Induk JPFA Ungkap Lagi Bicara dengan Calon Investor, Sinyal Aksi Korporasi?
Kenaikan JPFA yang anomali jika dibandingkan dengan kompetitornya berujung kabar pengendali induknya di Singapura lagi bicara dengan calon investor. Ada apa nih?
Mikirduit – Saham JPFA mencatatkan kenaikan hingga 7 persen sampai perdagangan 22 Januari 2025 pukul 09:46 WIB. Tren pergerakan harga saham JPFA memang terus naik sejak September 2024 hingga per 22 Januari 2025 sekitar 44 persen. Ada apa dengan saham JPFA?
Pergerakan harga saham JPFA ini memang sudah agak anomali dibandingkan kompetitornya, yakni CPIN. Biasanya, kedua saham ini bergerak dengan cukup kompak. Salah satu penyebabnya adalah kabar pengendali JPFA, yakni Japfa Ltd. yang mengungkapkan ada pembicaraan antara pemegang saham pengendali dengan calon investor.
Japfa Ltd, pengendali 55 persen saham JPFA membuat keterbukaan informasi pada 16 Januari 2025 terkait potensi transaksi material yang sifatnya belum pasti.
Tan Yong Nang, CEO Japfa Ltd., mengatakan pihaknya lagi dalam pembicaraan lanjutan mengenai kemungkinan transaksi yang melibatkan Japfa Ltd dan pemegang saham pengendalinya, Keluarga Santosa.
"Kami menekankan, belum ada keputusan yang dibuat terkait pembicaraan transaksi tersebut. Belum ada perjanjian definitif kalau transaksi akan terjadi," tulisnya dalam keterbukaan informasi di SGX.
Dari sini, muncul berbagai asumsi jika calon investor baru akan mengakuisisi Japfa Ltd. dari keluarga Santosa, berarti akan terjadi perubahan pengendali secara tidak langsung di saham JPFA.
Namun, memang belum ada fakta material terkait rencana tersebut.
Japfa Ltd. secara mayoritas dikendalikan oleh keluarga Santosa dengan tingkat kepemilikan sekitar 59,91 persen dan nilai saat ini sekitar 427 juta dolar Singapura.
Namun, selain keluarga Santosa, ada juga keluarga Kolonas yang memegang 15,03 persen saham Japfa Ltd dengan nilai pasar 107 juta dolar Singapura.
Jika ingin mengakuisisi Japfa Ltd. dengan minimal ambil dari Keluarga Santosa, calon investor harus mengeluarkan modal (jika asumsi pakai harga pasar per 22 Januari 2025) minimal sekitar Rp5,14 triliun hingga Rp8,2 triliun. (dengan asumsi harga beli sekitar 0,54 - 0,55 dolar Singapura) Angka 0,55 dolar Singapura diambil sesuai 1 kali book value per share perseroan.
Kondisi Fundamental Saham JPFA
Secara realisasi kinerja JPFA per kuartal III/2024, peforma perseroan cukup bagus di tahun ini dengan potensi pertumbuhan yang signifikan.
Secara umum begini kondisi kinerja laba rugi JPFA.
Pertama, pendapatan JPFA naik 9,3 persen menjadi Rp41,27 triliun. Kenaikan pendapatan JPFA ditopang oleh kenaikan seluruh segmen pendapatannya.
Namun, tiga segmen yang paling krusial antara lain, kenaikan pendapatan pakan ternak dan peternakan komersial masing-masing 4,14 persen menjadi Rp25,4 triliun dan 8,85 persen menjadi Rp19,97 triliun. Dua segmen pendapatan itu menjadi kontributor terbesar ke JPFA.
Lalu, segmen pendapatan pembibitan unggas naik 21,3 persen menjadi Rp5,96 triliun menjadi sumber pendapatan dengan kenaikan paling tinggi. Sisanya, dengan kontribusi yang lebih rendah dari pakan ternak dan peternakan komersial, rata-rata mencatatkan kenaikan di bawah 10 persen.
Kedua, manajemen biaya pokok pendapatan terkendali yang membuat laba kotor naik 34,15 persen menjadi Rp7,94 triliun. Tingkat gross profit margin juga naik menjadi 19,24 persen dibandingkan dengan 15,68 persen.
Pendorong utama kenaikan laba kotor datang dari segmen pembibitan unggas. Hasil segmen segmen pembibitan unggas naik 292,21 persen menjadi Rp1,07 triliun. Segemn itu juga berkontribusi sebagai sumber laba kotor JPFA setelah pakan ternak. Margin segmen pembibitan unggas melejit jadi 18,01 persen dibandingkan dengan 5,57 persen pada periode sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pakan ternak sebagai hasil segmen yang berkontribusi terbesar ke keuntungan perseroan malah turun 1,66 persen menjadi Rp2,07 triliun.
Ketiga, laba bersih mencatatkan kenaikan sebesar 123,62 persen menjadi Rp2,09 triliun. Secara keseluruhan, pendukung kenaikan laba bersih datang dari pertumbuhan beban penjualan yang lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan, serta ada kenaikan tipis di pendapatan keuangan dan penurunan di beban keuangan.
Keempat, dari segi risiko kredit, JPFA juga mencatatkan perbaikan. Setelah sempat mencapai tingkat debt to equity ratio (DER) 0,9 kali, sampai kuartal III/2024 hanya sekitar 0,73 kali. Meski begitu, JPFA ada risiko utang obligasi jangka panjang senilai Rp5,2 triliun yang jatuh tempo pada 2026.
Sebenarnya, utang obligasi itu tidak terlalu masalah karena perseroan bisa melakukan re-financing dengan obligasi baru dan sebagainya.
Risiko Saham JPFA
Saham pakan ternak memiliki beberapa tantangan dalam bisnisnya seperti:
1. Permintaan daging ayam dan telur yang bisa mempengaruhi harga jual di pasar
2. Perkembangan harga jagung dunia karena Indonesia masih impor Jagung dan mayoritas biaya peternakan adalah pakan dengan bahan baku komoditas tersebut.
Untuk poin pertama, manajemen JPFA dalam public expose tahun lalu mengungkapkan kebijakan program makan bergizi dari pemerintah diharapkan bisa memberikan dampak positif ke permintaan daging ayam dan produk turunannya.
Namun, tantangan hadir di poin kedua, yakni harga jagung yang merupakan 70 persen dari biaya peternakan. Kinerja 2024 bisa menarik karena sepanjang Januari-Juli 2024, harga jagung dunia turun 18 persen menjadi 3,82 dolar AS per bushel.
Namun, pada periode Desember 2024 - Januari 2025, harga jagung mulai beranjak naik ke level tertinggi pada Juni 2023 senilai 4,87 dolar AS per bushel. Ditambah, dengan pelemahan kurs rupiah, berarti perseroan mencatatkan kenaikan biaya signifikan yang bisa menggerus keuntungan besar yang telah diperoleh hingga 9 bulan 2024. Serta, bisa membuat tren kinerja JPFA di kuartal I/2025 lebih lambat.
Namun, ini hitungan risiko secara kinerja fundamental. Jika obrolan dengan calon investor strategis (Rumornya ada dari private equity hingga salah satu konglomerat asal Indonesia) menjadi realita, ini jelas jadi penggerak harga saham tanpa melihat basis perkembangan fundamental.
Lalu, bagaimana strategi investasi ke saham JPFA yang sudah naik signifikan? kamu bisa diskusi bareng founder mikirduit bersama ratusan investor saham lainnya dengan join Mikirdividen
PROMO JANUARI 2025: JOIN MIKIRDIVIDEN BONUS PAKET E-BOOK SAHAM PERTAMA
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .
Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.
Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Beberapa benefit baru yang sedang disiapkan:
- IPO Digest Premium
- Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
- Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini