Kejutan Dividen Interim Jumbo dari JPFA, Begini Prospeknya

JPFA memberikan kejutan dengan bagikan dividen jumbo dengan nominal mendekati level tertinggi dividen final di 2012. Kira-kira seberapa menarik saham JPFA?

Kejutan Dividen Interim Jumbo dari JPFA, Begini Prospeknya

Mikirduit – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) memutuskan membagikan dividen sekitar Rp70 per saham untuk interim dari laporan keuangan semester I/2024. Secara historis, dividen interim ini adalah yang pertama kalinya sejak 2018, serta nominal dividennya menjadi yang terbesar sejak 2012. Dengan begitu, bagaimana prospek JPFA ke depannya?

Jika dilihat polanya, JPFA akan membagikan dividen interim jika ada kenaikan kinerja yang cukup signifikan pada periode tersebut. Misalnya, dividen interim perseroan pada 2018 dibagikan setelah laba bersihnya naik 146,22 persen menjadi Rp1,1 triliun. Sama seperti tahun ini, kala itu pencapaian semester I/2018 JPFA sudah melampaui kinerja 1 tahun di 2017. 

Dengan kinerja yang meroket itu, JPFA memutuskan bagikan dividen interim Rp50 per saham pada September 2024.

Saat itu, kinerja laba bersih JPFA meroket didorong oleh operasional yang lebih efisien. Namun, akibat pertumbuhan laba bersih yang signifikan di 2018, kinerja laba bersih perseroan di 2019 langsung turun.

Sebagai gambaran, harga saham JPFA meroket 142 persen pada periode akhir 2017 hingga 4 Februari 2019 (setelah rilis laporan tahunan 2018). Setelah itu harga saham JPFA kembali turun signifikan selaras dengan penurunan kinerja karena basis laba bersih di 2018 yang cukup tinggi.

Lalu, bagaimana dengan nasib JPFA di tahun ini?

Prospek JPFA 2024-2025

Jika melihat kinerja JPFA hingga semester I/2024, kami menilai perseroan dalam tahap turnaround story dari keterpurukan kinerja pada 2023. 

Pendapatan JPFA naik 14,46 persen menjadi Rp27,64 triliun. Momen kenaikan itu diiringi dengan kenaikan pertumbuhan beban pokok pendapatan yang lebih rendah. Sehingga dari segi laba kotor naik 59,5 persen menjadi Rp5,35 triliun. 

Lalu, laba bersih JPFA makin melonjak seiring dengan penurunan beberapa biaya operasional, seperti biaya penjualan dan pemasaran turun 3,02 persen menjadi Rp1,02 triliun ketika pendapatan naik 14 persen. Artinya biaya penjualan dan pemasaran yang keluar cukup efektif dan efisien. 

Ditambah, biaya operasional perseroan hanya naik 4,03 persen menjadi Rp1,67 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Kenaikan itu lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pendapatan. Sehingga laba bersih JPFA terbang hingga 1704 persen menjadi Rp1,47 triliun.

Jika melihat kinerja JPFA hingga semester I/2024, kami menilai perseroan dalam tahap turnaround story dari keterpurukan kinerja pada 2023. 

Pendapatan JPFA naik 14,46 persen menjadi Rp27,64 triliun. Momen kenaikan itu diiringi dengan kenaikan pertumbuhan beban pokok pendapatan yang lebih rendah. Sehingga dari segi laba kotor naik 59,5 persen menjadi Rp5,35 triliun. 

Lalu, laba bersih JPFA makin melonjak seiring dengan penurunan beberapa biaya operasional, seperti biaya penjualan dan pemasaran turun 3,02 persen menjadi Rp1,02 triliun ketika pendapatan naik 14 persen. Artinya biaya penjualan dan pemasaran yang keluar cukup efektif dan efisien. 

Ditambah, biaya operasional perseroan hanya naik 4,03 persen menjadi Rp1,67 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Kenaikan itu lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pendapatan. Sehingga laba bersih JPFA terbang hingga 1704 persen menjadi Rp1,47 triliun. 

Adapun, prospek kinerja JPFA sepanjang 2024 diperkirakan oleh sekitar 7 analis, dari segi pendapatan tumbuh 7,18 persen menjadi Rp54,84 triliun, sedangkan laba bersih naik 148 persen menjadi Rp2,3 triliun. Asumsi laba bersih bakal lebih di semester II/2024 karena menggunakan asumsi adanya tren kerugian yang dialami JPFA pada tiga bulan di kuartal IV/2024 setidaknya dalam 2 tahun terakhir (2022-2023) sekitar Rp8 miliar. 

Namun, jika kinerja kuartal IV/2024 JPFA positif, hal ini bisa membuat pertumbuhan laba bersih perseroan menjadi semakin solid. 

Lalu, prospek kinerja JPFA di semester II/2024 akan ditentukan seberapa besar kenaikan atau penurunan harga jagung dan kedelai sebagai bahan baku pakan ternak. Sejauh ini, harga jagung dan kedelai sepanjang 2024 memang lebih rendah dibandingkan dengan 2023. Jika terus berlanjut sampai akhir tahun ini, kinerja full year 2024 JPFA dan emiten pakan ternak lainnya akan lebih bagus.

5 Checklist Wajib Sebelum Mulai Investasi Saham
Investasi saham memang harus dimulai sedini mungkin, tapi kamu tetap harus punya checklist yang wajib dipenuhi sehingga bisa investasi dengan aman dan santai. Berikut 5 checklist wajib sebelum mulai investasi saham.

Kesimpulan

Dengan menggunakan proyeksi laba bersih JPFA di 2024 sekitar Rp2,3 triliun. Kami ekspektasikan total dividend payout rasio yang dibayarkan perseroan pada tahun ini sekitar 60 persen. Dari angka itu, JPFA masih akan bagikan dividen final senilai Rp49 per saham pada 2025 nanti. 

Dengan perhitungan tersebut, harga wajar JPFA dengan PE Justified ada di level Rp1.606 per saham. Sementara itu dengan PBV justified sekitar Rp1.587 per saham. 

Artinya, saham JPFA per 14 Oktober 2024 sekitar RP1.530 per saham masih agak murah. Namun, dengan pertumbuhan kinerja yang sangat tinggi di 2024 ini, kami merekomendasikan hold JPFA hingga jelang rilis laporan keuangan tahunan 2024 sekitar Januari-Februari 2025. 

Apalagi, jika melihat historis di 2018, sebenarnya kenaikan harga saham JPFA saat ini masih rendah dengan kondisi pertumbuhan laba bersih yang sangat agresif. Sepanjang 2024 hingga 14 Oktober 2024, saham JPFA naik sekitar 30 persen.

Namun, kenaikan kinerja yang tinggi ini bersifat sementara, mengingat bisnis JPFA sangat cyclical. Untuk itu, jika beli sekarang mungkin kamu cukup mengejar dividen interim, tapi tidak memaksakan diri mengejar dividen final.

Ditambah, dari segi rasio utang, JPFA sudah cukup tinggi dibandingkan dengan kompetitornya seperti CPIN. Utang berbunga JPFA per semester I/2024 naik 5,43 persen menjadi Rp13,51 triliun dibandingkan dengan akhir 2023 kemarin.

Jika dilihat rasio utangnya dengan debt to Equity ratio (DER), posisinya cukup tinggi di 0,92 kali, meski masih di bawah 1 kali. 

Salah satu tantangan JPFA adalah ketika masuk di 2026, perseroan memiliki jatuh tempo obligasi. Namun, perseroan mengaku sudah mengantisipasinya dengan melakukan refinancing untuk pinjaman obligasi tersebut.

Kalau menurutmu bagaimana dengan prospek saham JPFA?

Mulai Langkah Investasi Saham-mu Bersama Mikirdividen

Kamu bisa mengetahui gambaran benefit jadi member mikirdividen dengan klik di sini.

Secara umum, kamu akan mendapatkan beberapa benefit dengan menjadi member mikirdividen seperti:

  • Analisis 31 Saham Dividen yang Cocok untuk Investasi Jangka Panjang (Di-update fundamentalnya per 3 bulan dan harga wajar secara real-time)
  • 24 Digest, Publikasi bulanan yang bisa memandumu investasi saham dengan fenomena yang bakal terjadi di bulan selanjutnya
  • Grup Diskusi di Whatsapp
  • Event Online Bulanan

Kamu bisa jadi member Mikirdividen dengan Harga Diskon 33% menjadi Rp400.000 per tahun. Untuk join jadi member bisa klik di sini. | Promo Paket Ini Berlaku Hingga 31 Desember 2024

Selain itu ada promo lainnya seperti:

  • Paket Lengkap Mikirdividen 1 Tahun + Paket e-Book Saham Pertama: DISKON 44% menjadi Rp500.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket ini hanya berlaku hingga 30 September 2024
  • Paket e-Book Saham Pertama dengan Benefit (e-Book Saham Pertama, Rekaman Event Saham Pertama, Kalkulator Harga Wajar): DISKON 33% menjadi Rp200.000. Tertarik dengan paket ini, klik link di sini | Promo Paket Ini Berlaku hingga 31 Desember 2024

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini