Kisah Cuan Saham Dividen modal Rp36 Juta Jadi Rp31 miliar
Saham dividen menjadi salah satu pilihan terbaik untuk investasi jangka panjang. Soalnya, investor mendapatkan tambahan dana segar untuk reinvestasi dari dividen rutin tersebut. Ini salah satu kisahnya.
Mikirduit – Investor saham ini memulai investasi saham dividen sejak 1947 dengan modal 1.000 dolar AS (setara Rp36 juta jika dikonversi dengan inflasi dan kurs rupiah) dan bisa menjadi Rp31 miliar di 2017. Artinya, rata-rata keuntungan yang didapatkan investor ini selama 7 dekade sekitar 11,5 persen per tahun. Begini kisah dan strategi investasinya.
Russ Gremel, pria kelahiran Chicago itu mulai berinvestasi di saham apotek setelah direkomendasikan saudara laki-lakinya pada 1947. Waktu itu, Gremel langsung investasi sekitar 20 lembar saham Walgreens senilai 1.000 dolar AS yang nilainya setara Rp36 juta saat ini.
Alasan Gremel membeli saham tersebut adalah karena orang pasti selalu membutuhkan obat, dan perempuan akan selalu memberikan riasan. Sebagai catatan, Walgreens adalah saham peritel apotik. Meski, perkembangan pasar saham kini tidak sesederhana itu, apalagi jika ada di beda negara, karakter sahamnya juga berbeda.
Strategi investasi Gremel diperkirakan adalah lump sum dan membiarkan harga sahamnya terus naik. Apalagi, Wallgreens juga melakukan beberapa kali stock split atau pemecahan nilai saham. Tercatat, Walgreens melakukan stock split sebanyak 7 kali sejak 1982 hingga 1999. (semuanya dengan rasio 1:2)
Secara total, Walgreens juga saham yang rutin bagi dividen. Dalam setahun, Walgreens bisa 4 kali bagi dividen. Di sini, Gremel tidak menyebutkan apakah dia melakukan reinvestasi lagi hasil dividen ke sahamnya atau malah menjadikan dividen sebagai pendapatannya.
Kami pun mencoba menghitung jika stock split pertama Walgreens terjadi di 1982, dengan modal yang dimiliki Gremel, serta dividen yang didapatkan.
Adapun, jika menghitung pendapatan Gremel dari dividen dengan asumsi stock split pertama terjadi di 1982, berarti total dividen yang didapatkannya saat itu sekitar 51,2 dolar AS atau Rp2,26 juta per tahun (konversi sudah disesuaikan dengan inflasi dan kurs)
Lalu, jika gremel tidak menginvestasikan dividennya lagi, berarti total asetnya di saham Walgreens saat ini hanya sekitar 54.169 dolar AS atau sekitar Rp839 juta.
Dengan kata lain, gremel melakukan reinvestasi hasil dividen yang diterimanya setiap tahun sehingga asetnya melejit menjadi 2 juta dolar AS atau sekitar Rp31 miliar pada 2017.
Strategi Pengelolaan Keuangan Gremel
Gremel bisa memiliki harta banyak bukan sekadar karena membeli saham Walgreens di 1947. Namun, Gremel memiliki strategi pengelolaan keuangan yang bagus juga. Misalnya, sebagian besar penghasilannya bisa disimpan untuk dana pensiun, di luar dari modal untuk investasi di saham Walgreens (di mana modal akumulasi saham Walgreens juga didapatkan dia dari hasil dividennya).
Hidup yang sederhana, seperti tinggal di rumah yang sama seperti 95 tahun lalu, serta menggunakan mobil sama, dan makan-makanan sederhana, ditambah dia juga tidak punya hipotek (KPR) membuatnya bisa financial freedom. Cara sederhana memang, tapi tetap saja sulit dilakukan. Menurut Gremel, jadi sederhana itu tidak membosankan kok.
Lalu, kesabaran Gremel di saham Walgreens juga patut diacungi jempol Dia rutin investasi terlepas ada saham yang meroket dalam sehari atau tidak.
Menariknya lagi, Gremel tidak pernah memberitahukan kepada orang-orang kalau dia punya harta sebanyak itu.
"Saya tidak pernah membiarkan siapapun tahu saya punya uang sebanyak itu karena teman-teman saya sangat penting bagi saya," ujarnya seperti dikutip dari Chicago Tribune.
Gremel merasa jika dia memberikan uang ini kepada kerabatnya, maka dia bisa menghancurkan hidup kerabatnya tersebut. Dalam hal ini, berarti uang bisa membuat kerabatnya menjadi rakus dan membuat hidupnya menjadi tidak stabil.
Adapun, Gremel juga tidak menggunakan uang Rp31 miliar tersebut untuk dirinya sendiri. Dia menyumbangkannya kepada Illonis Audubon Society pada 2016. Uang itu digunakan untuk mendirikan suaka margasatwa baru di lahan seluas 400 hekter. Konon, nama suaka margasatwa itu dinamakan Gremel.
Surya Rianto
Kesimpulan
Sebelum masalah memilih saham yang bisa membuat jadi miilarder, serta dividennya yang besar, salah satu yang diperhatikan adalah bagaimana mindset kita sebagai seorang manusia. Apakah kita ingin kaya karena mau membeli semua barang yang ada di dunia? atau hanya ingin kemerdekaan dan hidup dengan santai?
Almarhum Charlie Munger pun mengungkapkan kalau dirinya ingin jadi kaya bukan karena mau beli mobil ferarri, tapi karena ingin kemerdekaan. Begitu juga yang dialami Gremel, dia jadi kaya agar bisa hidup lebih tenang di masa tua hasil dari tabungan dana pensiunnya.
Dia pun tidak ingin merusak hidup kerabatnya dengan memberikan hartanya setelah meninggal. Untuk itu, dia pilih menggunakan hartanya untuk hal bermanfaat dalam hal ini membangun suaka margasatwa.
Mindset itu yang membuat saat menerima pendapatan tambahan, tidak berarti biaya hidup langsung naik juga. Serta membuat biaya hidup bergerak konsisten sehingga ada banyak uang yang bisa diinvestasikan untuk berbagai tujuan keuangan, dari dana pensiun, investasi, dan lainnya.
Siap untuk mulai investasi di saham dividen?
Bagi Kamu yang Mau Tau Saham Dividen Oke dari Periode 2024 hingga Lanjut Dapat List Saham Dividen Growth hingga 2025, Yuk Join Mikirdividen Sekarang
Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi bundling ini, kamu bisa mendapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan (HINGGA Maret 2025)
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
- Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini
