Kabar Cukai Rokok Tidak Naik, Ini Harga Wajar HMSP dan GGRM
Pemerintah sudah memberikan sinyal tidak akan menaikkan cukai rokok pada 2025. Meski belum deal, tapi jika itu terealisasi, bisa jadi angin segar untuk saham rokok. Kira-kira lebih baik HMSP atau GGRM ya?
Mikirduit – Cukai rokok disebut hampir pasti tidak akan naik pada 2025. Hal ini langsung menjadi angin segar bagi emiten rokok. Pertanyaannya, berapa harga wajar emiten rokok saat ini dengan proyeksi kinerja di 2025? apakah saham rokok menarik?
Dalam berita CNBC Indonesia pada 23 September 2024, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pemerintah berencana untuk tidak melakukan perubahan tarif cukai hasil tembakau atau cukai rokok pada 2025. Namun, hal itu masih bersifat rencana dan belum disepakati untuk diterapkan.
Beberapa pertimbangan untuk tidak menaikkan cukai rokok antara lain, munculnya fenomena down trading rokok, yakni ketika konsumen beralih ke produk rokok yang lebih murah.
Namun, catatannya, Askolani menjelaskan pemerintah sedang mempertimbangkan kebijakan alternatif cukai rokok yang dieksekusi pada tahun depan, yakni penyesuaian harga jual rokok di tingkat industri.
Lalu, dengan berbagai rencana dan pertimbangan tidak menaikkan cukai rokok itu, saham mana yang paling diuntungkan?
Harga Wajar HMSP dan GGRM
Secara umum, jika permasalahannya adalah adanya down trading rokok, artinya kebijakan tidak menaikkan cukai rokok, serta membuat kebijakan alternatif untuk harga jual rokok di tingkat industri akan lebih menguntungkan HMSP dan GGRM, ketimbang WIIM.
Namun, kondisi ini bukan berarti dua saham rokok tersebut kembali layak untuk dijadikan saham investasi. Pasalnya, ini hanya kebijakan meredam potensi risiko penurunan kinerja bisnis dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, tren kinerja bisnis masih akan terus dihantui kenaikan cukai rokok di masa depan.
Agar tidak penasaran, kami mau mencoba hitung berapa harga wajar HMSP dan GGRM dengan PE justified serta proyeksi kinerja keuangan pada 2025 dari konsensus analis.
Saham HMSP
Dalam menghitung harga wajar HMSP, kami menggunakan beberapa indikator seperti:
- Proyeksi laba bersih per saham pada 2025 senilai Rp78,5 per saham. Angka ini berdasarkan konsensus 9 analis per 18 September 2024.
- Proyeksi dividen per saham HMSP senilai Rp78 per saham dengan asumsi dividen payout rasio sekitar 99 persen.
- Pertumbuhan dividen wajar HMSP sekitar 3 persen. Mengingat tren beberapa tahun terakhir juga cukup fluktuatif.
- cost of Equity: menggambarkan tingkat return yang dibutuhkan oleh investor dari sebuah saham dengan mempertimbangkan risikonya. Rumusnya dengan membagi dividen per saham tahun depan dibagi harga saham saat ini dan ditambah rata-rata pertumbuhan dividen wajar. Hasilnya, 13 persen.
Dari beberapa indikator tersebut, PE Justified untuk HMSP adalah 10,1 kali dengan harga wajar menggunakan asumsi laba bersih per saham proyeksi 2025 sekitar Rp798 per saham.
Saham GGRM
Dalam menghitung harga wajar GGRM, kami menggunakan beberapa indikator ini:
- Proyeksi laba bersih per saham pada 2025 senilai Rp2.357 per saham. Angka ini berdasarkan konsensus 7 analis per 13 September 2024.
- Proyeksi dividen per saham GGRM senilai Rp942 per saham dengan asumsi dividen payout rasio sekitar 40 persen.
- Pertumbuhan dividen wajar GGRM sekitar 3 persen. Mengingat tren beberapa tahun terakhir juga cukup fluktuatif. Apalagi, terakhir GGRM tidak bagi dividen.
- cost of Equity: menggambarkan tingkat return yang dibutuhkan oleh investor dari sebuah saham dengan mempertimbangkan risikonya. Rumusnya dengan membagi dividen per saham tahun depan dibagi harga saham saat ini dan ditambah rata-rata pertumbuhan dividen wajar. Hasilnya, 6 persen.
Dari hitungan ini, PE wajar GGRM ada di 7,29 kali dengan asumsi harga wajar di Rp17.201 per saham.
Lebih Baik HMSP atau GGRM?
Secara bisnis, HMSP dan GGRM memiliki fokus bisnis yang berbeda. HMSP terus fokus mengembangkan inovasi produk rokok, sedangkan GGRM terpecah dengan rencana pembangunan bandara dan jalan tol.
Jika dilihat dari hasil kinerja semester I/2024, kinerja HMSP lebih baik dibandingkan dengan GGRM.
HMSP masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 2,96 persen menjadi Rp57,81 triliun, meski dari segi laba bersih turun 11,55 persen menjadi Rp3,31 triliun. Penurunan laba bersih disebabkan kenaikan beban pokok pendapatan dan operasional lebih tinggi dari pendapatan.
Hal itu terlihat dari tingkat gross profit margin yang turun menjadi 15,03 persen dibandingkan dengan 16,46 persen. Lalu, tingkat net profit margin sebesar 5,74 persen dibandingkan dengan 6,68 persen pada periode sama tahun sebelumnya.
Secara kinerja pendapatan, ada empat segmen HMSP yang masih mencatatkan pertumbuhan, yakni ekspor ke pihak relasi naik 108,92 persen menjadi Rp495 miliar, relasi domestik naik 44,94 persen menjadi Rp205,71 miliar, sigaret kretek tangan naik 19,52 persen menjadi Rp18,39 triliun, dan lainnya (termasuk produk IQOS dan VEEV) yang naik 68,21 persen menjadi Rp748,91 miliar.
Sementara itu, kinerja GGRM turun cukup signifikan. Dari penjualan turun 10,44 persen menjadi Rp50,01 triliun, serta laba bersih turun 71,85 persen menjadi Rp925 miliar.
Kinerja laba bersih GGRM tertekan karena penurunan beban pokok pendapatan yang tipis cuma 6,19 persen, serta kenaikan biaya operasional.
Dari segi segmen bisnis, GGRM mencatatkan kenaikan pendapatan hanya di dua segmen, yakni ekspor produk lainnya naik 21,66 persen menjadi Rp19,1 miliar, serta penjualan domestik sigaret kretek tangan naik 11,31 persen menjadi Rp4,9 triliun.
Catatannya, GGRM memang belum ada rencana masuk ke pasar rokok elektrik atau tanpa asap. Alasannya, segmen pasar rokok tersebut adalah menengah ke atas, serta komponen dalam negeri yang terkandung dalam rokok elektrik disebut lebih rendah.
Dengan kondisi itu, HMSP mungkin bisa lebih menjaga penurunan kinerja keuangan akibat kenaikan cukai rokok dibandingkan dengan GGRM. Soalnya, proyek infrastruktur yang tengah dibangun GGRM pun sangsi bisa memberikan pendapatan berulang yang signifikan. Kecuali, nantinya GGRM menjual sebagian kepemilikan di proyek tersebut ke pihak lain untuk dapat dana segar (sesuai gaya BUMN karya dan JSMR).
Kesimpulan
Posisi saham HMSP dan GGRM memang sudah murah, tapi kami tidak menyarankan sebagai investasi. Pasalnya, secara prospek bisnis agak tertekan. Namun, sebagai saham tradingan, HMSP dan GGRM bisa bergerak oleh isu kebijakan cukai dan sentimen lainnya.
Harga wajar yang kami sampaikan di atas juga bukan guideline harga saham HMSP dan GGRM pasti ke sana. Namun, dengan hitungan tersebut, harusnya harga saham HMSP dan GGRM masih bisa menarik di beli di harga tersebut di masa depan. Sehingga kita bisa hitung jika masuk saat ini ada potensi cuan paling maksimal sebesar nilai tersebut.
Kalau kamu masih ada yang hold atau baru masuk kedua saham rokok ini?
Mulai Langkah Investasi Saham-mu Bersama Mikirdividen
Kamu bisa mengetahui gambaran benefit jadi member mikirdividen dengan klik di sini.
Secara umum, kamu akan mendapatkan beberapa benefit dengan menjadi member mikirdividen seperti:
- Analisis 31 Saham Dividen yang Cocok untuk Investasi Jangka Panjang (Di-update fundamentalnya per 3 bulan dan harga wajar secara real-time)
- 24 Digest, Publikasi bulanan yang bisa memandumu investasi saham dengan fenomena yang bakal terjadi di bulan selanjutnya
- Grup Diskusi di Whatsapp
- Event Online Bulanan
Kamu bisa jadi member Mikirdividen dengan Harga Diskon 33% menjadi Rp400.000 per tahun. Untuk join jadi member bisa klik di sini. | Promo Paket Ini Berlaku Hingga 31 Desember 2024
Selain itu ada promo lainnya seperti:
- Paket Lengkap Mikirdividen 1 Tahun + Paket e-Book Saham Pertama: DISKON 44% menjadi Rp500.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket ini hanya berlaku hingga 30 September 2024
- Paket e-Book Saham Pertama dengan Benefit (e-Book Saham Pertama, Rekaman Event Saham Pertama, Kalkulator Harga Wajar): DISKON 33% menjadi Rp200.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket Ini Berlaku hingga 31 Desember 2024
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini