Penyebab Pasar Saham Anjlok, Serta Pilihan Saham yang Sudah Diskon
Setelah The Fed beres rapat, pasar saham AS langsung anjlok, begitu juga dengan pasar saham Asia termasuk Indonesia di 19 Desember 2024. Kenapa bisa kompak turun?
Mikirduit – Pasar Saham AS ditutup merah pada waktu shubuh di Indonesia, begitu juga pasar saham regional Asia kompak merah disusul IHSG yang langsung anjlok 1,26 persen saat pembukaan per 19 Desember 2024. Apa yang menyebabkan semua ini terjadi? dan apa yang harus dilakukan?
Semua terjadi setelah Federal Reserve (The Fed) mengumumkan hasil rapat pada 19 Desember 2024 dini hari. Setelah memutuskan pemangkasan suku bunga 25 bps menjadi 4,25 persen sampai 4,5 persen.
Namun, yang jadi perhatian market bukan penurunan suku bunga 25 bps yang sesuai dengan ekspektasi pasar, melainkan dari konsensus pejabat The Fed dalam rapat yang memperkirakan penurunan suku bunga di 2025 hanya 2 kali dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebanyak 4 kali.
Dari 17 pejabat The Fed, 10 pejabat the Fed memperkirakan 2 kali pemangkasan di 2025, 3 pejabat memperkirakan 1 kali, 3 pejabat memperkirakan 3 kali, dan 1 pejabat memperkirakan 4 kali.
Namun, asumsi pemangkasan 2 kali di 2025 ini masih bisa berubah sesuai dengan perkembangan inflasi dan kondisi ekonomi di AS. Dalam jumpa pers setelah rapat FOMC pada 19 Desember 2024 dini hari, Jerome Powell, Gubernur The Fed, mengungkapkan pihaknya tidak tahu banyak tentang rencana kebijakan pemerintah baru, tapi masih terlalu dini untuk membuat berbagai kesimpulan.
Meski begitu, dengan banyaknya pejabat The Fed yang sepakat kemungkinan penurunan suku bunga hanya 2 kali di 2025, hal ini mengindikasikan The Fed menilai dari posisi suku bunga saat ini berpotensi mendorong kenaikan inflasi sehingga tren penurunan suku bunga selanjutnya bisa lebih lambat.
Setelah rapat tersebut, Dow Jones Index turun 2,65 persen, sedangkan S&P 500 turun 2,95 persen. Lalu, Nasdaq turun 3,56 persen. Market asia juga turun signifikan dengan IHSG menjadi yang paling parah turun 1,64 persen, sedangkan indeks saham Hong Kong menjadi kedua yang terparah setelah turun 1 persen, dan indeks saham Jepang turun 0,74 persen.
Pertanyaannya kenapa kalau suku bunga turun The Fed turun lebih lambat jadi tekanan untuk market? kami menilai ini hanya efek jangka pendek dari respons market karena mengetahui hal tak terduga, yakni penurunan suku bunga yang lebih lambat saat pertumbuhan ekonomi belum terlalu signifikan. Sehingga, ada ekspektasi pemulihan ekonomi akan berjalan lebih lambat ditambah ketidakpastian kebijakan Presiden Baru Donald Trump.
Dua Sentimen Global yang Jadi Perhatian Lainnya
Sebelum FOMC, pasar saham juga tertekan oleh data penjualan ritel China per November 2024 yang tidak sesuai harapan. Pada 16 Desember 2024, data penjualan ritel China hanya naik 3 persen secara year on year. Kenaikan itu lebih lemah dibandingkan dengan Oktober yang naik 4,8 persen. Hal ini menghasilkan asumsi stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah China belum mampu mendorong pertumbuhan daya beli masyarakatnya.
Meski, ada tanda positif dari tingkat produksi industri yang tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi. Produksi industri China naik 5,4 persen per November 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan 5,3 persen pada Oktober 2024. Hasil dari produksi industri ini sejalan dengan estimasi banyak ekonom.
Aktivitas industri yang tumbuh lebih cepat daripada permintaan ritel ini memunculkan kekhawatiran hasil industri tidak bisa diserap lokal.
Selain China, salah satu negara besar yang ekonominya tengah berisiko adalah Brasil. Tingkat Credit Default Swap (CDS) Brasil meningkat paling tinggi per 17 Desember 2024 yang menandakan tingkat risiko ekonomi-nya cukup tinggi.
CDS untuk sebuah negara adalah kontrak keuangan yang memungkinkan investor menukar risiko kredit sebuah negara dengan pihak lain. Sehingga kenaikan CDS dinilai sebagai munculnya risiko ekonomi hingga gagal bayar utang di sebuah negara. Namun, jika CDS negatif berarti risiko kredit negara tersebut cenderung aman.
Beberapa risiko ekonomi Brasil adalah terkait defisit APBN yang makin melebar. Kondisi itu membuat aksi jual di pasar saham yang membuat mata uang Real Brasil melemah signifikan. Pelemahan mata uang Brasil yang signifikan itu menjadi tambahan risiko untuk ekonomi Negeri Samba.
Investor pun sangat skeptis Presiden Luiz Incaio Lula da Silva punya keseriusan untuk mengendalikan defisit fiskal yang melebar. Brasil mencatatkan defisit anggaran tahunan hingga 10 persen.
Jika hal buruk terjadi dengan ekonomi Brasil, hal ini bisa mempengaruhi persepsi investor ke negara emerging market termasuk Indonesia. Meski, posisi Credit default swap Indonesia masih lebih baik, bahkan jika dibandingkan dengan Thailand dan India.
Apa yang Harus Dilakukan dengan Ketidakpastian Ekonomi Makro ini?
Dengan ketidakpastian makro ekonomi yang cukup tinggi, kami menilai untuk kamu yang mau cicil beli di saham-saham fundamental bagus yang likuid seperti big bank dan saham-saham lainnya menjadi waktu yang tepat. Namun ingat, aksi cicil ini dilakukan dengan target hold lebih dari 1 tahun. Jadi, jangan berharap setelah cicil bertahap harga langsung naik.
Jadi aksi cicil saham fundamental bagus ini mengambil momentum tekanan ekonomi yang efeknya tidak terlalu bagus untuk kinerja bisnis sebuah saham. Sehingga harga saham fundamental bagus bisa menjadi sangat murah dan menjadi titik beli terbaik sebelum nanti ekonomi pulih dan harga sahamnya kembali naik.
Untuk itu, kami merekomendasikan strategi terbaik saat ini adalah mengakumulasi saham untuk investasi jangka panjang, sedangkan untuk trading jangka pendek atau investasi menengah bisa wait and see. (bukan berarti tidak dilakukan, tapi lakukan trading dan investasi jangka menengah dengan pemilihan timing dan saham yang sangat selektif)
Berikut ini kamu berikan pilihan saham big caps yang masih punya prospek positif dan harganya sudah murah. Asumsi harga murah di sini adalah valuasi PE dan PBV-nya sudah di bawah standard deviasi -1 rata-rata 5 tahun (kecuali yang baru IPO disesuaikan antara 1 tahun hingga 3 tahun). Dengan berada di bawah standard deviasi -1 berarti harga saham itu tengah mengalami anomali harga yang murah. Jika penurunan harga disebabkan oleh faktor eksternal, berarti saham tersebut cukup menarik, sedangkan jika saham itu turun disebabkan oleh faktor internal manajemen dan kondisi sektoral industri yang lagi sulit baru bisa wait and see.
LAST CALL PROMO JOIN MIKIRDIVIDEN CUMA RP400.000 PER TAHUN SAMPAI 31 DESEMBER 2024
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini . Ada promo spesial diskon langsung Rp200.000 untuk langganan setahun! CUMA SAMPAI 31 Desember 2024 dan Kuota terbatas!
Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Beberapa benefit tambahan di tahun depan:
- IPO Digest Premium
- Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
- Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini