IPO DIGEST: Saham GWAA Si Produsen Pakan Udang dan Ikan Hias

Ada saham IPO anyar, kali ini datang dari segmen bisnis pakan udang dan ikan hias. Kira-kira, seberapa menarik saham IPO ini ya?

IPO DIGEST: Saham GWAA Si Produsen Pakan Udang dan Ikan Hias

Mikirduit – PT Golden Westindo Artajaya Tbk. (GWAA) adalah emiten yang memiliki lini bisnis pakan udang dan ikan hias. Dengan bisnis di sektor pakan ternak dan hewan hias ini, seberapa menarik saham yang bakal listing di awal Oktober 2024 tersebut?

Emiten sektor consumer non-cyclical ini berencana IPO dengan melepas 30 persen lembar saham baru setara 685,71 juta lembar ke publik. Harga pelaksanaannya sekitar Rp100 - Rp120 per saham dengan target dana yang dihimpun sekitar Rp82,28 miliar. Penjamin emisinya adalah Shinhan Sekuritas. 

Nantinya, 40,5 persen dana IPO digunakan untuk pembelian lahan kepada pihak yang tidak terafiliasi, serta melakukan pembangunan di lahan tersebut. Lalu, 44,2 persen dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, sedangkan sisanya 15,3 persen untuk penyertaan modal ke PT Kyorin Group Indonesia, perusahaan patungan untuk produksi pakan beku ikan hias. Adapun, perusahaan patungan itu hasil kerja sama dengan Kyorin Co. Ltd Jepang sejak 2020. GWAA pun dikendalikan oleh dua pihak, yakni Rusdi Djamil dan Karolina Leo. 

Secara umum, dari kinerja per Maret 2024, GWAA mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 21,32 persen menjadi Rp3,1 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.

Kenaikan laba bersih itu didorong dari pertumbuhan pendapatan sebesar 9,3 persen menjadi Rp25,06 miliar. Ditambah, dari segi operasional maupun beban pokok pendapatan, GWAA lebih efisien sehingga bisa menaikkan tingkat gross dan net profit margin. 

Gros profit margin GWAA naik menjadi 35,1 persen dibandingkan dengan 34,09 persen, sedangkan net profit margin naik menjadi 12,36 persen dibandingkan dengan 11,14 persen. Ditambah, tingkat selisih kurs yang senilai Rp468 juta. 

Namun, ada catatan GWAA, yakni kinerja periode 2021-2023 ada kecenderungan penurunan. Pendapatan GWAA mencatatkan rata-rata penurunan tahunan 4,39 persen per tahun pada periode tersebut, sedangkan laba bersih turun 7,66 persen per tahun pada periode sama. Meski, dari segi margin keuntungan justru naik, tapi penurunan kinerja ini menjadi salah satu notes penting terkait siklus bisnis perseroan.

Rekam Jejak Penjamin Emisi

Dalam IPO kali ini, penjamin emisinya adalah Shinhan Sekuritas. GWAA menjadi emiten pertama yang diantarkan Shinhan Sekuritas ke IDX pada 2024. 

Sebelumnya, pada 2023, Shinhan Sekuritas sempat 5 kali menjadi penjamin emisi IPO, yakni PIPA, JATI, MAXI, INET, dan SOUL. Dengan peforma hari pertama seperti ini:

  • PIPA: tiga kali kenaikan dengan 1 kali ARA di hari kedua dan candle merah di hari ketiga setelah listing
  • JATI: tiga kali kenaikan, tapi tidak ARA
  • MAXI: Hari pertama naik dari harga IPO, tapi candlenya ditutup merah. Setelah itu lanjut turun
  • INET: tiga kali kenaikan setelah listing, tapi tidak ARA
  • SOUL: Hari pertama listing langsung koreksi

Catatan: kinerja penjamin emisi di masa lalu tidak mencerminkan 100 persen sama seperti tidak masa depan.

Valuasi dan Prospek Dividen

Dari segi dividen, GWAA memiliki guideline maksimal 40 persen dari laba bersih. Dengan asumsi itu dan kinerja twelve trailing months perseroan di 2024, ekspektasi dividen-nya sekitar Rp2,63 per saham. Dengan asumsi harga saham di Rp100 per saham, tingkat dividend yield sekitar 2,63 persen. Namun, biasanya setelah IPO, tingkat dividen yang dibagikan cenderung terbatas. 

Sementara itu, dari segi valuasi bisa dibilang cukup mahal. Kami coba membandingkan dengan emiten yang berada di sektor sama, meski produknya tidak apple to apple, yakni CPRO dan PMMP. Kedua emiten itu punya PBV di bawah 1 kali, sedangkan PBV GWAA dengan asumsi harga IPO di Rp100 per saham mencapai 3 kali. 

Lalu, dari segi PE juga bisa dibilang agak mahal karena tembus 15 kali secara twelve trailing months. Sementara itu, PE CPRO hanya sekitar 8,45 kali.

Tips Investasi dan Atur Uang yang Simpel Anti Pusing di Kantong Ajaib
Investasi tidak cuma bicara keuntungan yang besar, tapi juga disesuaikan dengan target kapan dana itu akan digunakan. Berikut ini langkah simpel atur keuangan anti pusing

Kesimpulan

Saham IPO GWAA ini menurut kami kurang menarik karena berada di sektor yang tidak populer, yakni pakan udang dan ikan hias. Ditambah, skala bisnisnya terlampaui kecil. 

Posisi harga IPO sudah cukup mahal di area Rp100 - Rp120 per saham jika dibandingkan dengan peers di sektor yang sama, seperti CPRO dan PMMP. (Meski bisnisnya tidak apple to apple, tapi di area sama, yakni bisnis terkait makanan laut)

Kalau menurutmu, seberapa menarik saham GWAA untuk bisa dikejar dalam jangka pendek?

Mulai Langkah Investasi Saham-mu dengan Dua Program Mikirduit Ini!

Kamu bisa mulai perjalanan investasi saham-mu dari nol dengan Saham Pertama, yang bisa dijadikan guideline dasar untuk membentuk strategi investasimu sendiri.

Promo Saham Pertama September: Diskon Rp100.000 menjadi Rp200.000 dengan benefit:

  • e-Book Saham Pertama
  • Rekaman Seminar Saham Pertama
  • Kalkulator harga wajar

Checkout sekarang dengan klik di sini

Jika kamu mau paket lengkap dengan analisis 31 saham dividen untuk jangka panjang, grup diskusi, publikasi bulanan, dan event online bulanan, bisa join PAKET SEPTEMBER CERIA diskon Rp400.000 menjadi Rp500.000 (untuk periode satu tahun Mikirdividen). Benefitnya:

  • Semua yang di Saham Pertama
  • Member Mikirdividen (1 tahun)
  • 31 Ulasan Saham Dividen (update per 3 bulan)
  • 24 Digest Publikasi Bulanan (update setiap akhir bulan)
  • Grup Diskusi
  • Event online bulanan

Daftar sekarang dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini