Prospek Saham LYB yang Lagi Bongkar Pasang Rencana Bisnis
LYB menjadi salah satu saham yang lagi bongkar pasang bisnis. Setelah melepas bisnis EO&D, emiten ini akuisisi NATPAT Arab Saudi dan APK AG dari Jerman. Kira-kira, bagaimana prospek ke depannya ya?
Mikirduit – Saham AS seri value investing kali ini tidak lagi dalam penurunan yang tajam dalam setahun terakhir, tapi posisi harganya masih cukup murah dan kinerja bagus, serta lagi proses akuisisi perusahaan lain. Saham ini ada di sektor kimia, yakni Lyondell Bassel Industries NV. atau LYB. Seberapa menarik saham LYB?
Kami menggunakan analisis beberapa metriks untuk menemukan saham yang dinilai sudah murah dan punya prospek bagus seperti:
- Beta lebih dari 1
- Value dengan DCF memiliki margin of safety 0 persen hingga 50 persen
- PEG di bawah 2 kali
- PBV di bawah 3 kali
- PE di bawah 20 kali
- Proyeksi laba bersih setahun ke depan turun 5 persen hingga tumbuh positif (berapa pun persentasenya)
- Laba bersih setahun terakhir turun 7 persen hingga naik positif berapa pun persentasenya
- Tingkat DER di bawah 0,9 kali
- Tingkat dividend yield dari 0-10 persen.
Saham LYB memang mencatatkan kinerja semester I/2024 yang cukup menarik setelah laba bersihnya tumbuh 17,49 persen menjadi 1,39 miliar dolar AS. Namun, lonjakan laba bersih itu tidak ditopang oleh pendapatan, yang justru cenderung koreksi tipis sebesar 0,34 persen menjadi 20,48 miliar dolar AS.
Meski pendapatan dalam 6 bulan mencatatkan penurunan, tapi kinerja pendapatan perseroan di tiga bulan kuartal II/2024 dianggap cukup solid. Hal itu didorong oleh permintaan musiman yang membaik, terutama di kawasan Amerika Utara. Volume penjualan Olefin dan Poliolefin meningkat, sedangkan biaya etana dan gas alam yang turun membuat margin keuntungan perseroan membaik.
Hal itu terlihat dari net profit margin LYB pada semester I/2024 meningkat jadi 6,82 persen dibandingkan dengan 5,79 persen pada periode sama tahun sebelumnya.
Untuk menjaga pertumbuhan bisnisnya, ada beberapa aksi korporasi yang dilakukan perseroan pada kuartal II/2024.
Pertama, perseroan mendivestasi bisnis Ethylene Oxide & Derivative (EO&D) senilai 700 juta dolar AS kepada INEOS Oxide (INEOS). Aksi jual unit bisnis itu sudah dipertimbangkan untuk bisa mendorong pertumbuhan bisnis utama perseroan.
Kedua, setelah menjual bisnis EO&D, LYB mengakuisisi 35 persen saham di perusahaan patungan NATPET Arab Saudi bersama Alujain Corporation. Nilai transaksi akuisisi 35 persen saham NATPET itu mencapai 500 juta dolar AS.
NATPET dianggap sebagai perusahaan petrokimia yang memiliki keunggulan dari sisi bahan baku yang lebih terjangkau karena posisinya ada di Arab Saudi. Dengan memanfaatkan teknologi dan basis pasar global yang dimiliki LYB, perseroan ekspektasi bisa mendorong pertumbuhan bisnis intinya dengan memiliki entitas asosiasi seperti NATPET.
Rencana Ekspansi LYB Selanjutnya
Selain aksi divestasi dan akuisisi yang sudah dilakukan, LYB juga baru mengumumkan rencana akuisisi APK AG, perusahaan teknologi daur ulang asal Jerman pada akhir Agustus 2024 kemarin. Harapannya, aksi akuisisi itu bisa meningkatkan bisnis solusi sirkular dan rendah karbon milik LYB jika diintegrasikan dengan teknologi daur ulang berbasis pelarut milik APK untuk menghasilkan Polietilen dengan densitas rendah.
Sebenarnya, dalam akuisisi ini, LYB memanfaatkan momen APK yang dinyatakan pailit pada Akhir Mei 2024. Untuk itu, LYB masuk untuk menyelamatkan masa depan perusahan tersebut dengan perjanjian aksi korporasi tersebut.
Manajemen LYB menargetkan dari aksi akuisisi APK ini, perseroan bisa mengejar target untuk produksi setidaknya 2 juta ton polimer daur ulang dan renewable pada 2030 nanti.
Kesimpulan
Bisnis petrokimia akan memiliki margin yang menarik selama harga gas atau minyak mentah berada di level rendah. Dalam posisi itu, emiten sektor ini berpotensi mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang menarik.
Dari konsensus analis, LYB diperkirakan mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 0,32 persen menjadi 40,97 miliar dolar AS sepanjang 2024. Meski pendapatan turun, laba bersih LYB diproyeksikan naik 25,95 persen menjadi 2,66 miliar dolar AS. Dari proyeksi analis, pola penurunan pendapatan akan terus terjadi hingga 2026, begitu juga dengan tren kenaikan laba bersih juga berlanjut hingga 2026 meski dengan persentase yang kian melambat.
Dari segi valuasi dengan dollar cost averaging, harga saham LYB dianggap masih cukup murah dari asumsi wajar discounted cashflow (DCF) senilai 183,47 dolar AS per saham.
Jika dibandingkan dengan price to earning rasio (PE) secara sektoral, saham LYB menjadi yang termurah kedua dengan tingkat PE 13,1 kali di bawah rata-rata sektoral sebesar 30,9 kali.
Dari segi PBV, saham LYB menjadi yang paling murah ketiga dengan tingkat PBV sebesar 2,3 kali, masih sedikit di bawah rata-rata industri yang sebesar 2,5 kali.
Dari segi dividen, rata-rata tingkat dividend yield LYB dengan asumsi harga 9 September 2024 itu ada di kisaran 4-5 persen.
Dengan ulasan ini, menurutmu apakah LYB menjadi salah satu saham yang cukup menarik?
Cara Investasi Saham AS
Untuk kamu yang mau berinvestasi di saham AS dan dapatkan bonus 2 dolar AS untuk pertama kali daftar, bisa daftar ke Gotrade Indonesia menggunakan link di bawah ini: