Manuver Ekspansi Saham EXCL, Posisi Sekarang Sudah Murah?
Saham EXCL sudah turun 9,77 persen sepanjang 3 bulan terakhir. Dengan berbagai rencana ekspansi secara organik dan anorganik perseroan, kira-kira apakah posisi saat ini sudah menarik?
Mikirduit – Saham EXCL mencatatkan penurunan sebesar 9,77 persen sepanjang 3 bulan terakhir. Pada saat yang sama, kinerja kuartal I/2024 EXCL cukup menjanjikan. Apakah saham ini sudah murah? jika iya, bagaimana dengan prospeknya?
Saham EXCL mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan sebesar 168,34 persen menjadi Rp539 miliar di kuartal I/2024. Kenaikan itu didorong oleh beberapa faktor seperti:
Pertama, secara bisnis, EXCL mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,8 persen menjadi Rp8,43 triliun. Kenaikan pendapatan EXCL didorong bisnis utamanya dari pendapatan bisnis operator seluler.
Kedua, secara biaya, EXCL mampu me-manage hingga mencatatkan kenaikan beban usaha hanya 5,47 persen menjadi Rp6,96 triliun. Dengan tingkat pertumbuhan pendapatan 11,8 persen, posisi laba usaha EXCL mencatatkan kenaikan 56,3 persen menjadi Rp1,47 triliun.
Ketiga, biaya non-operasional dan keuangan juga cenderung stabil hanya naik 12,83 persen menjadi Rp793 miliar. Dengan begitu, hasil dari laba bersih EXCL meroket 168 persen.
Lalu, bagaimana dengan prospek EXCL ke depannya?
Prospek Kinerja EXCL
Untuk prospek bisnis, EXCL sudah melakukan manuver seperti mengajukan penambahan kegiatan usaha dalam RUPS luar biasa pada 11 Januari 2024. EXCL bakal menambah lini usaha baru seperti, Internet of things, VSAT, Manage ICT, Fixed Connectivity, Mobile Advertising, dan Big Data, serta Layanan Televisi Berbasis Internet protokol atau televisi kabel, dan penjualan layanan internet seperti streaming dengan menggunakan media internet (OTT).
Rencana itu pun mulai dilakukan setelah perseroan melakukan transaksi terafiliasi dengan LINK pada 22 Mei 2024. Dalam transaksi itu, EXCL dan LINK sepakat untuk melakukan pengalihan unit bisnis residensial LINK berupa internet rumahan dan tv kabel kepada EXCL senilai Rp1,87 triliun.
Dari proyeksi perseroan, pengambilalihan unit usaha itu bisa mendorong rata-rata pendapatan EXCL dalam 10 tahun terakhir sekitar 3,2 persen menjadi 13,86 persen pada 2027.
Sehingga dengan pertumbuhan bisnis yang positif hingga kuartal I/2024, bisa jadi akan menjadi lebih oke setelah ada pengalihan unit bisnis residensial milik LINK.
Dari segi belanja modal, EXCL telah menganggarkan sekitar Rp8 triliun. Dana Rp8 triliun itu akan digunakan 80 persen untuk meningkatkan kualitas jaringan, 10 persen untuk kebutuhan IT, dan 10 persen untuk general affairs. Secara umum, anggaran jaringan akan digunakan untuk pengembangan new site jaringan, coverage, dan capacity. Lalu, belanja modal IT digunakan untuk modernisasi teknologi perseroan.
Secara umum, jika melihat historis EXCL, belanja modal Rp8 triliun ini di atas rata-rata sekitar Rp7,5 triliun. Angka belanja modal ini menjadi yang terbesar kedua setelah periode 2022 senilai Rp9 triliun, saat EXCL mengakuisisi LINK.
Rencana EXCL Merger dengan FREN
Salah satu kejutan yang sudah dinantikan lainnya adalah rencana EXCL merger dengan FREN. Perseroan mengumumkan rencana tersebut dalam rilis pada 15 Mei 2024 yang isinya antara lain Axiata Group Berhad dan entitas Sinarmas Grup pemilik FREN mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman yang tidak mengikat untuk menjajaki rencana merger antara EXCL dan FREN untuk menjadikannya satu entitas baru.
Namun, kesepakatan itu masih tahap awal dan belum deal terkait kepastiannya. Sehingga kami menilai proses merger EXCL dan FREN masih membutuhkan proses yang cukup panjang. Jika melihat kasus sebelumnya, proses merger ISAT dengan Tri Hutchinson pun butuh waktu hingga hampir 2 tahun.
Kala itu, kabar ISAT mau merger dengan Tri sudah didiskusikan sejak Desember 2020 dan baru rampung Januari 2022.
Lalu, apakah merger EXCL dengan FREN akan saling menguntungkan, mengingat FREN punya utang yang cukup besar?
Kami menilai hal itu akan diperhitungkan dengan matang oleh Axiata selaku induk dari EXCL. Namun, ketika EXCL dan FREN merger, dari segi aset dan efisiensi operasional bisa membantu pertumbuhan bisnis hasil merger lebih agresif.
Sisi positifnya, EXCL bisa menekan selisih gap jumlah pengguna dengan ISAT, sebagai operator seluler terbesar kedua di Indonesia. Terakhir, jumlah pengguna ISAT sekitar 98 juta pengguna, sedangkan EXCL sekitar 57,6 juta pengguna. Lewat merger dengan FREN, jumlah pengguna EXCL bisa mendekati 90 juta pengguna.
Kesimpulan
Secara umum, EXCL menargetkan pertumbuhan pendapatan di 2024 high single digit yang bisa diartikan sekitar 9 persen. Lalu margin EBITDA sekitar 50 persen.
Dengan mengacu guideline itu, berarti pendapatan EXCL di 2024 berpotensi tumbuh 9 persen menjadi Rp35,23 triliun. Dengan margin EBITDA 50 persen, berarti EBITDA akan tumbuh 7,87 persen menjadi Rp17,61 triliun.
Dengan menggunakan asumsi margin antara net profit dengan EBITDA tetap sama di 7,78 persen, berarti laba bersih EXCL di 2024 sekitar Rp1,37 triliun. Dengan begitu laba bersih per saham sekitar Rp104 per saham. Berarti, harga wajar EXCL dengan proyeksi kinerja itu sekitar Rp2.523 per saham.
Untuk prospek dividen 2024 dengan proyeksi kinerja laba bersih tersebut berarti sekitar Rp52,19 per saham dengan asumsi dividend payout rasio tetap di 50 persen. Dengan harga saham per 31 Mei 2024, tingkat dividen yield ke depannya diproyeksikan sekitar 2,25 persen.
Nah, dengan berbagai prospek tersebut, kira-kira saham EXCL ini sudah menarik atau belum menurutmu?
Telah Dirilis Ulasan 31 Saham Dividen Paling Oke untuk Jangka Panjang Periode 2024
Yuk join Mikirdividen sekarang juga, kamu akan mendapatkan semua benefit di bawah ini:
- Update review laporan keuangan saham dividen fundamental bagus hingga full year 2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
- Event online bulanan
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini