Prospek JSMR Si Raja Jalan Tol Indonesia, Risiko Utang Aman?
Saham JSMR punya tingkat utang yang lumayan tinggi, tingkat debt to equity ratio-nya tembus 2 kali. Kalau begitu, apakah JSMR baik-baik aja atau bakal senasib dengan BUMN karya?
Mikirduit – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR mengungkapkan rencana pembagian dividen sekitar 15 persen sampai 30 persen dari laba bersih. Pertanyaannya, dengan fokus bisnis di jalan tol, apakah keuangan JSMR sehat dan bagaimana prospek ke depannya?
Laporan keuangan JSMR kuartal III/2023 masih dalam proses limited review, untuk itu kita akan melihat dari kinerja perseroan di kuartal II/2023. Apakah JSMR ini termasuk BUMN yang sehat atau ada risiko.
Menakar Risiko Fundamental JSMR
JSMR bisa dibilang punya utang yang tidak sedikit. Total utang berbunga JSMR sampai semester I/2023 senilai Rp50,97 triliun. Meski, jumlah itu turun 0,23 persen dibandingkan dengan Desember 2022, tetapi tingkat debt to equity ratio (DER) JSMR tetap tembus 2,27 kali.
Lalu, apakah JSMR bisa bernasib sama dengan saham BUMN karya? menurut kami nasibnya bakal beda.
Alasannya, struktur pendapatan JSMR lebih kokoh dibandingkan dengan BUMN karya yang mayoritas masih mengejar omzet dari proyek konstruksi dengan margin tipis.
Sementara itu, JSMR memiliki struktur pendapatan lebih beragam dan berulang, seperti mayoritas pendapatan JSMR ditopang oleh pendapatan tol yang per semester I/2023 tumbuh tipis 0,88 persen sebesar Rp6,13 triliun. Porsi terbesar kedua dari pendapatan konstruksi, dan ketiga dari pendapatan lainnya yang berasal dari sewa lahan dan sebagainya untuk rest area.
Dengan komponen itu, JSMR memiliki gross profit margin yang lumayan tebal sebesar 40,76 persen. Meski persentase margin turun dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar 48 persen. Penurunan itu terjadi karena adanya lonjakan pendapatan dari konstruksi sebesar 119 persen menjadi Rp1,94 triliun. Lonjakan pendapatan konstruksi itu menekan gross profit margin JSMR karena memang dari segi margin sangat tipis.
Jadi, meski pendapatan tol hanya tumbuh 0,88 persen, tapi dari segi margin keuntungan kotor sangat besar.
Lalu, dari segi net profit margin juga cukup bagus sebesar 12,87 persen. Bahkan, angka semester I/2023 itu lebih tinggi dibandingkan dengan 9,74 persen pada periode sama tahun sebelumnya.
Dari sisi cashflow, kas operasional JSMR cukup tebal, yakni Rp1,3 triliun. Meski, nominal itu turun 55 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp3,11 triliun. Penurunan kas operasional terjadi karena ada lonjakan pembayaran kepada pemasok yang dikaitkan dengan segmen pendapatan konstruksi perseroan. Lalu, free cashflow JSMR per semester I/2023 mencatatkan posisi negatif Rp779 miliar.
JSMR Mulai Jual Tol, Tanda-tanda Apa Nih?
Dalam beberapa tahun terakhir, JSMR rutin melakukan divestasi asetnya. Mulai dari tol jalan layang MBZ yang dilepas ke META pada 2022 senilai Rp2 triliun. Teranyar, JSMR juga berencana melakukan divestasi di Transjawa.
Kabarnya, JSMR lagi mencari calon investor untuk membeli 35 persen saham PT Jasamarga Transjawa Tol. Konsorsium dari Singapura yang dipimpin GIC, serta konsorsium dari sovereign wealth fund (SWF) Indonesia menjadi salah satu investor yang dituju.
Kabarnya, dana hasil divestasi itu akan digunakan untuk pendanaan proyek jalan tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Tol Akses Patimban, dan Jalan Tol Yogyakarta-Solo.
Aksi divestasi untuk pendanaan proyek ini jadi solusi agar JSMR tidak menambah utang berbunganya lagi. Mungkin, sudah sulit juga karena perseroan punya utang bank jangka panjang mencapai Rp42 triliun.
Lalu, apakah akan berpengaruh terhadap pendapatan berulang perseroan dari jalan tol?
Jika dilihat, jumlah ruas tol yang dikelola Jasamarga Transjawa Tol (JTT) itu melingkupi Jakarta-Cikampek, Surabaya-Gempol, Palimanan-Kanci, dana Semarang Seksi A,B,C. Di mana, per semester I/2023, total pendapatan dari anak usaha itu mencapai Rp1,31 triliun atau 21,51 persen dari total pendapatan jalan tol perseroan.
Artinya, jika ada pelepasan minoritas sebesar 35 persen, sebenarnya tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan tol perseroan. Bahkan, jika proyek jalan tol yang lagi dibangun rampung bisa menambah pundi-pundi pendapatan perseroan.
Prospek Dividen JSMR
JSMR bisa dibilang saham yang cukup rutin bagi dividen. Hanya saja, perseroan terpaksa absen bagi dividen pada 2021 dan 2022 akibat efek dari pandemi Covid-19. Di mana, saat itu tingkat mobilitas masyarakat menggunakan jalan tol juga turun drastis.
Kami pun membuat tiga plan untuk prospek dividen saham JSMR di 2024 nanti. Jika guideline dari manajemen ada di kisaran 15 persen hingga 30 persen. Di sini, kami hitung menjadi tiga plan, yakni dividen payout ratio 15 persen, 20 persen, dan 30 persen.
Hasilnya, jika dividen payout ratio 15 persen dan 20 persen, dengan asumsi estimasi laba bersih JSMR di 2023 senilai Rp2,29 triliun. Berarti, dividen per sahamnya sekitar Rp47 per saham dan Rp63 per saham. Di mana, angka itu di bawah dari pembagian dividen 2023 yang sebesar Rp75 per saham. Tingkat dividen yield jika dihitung dengan harga saham 28 November 2023 pun tipis sebesar 1 persen sampai 1,36 persen.
Lalu, jika JSMR membagikan dividen 30 persen dari laba bersih. Berarti, total dividen per sahamnya sekitar Rp94 per saham. Angka dividen itu akan mendekati level tertinggi pada 2013. Lalu, tingkat dividen yieldnya pun tembus 2 persen.
Kesimpulan
Jika dilihat, kami menyimpulkan ada beberapa yang harus diperhatikan dari JSMR adalah:
- Tingkat utang jangka panjang yang cukup besar, untungnya dari sisi utang bank sehingga cicilan terus dibayar tanpa harus melunasi total pokok di akhir periode seperti obligasi
- Untungnya lagi, pendapatan berulang JSMR menjadi penyokong mayoritas pendapatan perseroan. Dengan begitu margin keuntungan JSMR terjaga
- Aksi divestasi kepemilikan tol menjadi alternatif pendanaan untuk menyelesaikan proyek jalan tol perseroan
- Posisi free cashflow negatif serta kas operasi yang susut jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya disebabkan oleh adanya biaya konstruksi ke pemasok selaras dengan kenaikan pendapatan konstruksi. (margin keuntungan pendapatan konstruksi sangat tipis)
- JSMR berencana bagikan dividen sekitar 15 persen hingga 30 persen, tapi nominalnya tidak akan terlalu besar juga.
- Sehingga secara keseluruhan JSMR jelas lebih sehat dibandingkan dengan Saham BUMN karya yang lagi dipusingin oleh utang
Jadi, apakah saham JSMR menarik?
Sampai 28 November 2023, price to book value JSMR berada di angka 1,5 kali. Posisi itu berada sedikit di bawah rata-rata PBV 5 tahunnya yang sebesar 1,58 kali. Kami melihat, JSMR akan menarik dibeli jika berada di PBV sekitar 1,16 kali. Jika menggunakan book value per share per semester I/2023, berarti harga JSMR yang menarik di kisaran Rp3.584 per saham.
Kira-kira, kamu mau nungguin JSMR di Rp3.500-an atau mau gas kejar harga saat ini?
Mau dapat guideline saham dividen 2024?
Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.
Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
Yuk langsung join Mikirdividen DISKON LANGSUNG Rp100.000 klik di sini ya
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini