Peluang dan Risiko Dalam Private Placement Saham DEWA
Saham DEWA mau melakukan private placement. Gimana prospeknya? simakselengkapnya di sini.
Mikirduit – Saham DEWA berencana melakukan RUPSLB untuk meminta persetujuan rencana private placement untuk konversi utang dari dua krediturnya. Lalu, bagaimana nasib saham DEWA setelah private placement dilakukan?
Saham DEWA melakukan private placement dengan menerbitkan saham baru sebanyak 17,16 miliar lembar saham. Jumlah saham baru yang diterbitkan itu sebesar 78 persen dari total saham lama perseroan.
Harga pelaksanaan private placement DEWA sekitar Rp65 per saham. Posisi ini di bawah harga pasar yang pada 10 Januari 2024 ditutup pada level Rp116 per saham.
Tujuan private placement ini adalah mengonversi utang dua krediturnya, yakni PT Madhani Talatah Nusantara dan PT Andhesti Tungkas Pratama menjadi saham perseroan. Total nilai private placement sekitar Rp1,1 triliun.
Setelah private placement, Madhani Talatah Nusantara akan menjadi pemegang saham pengendali sebesar 29,84 persen, sedangkan Andhesti Tungkas Pratama memegang sebesar 14,15 persen.
Dengan tingkat saham baru mencapai 17,16 miliar lembar dan harga pelaksanaan Rp65 per saham, berarti tingkat harga teoritis dengan harga saham per 10 Januari 2025 sekitar Rp93 per saham.
Jadi, seberapa menarik aksi private placement DEWA ini?
Peluang dan Risiko
Setiap aksi korporasi, ada sinyal peluang dan risiko bagi harga saham, begitu juga dengan aksi private placement DEWA kali ini.
Ada beberapa peluang aksi korporasi DEWA:
Pertama, ada potensi tingkat free float DEWA susut dari 71 persen menjadi 39 persen.
Kedua, tingkat total liabilitas dibandingkan dengan ekuitas DEWA membaik dari 1,31 kali menjadi 0,98 kali.
Ketiga, ada perubahan pengendali DEWA menjadi PT Madhani Talatah Nusantara. Namun, pertanyaan selanjutnya, siapa Madhani Talatah Nusantara ini? Apakah bisa menjadi trigger positif untuk saham DEWA?
Beberapa risiko dari aksi korporasi DEWA:
Pertama, tingkat utang yang dikonversi berasal dari utang usaha bukan utang berbunga. Sehingga secara hitungan tidak berdampak signifikan terhadap margin keuntungan perseroan.
Kedua, penurunan tingkat free float tidak diiringi dengan penurunan jumlah lembar saham. Penurunan tingkat free float lebih disebabkan oleh tingkat dilusi saham baru.
Ketiga, dua sosok kreditur yang konversi saham ini masih penuh tanda tanya.
Mencari Sosok Dua Calon Pemegang Saham DEWA
Jika mengacu ke prospektus, Madhani Talatah Nusantara sudah didirkan pada 31 Oktober 2001. Bisnis Madhani antara lain kegiatan usaha di bidang pertambangan dan penggalian, konstruksi, aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan, dan penunjang usaha lainnya.
Dari data prospektus, saham Madhani dimiliki oleh David Ronaldson sebanyak 90 persen, dan Dwi Hartanto sebanyak 10 persen.
Sementara itu, yang menarik adalah PT Andhesti Tungkas Pratama yang baru didirkan pada 19 April 2022, periode ketika perusahaan itu memberikan pinjaman kepada DEWA dengan tenor selama 1 tahun dan bunga sebesar 12 persen hingga 18 persen.
Bisnis Andhesti mencakup di sektor aktivitas keuangan dan asuransi, profesional, ilmiah, dan teknis.
Dari prospektus, Andhesti dimiliki oleh Hardoyo dan Agus Suryono. Kedua kreditur ini tidak memiliki afiliasi dengan DEWA.
Deretan Historis Emiten yang Private Placement di Bawah Harga Pasar
Ada beberapa saham yang melakukan private placement di bawah harga pasar.
Pertama, EMTK melakukan private placement pada 2021 dengan harga pelaksanaan Rp1.954 per saham. Posisi harga itu lebih rendah dibandingkan dengan harga pasar yang pada Maret 2021 sekitar Rp2.000 sampai Rp2.400 per saham.
Dalam aksi korporasi EMTK itu, ada beberapa investor yang menyerap saham barunya, yakni Naver Corporation, H Holdings Inc, dan beberapa investor institusi seperti Asuransi Allianz Life Indonesia, Ashmore Aset Management, Manulife Aset Management, Batavia Prosperindo, Elbara Perkasa, dan Syailendra Capital.
Dana dari private placement digunakan EMTK untuk modal kerja dan investasi di anak usaha.
Setelah private placement, harga saham EMTK berfluktuasi cukup tinggi, dengan tren cenderung mengalami penurunan. Meski, saat itu saham teknologi masih cukup booming.
Kedua, Saham MDKA yang melakukan private placement di awal 2024 dengan harga pelaksanaan di bawah pasar, yakni Rp2.168 per saham. Harga saham MDKA saat pengumuman pasar tersebut ada di angka Rp2.400 per saham.
Setelah melakukan private placement sebanyak 15 persen dari total saham baru, saham MDKA bergerak cenderung sideways, dan baru mulai turun sejak akhir 2024 kemarin.
Kesimpulan
Kenaikan saham DEWA dikaitkan dengan masuknya Grup Salim menjadi pemegang saham. Isu ini sudah berkembang sejak 2024 dan belum terealisasi hingga saat ini. Jika realitanya tidak sesuai ekspektasi, risiko tekanan terhadap saham DEWA cukup tinggi.
Apalagi, aksi private placement ini dilakukan untuk melakukan konversi utang perseroan, yang sifatnya cenderung utang usaha (mayoritas di Madhani).
Jika tidak ada sosok besar dari salah satu kreditur itu sesuai ekspektasi, kami menilai risk to reward saham DEWA cenderung lebih besar tingkat risikonya. Meski, peluang kenaikan harga saham tetap terbuka hingga jelang RUPSLB, tapi jika tidak ada waktu untuk memantau pergerakan secara intra day, lebih baik mencari saham lainnya.
Apalagi, kami menilai, dua entitas kreditur itu tidak ada potensi terafiliasi dengan Grup Salim. Dengan harga pelaksanaan private placement di bawah harga pasar, serta tujuan konversi utang, tingkat risiko menjadi cukup tinggi dibandingkan dengan reward-nya.
Sejauh ini rumor Salim masuk DEWA melalui obligasi konversi bisa diperkirakan hoax karena saat ini DEWA tidak ada instrumen obligasi. Bahkan, kedua kreditur yang masuk via private placement itu sifatnya utang pembiayaan dan usaha.
PROMO JANUARI 2025: JOIN MIKIRDIVIDEN BONUS PAKET E-BOOK SAHAM PERTAMA
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .
Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.
Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Beberapa benefit baru yang sedang disiapkan:
- IPO Digest Premium
- Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
- Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini