Prospek Saham PGAS di Tengah Kelanjutan HGBT yang Terkatung-katung
Program HGBT alias harga gas murah untuk industri lagi terkatung-katung. Ada indikasi mau dipangkas, lalu gimana nasib saham PGAS selanjutnya?
Mikirduit – Polemik kebijakan harga gas bumi tertentu atau HGBT dinilai bisa jadi pedang bermata dua pagi saham PGAS. Dua sisinya, PGAS bisa diuntungkan jika permintaan gas tetap karena margin keuntungan akan naik, tapi masalahnya jika permintaan gas turun juga jadi menekan pendapatan perseroan. Jadi, bagaimana prospek PGAS dengan polemik HGBT ini?
Kementerian ESDM memberikan sinyal kalau ada rencana jumlah perusahaan atau industri yang menerima HGBT senilai 6 dolar AS per MMBTU akan dipangkas.
Sebelumnya, kebijakan HGBT ini diterapkan ke tujuh industri, yakni industri pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.
Di sisi lain, Menteri ESDM Bahlil Lahadia mengungkapkan pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap industri penerima HGBT. Alasannya, ada 20 item persyaratan bagi industri untuk mendapatkan hak harga gas khusus tersebut.
Namun, pemerintah memang belum memberikan kepastian apakah pasti akan dipangkas atau tidak. Nantinya, hal itu akan diputuskan oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Di sisi lain, Kementerian Perindustrian malah mengusulkan untuk perluasan target penerima HGBT dari 7 sektor menjadi 15 sektor. Alasannya untuk meningkatkan daya saing, mendorong ekspor, dan mendorong investasi di sektor industri. Usul muncul sejak 2024.
Dengan nasib HGBT yang masih menggantung, bagaimana efeknya ke saham PGAS?
Prospek Saham PGAS Jika HGBT Dipangkas
Program HGBT menjadi salah satu penekan gross profit margin PGAS. Hal itu diakui oleh Direktur Utama PGAS Arief Setiawan Handoko seperti dikutip dari ListrikIndonesia.com.
Arief mengungkapkan, 56 persen gas perseroan terserap oleh program HGBT. Hal itu membuat gross profit margin PGAS menjadi tergerus sejak program tersebut dilaksanakan pada 2020.
HGBT memang menawarkan harga gas ke industri lebih murah, yakni 6 dolar AS per MMBTU dibandingkan harga pasar sekitar 12 dolar AS per MMBTU.
Jika dilihat dari kinerja saham PGAS, sejak program HGBT dijalankan pada 2020, gross profit margin perseroan selalu di bawah 25 persen. Sebelumnya, rata-rata gross profit margin perseroan di atas 25 persen. Selaras dengan tren penurunan margin itu, harga saham PGAS juga sulit kembali ke atas Rp2.500 per saham.
Lalu, bagaimana dampak jika jumlah penerima HGBT ini dipangkas?
Pertama, efeknya bisa memperbaiki tingkat gross profit margin PGAS menjadi lebih baik dibandingkan periode 2020-2024.
Kedua, dalam periode pertama implementasi pemangkasan penerima HGBT itu, PGAS berpotensi mencatatkan pertumbuhan pendapatan jika industri eks HGBT menurunkan konsumsi gas-nya karena tarifnya naik 100 persen.
Sehingga, efek dari pemangkasan HGBT ini baru akan terlihat ke pertumbuhan kinerja PGAS setahun setelahnya, yakni di 2026.Soalnya, konsolidasi produksi eks penerima HGBT membutuhkan waktu sekitar 1-2 tahun, tapi kami ekspektasi 1 tahun sudah cukup. Kecuali, kondisi ekonomi secara makro memburuk.
Saham PGAS akan menarik jika mampu mendorong pertumbuhan laba kotor hingga tembus ke atas Rp13 triliun (sekitar di atas 800 juta dolar AS). Asumsi ini mengambil data historis rata-rata kinerja laba kotor PGAS bisa tembus di atas Rp13 triliun sebelum periode program HGBT. Lalu, laba kotor tertinggi PGAS senilai Rp12,17 triliun pada 2022 (781 juta dolar AS). Jika mencapai angka lebih tinggi dari periode 2022, itu bisa menjadi sentimen positif untuk PGAS.
Risiko Fluktuasi Harga Saham Saat Kepastian Kebijakan Tidak Jelas
Meski begitu, catatan lainnya adalah ada risiko fluktuasi harga saham cukup tinggi karena ketidakpastian kebijakan belum jelas sama sekali. Jika HGBT tetap, justru bisa menjadi sentimen negatif bagi perseroan.
Jika menilik keputusan pemerintahan baru Prabowo, tingkat ketidakpastian sangat tinggi. Seperti, ketika PPN naik menjadi 12 persen tiba-tiba H-1 berubah jadi ke produk selektif khusus barang mewah saja.
Jadi, skenario untuk saham PGAS antara lain, jika HGBT tetap 7 sektor industri, bahkan usulan Kemenperin diterima untuk diperluas menjadi 15 industri, itu menjadi sentimen negatif untuk harga saham PGAS. Jika diperluas bisa menekan gross profit margin bagi PGAS.
Namun, jika HGBT dipangkas, hal itu bisa jadi angin segar bagi PGAS untuk bisa memperbaiki tingkat margin keuntungan ke depannya.
Kesimpulan
Secara PBV band, harga saham PGAS sudah di atas rata-rata 5 tahunnya dengan tingkat PBV sebesar 0,97 kali, sedangkan rata-rata 5 tahunnya ada di 0,89 kali. Untuk rencana hold mid-term 1-2 tahun, posisi harga saat ini sudah bukan yang terbaik.
Ditambah, dengan tingkat ketidakpastian kebijakan pemerintah, saham PGAS mungkin bergerak cukup fluktuatif sehingga untuk jangka pendek bisa wait and see terlebih dulu. Kecuali, jika ingin bertindak spekulatif.
Dengan harga saham per 8 Januari 2024, kami memproyeksikan rata-rata tingkat dividend yield yang akan didapatkan dari PGAS dengan asumsi tingkat payout rasio 70 persen itu sekitar, 9,64 persen di 2025, 9,23 persen di 2026, dan 8,94 persen di 2027.
Proyeksi penurunan tingkat dividend yield PGAS itu selaras dengan konsensus analis yang memproyeksikan laba bersih PGAS akan turun 4,25 persen di 2025 dan 3,18 persen di 2026.
Proyeksi ini mungkin bisa berubah jika kebijakan pemangkasan industri penerima HGBT terealisasi. Namun, sebaliknya, jika tetap sama bisa jadi proyeksi penurunan kinerja itu menjadi kenyataan.
Kalau menurutmu, seberapa menarik saham PGAS?
PROMO JANUARI 2025: JOIN MIKIRDIVIDEN BONUS PAKET E-BOOK SAHAM PERTAMA
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .
Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.
Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Beberapa benefit baru yang sedang disiapkan:
- IPO Digest Premium
- Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
- Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini