Menakar Untung-Rugi Saham Bonus untuk Investor Saham Ritel

Rencana CLEO membagikan saham bonus bikin banyak khawatir banyak pemegang saham, apakah aksi korporasi ini menguntungkan atau tidak ya? berikut historis saham-saham yang melakukan pembagian saham bonus.

saham bonus

Mikirduit – Setelah pengumuman rencana pembagian saham Bonus CLEO dengan rasio 1:1, muncul banyak pertanyaan seperti, apakah aksi korporasi ini menguntungkan atau merugkan investor? hingga kenapa tidak stock split saja, kenapa harus memberikan saham bonus. Kami akan memberikan gambaran historis nasib saham yang bagikan saham bonus. 

Saham bonus adalah dividen yang diberikan oleh emiten dalam bentuk saham, bukan uang tunai. Sumber saham bonus bisa diambil dari saham treasury (hasil buyback), retained earnings atau saldo laba ditahan yang dijadikan saham bonus sebagai modal disetor, hingga agio saham dari hasil IPO atau private placement. 

Rencana CLEO membagikan saham bonus penuh dengan banyak pertanyaan. Secara rinci, saham bonus memang memberikan beberapa keuntungan dan risiko. 

Dari sisi risiko: Harga saham berpotensi menyesuaikan sesuai dengan rasio saham bonus. Semakin jumbo rasio-nya seperti 1 saham lama bisa dapat setara 1 tahu lebih banyak saham, berarti penyesuaian harga ke harga teoritis bakal semakin signifikan. Misalnya, dalam kasus CLEO dengan rasio 1:1 berarti ada risiko harga saham akan turun setengahnya karena akan mendapatkan tambahan Supply lembar saham baru setara jumlah lembar saham saat ini. 

Dari segi peluang: dividen saham ini memberikan beberapa keuntungan bagi pemegang sahamnya seperti:Tidak kena pajak jika ingin dicairkan. Jika setelah saham bonus ada kenaikan harga dan ingin dicairkan, tidak ada pajak khusus seperti dividen tunai.

Lalu, bagaimana historis kinerja saham yang membagikan saham bonus?

Historis Saham yang Pernah Membagikan Saham Bonus

Dari catatan kami, ada sekitar 7 saham yang membagikan saham bpnus dalam periode 2021-2025. Ketujuh saham itu antara lain, SGER, KEJU, SIDO, BRPT, RCCC, PDPP, dan KLAS. 

Sumber dana untuk dividen saham bisa dibilang cukup beragam mulai dari saham treasuri yang dilakukan BRPT, agio saham yang dilakukan SGER, KEJU, dan PDPP, serta dari saldo laba ditahan yang dilakukan SGER, RCCC, dan KLAS. 

Beberapa momentum yang kami nilai dari kinerja saham bonus antara lain:

  • Pergerakan harga saham 1 bulan sebelum cum-date
  • Pergerakan harga saham saat cum-date dan ex-date
  • Pergerakan harga saham 1 bulan setelah ex-date
  • Pergerakan harga saham 3 bulan setelah ex-date
  • Pergerakan harga saham hingga data per 21 April 2025 (sesi 1).

Hasilnya, pergerakan harga saham yang membagikan saham bonus punya peluang naik cukup tinggi hingga cum-date. Lalu, peluang penurunan pada saat periode ex-date (dengan penyesuaian harga teoritis) cenderung lebih rendah, dan beberapa malah mencatatkan kenaikan. Alasannya, tidak ada patokan tingkat dividend yield dari dividen saham tersebut.

Lalu, pergerakan harga saham setelah 1 - 3 bulan pasca ex-date juga punya kecenderungan naik.

Perbedaan Saham Bonus dengan Stock Split

Dengan efek dari saham bonus mirip stock split, terutama jika rasio saham bonusnya cukup besar seperti yang pernah dilakukan KEJU, SGER, termasuk CLEO, kenapa mereka tidak melakukan stock split saja? apa bedanya saham bonus dengan stock split?

Sebenarnya, saham bonus dan stock split adalah dua aksi korporasi yang berbeda, meski efek awalnya sama-sama bersifat netral (tidak merugikan maupun menguntungkan secara langsung). Perbedaan yang paling mencolok:

Pertama, Aksi pemberian saham bonus tidak memecah nominal saham sehingga nantinya nominal saham akan tetap sama. Misalnya, dalam kasus CLEO, nominal per sahamnya Rp20, berarti setelah saham bonus tingkat nominal saham tetap Rp20 meski jumlah saham bertambah. Sementara itu, jika stock split, jumlah lembar saham bertambah seiring dengan penurunan nilai nominal, seperti jika stock split 1:2 berarti nilai nominal saham CLEO menjadi Rp10 (dari sebelumnya Rp20).

Kedua, saham bonus menjadi salah satu sumber keuntungan yang bisa didapatkan pemegang saham dari bisnis emiten (dari hasil agio saham, laba ditahan, hingga saham treasury) yang tidak kena pajak dibandingkan dengan dividen tunai yang kena pajak 10 persen jika ingin dicairkan. Sementara itu, stock split bukanlah aksi memberikan keuntungan bagi pemegang saham karena pemecahan lembar saham diiringi dengan pemecahan nominal saham.

Update Bunga Deposito 10 Bank Besar di Indonesia
Berikut ini update tingkat bunga deposito bank di Indonesia. Siapa yang paling menarik? dan bagaimana tips simpan uang di deposito?

Kesimpulan

Jadi, apakah saham bonus ini berisiko bagi investor ritel yang pegang sahamnya? kami menilai jika kamu punya sahamnya dari sebelum pengumuman, apalagi di bawah harga pasar, momentum saham bonus ini akan sangat menarik. Kamu bisa hold hingga saham bonus diberikan. 

Jika setelah saham bonus diberikan ada penyesuaian harga teoritis,serta dengan keyakinan kinerja bisnisnya masih bisa bertumbuh, kita bisa hold hingga nanti harga saham kembali naik. Setelah harga saham kembali naik lagi mendekati harga sebelumnya, tingkat keuntungan yang belum direalisasikan dimiliki juga akan meningkat. 

Setelah kenaikan pasca pemberian saham bonus, kamu bisa putuskan mau hold sahamnya dulu atau take profit untuk merealisasikan saham bonus tersebut. Keputusan ini akan tergantung dengan kondisi harga saham hingga penilaianmu terhadap kinerja bisnis, dan ekonomi Indonesia setelah pembagian saham bonus.

Namun, bagi yang belum punya, kamu harus punya perhitungan yang ketat. Jika masuk saat ini, dan harga saham turun setengahnya, seberapa besar peluang akan kembali sehingga bisa jual untung. Kamu juga bisa bandingkan dengan membeli setelah harga saham tersebut disesuaikan pasca ex-date saham bonus-nya. 

Dari perhitungan kami, bisa ada peluang, kamu mendapatkan keuntungan dengan masuk sebelum saham bonus diputuskan di RUPS. Dalam periode itu masuk 50 persen modal terlebih dulu. Lalu, tunggu hingga cum-date atau mencoba berspekulasi menunggu hingga ex-date (karena rata-rata setelah ex-date bisa naik sementara dan mendapatkan hak saham bonus), setelah itu baru take profit. Lalu, bisa masuk 100 persen modal dengan keuntungan sebelumnya secara bertahap setelah harga saham kembali koreksi hingga valuasinya menarik.

Selain itu, bisa juga melakukan cicil beli lanjutan setelah ex-date jika harga saham turun. Untuk aksi yang kedua ini akan tergantung seberapa yakin kamu dengan prospek bisnis emiten tersebut. 

Pasalnya, potensi kenaikan harga saham setelah pembagian saham bonus juga akan tergantung dengan perfoma emiten ke depannya. Jika kinerja bisnis emiten lanjut tumbuh positif ke depannya, berarti ada potensi harga saham lanjut naik. 

Hal itu terlihat di saham SGER pada periode pertama melakukan saham bonus yang bertepatan dengan booming sektor batu bara. Sehingga jika di-hold hingga saat ini, malah mendapatkan tingkat floating profit yang cukup besar.

Konsultasikan dan Diskusi Kondisi Porto dan Keuanganmu dengan Join Mikirdividen

Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .

Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.

Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini

Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.

Beberapa benefit baru:

  • IPO Digest Premium
  • Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
  • Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini