Opa Charlie Munger, Si Fondasi Cuan Berkshire Hathaway
Charlie Munger wafat di usia jelang ke-100 tahun. Sahabat Warren Buffett itu punya peran penting dalam karier Buffett termasuk pengembangan Berkshire Hathaway. begini Kisahnya
Mikirduit – Charlie Munger, rekan sejawat Warren Buffett dalam memimpin Berkshire Hathaway telah meningga dunia di-usia ke-99 tahun. Artinya, dalam pertemuan tahunan Berkshire di 2024, Buffett tidak akan didampingi oleh Munger lagi. Lalu, bagaimana kisah keduanya bertemu hingga filosofi investasi yang membuatnya cocok?
Banyak yang menyebutkan, pertemuan Munger dengan Buffett terjadi secara tidak langsung pada 1959 di California. Waktu itu, Munger dipertemukan dengan Buffett melalui temannya. Setelah itu, keduanya bersahabat karena merasa punya banyak kecocokan, misalnya dari pilihan saham yang dimilikinya.
Salah satu strategi investasi yang dilakukan Munger adalah mengulang sesuatu yang sudah terbukti berhasil. Dalam hal ini, Munger lebih tertarik menganalisis 5 aset investasi secara menyeluruh dan sabar dibandingkan bertaruh pada 100 aset untuk mencari peluang berhasil lebih besar. Baginya, dengan fokus di 5 aset yang dianggap telah berhasil secara historis memiliki kemungkinan berhasil lebih besar dibandingkan dengan memiliki 100 aset.
"Sungguh gila kalau berpikir bahwa punya 100 saham bisa membuatmu menjadi investor yang lebih baik. Uang yang besar datang bukan terletak pada frekuensi pembelian atau penjualan, tetapi pada penantian," ujar Munger.
Cerita Wesco Financial
Seperti dalam awal artikel, Buffett dan Munger punya kecocokan hingga saham yang dibelinya pun sama. Ini terjadi dalam cerita Blue Chip Stamps, emiten yang produksi perangko.
Waktu itu, Buffett investasi dengan beberapa mitranya ke saham tersebut pada 1960-an. Namun, dia bukan satu-satunya investor yang membeli saham produksi perangko tersebut. Charlie Munger bersama temannya Rick Guerin juga membeli saham tersebut.
Sampai akhirnya, kemitraan Buffett dibubarkan pada 1969. Buffett pun memiliki porsi kepemilikan di saham Blue Chip sebesar 13 persen, sedangkan Berkshire Hathaway meiliki 17 persen, kemitraan Munger punya 8 persen, dan Guerin punya 5 persen.
Intinya, konsorsium ketiga investor itu menjadi pemegang saham mayoritas di saham tersebut.
Menariknya, setelah menjadi pemegang saham mayoritas di Blue Chip Stamps, Munger dan Buffett menggunakan keuntungan dari perusahaan itu utnuk membeli beberapa bisnis lain seperti, See's Candy dan Wesco Financial.
Wesco Financial sendiri adalahinduk dari perusahaan keuangan di Pasadena bernama Mutual Savings. Blue Chip akuisisi Wesco pada 1974.
Namun, akuisisi Wesco menjadi masalah bagi Buffett dan Munger setelah pemerintah Amerika Serikat membuat aturan di mana industri yang dijalani perusahaan tersebut, bisnis simpan dan pinjam, harus melakukan efisien. Akhirnya, Munger, sebagai chairman melakukan diversifikasi dan pindah sektor bisnis lainnya. Hingga akhrinya, Wesco bertransformasi menjadi mini Berkshire pada 1980-an.
Setelah itu, Munger meningkatkan investasi Wesco di Federal National Mortgage Association, atau Fannie Mae, sebuah lembaga keuangan yang fokus dipembiayaan perumahan rakyat di AS.
Selain itu, Munger melalui Mutual Savings, anak usaha Wesco, juga mengakuisisi Freddie Mac, yang memiliki bisnis sama dengan Fannie Mae. Saat itu, Munger mengambil jumlah kepemilikan saham maksimal yang diperbolehkan oleh undang-undang.
Keputusan Munger untuk melakukan diversifikasi ke bisnis dan aset keuangan lainnya telah membantu Mutual Saving dan Wesco terhindar dari badai keuangan, yakni runtuhnya industri simpan pinjam di Amerika.
Munger dan See’s Candies
Selain Wesco, Munger juga terlibat dalam akuisisi saham paling sukses Berkshire Hathaway, yakni See's Candy. Munger memberitahu kepada Buffett tentang See's Candy setelah mendegarnya dari Robert Flaherty, seorang penasehat investasi di Blue Chip Stamps, yang juga dimiliki Berkshire Hathaway.
Buffett pun mencoba See's Candy untuk mengenal perusahaannya lebih dalam dan dia suka dengan rasa produknya. Buffett memang dikenal suka makanan manis seperti Coca-cola dan Dairy Queen. Sampai akhirnya mereka membeli saham See's Candy tersebut.
Dalam pertemuan tahunan berkshire Hathaway pada 2016, Buffett pun menceritakan alasan perusahaannya menilai See's Candies jadi akuisisi paling cerdas yang pernah dilakukannya bersama Munger.
See's Candies adalah perusahaan coklat lokal yang bisnisnya hanya mencakup area California, Los Angeles, dan San Fransisco. Sementara itu, di area pantai timur tidak banyak yang mengetahui keberadaan See's Candies. Lalu, kenapa saham See's Candies menarik?
Alasannya, investasi modal See's candies ini sangat rendah. See's tidak menghabiskan banyak uang untuk memelihara dan mengganti peralatan dari tahun ke tahun, ata mengkhawatirkan adanya inovasi yang menganggu bisnisnya. Jadi, bisnis See's Candies terus bertumbuh, perlahan dan pasti.
"Bisnis ideal adalah bisnis yang tidak memerlukan modal, tapi tetap bisa berkembang. Dan ada beberapa bisnis seperti itu, kami memiliki beberapa diantaranya," ujarnya.
Sebagai buktinya, ketika Berkshire membeli See's Candies pada 1972, perusahaan itu hanya mencetak penjualan sebesar 30 juta dolar AS dan laba bersih 4,2 juta dolar AS. Namun, di 2011, See's Candies mencatatkan penjualan 376 juta dolar AS dengan laba bersih 83 juta dolar AS.
Mengajak Buffett Melanggar Aturan Investasi di Saham Teknologi
Salah satu peran Munger yang signifikan kepada Berkshire Hathaway adalah ketika dirinya meminta Buffett untuk membeli saham Apple. Sampai akhirnya, kini Apple menjadi portofolio terbesar di Berkshire Hathaway. Padahal, sebelumnya Buffett sangat anti dengan perusahaan yang tidak dipahaminya.
Waktu itu, Munger punya alasan kuat kenapa merekomendasikan Apple untuk diakuisisi oleh Berkshire Hathaway.
Pertama, Munger berpendapat jika setiap investor harus memiliki portofolio saham sekitar 2 atau 3 di 12 perusahaan dengan kinerja bagus dibandingkan tidak.
Kedua, Investor besar seperti Berkshire, harus berinvestasi di perusahaan teknologi hebat. Jika mengabaikan, kinerja Berkshire berpotensi memburuk.
Ketiga, saham Apple lagi menarik karena laba bersihnya turun.
Bahkan, setelah pembelian saham Apple pertamanya pada 2016 dan kedua pada 2017, Munger menilai Berkshire Hathaway harus membeli lebih banyak lagi lembar saham Apple pada 2018. Alasannya,harga saham raksasa teknologi itu [saat periode itu] masih sangat murah.
Kegagalan Munger Merayu Buffett Beli Costco
Meski begitu, Munger juga pernah gagal merayu Buffett untuk berinvestasi di Costco, perusahaan ritel serba ada. Jadi, Costco menawarkan kursi dewan direksi kepada Buffett pada 1997, tapi dia menolaknya. Lalu, Buffett merekomendasikan Munger untuk di posisi tersebut. Akhirnya, hingga meninggal, Munger berada di posisi manajemen perusahaan ritel tersebut.
Setelah masuk ke perusahaan ritel itu, Munger sempat menyakinkan Buffett untuk berinvestasi di Costco. Sayangnya tidak berhasil karena Buffett tidak suka dengan bisnis ritel.
Jadi, Buffett menilai banyak bisnis ritel yang datang dan pergi, termasuk department store besar seperti Sears. Sehingga Buffett menilai itu bisnis yang sulit menghasilkan uang.
Namun, Munger punya padangan berbeda dan menilai model bisnis Costco ini luar biasa. Mereka menjual barang lebih murah dibandingkan dengan tempat lain di Amerika. Lokasi mereka jualan di toko besar dengan tempat parkir yang luas. Toko ini pun menjual murah bukan untuk pembelian grosir, tapi ritel, serta memberikan manfaat khusus bagi pembeli di toko berupa poin hadiah. Waktu itu, skema marketing tersebut baru mulai populer.
Munger Bak Sasuke dalam Kisah Naruto
Di balik itu semua, Munger disebut Warren Buffett sebagai mitra luar biasa yang bisa membuat keputusan bijaksana saat dirinya tidak berpikir dengan jernih. Jadi terbayang mungkin Buffett dan Munger seperti Naruto dan Sasuke di dunia anime. Di mana, Sasuke yang berpikir lebih tenang dan Naruto sebagai pemimpin Hokage Konoha kerap sembrono.
Munger menjadi salah satu yang kerap memarahi atau mengkritik rencana Buffett. Hal itu akan berlawanan dari banyak CEO di dunia yang terlalu banyak dikelilingi oleh para penjilat sehingga tidak bisa memutuskan kebijakan dengan kepala jernih. Kalimat Itu keluar dari ucapan Buffett saat pertemuan tahunan Berkshire Hathaway pada 2002.
Di luar itu, Munger memang seorang kritikus. Dia kerap melontarkan kritik mulai dari menilai paket kompensasi yang diberikan kepada eksekutif itu adalah hak gila dan tidak bermoral.
Menyebut, target profitabilitas UBER dari EBITDA adjusted adalah hal konyol. Hingga menyebut Bitcoin sebagai racun berbahaya dan cryptocurrency adalah penipuan dan khayalan. Sampai memperingatkan kalau sebagian besar perbankan kini telah melakukan perjudian yang membosankan.
Pertemanan kedua orang ini sungguh so sweet meski kerap ada perbedaan termasuk pandangan politik. [Munger ke Republik dan Buffet ke Demokrat]
Dulu, pernah, Munger harus absen dari pertemuan tahunan pada 2010 dan Buffett membawa potongan karton berwajah Munger ke atas panggung serta menirukan setiap ucapannya.
Lalu, kira-kira apa yang akan dilakukan Buffett dalam pertemuan tahunan 2024 tanpa sahabatnya tersebut ya? apakah akan ada karton berwajah Munger lagi?
Mau dapat guideline saham dividen 2024?
Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.
Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
Yuk langsung join Mikirdividen DISKON LANGSUNG Rp100.000 klik di sini ya
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini