiran dengan memastikan perseroan akan mencatatkan lebih banyak penjualan produk dan layanan Server AI dengan margin lebih tinggi. 

Alasan manajemen terkait margin keuntungan server yang lebih rendah disebabkan, server AI HPE dijual ke penyedia layanan cloud, yang mana jumlah penjualannya selalu dengan angka besar sehingga mendapatkan diskon lebih besar. Namun, pihaknya tidak gentar karena AI menjadi momentum untuk bisnisnya tersebut.   

Jika melihat kinerja HPE dengan sudut pandang yang lebih luas selama 9 bulan terakhir, maka kondisinya tengah mengalami penurunan.

Laba bersih perseroan turun 12,29 persen menjadi 1,21 miliar dolar AS. Penurunan itu disebabkan oleh pendapatan yang juga turun 0,53 persen menjadi 21,66 miliar dolar AS. 

Segmen penjualan yang mengalami penurunan adalah intelligent edge sebesar 14,13 persen menjadi 3,4 miliar dolar AS, serta hybrid cloud yang turun 8,38 persen menjadi 3,8 miliar dolar AS. 

Sementara itu, kenaikan penjualan di server tidak mampu mendorong pendapatan positif meski naik 6,6 persen menjadi 11,49 miliar dolar AS. 

Selain penurunan pendapatan, biaya operasional yang tinggi juga membuat laba bersih HPE tertekan lebih dalam. Secara umum, seluruh segmen bisnis HPE mencatatkan penurunan laba sebelum pajak.

Saham FANG, Harga Diskon dengan Sentimen Akuisisi Jumbo
Ada salah satu saham value investing yang lagi diskon dan ada aksi korporasi akusisi jumbo. Kira-kira, seberapa menarik sahamnya?

HPE Proses Akuisisi Juniper Networks

Sejak awal 2024, HPE sudah cukup agresif dengan melakukan akuisisi Juniper networks di harga 40 dolar AS per saham atau setara 14 miliar dolar AS. 

Nantinya, Juniper akan digabungkan ke bisnis HPE untuk menjadi solusi pertumbuhan yang tinggi dan menjaga margin bisnis jaringan tetap tinggi. Transaksi itu diharapkan bisa meningkatkan laba bersih non-GAAP dan free cashflow pada tahun pertama setelah akuisisi dilakukan. 

Dalam proses integrasi bisnisnya, posisi Juniper akan membantu HPE untuk mengakses infrastruktur yang menjadi fondasi strategi digital dan AI perseroan. 

Kesimpulan

Jika dilihat, sentimen terkait AI sudah tidak se-heboh sebelum NVIDIA meroket pada 2023. Namun, jika HPE mampu menunjukkan bisa menjaga tingkat margin keuntungan bisnis server-nya tetap bagus meski penetrasi AI yang tinggi tersebut, bisa membuat saham HPE menjadi sangat menarik. 

Apalagi, secara valuasi, saham HPE saat ini sudah cukup murah. Jika dihitung dengan discounted cashflow, harga wajar saham HPE ada di sekitar 41,8 dolar AS per saham, sedangkan harga saham-nya saat ini ada di area 17-18 dolar AS per saham. 

Jika dilihat secara sektoral, saham HPE juga yang paling murah dari segi Price to earning rasio (PE) dibandingkan dengan Super Micro Computer maupun Dell Technologies. HPE memiliki PE 12,3 kali, sedangkan DELL dan Super Micro Computer masing-masing memiliki PE sekitar 20,1 kali dan 19,1 kali. 

Dari segi PBV, HPE juga paling rendah sebesar 1 kali dibandingkan dengan Super Micro Computer yang sudah 4,4 kali.

Adapun, HPE diperkirakan memiliki tingkat dividen yield sekitar 2,9 persen dengan dividend payout rasio sekitar 36 persen. 

Salah satu risiko terbesar dari HPE adalah jika ternyata bisnis AI itu membuat biaya lebih tinggi sehingga margin keuntungan malah tergerus. Hal ini yang menjadi ketakutan pasar terhadap perkembangan teknologi AI yang ada saat ini.

Cara Berinvestasi Saham AS

Kamu bisa mulai investasi saham AS mudah dengan download dan daftar di Gotrade. Daftar dengan link ini untuk mendapatkan 2 dolar AS dari Gotrade