Keberuntungan Peter Lynch, Bisa S2 dari Keuntungan Saham

Peter Lynch memang salah satu investor besar dunia. Namun, percaya nggak, salah satu privillege dia adalah punya keberuntungan yang bagus. Nggak percaya?

Keberuntungan Peter Lynch, Bisa S2 dari Keuntungan Saham
Sumber gambar: maganpenzugyiakademia.hu

Mikir Duit – Peter Lynch bisa dibilang salah satu investor saham legendaris dunia. Bahkan, dari investasi saham, Lynch bisa memutuskan pensiun lebih cepat di usia 46 tahun. Dia pun sempat mengambil kuliah pasca sarjana dengan uang hasil investasi saham. kok bisa? begini ceritanya.

Lynch lahir pada 1944 dan mulai remaja pada tahun 1950-an. Keberuntungan Lynch dimulai dari pasar saham yang lagi sangat bullish di periode 1950-an. Di sana, semua orang berbicara tentang saham. Mungkin, kalau Lynch mulai remaja di 1970-an, dia tidak akan mendengar kata saham dalam arti positif, karena periode itu ekonomi pun lagi sulit. Jadi, mulai remaja di masa pasar saham bullish bisa jadi salah satu privillege-nya dia.

Namun, Lynch ini bukan orang yang kaya dari lahir. Ketika dia berusia 10 tahun, ayahnya meninggal. Lalu, ibunya pun bekerja hingga Lynch membantu keuangan keluarga dengan menjadi caddy golf.

💡
Caddy golf adalah asisten yang menemani para pemain golf

Lynch pun menjadi caddy di klub golf yang lumayan besar. Para pemainnya adalah eksekutif perusahaan, beberapa diantaranya investor saham.

Di sana, Lynch penasaran dengan para pemain yang berbicara tentang saham. Akhirnya, setiap saham-saham yang disebutkan oleh para pemain golf itu dicatat Lynch dan dicarinya di koran.

"Saya terus memperhatikan saham-saham yang disebut mereka selama sebulan hingga setahun kemudian, dan harganya terus naik,"cerita Lynch dalam situs PBS.org.

Lynch yang menilai ternyata omongan dari para pemain golf itu benar-benar masuk akal. Namun, kala itu Lynch hanya jadi penonton harga saham yang naik. Dia tidak punya uang untuk mulai investasi.

Saham Pertama Peter Lynch

Saham pertama Lynch adalah perusahaan yang benar-benar dia pahami model bisnis dan prospeknya.

Awal ceritanya, ketika Lynch mendapatkan beasiswa bantuan keuangan untuk kuliah di Boston College.

Ya, bantuan kuliahnya cuma 300 dolar AS, tapi ongkos dari tempat Lynch ke Boston dan biaya hidup di sana bisa memakan biaya ribuan dolar AS. Untungnya, pekerjaan Lynch sebagai caddy golf membuatnya punya tabungan 700 dolar AS dalam setahun.

Nah, ketika Lynch mulai kuliah ini, dia melakukan riset tentang industri angkutan, lebih spesifiknya angkutan udara.

Di situ, Lynch tertarik dengan salah satu perusahaan bernama Flying Tiger.

"Saya ingat, saya investasi sekitar 1.000 dolar AS di sana. Saya menilai kargo udara akan menjadi sesuatu yang hebat di masa depan," ceritanya.

Namun, kenaikan harga saham Flying Tiger lebih cepat daripada yang diduganya. Bahkan, Lynch menilai itu menjadi salah satu keberuntungannya.

Saham Flying Tiger melejit karena pasukan tentara AS yang terbang ke Vietnam menggunakan jasa kargo pesawat tersebut.

"Saya pikir, saya telah mendapatkan 10 bagger pertama saya. Keuntungan dari saham Flying Tiger itu juga yang membantunya bisa lulus S2. Saya jadi merasa dapat beasiswa dari Flying Tiger," Ujar Lynch yang mencoba berkelakar.

Istilah Bagger

Lynch juga menjadi sosok yang memperkenalkan istilah saham multibagger ke dunia. Yaps, istilah bagger dari Lynch memang merujuk kepada permainan Baseball.

Bagger dalam baseball berarti ketika pemukul melakukan home run, berarti dia bisa mencapai 4 bagger karena melewat 4 base dan mendapatkan poin.

10 bagger disebutnya adalah dapat dua home-run sehingga mendapatkan angka berkali-kali lipat.

Dalam terms ala Peter Lynch, bagger berkaitan dengan jumlah keuntungan yang kita peroleh. Misalnya 1 bagger berarti setara dengan 100 persen, dan seterusnya. Hingga puncaknya di multibagger, artinya lebih dari 1.000 persen.

Kesimpulan

Peter Lynch boleh jadi beruntung mengenal saham ketika pasar sahamnya lagi bullish. Bahkan, dia mendapatkan keberuntungan saham pertamanya bisa melejit lebih cepat dari ekspektasinya karena perang Vietnam.

Namun, di luar itu, Lynch juga melakukan upaya untuk memahami apa itu saham. Bahkan, dia membutuhkan waktu sekitar setahun untuk bisa memahami logika pasar saham bekerja. Serta, melakukan riset cukup banyak tentang industri angkutan udara kargo hingga menemukan saham pertamanya tersebut.

Apalagi, ketika pasar saham bullish saat itu, tidak semua orang bisa menjadi Peter Lynch. Padahal, seharusnya setiap orang punya peluang yang sama. Kenapa bisa begitu? karena itu tadi, Lynch mencoba mempelajari logika di saham dan dia bisa melakukan hal yang tepat di waktu yang tepat.

Jadi, mau mulai belajar saham sambil mulai buka rekening sekuritas? konsultasikan FREE ke tim Mikirduit ya. Hubungi nomor Whatsapp: +6285942186849 atau klik hubungi kami di sini.