Prospek CAMP Setelah Harga Sahamnya Kayak Roller Coaster

Saham CAMP jadi perhatian setelah dua hari hampir ARB, sekarang terus mencatatkan ARA. Apa yang terjadi dengan saham CAMP dan bagaimana prospeknya?

Prospek CAMP Setelah Harga Sahamnya Kayak Roller Coaster

Mikirduit – Saham CAMP sempat menjadi perhatian setelah tiba-tiba mengalami auto reject bawah (ARB) selama dua hari berturut-turut. Bahkan, sempat masuk kategori unusial market activity (UMA) dari BEI, meski per 14 Juni 2024, keterangan UMA sudah hilang. Apa yang sebenarnya terjadi dengan CAMP? lalu bagaimana prospek saham tersebut? 

Pergerakan saham CAMP pada 11-12 Juni 2024 memang menjadi perhatian setelah mendekati level auto reject bawah (ARB). Pergerakan ini sangat tiba-tiba yang membuat banyak pertanyaan karena pergerakan saham ini cenderung sideways dalam setahun terakhir. 

Apakah saham CAMP digorenng? ada yang guyur jadi turun dalam?

Salah satu asumsi paling logis kenapa saham CAMP turun drastis adalah karena adanya force sell atas transaksi margin akibat penurunan harga saham aset lainnya dari pemegang saham CAMP (dalam artian pemegang saham di sini bukan pengendali, tapi dari sisi free float-nya yang dimiliki publik).

Hal itu bisa terjadi melihat tren penurunan IHSG, dan saham-saham bluechip, serta BREN. Jadi, penurunan saham CAMP bukan disebabkan guyuran, tapi ya terpaksa dijual. Ini asumsi yang paling logis. 

Kalau begitu, bagaimana prospek saham CAMP ke depannya?

Prospek Saham CAMP

CAMP menjadi satu-satunya emiten yang fokus bisnisnya hanya jualan es krim. Kompetitornya seperti DMND, ICBP, UNVR memiliki produk lain selain es krim. Di sisi lain, CAMP menjadi salah satu emiten yang rutin bagi dividen sejak IPO. CAMP pernah membagikan dividen jumbo dengan dividen per saham sebesar Rp35 dan tingkat yield sekitar 10,36 persen pada 2022 (dari tahun buku 2021). Setelahnya, CAMP bagikan dividen Rp20 per saham dengan yield setara 5,21 persen pada 2023 (tahun buku 2022). Lalu, bagaimana dengan prospek CAMP di tahun ini? 

CAMP mencatatkan kinerja yang kurang bagus sepanjang kuartal I/2024, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 4,91 persen menjadi Rp256,84 miliar. Lalu, dari segi laba bersih turun 42 persen menjadi Rp19,66 miliar. 

Laba bersih CAMP turun karena beban operasional naik sebesar 13 persen menjadi Rp131 miliar. Kenaikan didorong beban penjualan naik 18 persen menjadi Rp63 miliar dan beban umum serta administrasi naik 18 persen menjadi Rp63 miliar. 

Secara detail, poin yang mendorong kenaikan beban operasional CAMP antara lain:

  • Beban Promosi naik 35 persen menjadi Rp23 miliar
  • Beban Sarana Pemasaran naik 22 persen menjadi Rp11 miliar
  • Beban Advertensi naik 14 persen menjadi Rp8 miliar (advertensi itu mirip seperti brand ambasador atau KOL di era digital sekarang)
  • Beban Bad Stock naik 89 persen menjadi Rp2,59 miliar

Dari sini, kami menilai upaya CAMP mendorong pendapatan dengan menaikkan biaya pemasaran, promosi, dan advertensi telah gagal mendorong omzet lebih tinggi. Sehingga operasional perseroan menjadi kurang efisien. 

Apalagi, catatan tambahannya terjadi kenakan bad stock (stok yang rusak) hingga 89 persen menjadi Rp2,59 miliar. Angka ini juga cukup besar. 

Kondisi ini menjadi tanda tanya besar, apakah produk Campina kurang diminati atau kalah saing dengan Aice, Glico, dan Joyday? sehingga meski sudah meningkatkan promosi dan pemasaran, belum mampu mengerek pertumbuhan pendapatannya. Sehingga, upaya promosi dan pemasaran hanya berujung jadi beban besar untuk perseroan.

Ditambah, kebijakan ekspansi CAMP sejauh ini masih berupaya melakukan efisiensi operasional bisnis. Meski, sebenarnya perseroan sempat berencana ekspansi pabrik baru sebelum pandemi Covid-19. Sayangnya, rencana itu ditunda karena ada pandemi. 

Manajemen CAMP mengungkapkan, perseroan lagi melakukan perhitungan terlebih dulu untuk melakukan rencana ekspansi yang sudah dibuat sebelumnya tersebut. 

Kami pikir, wajar juga CAMP berhati-hati ekspansi melihat tren pendapatan yang cenderung turun ini. Pekerjaan rumah CAMP adalah bagaimana produknya bisa kembali meningkatkan penetrasi di pasar lebih agresif.

Saham BBRI Turun Terus, Ini Bocoran Kapan Waktunya Beli
Saham BBRI telah turun 32 persen dari level tertingginya pada Maret 2024. Apakah penurunan harga saham ini jadi tanda kiamat BBRI? simak ulasan lengkapnya di sini

Kesimpulan

Setelah penurunan dalam selama dua hari, saham CAMP mulai naik lagi. Namun, kenaikan ini hanya normalisasi setelah terjadi aksi forced sell sebelumnya jadi bukan pertanda saham CAMP kembali bullish. 

Apalagi, dalam jangka pendek, ada sentimen bagi CAMP, yakni mereka akan melakukan RUPS dan ada potensi pengumuman dividen. Kami proyeksikan CAMP akan bagikan dividen payout ratio sebesar 50 persen dari laba bersih menjadi Rp11 per saham. Jika dihitung dengan harga per 14 Juni 2024, tingkat dividend yield-nya sekitar 3,12 persen. 

Perkiraan nilai dividen ini lebih rendah dibandingkan dengan dua periode sebelumnya. Kami menyesuaikan dengan kondisi kas dan setara kas CAMP yang terus turun sehingga peluang bagikan dividen lebih besar 50 persen ke bawah dari laba bersih. 

Selain itu, harga saham CAMP saat ini sudah cukup mahal dengan asumsi harga wajar di Rp318 per saham. Apalagi, dengan prospek bisnis masih tertekan karena persaingan bisnis es krim di Indonesia makin ketat. 

Namun, jika beli di harga Rp190 per saham saat ARB hari kedua kemarin sih menarik. 

Dengan data ini, menurutmu apakah saham CAMP menarik?

Telah Dirilis Ulasan 31 Saham Dividen Paling Oke untuk Jangka Panjang Periode 2024

Yuk join Mikirdividen sekarang juga, kamu akan mendapatkan semua benefit di bawah ini:

  • Update review laporan keuangan saham dividen fundamental bagus hingga full year 2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
  • Event online bulanan (terdekat 22 Juni 2024 membahas strategi analisis teknikal ala pro trader)

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini