Pahami Holding Stamina: Kunci Kaya Pelan-Pelan, Tapi Pasti

Banyak dari kita yang waktu loss di suatu saham, bisa hold saham itu lama, apalagi kalau loss-nya sampai puluhan persen. Tapi waktu untung malah kita gatal untuk pengen cepat jualan, padahal peluang harga makin naik masih bisa lanjut. Nah disini pentingnya kita paham HOLDING STAMINA!

strategi investasi saham

Mikirduit - Banyak orang punya kesabaran luar biasa… ketika rugi. Tapi anehnya, ketika sedang untung, justru buru-buru take profit.

Padahal, kalau mau kaya beneran dari saham, yang harus dilatih itu bukan cuma mental tahan banting saat merah — tapi juga kesabaran hold saham saat hijau.

Inilah yang disebut dengan “Holding Stamina.” Kemampuan untuk tetap memegang saham bagus saat harganya naik, karena kita paham bahwa nilai jangka panjangnya jauh lebih besar daripada keuntungan jangka pendek.

Kenapa Banyak Investor Gagal Compounding Return?

Karena mindset-nya begini:

  • Saat floating loss, bilangnya “nggak apa-apa, sabar, yang penting jangka panjang.”
  • Tapi saat cuan 10%, langsung: “wah lumayan nih, daripada balik turun lagi!”

Padahal, kalau kamu invest di perusahaan yang kuat secara fundamental, kenapa buru-buru lepas?

Itu ibarat nanem pohon mangga, baru numbuh bunga, udah ditebang karena pengen jual batangnya. Padahal kalau ditunggu kan kita bisa dapat buahnya, kita bisa nikmati itu, dan kalau masih banyak bisa dijual, dapat cuan deh.

Strategi Investasi Setelah Trump Tunda Pengenaan Tarif Dagang, Market Siap Bullish?
Pasar saham langsung sumringah setelah Donald Trump menunda tarif dagang ke semua negara kecuali China selama 3 bulan ke depan. Tapi, apakah ini tanda market bullish?

Pahami Dulu! HOLDING STAMINA tiap orang itu berbeda-beda 

Mungkin sebagian kita pernah dengar soal dialog legend antara Jeff Bezos, founder Amazon pada Warren Buffet begini :  

Jeff Bezos: Warren, your investment strategy is so simple, so why doesn't everybody just copy you? 

Warren Buffett: Because nobody wants to get rich slow

Memang cuma dialog sederhana, tapi jawaban dari Warren Buffet ini punya makna dalam. 

Di sini Buffett memaknai bahwa dalam investasi Ia tidak mencari “cuan cepat”, dia membiarkan investasinya berkembang seperti bola salju yang terus menggelinding. Itulah kekuatan yang dinamakan compound return — dan itu cuma bisa didapat kalau kita mau bersabar.

Kalau di Tanah Air, ada pak Lo Kheng Hong, investor yang sering disebut Warren Buffet-nya Indonesia yang mengatakan kalau investasi itu butuh proses. 

"Investasi yang sukses itu butuh waktu, butuh disiplin, butuh kesabaran. Kan nggak bisa mempunyai bayi dalam sebulan. Perlu waktu, menunggu, disiplin, penuh kesabaran," - Lo Kheng Hong. 

Tapi, kita harus pahami kalau tingkat kesabaran itu beda-beda, jadi, holding stamina tiap orang juga beda. Banyak dari kita mungkin sulit untuk meniru langkah pak Lo dan Warren Buffet yang bisa hold bertahun-tahun, bahkan bisa puluhan tahun. 

Sebagai ritel, modal yang kita miliki lebih terbatas, dan kebutuhan terus mengalir setiap tahun. Jadi, langkah selanjutnya dari selain melatih kesabaran, kita juga harus combine dengan strategi yang bijak.

ATUR STRATEGI : Investasi atau Trading?

Dalam investasi lebih dulu, supaya compounding return lebih optimal, kita bisa make sure beberapa hal supaya Holding Stamina lebih kuat. 

Pertama, check tren harga saham. Akan lebih baik jika tren harga saham itu naik, jadi ketika terjadi retracement atau koreksi normal kita tidak akan terlalu buru-buru jual saham. 

Intinya, memahami analisis teknikal dalam investasi juga bisa jadi taktik strategis buat lebih yakin hold saham dalam jangka waktu lebih lama. 

Kedua, check kesehatan fundamental perusahaan. 

Cara check kesehatan fundamental ini utamanya kita melakukan analisis dari posisi neraca perusahaan sampai dengan laba ruginya. 

Tapi ada beberapa hacks mudah yang bisa dilakukan seperti, check seberapa tebal cash-nya, utang berbunga bank berapa, dan pertumbuhan perusahaan dari sisi laba, pendapatan, sampai margin-nya. 

Ketiga, check prospek ke depan. 

Ingat! kalau kita fokus investasi maka kita membeli masa depan dari perusahaan. 

Sebagai pemilik perusahaan kita mau perusahaan itu bertumbuh positif. Jadi, kita check bagaimana prospeknya? Mudahnya, kita bisa identifiikasi dulu dari bisnis perusahaan itu bekerja di bidang apa. 

Dari kondisi ekonomi terkini, apakah bisnis mereka masih bisa bertumbuh atau malah mendapat tantangan? Jika ada tantangan, apakah mereka ada potensi keluar dan bangkit lagi. 

Dari hal-hal itu, sebagai investor kita bisa dapat gambaran lebih luar supaya lebih yakin untuk HOLD jangka panjang. Tapi kalau dari check list sudah mulai ada tanda-tanda red flag, itu juga bisa jadi deteksi dini supaya kita bisa muali take profit, tapi kalau rugi yang bisa pertimbangkan untuk ke strategi minimalisir risiko. 

Berikutnya, strategi ada  TRADING untuk memanfaatkan peluang cuan JANGKA PENDEK. yang bisa kita lakukan karena modal yang lebih terbatas, tidak seperti pak Lo dan Warren Buffet. Holding stamina kita juga lebih pendek alias gak terlalu sabar untuk hold tahunan. 

Ingat, jangka pendek, jadi fokusnya kita memanfaatkan harga saham dan jurusnya pakai analisis teknikal. 

Kita bisa membuat trading plan, mulai dari menentukan harga beli, jual di harga berapa, dan jika merugi cut loss yang bisa ditoleransi di level mana. 

Berikut beberapa mindset tips buat bikin trading plan yang lebih bijak : 

  1. Atur position sizing! 

Dalam trading yang fokus jangka pendek, biasanya kita memanfaatkan saham yang sedang trending, alias tren harga lagi naik atau memanfaatkan momentum harga naik sesaat menguji resistance dari support terdekatnya. 

Jadi, risiko volatilitas biasanya akan lebih tinggi, maka dari itu dalam mengatur porsi harus lebih bijak. Alangkah baiknya, jangan melebihi porsi investasi dan pilih jumlah saham semampu kita. Jangan terlalu banyak! (misalnya bisa 5% dari total modal atau semampunya yang bisa ditoleransi jika terjadi kerugian). 

  1. Jangan pilih terlalu banyak saham! 

Karena dalam trading itu hanya dalam periode waktu yang lebih singkat, maka jangan pilih saham terlalu banyak, karena kita butuh fokus lebih tinggi. 

Pilih saham sesuai yang bisa kita kontrol, hal ini supaya kita lebih fokus menjaga trading plan tetap terjaga. 

  1. Ingat harus konsisten dan displin

Terakhir, trading plan ini harus ditaati dengan konsisten dan disiplin. Jangan terlalu FOMO dengan nambah beli porsi banyak kalau harga naik terus, karena peluang harga di bawa turun itu juga sangat mungkin terjadi. 

Jadi, kamu tim investasi aja atau trading? atau malah membuat dua porto investasi dan khusus trading juga? 

Konsultasikan dan Diskusi Kondisi Portomu dengan Join Mikirdividen

Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .

Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.

Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini

Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.

Beberapa benefit baru:

  • IPO Digest Premium
  • Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
  • Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini