Penyebab Saham FILM Meroket Hampir 4 Bagger Dalam Setahun
Saham FILM Hampir bagger 4 kali dalam setahun terakhir, kira-kira apa penyebabnya? apakah masih bisa beli? atau justru saatnya taking profit?
Mikirduit – Saham FILM sudah mencatatkan hampir 4 bagger dalam setahun. Investor asing pun rutin borong saham ini sepanjang 2024. Apakah tanda-tanda saatnya taking profit di saham ini? atau bisa melaju hingga multibagger? apa menariknya saham FILM?
Saham FILM ini bisa dibilang cukup fenomenal, pasalnya setelah sepanjang 2023 menjadi salah satu saham yang diborong asing paling banyak. Hal itu berlanjut di 2024,hingga 19 Januari 2024, asing mencatatkan net buy senilai Rp308 miliar.
Apa menariknya saham FILM?
Review Kinerja FILM
Secara kinerja keuangan, saham FILM ini tidak terlalu mencolok sih. Sampai kuartal III/2023, pendapatan turun 23 persen menjadi Rp293 miliar. Laba bersih turun 43 persen menjadi Rp86,48 miliar. Kondisi margin keuntungan pun juga ambles seiring dengan penurunan pendapatan dan labanya tersebut.
Ini menjadi anomali setelah mobilitas masyarakat makin meningkat di 2023, ternyata pendapatan dari bioskop malah turun 55 persen menjadi Rp128 miliar. Kinerja FILM pun terselamatkan dari bisnis penjualan film secara digital lewat platform OTT yang naik 161 persen menjadi Rp136 miliar. Bahkan, sumber pendapatan digital itu menjadi kontributor terbesar FILM mengalahkan bioskop.
Hanya ada dua hal yang menarik dari kinerja keuangan FILM:
- Emiten ini nggak punya utang berbunga
- Free cashflow positif, meski nominalnya agak susut dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lalu, kenapa asing demen banget beli saham FILM ya?
News dari Saham FILM
Manajemen FILM pun mulai mengkorelasikan tren kenaikan harga saham dengan beberapa pencapaian film perseroan sepanjang 2023. Pada 9 November 2023, FILM menerbitkan rilis kalau film berjudul Sewu Dino mencatatkan peringkat pertama film paling banyak ditonton di Indonesia sebesar 4,88 juta penonton.
Ditambah, film MD Pictures lainnya, Pocong Gundul yang rilis pada September 2023 juga mencatatkan jumlah penonton sebesar 1,64 juta penonton.
Namun, lagi-lagi, arti pencapaian apik di bioskop itu tidak selaras dengan omzet di segmen tersebut yang justru turun.
Meski begitu, FILM memiliki banyak proyek film horor, yang merupakan film terlaris di market Indonesia pada tahun ini. Beberapa film itu antara lain, KKN di Desa Penari 2.
Di luar itu, ada alasan yang lebih logis terkait kenapa saham FILM melejit, yakni perseroan lagi berencana mau right issue sejak pertengahan 2023. Izin dari RUPS Luar biasa sudah didapatkan tinggal eksekusinya saja. Jumlah lembar saham baru yang diterbitkan setara 20 persen dari modal disetor saat ini atau sektiar 1,9 miliar lembar saham.
Saham FILM ini memang menargetkan bisa menghimpun dana sekitar Rp4,5 triliun atau 300 juta dolar AS dalam dua tahun ke depan. Strateginya lewat right issue dan utang. Namun, belum diketahui apa tujuan FILM mau mengumpulkan dana tersebut.
Terkait rencana right issue, sempat tersiar kabar FILM bakal akuisisi saham NETV yang memang lagi kesulitan pada Juni 2023. Namun, Manoj Punjabi membantah hal tersebut dan menunda aksi right issue, serta menyoapkan strategi lain untuk pendanaan yang lagi tahap negosiasi.
Dengan begitu, ada beberapa kemungkinan yang terjadi dari fakta ini:
Pertama, ada investor baru yang akan menjadi pemegang saham FILM tanpa melalui right issue, bisa jadi private placement atau penjualan saham eksisting milik pengendali ke pihak lainnya. Namun, sejauh ini, saham pegendali belum ada perubahan signifikan.
Kedua, FILM merencanakan aksi akuisisi untuk ekspansi bisnis ke sektor selain perfilman, seperti sektor pendukungnya.
Namun, semua itu asumsi, tapi sangat logis untuk menggerakkan harga saham FILM yang sudah terlampau mahal.
Aksi Beli Investor via Morgan Stanley
Salah satu yang membuat harga saham FILM terus mencatatkan kenaikan adalah aksi beli bersih asing yang cukup besar. Bahkan, sepanjang 2024 ini saja, FILM termasuk 10 besar saham yang paling sering diborong asing.
Salah satu yang sering memborong saham film adalah salah satu klien dari Morgan Stanley yang juga pemegang saham di atas 5 persen FILM. Sepanjang 2024, klien dari Morgan Stanley itu mencatatkan aksi beli senilai Rp1,76 miliar, dengan aksi jual sekitar Rp854 juta. Artinya, aksi beli bersih dari satu klien ini sekitar Rp900 juta. Dengan kata lain, ada investor asing lainnya yang memborong saham FILM di pasar reguler, tapi kepemilikannya di bawah 5 persen.
Di tengah aksi beli asing tersebut, fakta menarik yang terlihat di saham FILM adalah jumlah pemegang saham secara keseluruhan yang terus turun sejak September 2023. Pada September 2023 tercatat ada sekitar 7.400 investor saham yang memiliki saham FILM, tapi di Desember 2023 sudah turun 30 persen menjadi 5.178 pihak.
Ada kemungkinan, beberapa ritel mulai jualan dan ditampug oleh satu pihak sehingga jumlah pemegang saham turun. Sementara itu, pemegang saham pengendali tidak mengalami penurunan kepemilikan saham.
Kesimpulan
Saham FILM ini tidak bisa dilihat dari segi fundamental karena posisinya sudah sangat mahal. Dari segi PE, FILM punya PE annualized 2023 di level 457 kali. Lalu, dari segi price to book value (PBV) tembus 32,6 kali.
Bahkan, dari perhitungan discounted cashflow (DCF) Simply Wallstreet mematok harga wajar FILM ada di Rp832 per saham. Artinya, posisi harga saat ini sudah lebih tinggi 500-an persen dari harga wajarnya.
Artinya, jika kamu sudah punya saham ini, sebaiknya mulai buat strategi untuk ambil untung seperti jika sudah untung 100 persen. Kamu patok target tertinggi keuntungan 110 persen langsung ambil untung. Jika turun, saat posisi floating loss jadi 95 persen langsung taking profit.
Lalu, jika belum punya bisa skip dulu sih. Kecuali mau spekulasi dengan modal kecil. Ekspektasinya ada aksi korporasi yang bisa menaikkan harga saham FILM lebih jauh.
Kamu mau dapat pilihan saham dividen serta update outlook setiap bulan hingga 2024 atau 2025?
Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.
Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
- Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini