UNTR menjadi salah satu saham fenomenal yang pernah ada di Bursa Efek Indonesia. Bayangkan, perseroan menawarkan harga IPO Rp7.250 per saham, kemudian membagikan saham bonus pada 1994 dengan rasio 1:3 [1 lembar saham eksisting dapat 3 saham bonus] dan 2000 dengan rasio 5:9 [5 saham eksisting dapat 9 saham bonus], serta aksi stock split dengan rasio 1:4 pada 2000. Lalu, jika kamu mendapatkan jatah 10.000 lembar saham UNTR (modal Rp72 juta) saat IPO di 1989, berarti saat ini total keuntungan dari kenaikan harganya saja sebesar 8.266% (menjadi Rp6 miliar). Jika ditambahkan dengan pendapatan dividennya, berarti total aset melejit hampir 14.000% menjadi Rp10 miliar.

SIDO baru IPO pada akhir 2013, menariknya jika kamu dapat jatah saham SIDO saat IPO. Berarti, per 1 September 2023, kamu sudah mencatatkan keuntungan sebesar 114 persen dari kenaikan harga saham. Lalu, mencatatkan cuan sebesar 187 persen jika diakumulasikan dengan pendapatan dividennya. 

 jika membeli saham ITMG sejak IPO sebanyak 1.000 lembar saham di harga penawaran Rp14.000 per saham, artinya modal Rp14 juta. Hingga saat ini, pendapatan dari dividennya sudah lebih tinggi 191% menjadi Rp40,74 juta dari modal awal. Jika diakumulasikan pendapatan dividen dengan kenaikan harga saham ITMG sejak IPO sampai 1 September 2023, tingkat pertumbuhan aset sudah hampir 400%.

Dividen saham adalah salah satu keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor saham di mana keuntungan itu diberikan dari hasil laba bersih sebuah emiten (perusahaan yang sudah go public di BEI). Artinya, saham yang membagikan dividen punya pertumbuhan bisnis yang bagus sehingga mereka bisa membagikan sebagian laba bersihnya sebagai dividen. Untuk itu, dividen bisa dibilang salah satu keuntungan dalam investasi saham yang paling bisa diukur dengan 90 persen pasti, dibandingkan dengan harga saham. Lalu, beberapa karakter saham yang rutin bagi dividen cenderung punya fundamental yang sehat seperti tingkat utang jauh di bawah ekuitas, bahkan beberapa tidak punya utang berbunga seperti dari bank maupun obligasi.

Dividen yield adalah metriks yang bisa menunjukkan seberapa besar keuntungan dividen yang diterima jika dibandingkan dengan modal harga yang dikeluarkan. Rumusnya adalah dengan membagi dividen per saham dengan harga rata-rata saham yang kita miliki. Namun, untuk memperkirakan dividen yield bisa menggunakan asumsi harga saham terkini.

Kami adalah edukator dan pemberi rekomendasi bukan memberikan penghasilan. Jika ada di luar sana yang mengatasnamakan Mikirduit atau Mikirdividen menawarkan jasa titip uang dan sebagainya dengan janji manis keuntungan, KAMI PASTIKAN ITU PENIPUAN. Di sini, kami mau mengajak para pemikir duit (kamu semua) untuk membangun pendapatan pasif dari nol secara bersama-sama. Jadi, kami tidak memberikan penghasilan ke teman-teman, tapi kalau teman-teman ikuti cara kami, ada peluang untuk bisa mendapatkan pendapatan pasif dari dividen

Investasi saham dividen tidak harus modal besar, tapi sangat disarankan menggunakan strategi Dollar cost averaging yang detailnya bisa dibaca di sini. Dengan menggunakan strategi Dollar cost averaging atau cicil beli saham bulanan secara rutin dan konsisten, modal kecil yang dimiliki bisa menjadi besar dan meningkatkan pendapatan pasif dari dividen di masa depan.

Kamu bisa tanyakan di Grup Diskusi Saham jika telah join Mikirdividen. Nanti, kami akan bantu screening saham, kondisi alokasi modal, risiko yang bisa dihadapi, dan opsi rencana untuk penyelesaian masalah.

Kami menggunakan indikator khusus untuk menentukan saham Mikirdividen. Nantinya, jumlah saham di Mikirdividen bisa bertambah maupun berkurang seiring dengan waktu sesuai apakah kinerja keuangan dan prospeknya sesuai dengan indikator yang sudah kami buat atau belum.

Risiko terbesar dalam saham dividen adalah floating loss berkepanjangan. Minimal, mengalami sideways berkepanjangan. Lalu rugi dong? tentunya tidak, karena kita juga mendapatkan porsi pendapatan pasif dari dividen yang rutin. Misalnya, jika kamu investasi saham di ASII lima tahun lalu di 11 Oktober 2023, harga saham ASII sekitar 6.800 per saham. Berarti, jika merujuk ke harga saat ini sekitar Rp6.000 per saham, posisinya rugi. Namun, jika kamu investasi 1.000 lembar saham pada 11 Oktober 2018, sekarang sudah dapat dividen yang nominalnya sedikit lebih banyak dari total floating loss tersebut.