Prospek Saham Disney Setelah Berencana Merger dengan FUBO
DIS menjadi pelopor aksi merger saham sektor media pada awal 2025 setelah menyaplok FUBO. Kira-kira, bagaimana prospek DIS ke depannya?
Mikirduit – Walt Disney (DIS) dikabarkan berencana merger dengan FuboTV (FUBO). Kombinasi ini akan menjadikan entitas baru yang memiliki bisnis media yang cukup luas dari hiburan hingga acara olahraga.
Saham FUBO langsung naik 326 persen dalam 3 hari terakhir (sejak penutupan pasar terakhir di 7 Januari 2025). Sementara itu saham DIS masih sideways belum ada sinyal penguatan.
Rencananya, DIS dan FUBO akan membuat platform baru yang menggabungkan produk Hulu+ dan Live TV milik Disney dengan acara olahraga dari Fubo. Nantinya, perusahaan baru tetap akan mempertahankan nama Fubo dan dijalankan oleh CEO saat ini, yakni David Gandler.
Aksi korporasi DIS dengan FUBO itu menjadi salah satu strategi mereka untuk bisa mengalahkan raksasa streaming, yakni Netflix (NFLX).
Analis MoffettNathanson Robert Fishman mengatakan, aksi korporasi untuk membuat layanan streaming olahraga mungkin tidak terlalu berdampak signifikan terhadap DIS. (Apalagi harga sahamnya cenderung sideways).
Di sisi lain, aksi merger DIS dengan FUBO dianggap jadi titik awal aksi merger dan akuisisi yang akan terjadi di sektor bisnis media.
Induk perusahaan NBC Universal, Comcast (CMCSA) diperkirakan akan menyelesaikan spin off berbagai jaringan televisi kabelnya termasuk MSNBC, CNBC, dan Golf Channel pada akhir 2025. Aksi spin-off itu diperkirakan bisa menggoda perusahaan media massa lainnya untuk mengincar salah satu entitas anak usaha CMCSA yang di-spin off. Di sisi lain, aksi spin off bisa mendorong perseroan fokus untuk mencari peluang pertumbuhan yang lebih tinggi, seperti dari layanan streamingnya sendiri, yakni Peacock.
Selain itu, saham media lainnya yang lagi proses akuisisi dan merger adalah Warner Bros Discovery Inc (WBD) dengan Fox yang bisnisnya memiliki kecocokan.
WBD dianggap akan diuntungkan jika mengambil Channel TV olah raga FOX karena kesepakatan itu bisa memberikan kendali atas empat jaringan penyiaran yang cukup besar.
Potensi Bisnis Streaming Disney
Redburn Atlantic menaikkan rekomendasi saham DIS menjadi BUY pada 7 Januari 2024 seiring dengan potensi kenaikan kinerja konten dan pertumbuhan laba dari bisnis streaming.
Analis Redburn Atlantic Hamilton Faber mengatakan, setelah selama beberapa tahun terakhir DIS mengalami tekanan di bisnis tv kabel, akhirnya perseroan bisa mencapai titi pertumbuhan laba streaming yang tidak cuma menutupi penurunan laba di bisnis tv kabel.
"Ini menjadi momen penting yang menandakan berakhirnya hambatan struktural yang telah membatasi kenaikan harga saham DIS menjadi 20 persen dalam 10 tahun terakhir, persentase pertumbuhan yang rendah dibandingkan dengan indeks S&P 500 yang bisa tembus 190 persen dalam 10 tahun terakhir," ujarnya.
Meski begitu, ada satu kekhawatiran Redburn Atlantic soal prospek DIS, yakni terkait prospek Disney Park di 2026 yang dinilai cukup menantang karena ada persaingan dari CMCSA yang baru membuat Epic Universe Park yang baru.
Meski begitu, Redburn Atlantic tetap menaikkan target harga DIS dari 100 dolar AS per saham menjadi 147 dolar AS per saham.
Secara umum, dari konsensus analis, kinerja DIS memang diperkirakan terus menanjak hingga 2027. Pendapatan DIS diperkirakan terus bertumbuh dari 2025 sebesar 3,75 persen, 2026 sebesar 5,43 persen, dan 2027 sebesar 4,59 persen.
Meski, dari segi laba bersih akan cenderung melambat setelah kenaikan signifikan pada September 2024 sebesar 111,21 persen menjadi 4,97 miliar dolar AS.
Kesimpulan
Menurut perhitungan discounted cashflow, harga wajar saham DIS ada di sekitar 123,69 dolar AS per saham. Angka itu masih lebih tinggi dari harga saham DIS ketika penutupan 7 Januari 2025 yang senilai 111,39 dolar AS per saham.
Secara sektoral dengan price to earning rasio (PE), valuasi DIS cukup tinggi sebesar 40,6 kali. DIS menjadi saham media termahal kedua setelah Netflix (NFLX). Angka PE DIS itu di atas rata-rata sektoral yang sebesar 23,2 kali. Saham media yang murah adalah CMCSA dengan PE sebesar 9,7 kali.
Meski begitu, secara price to book value, saham DIS masih terhitung murah dengan tingkat PBV sebesar 2 kali. Posisi PBV DIS itu di bawah rata-rata sektoral yang sebesar 5,2 kali, serta sama dengan FOX sebesar 2 kali.
Saham media yang paling murah adalah WBD dengan tingkat PBV sebesar 0,7 kali, meski kinerjanya lagi merugi. Lalu, saham media termurah kedua adalah CMCSA dengan tingkat PBV sebesar 1,7 kali.
Menurutmu seberapa menarik saham DIS yang harganya tidak terlalu mahal, tapi tidak murah juga ini?
Mau Mulai Investasi Saham US?
Kamu bisa mulai investasi saham AS mudah dengan download dan daftar di Gotrade. Daftar dengan link ini untuk mendapatkan bonus hingga 20 dolar AS dari Gotrade.