Laba Saham ESSA Melejit, Begini Prospeknya

Saham ESSA sudah naik sekitar 70-an persen dalam 5 bulan terakhir. Hingga rilis laporan keuangan semester I/2024, laba bersihnya meroket. Bagaimana dengan prospek bisnisnya?

Laba Saham ESSA Melejit, Begini Prospeknya

Mikirduit – Saham ESSA sudah merilis laporan keuangan semester I/2024, hasilnya kinerja laba bersih perseroan meroket 417 persen menjadi 20,59 juta dolar AS. Lalu, bagaimana prospek saham ESSA ke depannya? apakah ada peluang kenaikan harga lebih tinggi dan sekarang bisa kejar harga?

Jika melihat kinerja saham ESSA per semester I/2024, perseroan sebenarnya mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 9,85 persen menjadi 151,51 juta dolar AS dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. 

Namun, ada beberapa faktor yang membuat laba bersih ESSA tetap melejit, dan hal tersebut juga bisa dibilang faktor krusial. 

Pertama, beban pokok pendapatan ESSA turun 27,51 persen menjadi 99,45 juta dolar AS. Penurunan beban pokok pendapatan itu didorong oleh penurunan biaya produksi sebesar 26,11 persen menjadi 96,36 juta dolar AS. Penurunan biaya produksi didorong biaya harga bahan baku yang lebih rendah signifikan, serta didukung biaya pabrikasi juga lebih rendah. 

Hasilnya, saham ESSA mencatatkan pertumbuhan laba kotor sebesar 68 persen menjadi 52,14 juta dolar AS, serta tingkat gross profit margin yang naik menjadi 34,39 persen dibandingkan dengan 18,42 persen. 

Kedua, ESSA juga mencatatkan penurunan beban keuangan sebesar 48 persen menjadi 5,94 juta dolar AS dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. ESSA memang mencatatkan penurunan utang berbunga sebesar 28 persen menjadi 115,57 juta dolar AS pada semester I/2024.

Ketiga, pendapatan keuangan ESSA juga melejit 131 persen menjadi 2,27 juta dolar AS dibandingkan dengan periode sama sebelumnya.

Dari faktor ini, apakah kinerja ESSA berarti bagus?

Ulasan Kinerja ESSA

ESSA memiliki dua bisnis utama, yakni produksi amonia dan penjualan elpiji. Selain itu, ESSA juga punya bisnis jasa pengolahan, tapi porsinya masih kecil. 

Secara umum, pendapatan utama ESSA berasal dari penjualan amonia. Skema penjualan Amonia ESSA juga terkonsentrasi kepada 1 klien, yakni Genesis Corporation, yang merupakan pihak terafiliasi perseroan. 

Lalu, untuk penjualan Elpiji, ESSA menjual kepada Pertamina Patra Niaga, anak usaha PT Pertamina (Persero). Sehingga secara umum, penjualan ESSA sudah punya kepastian kontrak jangka panjang kepada Genesis dan Pertamina. Apalagi, Genesis adalah pihak terafiliasi yang bisa terus melakukan transaksi dengan perseroan. Meski, kontrak antara ESSA dengan Genesis hanya sampai 3 Desember 2027. 

Untuk bahan baku, ESSA membeli semua bahan baku dari Pertamina EP, anak usaha Pertamina di hulu migas. Lalu, anak usaha perseroan PT Panca Amara utama membeli gas alam mentah dari JPB PMTS  (Joint Operating Body, Pertamina Medco Tomori Sulawesi) sejak 2013. 

Skema pembelian bahan baku yang terkonsetrasi engan satu pihak itu membuat adanya risiko keterlambatan produksi yang membuat penurunan penjualan. Selain itu, ada juga risiko pemutusan hubungan dari supplier bahan baku yang bisa mempengaruhi kinerja bisnis perseroan. 

Jadi, meski dari segi penjualan pasti aman, tapi masalahnya ada di supplier bahan baku. Jika ada masalah dengan supplier, bisa mempengaruhi kinerja perseroan. 

Secara struktur margin keuntungan, bisnis Elpiji ESSA per Juni 2024 lebih menguntungkan dibandingkan dengan amoniak. Bisnis Elpiji ESSA mencatatkan margin keuntungan bersih 20,55 persen, sedangkan amoniak mencatatkan 17,66 persen.

Dari skema itu semua, ada beberapa yang menjadi tanda tanya menurut kami, yakni penurunan penjualan amonia sebesar 10,51 persen menjadi 128,95 juta dolar AS. Padahal, penurunan penjualan ESSA per semester I/2023 sebelumnya sudah disebabkan beberapa faktor seperti, masalah maintenance operasional produksi, serta penurunan harga komoditas.

Jika disebabkan penurunan harga rata-rata amoniak ESSA, posisi harga rata per Juni 2024 justru lebih baik dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. 

Harga realisasi Amoniak ESSA di kuartal II/2024 senilai 586 dolar AS per ton, sedangkan realisasi di kuartal II/2023 senilai 425 dolar AS per ton. Apalagi, produksi amoniak di semester I/2024 disebut manajemen sudah lebih tinggi dibandingkan dengan semester I/2023. 

Untuk itu, kami menduga permintaan amoniak secara pasar memang lagi rendah. Sehingga Genesis juga tidak bisa menyerap optimal hasil produksi ESSA. Namun, memang tidak ada penjelasan lebih detail tentang penurunan penjualan tersebut, termasuk dari manajemen ESSA.

Dengan kondisi begitu, kami menilai secara pertumbuhan bisnis, ada risiko ESSA bisa mencatatkan penurunan kinerja laba bersih lagi ketika harga bahan baku kembali meningkat, sedangkan permintaan atau penjualan masih turun. 

Menurut riset Indopremier di Juni 2024, laba bersih ESSA diperkirakan koreksi 14 persen menjadi 30 juta dolar AS. Namun, data riset itu belum mengakumulasikan pencapaian perseroan di semester I/2024. 

Lalu, apakah harga saham ESSA saat ini masih murah? kami menggunakan beberapa metode untuk memastikannya. 

Pertama, metode proyeksi kinerja ESSA di 2025 dengan perhitungan PE wajar di rata-rata 5 tahun sebesar 27,8 kali. Kinerja laba bersih ESSA di 2025 diperkirakan sekitar 36 juta dolar AS atau Rp33 per saham. Dengan begitu, harga wajar ESSA ada di level Rp929 per saham. 

Kedua, dengan perhitungan discounted cashflow, harga wajar saham ESSA ada di Rp932 per saham. 

Ketiga, dengan perhitungan book value per share dan posisi PBV wajar yang diasumsikan sekitar 2,13 kali, berarti harga wajar saham ESSA ada di Rp794 per saham. 

Apa artinya? secara hitung-hitungan ini, harga saham ESSA masih sedikit di bawah wajar, kecuali dengan perhitungan PBV. Namun, kami tidak menyarankan kejar harga per 12 Juli 2024, karena kenaikan harganya dalam 5 bulan terakhir cukup tinggi. Kalau mau masuk bisa tunggu di Rp700 per saham dengan sepertiga alokasi modal, dan sisanya serok di bawah jika ada penurunan lanjutan. Soalnya, karakter saham ESSA ini cukup cyclical juga.

Kecuali, plan-mu trading, bisa ambil momentum peluang kenaikan mendekati Rp1.000 per saham dalam jangka pendek.

Inovasi Toyota dan Harapan untuk ESSA yang Lagi Murah?
Persaingan inovasi kendaraan ramah lingkungan bukan cuma listrik, tapi ada bensin sintetis hingga amonia. Jika kendaraan berbahan bakar amonia bisa booming, saham ini bisa cuan banyak nih.

Prospek ESSA Ke Depannya

Ada salah satu peluang besar yang bisa mempengaruhi bisnis ESSA ke depannya. 

Peluang itu antara lain terkait proyek blue ammonia yang lagi dikerjakan perseroan saat ini. Perseroan menargetkan studi kelayakan proyek Blue Ammonia bisa rampung pada kuartal IV/2024. Lalu, produksi mulai dilakukan pada 2027 ketika pasar Jepang siap menyerap blue ammnonia. 

Apalagi, anak usaha ESSA Panca Amara Utama telah menandatangani kerja sama pengembangan proyeks Blue Ammnonia dengan Mitsubishi Corporation, JOGMEC, dan ITB. 

Jepang sendiri terus mengembangkan amonia sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. Tujuannya, mereka berencana menyulap amonia menjadi blue, green, dan grey ammonia untuk kebutuhan pembangkit listrik, dan hal lainnya, termasuk bahan bakar kendaraan berbasis hidrogen.

Meski begitu, kami menilai peluang omzet ESSA dari bisnis ini masih cukup panjang. Kita perlu menunggu hasil dari studi kelayakan proyek tersebut. Apalagi, biaya investasi proyek Blue Ammonia juga belum ditentukan menunggu hasil studi yang telah dilakukan hampir 3 tahun terakhir. 

Kesimpulan

Saham ESSA punya prospek jangka panjang yang menarik jika semua rencana bisnis yang dilakukannya  berjalan lancar. Namun, hal yang perlu diingat, saham ESSA memiliki siklus yang cukup cepat karena dipengaruhi oleh harga minyak dan gas bumi untuk produksi dan bahan baku, serta pergerakan harga amonia untuk penjualannya. 

Untuk itu, jika ingin masuk long term, pastikan masuk di harga lebih rendah. Kami menilai harga Rp500 - Rp700 per saham menjadi yang cukup bagus untuk periode hold sekitar 1-3 tahun dengan target harga bisa ke Rp1.000-an per saham. 

Kecuali, kamu ingin trading bisa memanfaatkan momentum demand beli untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek.

Join Market Outlook Semester II/2024 Mikirduit Pada 20 Juli 2024 Pukul 13:00 - selesai secara Online

Market outlook semester II/2024 akan membahas saham-saham potensial dari untuk investing maupun trading pendek yang menarik. Kamu yang ikutan akan diberikan booklet spesial market outlook jelang penurunan suku bunga the Fed agar tidak kelewatan momentum jelang bullish market.

Jika kamu bukan member Mikirdividen, kamu bisa daftar presale diskon Rp50.000 dengan kode promo SAHAMBULLISH dengan klik link ini (kode promo bisa dimasukkan setelah klik tombol bayar)

Lalu, jika kamu mau ambil paket lengkap bisa join Mikirdividen Bundling dan dapatkan paket lengkap:

  • Ulasan 31 Saham Dividen Jangka Panjang yang Diupdate Setiap Rilis Laporan Keuangan
  • Publikasi Bulanan untuk gambaran arah market sebulan ke depan, terbit setiap akhir bulan
  • Grup diskusi mikirdividen
  • Event Online Bulanan termasuk Market Outlook Semester II/2024

Klik di sini untuk join Mikirdividen Bundling dan nikmati potongan harga tambahan jika menggunakan kode promo SAHAMBULLISH.

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini