Peluang Saham Emas Ikut All Time High Seperti Komoditasnya
Harga emas sudah all time high, tapi kenapa harga saham emas masih disitu-situ aja? simak ulasan tujuh saham emas di Indonesia ini ya.
Mikirduit – Harga emas terus menjulang tinggi sepanjang 2024 hingga mencapai all time high. Lalu, bagaimana dengan prospek saham emas di Indonesia? apakah ada yang potensial menjulang tinggi juga.
Beberapa saham yang terkait dengan emas dari hulu hingga ke hilir antara lain, ANTM, AMMN, MDKA, ARCI, BRMS, UNTR, dan PSAB. Dari ketujuh saham emas itu, PSAB menjadi saham emas dengan kenaikan harga saham paling tinggi, yakni 118,18 persen. Meski, naik paling tinggi, kinerja PSAB justru yang paling jeblok karena posisinya masih merugi. Ditambah, perseroan juga belum merilis laporan keuangan full year 2023 sehingga kena notasi khusus L, tapi belum dimasukkan ke papan notasi khusus.
Jika dilihat, sepanjang Januari-September 2023, PSAB mencatatkan kerugian senilai 13,4 juta dolar AS. Nominal itu lebih tinggi dibandingkan dengan kerugian periode sebelumnya senilai 2,7 juta dolar AS. Meski begitu, ada beberapa hal baiknya seperti arus kas operasional masih positif 38,65 juta dolar AS, bahkan lebih besar dibandingkan dengan periode sebelumnya senilai 1,79 juta dolar AS. Ditambah, kinerja Juli-September 2023 sudah mencatatkan laba bersih 9 juta dolar AS.
Apalagi, PSAB juga punya proyek Doup, tambang emas di Bolaang Mongodow Timur, akan mulai beroperasi pada akhir 2024. Proyek Doup disebut memiliki biaya produksi yang lebih efisien dibandingkan proyek Bakan.
Meski punya prospek menarik, salah satu risiko dari saham PSAB adalah tingkat debt to equity ratio (DER) cukup tinggi sekitar 0,83 kali, walaupun masih dalam rentang aman di bawah 1 kali. Selain itu, kenaikan harga saham yang sudah terlalu tinggi juga membuat risiko untuk masuk ke saham ini sekarang.
Valuasi price to book value (PBV) PSAB berada di angka 1,14 kali. Posisi itu sudah berada di atas standard deviasi plus dua sebesar 1,13 kali. Kami menilai harga wajar PSAB sekitar Rp124 per saham.
Prospek ANTM Si Raja Emas Batangan
ANTM dikenal sebagai salah satu penambang dan juga produksi emas batangan yang dijual secara ritel. Namun, ternyata saham ANTM memiliki korelasi yang cukup rendah dengan harga komoditasnya, kenapa begitu?
Soalnya, kontribusi segmen bisnis emas kepada total keseluruhan bisnis ANTM sangat rendah. Kami membandingkan dua segmen bisnis terbesar ANTM, yakni emas dan nikel. Dari segi pendapatan, pendapatan emas menjadi yang terbesar senilai Rp26,42 triliun. Namun, dari segi kontribusi laba usaha, emas lebih rendah hanya Rp1,6 triliun, sedangkan nikel tembus Rp3,26 triliun.
Hal itu disebabkan margin keuntungan kotor dari bisnis emas ANTM sangat kecil, yakni hanya 6 persen, sedangkan dari bisnis nikel bisa mencapai 25,4 persen. Sehingga jangan heran kalau pergerakan harga emas dunia tidak terlalu berkorelasi positif terhadap saham ANTM.
Surya Rianto
Prospek AMMN, Penambang Emas Terbesar di BEI
Setelah AMMN IPO, emiten milik Grup Medco kolaborasi degan Salim itu menjadi penambang emas terbesar di BEI. Bahkan, manajemen memproyeksikan produksi emas mereka bisa naik hingga 1 juta troy ounce pada 2024.Sebagai catatan, kenaikan produksi emas itu sangat tinggi jika dibandingkan dengan realisasi produksi emas 2023 sebesar 463.000 troy ounce.
Target optimistis itu dipasang setelah sepanjang 2023 perseroan mencatatkan tantangan besar dari bisnis tambang emasnya. Pasalnya, perseroan mengaku ada tekanan produksi selama 7 bulan pertama di 2023 karena tingginya debit air di dasar lubang tambang yang berdampak terhadap kualitas hingga volume bijih komoditas tersebut.
Sepanjang 2023, penjualan emas AMMN memang mengalami penurunan sebesar 27 persen menjadi 885 juta dolar AS. Jika produksi emas AMMN bangkit ke 1 juta troy ounce, kami ekspektasikan ada potensi pertumbuhan kinerja yang signifikan.
Namun, kami menilai harga saham AMMN saat ini juga cukup tinggi dengan price to book value di 9,08 kali. Meski, ini saham memang baru IPO dan baru pembentukkan harga. Namun, akan lebih menarik dilirik jika turun level Rp6.930 per saham. Dengan catatan penurunan bukan disebabkan masalah internal.
Surya Rianto
UNTR, Penambang Emas Terbesar Kedua di BEI
UNTR memang memiliki bisnis utama di penjualan alat berat dan kontraktor pertambangan, tapi perseroan juga punya tambang emas besar di Sumatra Utara, yakni Martabe dan Sumbara Juta Raya di Nusa Tenggara Barat.
Meski begitu, kinerja pendapatan emas UNTR sepanjang 2023 lagi turun sebesar 31 persen menjadi Rp5,22 triliun. Adapun, penurunan penjualan emas UNTR itu disebut karena ada upaya menaikkan fasilitas tailing storage, untuk menyimpan sampah tambang.
Sepanjang 2024 ini, UNTR berencana menggenjot penjualan emasnya. Untuk Martabe dipatok naik menjadi 210.000 troy ounce dibandingkan dengan 175.000 troy ounce pada 2023. Lalu, tambang emas Sumbawa Jutaraya diperirakan sudah mencatatkan penjualan sebesar 25.000 troy ounce, sehingga total penjualan sekitar 235.000 troy ounce.
Jika rata-rata harga emas dunia dianggap sekitar 2.000 per troy ounce (sebagai catatan per 17 April 2024 harga emas di 2.300 troy ounce), berarti potensi pendapatan UNTR dari tambang emas bisa naik 39 persen menjadi Rp7,28 triliun.
Untuk harga saham UNTR saat ini masih berada di posisi yang menarik dengan price to book value di 1,22 kali. Namun, dengan karakter saham ini adalah cyclical, kami merekomendasikan posisi beli sedikit di bawah, yakni sekitar Rp24.000.
Surya Rianto
Saham ARCI yang Sering Kebanjiran
Saham ARCI ini menjadi salah satu saham emas yang kinerjanya positif, tapi harga sahamnya cenderung sideways. Terakhir, sempat naik karena ada isu rencana Peter Sondakh mau divestasi saham tersebut.
Pendapatan ARCI di 2023 tumbuh 15,32 persen menjadi 249,63 juta dolar AS, sedangkan laba bersih ARCI naik tipis 0,13 persen menjadi 14,56 juta dolar AS.
Meski begitu, tantangan terbesar dari ARCI adalah pemulihan Pit Araren yang sempat kena bencana banjir dan mengalami kerusakan pada 2022. Dampaknya, produksi emas ARCI turun drastis. Sebagai catatan, Pit Araren adalah pit terbesar ARCI dengan kontribusi produksi mencapai 40-50 persen.
Kabar burungnya lagi, Pit Araren ARCI kembali terkena banjir pada 6-7 April 2024 karena adanya cuaca ekstrim di Minahasa. Artinya, ada risiko produksi emas di pit tersebut agak terhambat.
Untuk tahun 2024, ARCI menargetkan produksinya bisa naik 270 persen menjadi 200.000 troy ounce dengan asumsi pit araren mulai kembali normal.
Adapun, harga saham ARCI saat ini kami nilai sudah cukup menarik dengan asumsi harga wajar di Rp480 per saham. Jika produksi emasnya kembali normal, implikasinya bisa berefek ke kinerja perseroan yang meroket.
Surya Rianto
Menakar Prospek Turnaround Story MDKA
Berbanding terbalik dengan ANTM, saham MDKA justru ditopang oleh bisnis emasnya. Tambang emas MDKA di Tujuh Bukit menjadi kontributor terbesar laba usaha perseroan senilai 52,14 juta dolar AS. Apalagi, setelah tambang tembaga di Wetar malah merugi 36 juta dolar AS.
Kinerja MDKA makin memburuk setelah mayoritas laba bersih MBMA masuk ke kepentingan non-pengendali, sehingga perseroan mencatatkan rugi bersih sekitar 20,65 juta dolar AS.
Meski merugi di 2023, konsensus analis memproyeksikan MDKA berpotensi kembali meraup laba bersih senilai 43 juta dolar AS pada 2024. Lalu, tren laba bersihnya diperkirakan naik tembus 107,5 juta dolar AS pada 2025.
Namun, posisi harga saham MDKA sudah agak tinggi, kami ekspektasi harga wajarnya ada di Rp2.260 per saham. Jika hasil kinerja kuartal I/2024 MDKA benar-benar menunjukkan peluang turnaround story, harga sahamnya bisa lanjut naik. Namun, MDKA lagi melakukan penelaahan terbatas untuk lapkeu-nya di kuartal pertama nanti, jadi rilisnya agak lama.
Mimpi Dividen BRMS
BRMS menjadi salah satu emiten emas yang cukup disorot pada 2023 setelah Grup Salim masuk ke dalamnya. Jika dilihat dengan timeframe lebih panjang, saham BRMS sudah naik 133 persen sepanjang tiga tahun terakhir.
Salah satu sentimen jangka panjang, ada satu misi yang lagi dikejar perseroan, yakni menutup defisit modal sekitar 784 juta dolar AS. Jika merujuk ke laba bersih BRMS di 2023 senilai 13,9 juta dolar AS, kami ekspektasikan dalam 5 tahun ke depan perseroan berpotensi mulai bagikan dividen karena defisit di bagian ekuitas akibat kerugian pada periode 2018 bisa teratasi.
Sayangnya, dari sisi harga saham cyclical, posisi BRMS sudah tidak terlalu menarik. Kami pasang ekspektasi harga wajar BRMS ada di Rp126 per saham.
Kesimpulan
Jadi, kenapa saham emas tidak mengikuti harga komoditasnya? karena ada banyak faktor dalam bisnis tambang emas, seperti ANTM yang marginnya tipis, PSAB yang punya banyak cost beban keuangan karena melakukan ekspansi, ARCI yang mencatatkan penurunan produksi akibat bencana alam, hingga UNTR yang harus menahan laju produksi untuk meningkatkan kapasitias tailing storage-nya.
Namun, dari ketujuh saham emas itu, kami menilai beberapa yang bisa di-hold dalam jangka menengah 1-3 tahun antara lain ARCI. Meski, risikonya juga cukup tinggi dan berharap rencana divestasi juga terealisasi. Lalu, MDKA juga menarik jika dilihat dari prospek pertumbuhan kinerja di masa depan.
Sebenarnya, ANTM juga bisa menarik, tapi sentimen BUMN itu lebih ke nikel dibandingkan dengan emas. Nah, kalau kamu ada yang ingin memburu saham emas nggak nih?
Musim Bagi Dividen Nih, Mau Tau Saham Dividen yang Oke dan Bisa Diskusi serta Tau Strategi Investasi yang Tepat?
Yuk join Mikirdividen, masih ada promo Berkah Ramadan hingga Rp200.000. Berikut ini benefit yang akan kamu dapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan (HINGGA Maret 2025)
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
- Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini
